Bahan Penyusun Beton TINJAUAN PUSTAKA PENGARUH SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI SEBAGIAN AGREGAT HALUS DAN SEBAGAI FILLER TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON DENGAN TAMBAHAN SUPERPLASTICIZER.

2.6. Bahan Penyusun Beton

Bahan-bahan pembentuk beton umumnya tersusun dari tiga bahan penyusun utama yaitu semen, agregat dan air. Jika diperlukan, bahan tambah admixture dapat ditambahkan untuk mengubah sifat-sifat tertentu dari beton yang bersangkutan Mulyono, 2005.

2.6.1. Semen

Menurut Susanti semen adalah bahan hidrolis yang bertindak sebagai pengikat agregat. Hidrolis berarti jika semen bereaksi dengan air akan berubah menjadi pasta. Reaksi kimia antara semen dengan air akan menghasilkan panas dan sifat kekerasan pada pasta semen proses hidrasi dan membentuk suatu batuan massa dan tidak larut dalam air. Semen berfungsi untuk merekatkan butir-butir agregat agar terjadi suatu massa yang padat. Selain itu juga mengisi rongga-rongga di antara butiran agregat. Perekatan ini terjadi akibat adanya reaksi semen dengan air yang sering dikenal dengan istilah proses hidrasi beton Suwignyo, 2014. Tipe-tipe semen portland dan penggunaanya dapat dilihat pada tabel 2.6. Tabel 2.6. Tipe-tipe semen portland dan penggunaannya Sumber : Suwignyo, 2014 No Tipe semen Penggunaan 1 Tipe I Semua bangunan beton yang tidak akan mengalami perubahan cuaca yang dahsyat atau dibangun dalam lingkungan korosif 2 Tipe II Untuk bangunan yang menggunakan pembetonan secara massal, seperti dam, panas hidrasi tertahan dalam bangunan untuk jangka waktu yang lama 3 Tipe III Untuk pembetonan musim dingin 4 Tipe IV Pembetonan massal 5 Tipe V Untuk bangunan di air yang mengandung sulfat atau air laut penyusun utama yaitu semen, ag ag ag re re re ga ga ga t t t da da da n n n air. Jika diperlukan, bahan tambah admixture dapat dita ta ta m mb mbahkan untuk mengubah s s if if if at a a -sifat tertentu dari beton yang bersang g ku ku ku ta tan Mulyono, 20 20 20 05 05 . .

2.6.1. Se Se

Seme m n Menuru ru rut t t Su S sa ant nti i seme me me n n n ad ad ad al al ah ah b b b ah ah ah an an an hidro o li li lis ya a a ng ng ng b b ertind d ak ak ak sebagai p p peng g ik ik at at at a a agr gr gr eg eg e at t . . Hi Hi Hi d dr olis berarti jik a semen bereak si i d d d en enga a n n n ai ai ai r r r ak ak an a b b er er e ubah me e nj nj njad ad ad i i i p past st a a a. Reaksi ki mia antara s em en dengan ai r akan m m m en en ghas as asil il il ka ka ka n n pa a n n nas da da da n n n si s s fat t ke kerasan pada p as ta sem en proses h idrasi dan me e emb mb mb en n tu tu tuk k k su s atu u u ba ba ba t tu tu an n m m m assa dan tidak larut d al am a ir . Semen berfun gs i un tuk me rekatkan b utir -b utir agregat agar t te terj r adi su su uat u u u ma ma mass s a yang padat . Selain itu juga mengis i rongga -r ongga di a nt t tar r a a b b butira a ra n n n agregat. Per ek k at at tan an an i i i ni ni ni t t t er er ja ja ja di di di a a a ki ki ki ba ba bat adan n n ya ya ya r r r ea ea ea ks ks ks i i i se se se me me me n n n de de de n ngan air yang se e e ri r r ng ng ng di di dike k k nal dengan istilah proses hidrasi be be ton Suwignyo, 2014. Ti Ti Ti pe pe pe -t -t ip ip ipe e se se me me e n n n po po po rt rt rt la la la nd nd nd d d d an a a pengg gg gg un un un aa aa aa ny ny ny a a a da da dapa pa pa t t t di di di li li li h ha ha t t pa pa pa da da da t t t ab ab abel el el 2 2 2.6 .6 6. Ta Ta Ta be be be l l l 2 2. 2. 6. 6. . T T T i ip ipe-ti i pe pe pe s s em m en en en po p rt rt la la la n n nd da a n n n pe pe pe ng ng ng gu gu guna na na an an an ny ny ny a a a Sumbe be ber : Suwi wi wi g gnyo, 2014 No Tipe semen P Pe P nggunaan 1 Tipe I Semua ba a angunan be e eton yang tidak akan mengalami perubahan n n cuaca ya ya yang dahsyat atau dibangun dalam lingkungan k k k oros os i if if 2 Tipe II Untuk bangu un unan an an yang menggunakan pembetonan secara massal, seperti dam, panas hidrasi tertahan

