Sintesis Mono- dan Diasilgliserol dari Destilat Asam Lemak Minyak Kelapa Melalui Reaksi Esterifikasi dengan Katalis Lipase Rhizomucor miehei

Nancy Estherlita Kitu. F02495001. SlNTESlS MONO- DAN DIASILGLISEROL
DARI DESTILAT ASAM LEMAK MINYAK KELAPA MELALUI REAKSI
ESTERIFIKASI DENGAN KATALIS LIPASE Rhizomucor miehei. Di bawah
bimbingan Slamet Budijanto dan Purwiyatno Hariyadi.

Destilat .asam lernak minyak kelapa (DALMIK) atau Coconut Fatty Acid
Distillate rnerupakan produk samping yang dihasilkan dari proses penyulingan
minyak kelapa kasar menjadi minyak kelapa. Pada tahun 1996, produksi DALMIK di
Indonesia adalah sekitar 29.146 ton, sedangkan produksi setiap tahunnya
diperkirakan sekitar 28.912 ton. Selama ini DALMIK hanya digunakan dalam industri
sabun dan cat. Sebagai sumber asam lemak, DALMIK dapat dimanfaatkan untuk
pembuatan emulsifaier campuran mono- dan diasilgliserol (M-DAG) melalui reaksi
esterifikasi dengan gliserol secara enzimatis. Kandungan asam laurat yang tinggi di
dalam DALMIK diharapkan dapat rnenghasilkan M-DAG dengan keistimewaan
khusus.

Selain sebagai emulsifaier, monolaurin terbukti rnemiliki aktivitas

antimikroba dan juga kernampuan menghancurkan virus seperti herpes dan HIV-1.
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari metode produksi campuran M-DAG
dari DALMIK secara esterifikasi dengan menggunakan katalis lipase Rhizomucor

miehei.
Penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu penelitian pendahuluan, tahap
produksi dan tahap analisis.

Dalam penelitian pendahuluan dilakukan analisis

komposisi asam lemak dari DALMIK dengan kromatografi gas dan analisis asam
lemak bebas dari DALMIK. Tahap produksi campuran M-DAG dilakukan pada rasio
molar substrat (gliserol : DALMIK) 2.2:1, 3:l. 3.8:l atau rasio berat (gramlgram)
8:10, 11:10, 14:10, suhu reaksi 40 dan 50°C, waktu reaksi 4 dan 5 jam serta suhu
fraksinasi 0, 5, 10°C. Lipase R. miehei yang digunakan berjumlah 5% (wlw) dari
berat substrat.

Tahap berikutnya adalah analisis campuran produk

dengan

kromatografi lapis tipis, untuk mengetahui proporsi berat masing-masing fraksi
(MAG, DAG, TAG, FFA).
Kandungan asam lernak bebas dalam DALMIK sangat tinggi yaitu 81.99%.

Bobot molekul rata-rata DALMIK adalah 220.61 grarnlmol, dengan komponen
penyusun terbesar adalah asam lemak laurat (49.34%) dan miristat (21.76%).

Campuran M-DAG yang dihasilkan dari reaksi esterifikasi mempunyai rendemen
antara 26.44% sampai 45.87%, dimana rendemen merupakan perbandingan antara
endapan hasil fraksinasi dengan total jumlah substrat (DALMIK dan gliserol).
Fraksi MAG mencapai optimum pada rasio molar gliserol dan DALMIK 3.8 : 1.
Reaksi esterifikasi berlangsung lebih baik pada suhu 50°C daripada suhu 40°C,
karena pada suhu 50°C waktu reaksi yang diperlukan lebih singkat dan rendemen
yang dihasilkan lebih banyak. Fraksinasi endapan mencapai optimum pada suhu
5OC.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa DALMIK dapat digunakan sebagai bahan
baku pembuatan emulsifaier campuran M-DAG. Reaksi esterifikasi terbaik dilakukan
pada rasio mol gliserol dan DALMIK 3.83, 5% enzim (wlw), suhu reaksi 50°C, waktu
reaksi 4 jam dan suhu fraksinasi 5OC. Komposisi produk pada kondisi ini adalah
79.88% MAG, 13.62% DAG, 6.05% FFA dan 0.45% TAG.

