Pengujian Nilai F Pengujian Nilai t

Model regresi linear berganda berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: Y 1 = 1,903 + 0,185X 1 + 0,102X 2 – 0,040X 3 – 0,062X 4 + 0,245X 5 + 0,167X 6 Y 2 = 1,529 + 0,288X 1 - 0,037X 2 – 0,059X 3 – 0,123X 4 + 0,422X 5 + 0,122X 6 Y 3 = 2,249 + 0,285X 1 - 0,040X 2 – 0,038X 3 – 0,094X 4 + 0,165X 5 + 0,159X 6 Keterangan: Y 1 = Kinerja Anggaran Budgeting Performance Y 2 = Efisiensi Biaya Cost Efficiency Y 3 = Prestasi Kerja Job Performance X 1 = Partisipasi anggaran X 2 = Kesulitan tujuan anggaran X 3 = Evaluasi anggaran-general X 4 = Evaluasi anggaran-punitive X 5 = Umpan balik anggaran X 6 = Kejelasan tujuan anggaran

a. Pengujian Nilai F

Menurut Ghozali 2011, uji statistik nilai F digunakan untuk menilai Goodness of Fit atau kelayakan dari suatu model penelitian. Dari ketiga analisis regresi berganda di atas, menunjukkan hasil signifikan F sebesar 0,002, 0,000, dan 0,000 yang menandakan bahwa nilai tersebut kurang dari 0,05. Selain itu pula hasil tersebut menunjukkan nilai F-hitung sebesar 3,556, 7,796, dan 6,011, yang menandakan bahwa nilai tersebut lebih dari nilai F- tabel yaitu 2,15. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model penelitian tersebut fit atau layak untuk digunakan.

