Hipotesis Asumsi-asumsi Pembatasan Masalah Metode Dasar Penelitian

xliii Nusantara IX Persero Kebun BatujamusKerjoarum Kabupaten Karanganyar masih menguntungkan.

D. Hipotesis

1. Diduga pengusahaan tanaman karet di PT Perkebunan Nusantara IX Persero Kebun BatujamusKerjoarum Kabupaten Karanganyar adalah menguntungkan. 2. Diduga dengan adanya kenaikan biaya produksi maupun penurunan harga jual produk sampai 15 persen pengusahaan tanaman karet di PT Perkebunan Nusantara IX Persero Kebun BatujamusKerjoarum Kabupaten Karanganyar masih menguntungkan.

E. Asumsi-asumsi

1. Teknologi selama pengusahaan tanaman karet tidak berubah. 2. Produksi karet selama umur pengusahaan tanaman karet berlangsung secara normal. 3. Klon atau jenis atau varietas tanaman karet semua sama. 4. Kondisi topografi, tingkat kesuburan tanah, dan curah hujan di lokasi semua kebun berlaku normal.

F. Pembatasan Masalah

1. Data yang digunakan adalah data produksi riil, data biaya produksi, dan data harga jual karet dari pengusahaan tanaman karet selama 10 tahun, yaitu dari tahun 1998-2007. 2. Produk karet yang dimaksud adalah hasil produksi karet yang berupa karet kering. 3. Harga jual karet yang digunakan adalah harga jual karet riil rata-rata selama tahun 1998-2007, yang nilainya telah disamakan ke tahun 2007 dengan suku bunga riil. 4. Tingkat suku bunga kredit dan inflasi yang digunakan untuk menentukan suku bunga riil diperoleh dari Bank Indonesia selama tahun 1998-2007. Tingkat suku bunga kredit tersebut adalah tingkat suku bunga kredit rupiah untuk investasi menurut Bank Persero. xliv 5. Kenaikan biaya produksi maupun penurunan harga jual produk pada analisis sensitivitas diukur sampai tingkat perubahan 15 persen dan tahap lanjut sampai tingkat perubahan lebih dari 50 persen.

G. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel

1. Produk karet adalah hasil keluaran tanaman karet. Dalam penelitian ini produk karet yang dimaksud merupakan hasil produksi per hektar per tahun berupa karet kering selama pengusahaan tanaman karet. Produk dinyatakan dalam satuan kilogram kg. 2. Trend produksi adalah taksiran besarnya produksi dari tiap umur tanaman karet yang dihitung berdasarkan data produksi riil tanaman karet di kebun kghath. 3. Harga merupakan nilai dari produk karet yang dijual. Harga dinyatakan dalam satuan rupiah per kilogram Rpkg. 4. Penerimaan diperoleh dari jumlah produksi tanaman karet dikalikan dengan harga satuan produk. Penerimaan per hektar per tahun dinyatakan dalam satuan rupiah per hektar per tahun Rphath. 5. Biaya adalah pengorbanan yang dikeluarkan untuk mengusahakan tanaman karet. Dalam penelitian ini biaya yang dimaksud adalah biaya produksi per hektar per tahun selama pengusahaan tanaman karet yang dibagi menjadi dua, yaitu biaya investasi dan biaya produksi tanaman menghasilkan. Biaya investasi terdiri dari biaya peremajaan dan pemeliharaan tanaman belum menghasilkan serta biaya umum. Biaya peremajaan dan pemeliharaan tanaman belum menghasilkan TBM meliputi biaya persiapan tanah, pembibitan, penanaman, penyisipan, pemupukan, penyiangan, pemberantasan hama dan penyakit serta gulma. Biaya umum meliputi biaya gaji, biaya administrasi, biaya listrik, pemeliharaan jalan dan jembatan. Biaya produksi tanaman menghasilkan terdiri dari biaya tanaman biaya pemeliharaan tanaman menghasilkan, biaya panen, biaya pengangkutan, dan biaya umum serta biaya pengolahan. Biaya pemeliharaan tanaman menghasilkan TM meliputi biaya gaji dan biaya sosial pegawai bulanan tetap; biaya pemeliharaan xlv jalan, saluran air, dan teras; biaya penyiangan; biaya pemberantasan hama dan penyakit; biaya pemupukan serta biaya lain-lain. Biaya umum meliputi biaya gaji dan tunjangan pegawai staf, honorarium; perjalanan dan penginapan; rumah, bangunan, dan pekarangan; mesin dan instalasi; jalan, jembatan, dan saluran air; perlengkapan dan alat-alat; iuran dan sumbangan; pajak; asuransi; biaya keamanan, penerangan, persediaan air, dan lain-lain. Biaya pengolahan meliputi biaya gaji, tunjangan, dan biaya sosial pegawai staf; biaya alat-alat dan perkakas kecil; biaya bahan kimia dan pelengkap; biaya analisa; biaya bahan bakar dan pelumas; biaya penerangan dan air; biaya pemeliharaan bangunan pabrik, mesin-mesin dan perlengkapan pabrik, perabot dan perlengkapan kantorpabrik; biaya pengepakan serta asuransi pabrik. Biaya dinyatakan dalam satuan rupiah per hektar per tahun Rphath. 6. Keuntungan merupakan selisih dari penerimaan dikurangi biaya total. Keuntungan dinyatakan dalam satuan rupiah per hektar per tahun. Rphath. 7. Analisis profitabilitas adalah metode yang menjelaskan hubungan perubahan antara volume output, harga penjualan, biaya dan laba bersih untuk menetapkan apa yang terjadi pada posisi keuangan perusahaan jika tingkat kegiatan atau volume produksinya berfluktuasi, yang diukur dengan kriteria NPV, Net BC, dan IRR. 8. Net Present Value NPV merupakan nilai kini seluruh keuntungan yang diperoleh dari pengusahaan tanaman karet dari awal sampai akhir Rpha. 9. Net Benefit-Cost Ratio Net BC merupakan angka perbandingan antara jumlah nilai sekarang keuntungan yang positif dengan jumlah nilai sekarang keuntungan yang negatif. 10. Internal Rate of Return IRR merupakan tingkat suku bunga yang menyamakan nilai sekarang penerimaan total dengan nilai sekarang biaya produksi total . 11. Suku bunga yang dimaksud adalah suku bunga riil, yaitu suku bunga kredit yang bebas dari pengaruh inflasi . xlvi 12. Tingkat profitabilitas adalah tingkat profitabilitas yang dihitung berdasarkan nilai hasil produksi estimasi dan merupakan tingkat profitabilitas menurut kondisi ideal. 13. Umur optimal tanaman karet adalah umur tanaman karet yang produksinya mampu memberikan penerimaan bersih rata-rata yang paling besar th. 14. Luas komposisi tanaman karet ideal adalah luas komposisi tanaman karet yang memberikan tingkat keuntungan yang maksimum dan kontinyu ha. 15. Komposisi tanaman karet ideal adalah suatu komposisi tanaman karet dimana masing-masing umur tanaman karet dari 0 sampai umur optimal mempunyai luas yang sama dan telah diusahakan secara optimal serta setiap tahunnya dilakukan peremajaan yang kontinyu pada saat tanaman mencapai umur optimal. 16. Nilai riil adalah nilai sesungguhnya yang terdapat pada perusahaan, sedangkan nilai estimasi adalah nilai taksiran yang dihitung berdasarkan data riil yang nantinya digunakan untuk menentukan kondisi ideal. 17. Analisis sensitivitas adalah analisis untuk mengetahui pengaruh perubahan biaya produksi dan harga jual produk terhadap tingkat profitabilitas dengan kriteria profitabilitas NPV, Net BC, dan IRR. Analisis sensitivitas dilakukan sampai tingkat perubahan 15 persen dan tahap lanjut sampai tingkat perubahan lebih dari 50 persen. xlvii

