50
d. Menyimpulkan yang dilakukan, serta menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana keputusan ada
Rakhmat, 1993 : 25. Metode deskriptif dapat diuraikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau menuliskan
keadaan subyek atau obyek penelitian suatu organisasi, masyarakat dan lain- lain berdasarkan fakta-fakta yang tampak.
Dalam penelitian yang bersifat deskriptif, data yang dikumpulkan adalah berupa catatan kata-kata, gambar, tulisan ataupun perilaku yang
semuanya dapat dilihat dan dirasakan secara langsung ketika dilakukan penelitian. Namun demikian, secara kualitatif penelitian ini tidak mengukur
atau membandingkan antara variabel yang satu dengan yang lainnya. Penulis memilih jenis penelitian ini karena pendekatan kualitatif ini
membahas secara mendalam untuk mengetahui fenomena-fenomena yang terjadi seperti, opini, keinginan, perasaan, dan perilaku tentang strategi adaptasi
yang ingin
diteliti. Penelitian
ini bertujuan
untuk menggambarkan,
menganalisis secara sistematis, faktual dan akurat tentang strategi komunikasi akomodasi dalam adaptasi antarbudaya di Karangturi Grup Purwokerto.
2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian studi kasus. Studi kasus merupakan sebuah metode riset yang menggunakan
51
berbagai sumber data yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu
program, organisasi atau peristiwa secara sistematis Kriyantono, 2006 : 65. Metode penelitian studi kasus melihat lebih rinci pada sebuah strategi
komunikasi untuk beradaptasi pada komunikasi antarbudaya etnis Cina dan etnis Jawa di Perusahaan Karangturi Group Purwokerto. Terdapat beberapa
metode penelitian dalam penelitian kualitatif, sedangkan dalam penelitian ini mengarah kepada metode penelitian studi kasus.
Penelitian dengan metode studi kasus ini, dapat memperoleh gambaran yang jelas dan mendalam mengenai strategi komunikasi adaptasi
antarabudaya Cina dan Jawa di Karangloss Autocare and Café, Karangturi Mandiri dan Karangturi Motor Purwokerto. Studi kasus dalam hal ini tidak
hanya terfokus mengenai strategi komunikasi adaptasi antarbudaya Cina dan Jawa saja, Namun secara spesifik peneliti akan mengidentifikasikan,
menguraikan latarbelakang terbentuknya komunikasi antarbudaya yang terjadi di Perusahaan Karangturi Group Purwokerto.
3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Karangturi Group yang perusahaannya terdiri dari Kargloss Autocare and Café, Karangturi Mandiri Purwokerto,
Karangturi Motor Purwokerto, Karangturi Mandiri cabang Gombong, dan
52
Karangturi Mandiri cabang Sokaraja. Lokasi penelitian yang dilakukan adalah di Karangturi Group yang berada di Purwokerto, yaitu Kargloss Autocare and
Café, Karangturi Mandiri Purwokerto, dan Karangturi Motor.
4. Subyek Penelitian
Dalam sebuah penelitian, subjek penelitian memiliki peran yang sangat baik untuk mendapatkan data tentang sesuatu yang akan diamati dan
diteliti. Pada penelitian kualitatif, subjek penelitian biasa disebut dengan istilah informan, yaitu orang yang memberi informasi bagi peneliti Idrus, 2009 : 28.
Penelitian di Karangturi Grup ini dipilh sesuai dengan proses komunikasi dalam akomodasi yang terjadi di sebuah perusahaan.
Subjek dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu, Etnis Cina dan Etnis Jawa. Pemilihan subjek dibawah ini memenuhi kriteria lama bekerja yang
menunjukan masa interaksi dan proses adaptasi yang dialami. Berikut adalah daftar target wawancara dalam penelitian ini :
Etnis Cina : 1. Pemilik dari Karangturi Motor dan Kargloss Autocare and Cafe.
2. Pemilik dari Karangturi Mandiri Purwokerto. 3. Manager di Karangturi Motor Purwokerto.
53
4. Sopir baru yang bekerja di Kargloss Autocare and Cafe. Etnis Jawa :
1. Kepala karyawan di Kargloss Autocare and Cafe. 2. Karyawan di Karangturi Mandiri Purwokerto.
3. Karyawan baru di Kargloss Autocare and Cafe. 4. Buruh Cuci di Kargloss Autocare and Café
5. Teknik Pengumpulan Data