b. Pengujian Nilai t

Tabel 5,6, dan 7 di atas telah menunjukkan hasil pengujian hipotesis dengan nilai-t. Berikut adalah penjelasan pengujian parsial atas masing-masing variabel. 1 Variabel partisipasi anggaran X1 terhadap budgetary performance Y1, menunjukkan coefficient beta sebesar 0,185, nilai probabilitas sebesar 0,018 dan nilai t hitung sebesar 2,385. Hipotesis diterima apabila nilai probabilitas ≤ α dan nilai t hitung t tabel. Nilai t tabel pada penelitian ini adalah 1,974. Oleh karena nilai probabilitas 0,018 ≤ 0,05, nilai t hitung 2,385 1,974, dan coefficient beta bertanda positif, maka dapat disimpulkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap budgetary performance. 2 Variabel partisipasi anggaran X1 terhadap cost efficiency Y2, menunjukkan coefficient beta sebesar 0,288, nilai probabilitas sebesar 0,000 dan nilai t hitung sebesar 3,588. Hipotesis diterima apabila nilai probabilitas ≤ α dan nilai t hitung t tabel. Nilai t tabel pada penelitian ini adalah 1,974. Oleh karena nilai probabilitas 0,000 ≤ 0,05, nilai t hitung 3,588 1,974, dan coefficient beta bertanda positif, maka dapat disimpulkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap cost efficiency. 3 Variabel partisipasi anggaran X1 terhadap job performance Y3, menunjukkan coefficient beta sebesar 0,285, nilai probabilitas sebesar 0,000, dan nilai t hitung sebesar 4,343. Hipotesis diterima apabila nilai probabilitas ≤ α dan nilai t hitung t tabel. Nilai t tabel pada penelitian ini adalah 1,974. Oleh karena nilai probabilitas 0,000 ≤ 0,05, nilai t hitung 4,343 1,974, dan coefficient beta bertanda positif, maka dapat disimpulkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap job performance. 4 Variabel kesulitan tujuan anggaran X2 terhadap budgetary performance Y1, menunjukkan coefficient beta sebesar 0,102, nilai probabilitas sebesar 0,161, dan nilai t hitung sebesar 1,407. Hipotesis diterima apabila nilai probabilitas ≤ α dan nilai t hitung t tabel. Nilai t tabel pada penelitian ini adalah 1,974. Oleh karena nilai probabilitas 0,161 0,05 dan nilai t hitung 1,407 1,974 maka dapat disimpulkan bahwa kesulitan tujuan anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap budgetary performance. 5 Variabel kesulitan tujuan anggaran X2 terhadap cost efficiency Y2, menunjukkan coefficient beta sebesar -0,037, nilai probabilitas sebesar 0,618, dan nilai t hitung sebesar -0,449. Hipotesis diterima apabila nilai probabilitas ≤ α dan nilai t hitung t tabel. Nilai t tabel pada penelitian ini adalah 1,974. Oleh karena nilai probabilitas 0,618 0,05 dan nilai t hitung -0,449 1,974 maka dapat disimpulkan kesulitan tujuan anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap cost efficiency. 6 Variabel kesulitan tujuan anggaran X2 terhadap job performance Y3, menunjukkan coefficient beta sebesar -0,040, nilai probabilitas sebesar 0,511, dan nilai t hitung sebesar -0,658. Hipotesis diterima apabila nilai probabilitas ≤ α dan nilai t hitung t tabel. Nilai t tabel pada penelitian ini adalah 1,974. Oleh karena nilai probabilitas 0,511 0,05 dan nilai t hitung -0,658 1,974, maka dapat disimpulkan bahwa kesulitan tujuan anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap job performance. 7 Variabel evaluasi anggaran - general X3 terhadap budgetary performance Y1, menunjukkan coefficient beta sebesar -0,040, nilai probabilitas sebesar 0,575, dan nilai t hitung sebesar -0,562. Hipotesis diterima apabila nilai probabilitas ≤ α dan nilai t hitung t tabel. Nilai t tabel pada penelitian ini adalah 1,974. Oleh karena nilai probabilitas 0,575 0,05 dan nilai t hitung --0,562 1,974, maka dapat disimpulkan bahwa variabel evaluasi anggaran – general tidak berpengaruh signifikan terhadap budgetary performance. 8 Variabel evaluasi anggaran - general X3 terhadap cost efficiency Y2, menunjukkan coefficient beta sebesar -0,059, nilai probabilitas sebesar 0,425, dan nilai t hitung sebesar -0,800. Hipotesis diterima apabila nilai probabilitas ≤ α dan nilai t hitung t tabel. Nilai t tabel pada penelitian ini adalah 1,974. Oleh karena nilai probabilitas 0,425 0,05 dan nilai t hitung –0,800 1,974, maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi anggaran – general tidak berpengaruh signifikan terhadap cost efficiency. 9 Variabel evaluasi anggaran - general X3 terhadap job performance Y3, menunjukkan coefficient beta sebesar -0,038, nilai probabilitas sebesar 0,530, dan nilai t hitung sebesar -0,630. Hipotesis diterima apabila nilai probabilitas ≤ α dan nilai t hitung t tabel. Nilai t tabel pada penelitian ini adalah 1,974. Oleh karena nilai probabilitas 0,530 0,05 dan nilai t hitung -0,630 1,974, maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi anggaran - general tidak berpengaruh signifikan terhadap job performance. 10 Variabel evaluasi anggaran - punitive X4 terhadap budgetary performance Y1, menunjukkan coefficient beta sebesar -0,062, nilai probabilitas sebesar 0,471, dan nilai t hitung sebesar -0,723. Hipotesis diterima apabila nilai probabilitas ≤ α dan nilai t hitung t tabel. Nilai t tabel pada penelitian ini adalah 1,974. Oleh karena nilai probabilitas 0,471 0,05 dan nilai t hitung -0,723 1,974, maka dapat disimpulkan bahwa variabel evaluasi anggaran – punitive tidak berpengaruh signifikan terhadap budgetary performance. 