Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015
53
3.1 Himpunan Bayangan Sederhana dan Matriks Reguler Kuat
Pada penelitian ini disumsikan bahwa adalah suatu orde linear
nontrivial, gup komutatif dengan elemen netral e dan adalah tak berhingga. Definisi, lema dan teorema yang digunakan pada subbab ini mengacu kepada Butkovic [3] dan Tam [10].
Pada subbab ini dibahas tentang definisi dan teorema yang terkait dengan kriteria untuk reguler kuat pada himpunan bayangan sederhana.
Definisi 3.1.1. Misalkan
maka adalah himpunan
bayangan image set dari A. Pada suatu pemetaan
, yang dituliskan dengan secara matematis dengan , himpunan
dinamakan dengan himpunan bayangan sederhana. Jika pemetaan
maka himpunan dituliskan sebagai
. Definisi dari himpunan bayangan sederhana diberikan oleh Tam [10].
Definisi 3.1.2.
Tam[10] Misalkan
. Himpunan
disebut himpunan
bayangan sederhana simple image set dari A. Teorema 3.1.1 Untuk
dan , dengan
merupakan himpunan seluruh permutasi dari himpunan
, didefinisikan bobot dari permutasi pada matriks adalah
dan nilai permanen dari matriks dinotasikan dengan ma
Definisi 3.1.3. Matriks adalah definit jika elemen-elemen selain elemen
diagonalnya adalah nol dan tidak ada cycle dengan bobot positif pada digraf associated. Definisi 3.1.4. Vektor-vektor
bebas linear kuat jika terdapat suatu sedemikian sehingga dapat dinyatakan sebagai suatu kombinasi linear dari
secara tunggal. Definisi 3.1.5. Untuk vektor-vektor
yang bebas linear kuat, misalkan maka
matriks disebut
reguler kuat.
Dengan dan
.
Definisi 3.1.6. Jika matriks , maka didefinisikan
.
Definisi 3.1.7. Diberikan matriks reguler kuat dan definit, maka penutup dari
himpunan bayangan sederhana matriks adalah Teorema 3.1.2. Misalkan
. Matriks A adalah matriks reguler kuat jika dan hanya jika B
adalah matriks reguler kuat. Bukti:
Ambil matriks diagonal dan
. Berdasarkan definisi telah diketahui jika matriks A dan B memiliki orde yang sama
maka matriks pada permutasi matriks P dan Q. karena B adalah matriks reguler kuat
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015
54
maka matriks B memiliki solusi tunggal, sehingga terdapat satu permutasi maksimum, misalkan id, yang lebih besar daripada permutasi yang lain. Karena id adalah permutasi
maksimum, maka untuk setiap diperoleh
Karena diketahui bahwa , maka
Terbukti bahwa matriks A adalah reguler kuat jika dan hanya jika B adalah matriks reguler kuat.
Lema 3.1.1. Misalkan
. Jika maka apA = apB
Bukti: Ambil matriks diagonal dan
. Berdasarkan definisi telah diketahui jika matriks A dan B memiliki orde yang sama
maka matriks pada permutasi matriks P dan Q. berarti
Karena yang memenuhi perA sama dengan
yang memenuhi perB maka apA = apB.
Teorema 3.1.3. Diberikan , maka
dan pada
sejumlah kasus
tertentu A
adalah reguler
kuat
Definisi 3.1.8. Diberikan , Matriks adalah matriks dengan semua elemen
diagonalnya diganti dengan
.
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015
55
Teorema 3.1.4. Misalkan definit, maka
. Teorema 3.1.5. Misalkan
adalah matriks definit. Matriks A memiliki permanen
kuat jika dan hanya jika setiap bobot cycle di adalah negatif. Bukti: Setiap permutasi yang berbeda dri identitas merupakan perkalian dari cycle terkecil.
Salah satu cycle terebut memiliki panjang duat atau lebih. Oleh karena A memiliki permanen kuat jika dan hanya jika semua cycle di
dengan panjang dua atau lebih, memiliki bobot negatif jika dan hanya jika semua cycle di
memiliki bobobt negatif.
Teorema 3.1.6 Misalkan dan tidak ada cycle positif di
maka adalah
matriks yang sama untuk setiap dinotasikan dengan
. Lebih lanjut, jika semua elemen dari matriks A adalah 0, maka
untuk setiap . Persoalan ini benar,
terutama untuk matriks normal. Bukti:
Suatu elemen i,j dari adalah maksium
r1, r2,…,rk1
dan dapat ditafsirkan sebagai panjang dari path yang terpanjang dari node i ke node j dengan
menggunakan intermediate node. Elemen yang sama di
adalah panjang dari path yang terpanjang dari node i ke node j dengan menggunakan
intermediate node. Misalkan
maka panjang maksimum dari path tidak dapat ditambah dengan menggunkan lebih dari
intermediate node. Hal ini karena dapat mengakibatkan pengulangan node. Jadi agar panjang maksimum dari path dapat ditambah dengan menggunakan kurang dari
intermediate node, cycle yang dipakai harus berbobot nol atau negatif. Jika maka
elemen i,j di semua matiks adalah panjang dari suatu cycle nonpositif dan di semua
adalah nol, akibat matriks identitas I. jika semua elemen diagonal dari A sama dengan e, maka berakibat
, . Jadi untuk setiap k berlaku
untuk setiap .
Definisi 3.1.9. disebut dense jika interval terbuka untuk setiap
dan .
Definisi 3.1.10. disebut sparse jika tidak dense. Definisi 3.1.11. disebut radicable jika dalam setiap
dan setiap bilangan bulat positif k terdapat suatu elemen dari yang memenuhi syarat ukup untuk
, dengan merupakan simbol untuk iterasi
, sedemikian sehingga suatu elemen b adalah tunggal dan dituiskan sebagai
.
Definisi 3.1.12. siklik jika untuk sejumlah
, dinamakan
dengan pembangkit generator dari . Teorema 3.1.7. Misalkan adalah radicable, maka
dan berlaku
1. 2.
jika A adalah matriks nonpositif pada kasus tertentu, A adalah matriks
normal. Bukti:
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015
56
1. Untuk sembarang
dan
2. Berdasarkan definisi dari matriks normal, diketahui bahwa suatu matriks adalah
normal jika elemen-elemennya adalah nonpositif dan semua elemen diagonalnya adalah nol. Karena elemen-elemen dari matriks A adalah nonpositif secara otomati
nilai eigen simbol juga nonpositif.
3.2 PENUTUP HIMPUNAN BAYANGAN SEDERHANA Teorema 3.2.1. Jika