2.6.2. Air

Air merupakan bahan dasar pembuat beton yang penting. Air diperlukan untuk bereaksi dengan semen serta sebagai bahan pelumas antara butir-butir agregat agar dapat mudah dikerjakan dan dipadatkan. Untuk bereaksi dengan semen, air yang diperlukan kurang lebih 25 dari berat semen. Tjokrodimuljo, 1992. Dalam pemakaian air untuk beton sebaiknya air memenuhi syarat sebagai berikut. 1. Tidak mengandung lumpur benda melayang lainnya lebih dari 2 gramliter, 2. Tidak mengandung garam-garam yang dapat merusak beton asam, zat organik, dan sebagainya lebih dari 15 gramliter, 3. Tidak mengandung klorida Cl lebih dari 0,5 gramliter, 4. Tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1 gramliter.

2.6.3. Agregat halus

Agregat adalah butiran mineral alami yang berfungsi sebagai campuran mortar atau beton. Agregat ini kira-kira menempati sebanyak 70 dari volume mortar atau beton. Walau hanya bahan pengisi, akan tetapi agregat sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat betonnya, sehingga pemilihan agregat merupakan suatu bagian penting dalam pembuatan beton Tjokrodimuljo, 1992. Menurut Mulyono 2005 Agregrat halus adalah agregrat dengan ukuran lebih kecil dari 4,8 mm. Agregrat halus dapat berupa pasir alam hasil pembentukan alami dari batuan-batuan atau pasir buatan dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu. Fungsi utama agregrat halus dalam campuran beton adalah untuk bereaksi dengan semen serta se bagai bahan pelumas antara butir butir agregat agar dapat mud ud ud ah ah dikerjakan dan dipada da datk tk tk an. Untuk bereaksi dengan semen, air yan n g g g d diperlukan kur ur ur ang lebih 25 dari berat s s em em em en. Tjokrodimuljo, 1992. Dala la a m m pem m ak k ai ai ai an an an air untuk uk b b b et et et on on on s b b eb i i ai k k knya ya a a a a ir ir ir m m m em e enuhi sy sy sy ar ar ar at at a sebag g ai ai ai berikut. 1. 1. Ti Ti Ti da da da k k k me meng ng ng an dung lumpur b enda melayan g g la la in n ny ny ny a a a l l eb eb b ih i d d dar a a i 2 gr gr am m l l l it er, 2. 2. 2. Ti Ti i d d da k mengandung g ar am-g ar am yang da pat merusak be e eto to t n a a a sa sa sa m, m, zat at t or gani k, d an sebagainy a lebih d ari 15 g ramliter, 3. Tidak mengan du ng klo rida Cl lebih dari ,5 gra mliter, 4. 4 Tidak meng andu ng sen yawa sulfat lebi h dari 1 g ram li ter.

