mengisi ruang antara butir agregrat kasar. Batas-batas gradasi agregat halus dapat dilihat pada table 2.7. di bawah ini:
Tabel 2.7 Batas-batas Gradasi Agegat Halus
Sumber : Mulyono, 2005
Persentase Lolos Lubang
ayakan mm
Daerah Daerah
Daerah Daerah
I II
III IV
10 100
101 102
103 4,8
90-100 90-100
90-100 90-100
2,4 60-95
75-100 85-100
95-100 1,2
30-70 55-90
75-100 90-100
0,6 15-34
35-59 60-79
80-100 0,3
11-30 12-40
15-50 0,15
0-10 0-10
0-10 0-15
2.6.4 Agregrat kasar
Menurut Mulyono 2005 agregrat kasar adalah batuan yang ukuran butirannya lebih besar dari 4,8 mm. Agregrat kasar untuk beton dapat berupa
kerikil koral sebagai hasil pembentukan alami dari batuan atau berupa batu pecah split yang diperoleh dari pemecahan Stone Crusher. Ukuran maksimal
agregrat kasar dibagi menjadi 3 golongan yaitu gradasi agregrat dengan butir maksimum 40 mm, 20 mm, dan 10 mm. Ukuran maksimal agregrat dapat
diketahui melalui analisa saringan terhadap agregrat kasar. Batasan-batasan gradasi agregrat kasar dapat dilihat pada tabel 2.8 di bawah ini :
Tabel 2.8. Batas agregrat kasar
Sumber : Mulyono, 2005 Ukuran
saringan mm
Persentaselolos Gradasi agregat
40mm 20mm
10mm 76
100 38
95-100 100
19 38-70
95-100 100
9,6 10-40
30-60 50-85
4,8 0-5
0-10 0-10
Tabel 2. 2.
. 7
7 7
B Ba
Bata t
s-ba b ta
tas s
Gr Gr
Gr adasi Agegat Halus
S umber : Mulyono,
o 2
2 00
00 00
5 5
Persentase Lolos Lubang
ayakan m
m m
m m
m Da
D D
erah Daerah
Daerah Da
Da D
erah I
I I
II II
II III
IV IV
10 10
10 10
10 10
10 1
1 1
10 10
10 2
2 2
103 4
4, 8
8 90
90 90
- 10
10 10
90 90
90 -
- -
10 10
10 90
- 10
10 100
90 90
90 -
-10 10
1 2,
2, 2,
4 4
4 60-95
75-10 85
85 85
- -
10 10
95 95
95 -
- 10
10 10
1,2 30-70
55-90 75-
10 00
90 90
- -
10 10
100 0,
6 15-34
35-59 60-79
80 80
80 -10
0,3 11-30
12 -
40 15
- 50
50 5
0,15 0-10
0-10 -10
0- 15
5 5
2. 2.
2.6. 6.
6.4 4
4 A
A Ag
regrat kasar
Me nurut
Mu lyono 2
00 5
a gr
egra t ka
sar adal ah
b atuan
y y
yang g
u uku
k ra
ra an
n n
bu b
tiran n
nn ya lebih besar dar
i 4, 8 mm
. Agre gr
at k
as ar
untuk beton d
a ap
apat b b
e er
erup a
a keri
ri i
ki ki
ki l
l l
k or
al seba ga
g g
i i
ha ha
ha si
si si
l l
l pe
pe p
mbentukan al l
am am
am i
i i
da da
da ri batuan at
au b
b ber
er erupa ba
ba ba
tu tu
tu pe
p cah split yang diperoleh dari pe
pe pe
me me
me ca
ca cah
h han Stone Crusher. Ukuran maks
ks ksim
im im
a a
al ag
ag agre
re egr
gr gr
at kasar dibagi menjadi 3 golongan yaitu gradasi agregrat de e
e n
ng ngan
an an b
b b
u u
utir ma
ma ma
ks ks
k im
imum um
um 4
4 4
mm mm
mm, ,
, 20 20
20 m
m mm,
m d
d d
an an
an 10
0 mm mm
mm .
Uk Uk
Uk ur
ur ur
an an
an m
m m
ak ak
ak si
si si
ma ma
ma l
l l
a ag
agre r
gr gr
gr at
at at
d d
dapat dike
ta ta
ta hu
hu hui
i i
me me
l la
la lu
lu u
i i
i analisa saring ng
ngan a
ter r
ha ha
a d
d dap agregrat
at t k
k k
as as
ar ar
. B
Ba Bata
ta a
sa sa
san-batasan gradasi agregrat kasar dapat dilih
h h
a at pada tabe
be bel 2.8 di bawah ini :
Tabel 2. 8
8. 8
Batas a a
a gregrat kasar
Sumbe be
ber : Mu u
l ly
lyono, 2005 Ukuran
saringan mm
Pe P
rs rs
sentaselolos G
G Gradasi agregat
40mm 20mm
10mm
2.7. Workability
Salah satu sifat beton sebelum mengeras beton segar adalah kemudahan pengerjaan workability. Workability adalah tingkat kemudahan pengerjaan beton
dalam mencampur, mengaduk, menuang dalam cetakan dan pemadatan tanpa homogenitas beton berkurang dan beton tidak mengalami bleeding pemisahan
yang berlebihan untuk mencapai kekuatan beton yang diinginkan
.