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Dasar Penelitian

Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu penelitian yang memiliki sifat-sifat atau ciri-ciri memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktual. Data yang telah dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisis Surakhmad, 1994. Teknik pelaksanaan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan mendetail. Subyek yang diselidiki terdiri dari satu unit atau satu kesatuan unit yang dipandang sebagai kasus. Studi kasus umumnya menghasilkan gambaran yang ”longitudinal”, yakni hasil pengumpulan dan analisa data kasus dalam satu jangka waktu Surakhmad, 1994.

B. Metode Pengambilan Lokasi Penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS BEBAN KERJA di BAGIAN PENGEPAKAN (Studi Kasus : PT Perkebunan Nusantara IX Kebun Batujamus Pabrik RSS Kerjoarum ANALISIS BEBAN KERJA di BAGIAN PENGEPAKAN (Studi Kasus : PT Perkebunan Nusantara IX Kebun Batujamus Pabrik RSS Kerjoarum Karanganyar

3 13 15

PENDAHULUAN ANALISIS BEBAN KERJA di BAGIAN PENGEPAKAN (Studi Kasus : PT Perkebunan Nusantara IX Kebun Batujamus Pabrik RSS Kerjoarum Karanganyar).

0 2 5

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 2000 PADA KARET SETENGAH JADI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX DIVISI TANAMAN TAHUNAN KEBUN BATUJAMUS KERJOARUM KARANGANYAR

0 7 113

ANALISIS PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) Analisis Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Batujamus/Kerjoarum Karanganyar.

0 1 17

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Batujamus/Kerjoarum Karanganyar.

0 4 8

ANALISIS PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) Analisis Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Batujamus/Kerjoarum Karanganyar.

0 1 12

ANALISIS PERAMALAN PRODUKSI KARET DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) KEBUN BATUJAMUS KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 17

ANALISIS PROFITABILITAS PENGUSAHAAN TANAMAN KARET DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) KEBUN NGOBO KABUPATEN SEMARANG.

0 0 16

Analisis profitabilitas pengusahaan tanaman karet di pt. perkebunan nusantara ix (persero) Kebun Ngobo Kabupaten Semarang

2 2 16

ANALISIS PROFITABILITAS PENGUSAHAAN TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis) DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX KEBUN GETAS KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI

0 0 11