Parameter Statistik TINJAUAN PUSTAKA

II - 8

a. Parameter Statistik

Parameter yang digunakan dalam perhitungan analisis frekuensi meliputi parameter nilai rata-rata X , standar deviasi d S , koefisien variasi Cv, koefisien kemiringan Cs dan koefisien kurtosis Ck.Perhitungan parameter tersebut didasarkan pada data catatan tinggi hujan harian rata-rata maksimum 20 tahun terakhir. ¾ Nilai rata-rata n X X i ∑ = Dimana : X = nilai rata-rata curah hujan i X = nilai pengukuran dari suatu curah hujan ke-i N = jumlah data curah hujan ¾ Standar deviasi Ukuran sebaran yang paling banyak digunakan adalah deviasi standar. Apabila penyebaran sangat besar terhadap nilai rata-rata maka nilai S d akan besar, akan tetapi apabila penyebaran data sangat kecil terhadap nilai rata-rata maka nilai S d akan kecil. Jika dirumuskan dalam suatu persamaan adalah sebagi berikut Soewarno, 1995 : { } 1 1 2 − − = ∑ = n X X S n i i d Dimana : d S = standar deviasi curah hujan X = nilai rata-rata curah hujan i X = nilai pengukuran dari suatu curah hujan ke-i n = jumlah data curah hujan 2 ‐05 2 ‐06 II - 9 ¾ Koefisien variasi Koefisien variasi coefficient of variation adalah nilai perbandingan antara standar deviasi dengan nilai rata-rata dari suatu sebaran. Koefisien variasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut Soewarno, 1995 : Cv = X S d Dimana : Cv = koefisien variasi curah hujan d S = standar deviasi curah hujan X = nilai rata-rata curah hujan ¾ Koefisien kemencengan Koefisien kemencengan coefficient of skewness adalah suatu nilai yang menunjukkan derajat ketidak simetrisan assymetry dari suatu bentuk distribusi. Jika dirumuskan dalam suatu persamaan adalah sebagi berikut Soewarno, 1995 : Untuk populasi : 3 σ α = s C Untuk sampel : 3 d s S a C = 3 1 1 ∑ = − = n i i X n µ α 3 1 2 1 ∑ = − − − = n i i X X n n n a Dimana : s C = koefisien kemencengan curah hujan σ = standar deviasi dari populasi curah hujan d S = standar deviasi dari sampel curah hujan µ = nilai rata-rata dari data populasi curah hujan 2 ‐07 2 ‐08 2 ‐09 2 ‐10 2 ‐11 II - 10 X = nilai rata-rata dari data sampel curah hujan i X = curah hujan ke i n = jumlah data curah hujan α , a = parameter kemencengan ¾ Koefisien kurtosis Koefisien kurtosis adalah suatu nilai yang menunjukkan keruncingan dari bentuk kurva distribusi, yang umumnya dibandingkan dengan distribusi normal yang mempunyai C k = 3 yang dinamakan mesokurtik, C k 3 berpuncak tajam yang dinamakan leptokurtik, sedangkan C k 3 berpuncak datar dinamakan platikurtik. Untuk lebih jelasnya lihat Gambar 2.3 sebagai berikut: Gambar 2.3 Koefisien Kurtosis Soemarto, 1999 Koefisien Kurtosis biasanya digunakan untuk menentukan keruncingan kurva distribusi, dan dapat dirumuskan sebagai berikut : 4 4 d k S MA C = Dimana : k C = koefisien kurtosis MA4 = momen ke-4 terhadap nilai rata-rata d S = standar deviasi 2 ‐12 II - 11 Untuk data yang belum dikelompokkan, maka : 4 1 4 1 d n i i k S X X n C ∑ = − = dan untuk data yang sudah dikelompokkan 4 1 4 1 d n i i i k S f X X n C ∑ = − = Dimana : k C = koefisien kurtosis curah hujan n = jumlah data curah hujan i X = curah hujan ke i X = nilai rata-rata dari data sampel i f = nilai frekuensi variat ke i d S = standar deviasi

b. Pemilihan Jenis Sebaran