4. Kualitas Manajemen Sekolah
Kualitas manajemen sekolah adalah kemampuan lembaga dalam mendayagunakan sumber-sumber pendidikan baik faktor sekolah maupun
luar sekolah secara optimal sehingga dapat mempertinggi kemampuan belajar siswa.
Sejalan dengan berlakunya otonomi daerah, dikembangkannya manajemen berbasis sekolah MBS atau school-based management
SBM menuntut terjadinya perubahan dalam manajemen sekolah Jalal Supriadi, 2001. Dalam berbagai literatur tentang manjemen sekolah, MBS
disebut juga otonomi sekolah school autonomy atau site-based management Beck Murpy, 1996. Ditjen Dikdasmen Depdiknas
memilih nama resmi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah MPMBS atau school-based quality improvement untuk memberikan
tekanan pada peningkatan mutu, lebih dari sekedar kewenangan sekolah untuk pengambilan keputusan. Apapun namanya, pada prinsipnya MBS
bertujuan untuk memberdayakan sekolah dalam menetapkan berbagai kebijakan internal sekolah yang mengarah pada peningkatan mutu dan
kinerja sekolah secara keseluruhan. MBS adalah suatu alternatif dari pola pengelolaan sekolah dengan kewenangan yang besar diletakkan pada
tingkat lokalsekolah. Dalam merumuskan visi, menjabarkannya kedalam misi, memilih
arah perubahan dan strategi pencapaiannya serta menghimpun sumber daya yang diperlukan dan cara pengelolaannya, kepala sekolah tidak dapat
bekerja sendirian sebagai single player, melainkan perlu melibatkan pihak-pihak lain yang berkepentingan terhadap pihak sekolah. Pihak-pihak
yang terlibat itu bukan hanya berasal dari dalam sekolah guru, pembimbing, siswa, orangtua siswa, bukan pula terbatas hanya dari
kalangan yang selama ini berstatus pegawa negeri, melainkan bisa juga dari luar pemerintah atau sekolah yang selama ini berada “di luar sekolah”,
seperti kalangan intelektual, aktivis, LSM, dan lain-lain. Agar terkoordinasi dengan baik, maka perlu dibuat suatu wadah
atau forum untuk menampung aspirasi secara teratur, berkelanjutan, dan mengarah pada tujuan. Forum tersebut lazim disebut Badan Sekolah
School-Board, Dewan Sekolah School Council atau Komite Sekolah School Committee. Komite tersebut berfungsi sebagai sarana komunikasi
dan pengambilan keputusan bersama, maka asas-asas keterbukaan, demokratisasi, kerjasama, saling menghargai pendapat dan keterwakilan
menjadi sangat penting. Sehingga sekali Komitmen ditetapkan untuk melaksanakan MBS, maka segalanya secara serempak harus mengikuti
arah perubahan itu. Keuntungan dari pengambilan keputusan partisipatoris Komite
dalam MBS adalah keputusan merupakan hasil bersama, dan upaya mewujudkannya pun harus bersama-sama, disertai rasa ikut terlibat dan
ikut memiliki.
5. Satuan Pendidikan Dasar