2.6.3. Agrega t

t h h ha l l lus Agregat adalah butiran mineral alami yang berfungsi sebagai ca ca a mp mp mp ur ur ura a an mo mo mo rt rt rt ar ar ar a a a ta ta ta u u u be be be to to to n. n. n. A A A gr gr gr eg eg eg at at at i i i ni ni ni k k k ir ir ir a- a kira a m m m en en en em em em pa pa pa ti ti ti s s s eb eb eb an an an ya ya ya k k k 70 70 70 da da dari ri ri v v vol ol ol u ume mo o ort rt r ar ar ar a a a ta ta ta u u u be be beto to to n. n. W W Walau h h h an an anya y b b b ah ah ahan an p p pengisi, ak ak ak an an t t t et et et ap ap ap i i i ag ag agre re re ga ga a t t t sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat b b b e et etonnya, a, s s s ehingga pemilihan agregat merupakan suatu bagian penting dalam pemb bu buatan beton on on Tjokrodimuljo, 1992. Menurut Mulyono 2005 A A A gr g eg g ra ra rat halus adalah agregrat dengan ukuran lebih kecil dari 4,8 mm. Agregra ra at t t halus dapat berupa pasir alam hasil mengisi ruang antara butir agregrat kasar. Batas-batas gradasi agregat halus dapat dilihat pada table 2.7. di bawah ini: Tabel 2.7 Batas-batas Gradasi Agegat Halus Sumber : Mulyono, 2005 Persentase Lolos Lubang ayakan mm Daerah Daerah Daerah Daerah I II III IV 10 100 101 102 103 4,8 90-100 90-100 90-100 90-100 2,4 60-95 75-100 85-100 95-100 1,2 30-70 55-90 75-100 90-100 0,6 15-34 35-59 60-79 80-100 0,3 11-30 12-40 15-50 0,15 0-10 0-10 0-10 0-15

2.6.4 Agregrat kasar

Dokumen yang terkait

PENGARUH SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI SEBAGIAN AGREGAT HALUS DAN SEBAGAI FILLER PENGARUH SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI SEBAGIAN AGREGAT HALUS DAN SEBAGAI FILLER TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON DENGAN TAMBAHAN SUPERPLASTICIZER.

0 5 18

PENDAHULUAN PENGARUH SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI SEBAGIAN AGREGAT HALUS DAN SEBAGAI FILLER TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON DENGAN TAMBAHAN SUPERPLASTICIZER.

0 6 4

PENGARUH SUBSTITUSI SEBAGIAN AGREGAT HALUS DENGAN SERBUK KACA TERHADAP SIFAT MEKANIK PENGARUH SUBSTITUSI SEBAGIAN AGREGAT HALUS DENGAN SERBUK KACA TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON.

0 3 16

TINJAUAN PUSTAKA PENGARUH SUBSTITUSI SEBAGIAN AGREGAT HALUS DENGAN SERBUK KACA TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON.

0 3 14

PENGARUH SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI SEBAGIAN AGREGAT HALUS DAN SEBAGAI FILLER PENGARUH SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI SEBAGIAN AGREGAT HALUS DAN SEBAGAI FILLER TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON.

0 4 18

PENDAHULUAN PENGARUH SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI SEBAGIAN AGREGAT HALUS DAN SEBAGAI FILLER TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON.

0 4 5

TINJAUAN PUSTAKA PENGARUH SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI SEBAGIAN AGREGAT HALUS DAN SEBAGAI FILLER TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON.

0 4 17

LANDASAN TEORI PENGARUH SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI SEBAGIAN AGREGAT HALUS DAN SEBAGAI FILLER TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON.

0 3 5

KESIMPULAN DAN SARAN PENGARUH SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI SEBAGIAN AGREGAT HALUS DAN SEBAGAI FILLER TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON.

0 4 4

TINJAUAN PUSTAKA PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON.

6 23 20