DESAIN PENELITIAN SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini didesain untuk mengetahui besaran biaya satuan pendidikan agar pendidikan sembilan tahun di Kabupaten Karanganyar dapat terselenggara sesuai Standar Nasional Pendidikan. Dalam upaya menjadikan pendidikan dasar sembilan tahun gratis di Kabupaten Karanganyar peneliti memandang perlunya perhitungan anggaran yang berbasiskan dari beberapa aspek. Pertama, Satuan Biaya Pendidikan Unit Cost; Kedua, jumlah siswa yang ada di sekolah negeri swasta di Kabupaten Karanganyar; Ketiga, cost sharing anggaran pendidikan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi untuk Kabupaten Karanganyar; Keempat, kekuatan potensi keuangan daerah dalam APBD Kabupaten Karanganyar. Jenis penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah studi kasus, yaitu suatu penelitian yang terperinci mengenai objek tertentu termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya dengan cukup mendalam dan menyeluruh dengan metode analisis kuantitatif deskriptif. Analisis kuntitatif deskiptif dilakukan untuk memaparkan perhitungan nominal angka biaya satuan pendidikan per siswa per tahun. Perhitungan biaya pendidikan dilakukan dengan perhitungan biaya operasional pendidikan dengan pendekatan penghitungan faktual biaya operasional pendidikan, yaitu berdasarkan apa yang telah dilakukan oleh SD SSN dan SMP SSN. 37

2. SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis sekolah sukses succesful school analysis SSA. Ide dasar dari pendekatan SSA adalah identifikasi sekolah yang telah memenuhi kriteria tolak ukur kinerja, dan selanjutnya mengidentifikasi tingkat pengeluaran dari sekolah yang dijadikan benchmark tersebut Perez, Anand, Saperoni, Parrish, dan Socias 2007. Pengeluaran expenditure yang dilakukan oleh sekolah benchmark tersebut kemudian diestimasikan untuk diterapkan di sekolah lainnya Loeb 2007. Menurut Augenblick dan Myers 2001, terdapat tiga langkah tahapan untuk melakukan analisis SSA yaitu: 1. Menentukan sekolah yang sukses successful school yang akan dijadikan benchmark, berdasarkan kriteria standar kinerja pendidikan yang berlaku. Penentuan sekolah sukses didasarkan atas referensi data, informasi dan rekomendasi dari otoritas yang berwenang. 2. Mengkaji pengeluaran dasar basic expenditure dari sekolah sukses tersebut. Pengkajian dilakukan dengan cara mengumpulkan data, melakukan identifikasi dan membuat kebutuhan klasifikasi atas kriteria kebutuhan yang telah dilaksanakan dari sekolah sukses. 3. Menghitung gambaran biaya dasar base cost figure dengan menggunakan data pengeluaran dari sekolah sukses, yang selanjutnya dapat dilakukan penyesuaian yang dianggap perlu. Tingkat pengeluaran sekolah tersebut dijadikan base cost level. Kelebihan dari analisis tersebut adalah konsep yang logis, waktu penyelesaian analisis tidak terlalu lama dan tidak mahal serta hasil analisis mudah dipahami dan dikomunikasikan Perez et.al. 2007. Analisis SSA memberikan gambaran terhadap hubungan yang langsung antara biaya pendidikan dan outcome pendidikan yang diinginkan dan tidak membutuhkan data resource cost Chambers et.al. 2006. Pendekatan SSA merupakan bukti empiris dan aktual atas sekolah atau distrik yang memang sudah terbukti berjalan sukses dalam pengelolaan pendidikan Mayers dan Silverstein 2003. Penelitian dilakukan di Pemerintah Kabupaten Karanganyar dengan subjek penelitian Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan Olah Raga Kabupaten Karanganyar, dan objek penelitian diambil dari sekolah SD dan SMP yang ada di Kabupaten Karanganyar dengan pendekatan succesfull school benchmark. Kriteria succesfull school didasarkan pada kategori status sekolah, level akreditasi sekolah dan prestasi sekolah yang mencerminkan standar minimum pelayanan. Berdasarkan kriteria tersebut diambillah representasi objek sampel dari SD Unggulan SSN, SMP Unggulan SSN dengan data Realisasi APBS satu tahun tertentu di tahun yang sama. Berdasarkan kriteria succesfull school maka ditetapkan sampel sebagai objek penelitian, yaitu: 1. SD N 1 Pph, sebagai representasi sekolah dasar dengan Standar Nasional di Kabupaten Karanganyar. 2. SMP N 1 Tsk, sebagai representasi sekolah menengah pertama dengan Standar Nasional di Kabupaten Karanganyar. Untuk kepentingan etis, identitas sekolah yang dipilih sebagai sampel objek sengaja disamarkan oleh peneliti.

3. DATA YANG DIPERLUKAN INSTRUMEN PENELITIAN