Nancy Estherlita Kitu. F02495001. SlNTESlS MONO- DAN DIASILGLISEROL
DARI DESTILAT ASAM LEMAK MINYAK KELAPA MELALUI REAKSI
ESTERIFIKASI DENGAN KATALIS LIPASE Rhizomucor miehei. Di bawah

bimbingan Slamet Budijanto dan Purwiyatno Hariyadi.

Destilat .asam lernak minyak kelapa (DALMIK) atau Coconut Fatty Acid
Distillate rnerupakan produk samping yang dihasilkan dari proses penyulingan
minyak kelapa kasar menjadi minyak kelapa. Pada tahun 1996, produksi DALMIK di
Indonesia adalah sekitar 29.146 ton, sedangkan produksi setiap tahunnya
diperkirakan sekitar 28.912 ton. Selama ini DALMIK hanya digunakan dalam industri
sabun dan cat. Sebagai sumber asam lemak, DALMIK dapat dimanfaatkan untuk
pembuatan emulsifaier campuran mono- dan diasilgliserol (M-DAG) melalui reaksi
esterifikasi dengan gliserol secara enzimatis. Kandungan asam laurat yang tinggi di
dalam DALMIK diharapkan dapat rnenghasilkan M-DAG dengan keistimewaan
khusus.

Selain sebagai emulsifaier, monolaurin terbukti rnemiliki aktivitas

antimikroba dan juga kernampuan menghancurkan virus seperti herpes dan HIV-1.
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari metode produksi campuran M-DAG
dari DALMIK secara esterifikasi dengan menggunakan katalis lipase Rhizomucor
miehei.
Penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu penelitian pendahuluan, tahap

produksi dan tahap analisis.

Dalam penelitian pendahuluan dilakukan analisis

komposisi asam lemak dari DALMIK dengan kromatografi gas dan analisis asam
lemak bebas dari DALMIK. Tahap produksi campuran M-DAG dilakukan pada rasio
molar substrat (gliserol : DALMIK) 2.2:1, 3:l. 3.8:l atau rasio berat (gramlgram)
8:10, 11:10, 14:10, suhu reaksi 40 dan 50°C, waktu reaksi 4 dan 5 jam serta suhu
fraksinasi 0, 5, 10°C. Lipase R. miehei yang digunakan berjumlah 5% (wlw) dari
berat substrat.

Tahap berikutnya adalah analisis campuran produk

dengan

kromatografi lapis tipis, untuk mengetahui proporsi berat masing-masing fraksi
(MAG, DAG, TAG, FFA).
Kandungan asam lernak bebas dalam DALMIK sangat tinggi yaitu 81.99%.
Bobot molekul rata-rata DALMIK adalah 220.61 grarnlmol, dengan komponen
penyusun terbesar adalah asam lemak laurat (49.34%) dan miristat (21.76%).


Campuran M-DAG yang dihasilkan dari reaksi esterifikasi mempunyai rendemen
antara 26.44% sampai 45.87%, dimana rendemen merupakan perbandingan antara
endapan hasil fraksinasi dengan total jumlah substrat (DALMIK dan gliserol).
Fraksi MAG mencapai optimum pada rasio molar gliserol dan DALMIK 3.8 : 1.
Reaksi esterifikasi berlangsung lebih baik pada suhu 50°C daripada suhu 40°C,
karena pada suhu 50°C waktu reaksi yang diperlukan lebih singkat dan rendemen
yang dihasilkan lebih banyak. Fraksinasi endapan mencapai optimum pada suhu
5OC.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa DALMIK dapat digunakan sebagai bahan
baku pembuatan emulsifaier campuran M-DAG. Reaksi esterifikasi terbaik dilakukan
pada rasio mol gliserol dan DALMIK 3.83, 5% enzim (wlw), suhu reaksi 50°C, waktu
reaksi 4 jam dan suhu fraksinasi 5OC. Komposisi produk pada kondisi ini adalah
79.88% MAG, 13.62% DAG, 6.05% FFA dan 0.45% TAG.