Workability akan menjadi lebih jelas pengertiannya dengan adanya sifat- sifat berikut ini.
1. Mobility adalah kemudahan adukan beton untuk mengalir dalam cetakan. 2. Stability adalah kemampuan adukan beton untuk selalu tetap homogen,
selalu mengikat koheren, dan tidak mengalami pemisahan butiran segregasi dan bleeding.
3. Compactibility adalah kemudahan adukan beton untuk dipadatkan sehingga rongga-rongga udara dapat berkurang.
4. Finishibility adalah kemudahan adukan beton untuk mencapai tahap akhir yaitu mengeras dengan kondisi yang baik.
Unsur-unsur yang mempengaruhi sifat workability antara lain adalah sebagai berikut ini.
1. Jumlah air yang digunakan dalam campuran adukan beton. Semakin banyak air yang digunakan, maka beton segar semakin mudah dikerjakan.
2. Penambahan semen dalam campuran juga akan memudahkan cara pengerjaan adukan betonnya, karena pasti diikuti dengan bertambahnya air
campuran untuk memperoleh nilai fas tetap. pengerjaan workability. Workab
b b
il il
il it
it it
y y
y a
a a
da da
da la
la la
h h
h tingkat kemudahan pengerjaan beton
dalam mencampur, m m
m e
en engaduk, menuang dalam c
c et
et etak
ak ak
an dan pemadatan tanpa homogenitas be
be be
t ton berkurang
d da
d n
n be
be to
to n
n ti
ti da
d k
k me
m ngalami
bl bl
bl ee
e ding pemisahan
g yang ber
er r
l le
lebi b
han untu u
u k
k k
me me
me n
nc ncapai
i i
k k
k ek
ek ekua
ua ua
ta t
tan n
n be
be be
to to
o n
n n
ya ya
ya ng
ng ng d
d d
ii ii
i nginkan
.
Wo o
rk rk
rk ab
ab ab
il il
il it
it i
y akan n
me me
me j
nj nj
ad i
le bi
h je
la s
pe pe
e ng
ng ng
er e
tiannya a
a de
de de
ng ng
ngan an
ada da
ny ny
nya sifat- si
sifat be
be b
ri ri
ri ku
ku ku
t t
t i
in ini.
i. 1.
1. 1.
Mo Mo
bi bi
bi l
l li
ty adalah
k em
udahan a du
kan beton un tu
k mengal ir
ir ir d
d alam
am am
c c
c e
et etakan
. .
2. 2.
2 St
St St
a ab
ility adalah kemampuan ad
ukan b et
on untuk selalu
te te
eta t
p ho
ho ho
mo mo
mo gen,
n, se
lalu m en
gi kat koh
eren ,
dan t
id ak
mengalami pemis a
ah ahan
n b
b b
ut ut
t ir
r an
an an
segregasi dan blee ding
. 3.
3. 3
Co mpac
ti bi
li ty adalah kemudahan adukan
b eton u
ntuk d
d d
ip ip
ip ad
atka ka
ka n
n n
sehingga rongga-rongga u u
uda da
dara r
r dap
ap ap
at at
at b
b berkurang.
4. 4
4 Finishibility adalah kemudahan adukan beton untuk mencapai ta
a a
ha ha
hap p
p ak ak
kh h
hir ya
ya yait
it itu
u me
me ng
ng ng
er er
er as
as as d
d den
en n
ga ga
ga n
n n
ko ko
ko nd
nd ndis
is i
i ya ya
ya ng
ng ng b
b b
ai ai
ai k
k. k.
Un Un
Un su
su su
r- r-
r- u
un unsu
u u
r r
r yang mem m
mpe pe
p ngaruh
h i
i s
sifat work k
kab ab
ab il
il i
it ity
y a
a a
nt nt
ntar ar
ar a
a a
la la
lain in
in adalah sebagai berikut ini.
1. Jumlah air yang diguna a
aka k
n dalam m
m campuran adukan beton. Semakin
banyak air yang digunakan, m
m ak
k a
a b
b beton segar semakin mudah dikerjakan.
2. Penambahan semen dalam c
c campuran juga akan memudahkan cara
3. Gradasi campuran pasir dan kerikil. Bila campuran pasir dan kerikil mengikuti gradasi yang telah disarankan oleh peraturan, maka adukan
beton akan mudah dikerjakan. 4. Pemakaian butir-butir batuan yang bulat mempermudah cara pengerjaan
beton. 5. Pemakaian butir maksimum kerikil yang dipakai juga berpengaruh
terhadap tingkat kemudahan pada saat dikerjakan. 6. Cara pemadatan adukan beton akan menentukan sifatcara pengerjaan. Bila
cara pemadatan dilakukan dengan alat getar maka diperlukan tingkat kelecakan yang berbeda, sehingga diperlukan jumlah air yang lebih sedikit
daripada jika dipadatkan dengan tangan Tjokrodimuljo, 1992.
2.8. Segregation