International Data Encryption Standard IDEA

dapat menggunakan kunci 192 dan 256 bit. Setiap masukan 128 bit plaintext dimasukkan ke dalam state yang berbentuk bujursangkar berukuran 4×4 byte. State ini di-XOR dengan key dan selanjutnya diolah 10 kali dengan subtitusi-transformasi linear-Addkey.

2.2.6. International Data Encryption Standard IDEA

Pada tahun 1990, Xuejia Lai dan James Massey dari Federal Institute Technology Swiss menemukan blok kode baru. Pada versi aslinya, blok algoritma oriented encryption disebut dengan Propose Encryption Standard PES. PES masih lemah terhadap serang kriptografi difrensial. Pada tahun 1992, revisi PES menjadi International Data Encryption Standard IDEA yang merupakan blok kode dengan panjang blok teks-asli 64 bit dan panjang kunci 128 bit. International Data Encryption Standart IDEA merupakan algoritma simetris yang beroperasi pada sebuah blok teks-asli yang panjangnya 64 bit dan kunci 128 bit. Algoritma International Data Encryption Standart IDEA menggunakan operasi campuran dari tiga operasi aljabar yang berbeda, yaitu operasi XOR , operasi penjumlahan modulo 2 16 dan operasi perkalian modulo 2 16 + 1 . Semua operasi ini dilakukan pada subblok 16 bit. Algoritma International Data Encryption Standart IDEA terdiri dari delapan putaran untuk mendapat keluaran transformasi akhir. Blok masukkan 64 bit dibagi menjadi 16 bit sub-blok yang diberi label X1, X2, X3 dan X4. Empat sub-blok yang akan menjadi masukkan putaran pertama dari algoritma International Data Encryption Standart IDEA, pembangkit upa-kunci mempunyai total 52 blok upa-kunci yang akan dibangkitkan dari kunci asli enkripsi 128 bit. Setiap blok terdiri dari 16 bit. Pada putaran pertama yang menggunakan enam upa-kunci 16 bit Z1, Z2,...Z6, dan pada putaran yang terakhir menggunakan empat blok upa-kunci 16 bit, dengan hal tersebut dihasilkan teks-kode 64 bit. Empat kunci subblok 16 bit melakukan operasi XOR. Tambahan dan perkalian dari satu ke lainnya dan dengan 6 subblok kunci 16 bit. Diantara putaran ada yang ditukar tempat antara subblok 2 dan 4. Pertambahan dan pertukaran proses bit yang membuat algoritma International Data Encryption Standart IDEA sulit untuk dipecahkan oleh kriptanalis diferensial. Berikut gambar 2.6 proses enkripsi algoritma International Data Encryption Standart IDEA. Gambar 2.6 Proses Enkripsi Algoritma IDEA

2.2.7. Android