11 Variabel evaluasi anggaran - punitive X4 terhadap cost efficiency Y2, menunjukkan coefficient beta sebesar -0,123, nilai probabilitas sebesar 0,169, dan nilai t hitung sebesar -1,381. Hipotesis diterima apabila nilai probabilitas ≤ α dan nilai t hitung t tabel. Nilai t tabel pada penelitian ini adalah 1,974. Oleh karena nilai probabilitas 0,169 0,05 dan nilai t hitung -1,381 1,974, maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi anggaran – punitive tidak berpengaruh signifikan terhadap cost efficiency. 12 Variabel evaluasi anggaran - punitive X4 terhadap job performance Y3, menunjukkan coefficient beta sebesar -0,094, nilai probabilitas sebesar 0,198, dan nilai t hitung sebesar -1,293. Hipotesis diterima apabila nilai probabilitas ≤ α dan nilai t hitung t tabel. Nilai t tabel pada penelitian ini adalah 1,974. Oleh karena nilai probabilitas 0,198 0,05 dan nilai t hitung -1,293 1,974, maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi anggaran - punitive tidak berpengaruh signifikan terhadap job performance. 13 Variabel umpan balik anggaran X5 terhadap budgetary performance Y1, menunjukkan coefficient beta sebesar 0,245, nilai probabilitas sebesar 0,007, dan nilai t hitung sebesar 2,750. Hipotesis diterima apabila nilai probabilitas ≤ α dan nilai t hitung t tabel. Nilai t tabel pada penelitian ini adalah 1,974. Oleh karena nilai probabilitas 0,007 ≤ 0,05, nilai t hitung 2,750 1,974, dan coefficient beta bertanda positif, maka dapat disimpulkan bahwa umpan balik anggaran berpengaruh positif terhadap budgetary performance. 14 Variabel umpan balik anggaran X5 terhadap cost efficiency Y2, menunjukkan coefficient beta sebesar 0,422, nilai probabilitas sebesar 0,000, dan nilai t hitung sebesar 4,575. Hipotesis diterima apabila nilai probabilitas ≤ α dan nilai t hitung t tabel. Nilai t tabel pada penelitian ini adalah 1,974. Oleh karena nilai probabilitas 0,000 ≤ 0,05, nilai t hitung 4,575 1,974, dan coefficient beta bertanda positif, maka dapat disimpulkan bahwa umpan balik anggaran berpengaruh positif terhadap cost efficiency. 15 Variabel umpan balik anggaran X5 terhadap job performance Y3, menunjukkan coefficient beta sebesar 0,165, nilai probabilitas sebesar 0,030, dan nilai t hitung sebesar 2,194. Hipotesis diterima apabila nilai probabilitas ≤ α dan nilai t hitung t tabel. Nilai t tabel pada penelitian ini adalah 1,974. Oleh karena nilai probabilitas 0,030 ≤ 0,05, nilai t hitung 2,194 1,974, dan coefficient beta bertanda positif, maka dapat disimpulkan bahwa umpan balik anggaran berpengaruh positif terhadap job performance. 16 Variabel kejelasan tujuan anggaran X6 terhadap budgetary performance Y1, menunjukkan coefficient beta sebesar 0,167, nilai probabilitas sebesar 0,101, dan nilai t hitung sebesar 1,648. Hipotesis diterima apabila nilai probabilitas ≤ α dan nilai t hitung t tabel. Nilai t tabel pada penelitian ini adalah 1,974. Oleh karena nilai probabilitas 0,101 0,05 dan nilai t hitung 1,648 1,974, maka dapat disimpulkan bahwa kejelasan tujuan anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap budgetary performance. 17 Variabel kejelasan tujuan anggaran X6 terhadap cost efficiency Y2, menunjukkan coefficient beta sebesar 0,122, nilai probabilitas sebesar 0,247 dan nilai t hitung sebesar 1,161. Hipotesis diterima apabila nilai probabilitas ≤ α dan nilai t hitung t tabel. Nilai t tabel pada penelitian ini adalah 1,974. Oleh karena nilai probabilitas 0,247 0,05 dan nilai t hitung 1,161 1,974, maka dapat disimpulkan bahwa kejelasan tujuan anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap cost efficiency. 18 Variabel kejelasan tujuan anggaran X6 terhadap job performance Y3, menunjukkan coefficient beta sebesar 0,159, nilai probabilitas sebesar 0,066 dan nilai t hitung sebesar 1,852. Hipotesis diterima apabila nilai probabilitas ≤ α dan nilai t hitung t tabel. Nilai t tabel pada penelitian ini adalah 1,974. Oleh karena nilai probabilitas 0,066 0,05 dan nilai t hitung 1,852 1,974, maka dapat disimpulkan bahwa kejelasan tujuan anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap job performance.

c. Uji Koefisien Determinasi R

Dokumen yang terkait

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MANGGARAI BARAT.

0 3 15

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAPKINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PADA PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MANGGARAI BARAT.

0 4 12

PENDAHULUAN PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MANGGARAI BARAT.

0 3 7

PENUTUP PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MANGGARAI BARAT.

0 2 13

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PADA PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KOTA YOGYAKARTA.

0 3 17

PENDAHULUAN PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KOTA YOGYAKARTA.

0 4 7

PENUTUP PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KOTA YOGYAKARTA.

0 2 54

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Studi Empiris Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Karanganyar.

0 6 19

PENGAR Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Studi Empiris Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Karanganyar.

0 5 18

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SRAGEN.

0 0 12