Jalur Evakuasi Darurat TINJAUAN PUSTAKA KAJIAN TERHADAP PRASARANA DAN SARANA EVAKUASI PADA PROYEK KONSTRUKSI.

E. Jalur Evakuasi Darurat

Menurut Panduan Diklat Kebakaran Tk I 2002 dalam Rahmayanti 2007, dikatakan bahwa jalur evakuasi adalah suatu lintasan atau jalur jalan keluar menerus dan tidak terhalang yang harus dapat dilalui oleh penghuni apabila terjadi kebakaran atau keadaan darurat lainnya dari setiap titik tempat dalam bangunan menuju kesuatu tempat yang aman atau jalan umum. Berdasarkan keputusan menteri PU No:10KPTS2000, bangunan gedung harus memiliki kelengkapan sarana evakuasi darurat meliputi: 1. Sumber Daya Listrik Darurat Pencahayaan darurat pada sarana jalan keluar harus terus menerus menyala selama penghuni membutuhkan sarana jalan keluar. Lampu yang dioperasikan dengan baterai atau lampu jenis lain seperti lampu-lampu jinjing atau lentera tidak boleh dipakai untuk pencahayaan primer pada sarana menuju jalan keluar. 2. Lampu Darurat Emergency Luminaire. Sebuah lampu yang dirancang untuk digunakan pada sistem pencahayaan darurat. Pencahayaan buatan yang dioperasikan sebagai pencahayaan darurat dipasang pada tempat-tempat tertentu dan dalam jangka waktu tertentu sesuai kebutuhan untuk menjaga pencahayaan sampai ke tingkat minimum yang ditentukan. Lantai dan permukaan untuk berjalan pada tempat yang aman, sarana menuju tempat yang aman dan sarana menuju jalan umum, tingkat intensitas cahayanya minimal 50 Lux diukur pada lantai. dikatakan bahwa jalur evak k ua ua si si adalah su u at at u u lintasan atau jalur jalan keluar menerus dan tidak te te rh rhalang yang harus dapat dilalui ole leh h penghuni apabila terjadi kebakaran at at a au keadaan darurat t lai ai nn nn ya a d d ar ar i i se e ti t ap titik tempa pat t dalam bangunan menuju ju k esuatu tempa pa t ya ya n ng aman atau jalan umu mu m. m. Berd d as as ar ar ka ka n n kepu pu tu tu sa n menteri PU No:10 K KPT P S20 00 00 , , b b a angunan ge g dung harus m mem em i iliki ke ke le ng ka pan sarana ev ak uasi darurat melipu ti ti : 1. . S Su m mber er D aya Listrik Da rurat Pe nc c ah ayaan darurat pa da saran a ja lan ke lu ar harus terus m en nerus s m m en en yala se l la ma pen gh un i memb ut uh ka n sa ra na jal an k eluar. L a ampu yan ang g di i op erasikan dengan ba tera i at au lampu j enis l ai n seperti lampu- la ampu ji ji n njin g g at at a au l entera t id d ak ak b b ol ol eh eh dipakai untuk k p p en en ca ca ha ha ya ya an p ri mer pa pad da saran an a a menuju jalan keluar. 2. 2. La La mpu Darurat Emergency Luminaire. Sebu h ah l lampu y y an an g g d diranc an ang g un untu tu k k d diguna ka ka n n pa pad da s i is t tem penc ncah ah a ayaan da da ru ru ra t. Pen en ca ca h hayaan buatan ya y ng dio o p perasikan sebaga ga i i pe p nc h ahay ay a aan darurat dipasang pada tempat-tempa at tertentu d d an dalam jangka waktu tertentu sesuai kebutuhan untuk menjaga pe pencahayaa aan sampai ke tingkat minimum yang ditentukan. Lantai dan permuk kaan u untuk berjalan pada tempat yang aman, sarana menuju tempat yang aman an dan sarana menuju jalan umum tingkat 3. Petunjuk arah jalan keluar. Tanda arah EXIT adalah sarana menuju jalan keluar. Dimana setiap pintu diberi label pada sisi bagian atas yang menuju jalan keluar atau balkon, dengan kata “EXIT” huruf besar, tinggi minimal 25 mm dan warna kontras dengan latar belakang. Arah menuju tempat yang aman harus diberi tanda yang jelas di lokasi yang mudah dibaca dari segala arah jalan.

F. Hambatan-hambatan dan Penangannya