4
HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Ekstraksi Asam Fitat
Penelitian yang dilakukan pada proses ekstraksi asam fitat meliputi preparasi perlakuan pendahuluan dengan menggunakan bagian biji jarak pagar yang telah
dijemur dan dihaluskan sehingga menjadi bungkil biji jarak pagar dan tidak tercampur dengan minyaknya, karena ekstrak asam fitat yang diperlukan
memanfaatkan bungkil biji jarak pagar yang merupakan limbah biji jarak saat diambil minyaknya. Bungkil biji jarak pagar kemudian dicampurkan dan
dilarutkan dengan 5 H
2
SO
4
, Bungkil biji jarak pagar yang sudah ditambahkan asam sulfat dishaker selama 30 menit agar bugkil biji jarak pagar dan asam sulfat
dapat tercampur dengan baik sehingga dapat diperoleh hasil ekstraksi asam fitat yang diinginkan. Bungkil biji jarak pagar yang telah dishaker kemudian
disentrifugasi dengan setiap satu jam dan berulang ulang kali untuk memisahkan filtrat dari endapannya, hingga diperoleh filtrat tanpa endapan. Filtrat atau hasil
ekstraksi yang diperoleh sebanyak 100 ml. Asam fitat yang diperoleh sebesar 0,26, berbentuk cair berwarna oranye kecoklatan.
B. Pengujian kadar Cu dengan variasi penambahan asam fitat bungkil biji
jarak pagar
Asam fitat yang diperoleh kemudian digunakan untuk pengujian kemampuan pengikatan tembaga. Larutan logam tembaga CuSO4.5H
2
O dibuat terlebih dahulu yaitu dengan perbandingan 100 mg1000 ml. Masing – masing larutan
logam ditambahkan dengan asam fitat dengan jumlah yang berbeda beda yaitu 0 ml, 7 ml, 10.5 ml dan 14 ml. Asam fitat dan larutan logam yang telah bercampur
dan dishaker selama 60 dan 120 menit berwarna biru kekuningan.Larutan ini
5
kemudian disaring dan filtratnya dianalisis menggunakan spektrofotometer Multi Direct merek Lovibon.Hasil pengujian kadar Cu dapat dilihat pada Tabel 1
berikut satuan mg, Tabel 1. Hasil Pengujian Kadar Cu Satuan mg
Lama Pengocokan Ulangan
Asam Fitat 0ml
7 ml 10.5ml
14ml 60 menit
1 87
66,8 49,6
30,4 2
78,4 61,8
53,4 18,2
3 76,8
60,8 53,4
18 Rata-
rata 80,73
63,1 52,14
22,2 120 menit
1 86
64,8 50
36,4 2
70,8 59,8
53,2 21,6
3 76,3
66,2 53,4
18,8 Rata-
rata 76,3
63,6 52,2
25,6
Hasil pengukuran kadar tembaga dengan konsentrasi awal sebesar 100 mgL dengan penambahan asam fitat sebanyak 14 ml dengan lama kontak 60 dan 120
menit yang paling efektif dalam mengikat logam tembaga. Selain dari data di atas hasil pengukuran kadar Cu pada penggunaan asam fitat 0 ml tanpa pengocokan
dengan tiga kali ulangan adalah 88 mgL, 89 mgL dan 79 mgL atau dengan rata – rata 85,3 mgL. sedangkan dengan lama pengocokan 60 menit tanpa pemberian
asam fitat kadar Cu yang diperoleh dengan 3 kali ulangan sebesar 87 mlL, 78,4 mlL dan 76,8 mlL. Lama pengocokan 120 menit tanpa pemberian asam fitat
kadar Cu yang diperoleh sebesar 86 mgL, 70,8 mgL dan 76,3 mlL yang berarti kadar Cu murni dari Cu yang digunakan CuSO
4
.5H
2
O tidak mencapai 100 mg dan pengocokan tanpa asam fitat tidak berpengaruh pada penurunan kadar Cu.
Dari data yang diperoleh pada tabel asam fitat sebanyak 14 ml dengan lama
6
shaker pengocokan 60 dan 120 menit mampu mengikat tembaga lebih baik dibandingkan dengan yang lain 7 ml dan 10,5 ml. Keefektifan penyerapan
logam tembaga oleh asam fitat secara berurutan adalah perlakuan 14 ml 60 menit 22,2 mg, 14 ml 120 menit 25,6 mg, 10,5ml 60 menit 52,14 mg, 10.5 ml 120
menit 52,2 mg, 7 ml 60 menit 63,1 mg dan 7ml 120 menit 63,6 mg.
C. Hubungan Antara Lama Pengocokan Dengan Penambahan Asam Fitat