Perencanaan dan Pembuatan Program

Dalam wawancara kepada bapak Abdullah Hasim selaku ketua tim pemenangan Arjuna yang dilakukan oleh penulis mengatakan bahwa : “Tim memasang target menang 51 disetiap dapil kecamatan yang sudah ditargetkan. Kecamatan yang sudah dipasang target tersebut mengacu pada jumlah Daftar Pemilih Tetap DPT terbanyak dan wilayah zona dapil lawan ”. Tabel 2.5 Target Suara Oleh Tim Arjuna : No. Nama Kecamatan Jumlah DPT Perkiraan Partisipasi 80 Target 51 1 Bengkunat Belimbing 17.977 Pemilih Tetap 15.000 7500 2 Bengkunat 6.606 Pemilih Tetap 4000 2000 3 Ngambur 13.981 Pemilih Tetap 12.000 6000 4 Pesisir Selatan 17.962 Pemilih Tetap 15.000 7500 5 Krui Selatan 6.825 Pemilih Tetap 5000 2500 6 Pesisir Tengah 13.047 Pemilih Tetap 11.000 5500 7 Way Krui 6.114 Pemilih Tetap 4000 2000 8 Karya Penggawa 11.015 Pemilih Tetap 9000 4500 9 Pesisir utara 6.223 Pemilih Tetap 4000 2000 10 Lemong 10.796 Pemilih Tetap 8000 4000 11 Pulau Pisang 1.321 Pemilih Tetap 800 400 12 Jumlah 111.867 Pemilih Tetap 87.800 43.900 Sumber : Diolah Dari Tim Arjuna Dengan target mendapatkan minimal 40.000 suara tersebut, maka tim Arjuna tinggal membagi suara tersebut dari beberapa kecamatan yang sudah ditargetkan menjadi lumbung suara. Kecamatan-kecamatan tersebut diantaranya Kecamatan Way Krui, Kecamatan Karya Penggawa zona dapil Arjuna, Kecamatan Ngambur, Kecamatan Pesisir Selatan, Kecamatan Bengkunat zona netral Dan Kecamatan Bengkunat Belimbing, Kecamatan Lemong, Kecamatan Pesisir Tengah , Pesisir Utara, Kecamatan Krui Selatan Merupakan Kecamatan zona dapil lawan. Selanjutnya dalam menargetkan suara secara otomatis akan mengacu pada calon pemilih, menurut bapak Abdullah Hasim dalam wawancara yang dilakukan oleh penulis bahwa ada 6 enam jenis dalam memetakan calon pemilih : 1. Antipati Calon pemilih dalam kategori ini dipastikan tidak akan memilih calon kandidat yang diusung, tidak cukup sampai disitu bahkan calon pemilih tersebut sangat mungkin menjelek-jelekkan kandidat yang diusung oleh Tim Arjuna 2. Acuh Calon pemilih dalam kategori ini tidak kenal dengan kandidat pasangan Agus Istiqlal- Erlina atau masa bodoh. Calon pemilih dalam kategori ini kemungkinan tidak memilih kandidat yang diusung oleh Tim Arjuna 3. Memperhatikan Calon pemilih dalam kategori ini berpeluang besar memilih kandidat yang diusung. Ia akan mempelajari latar belakang pasangan kandidat, kehidupan sehari-hari atau dengan kata lain calon pemilih mempunyai rasa ingin tahu. Calon pemilih dalam kategori ini bisa disimpilkan berpeluang besar memilih kandidat yang diusung 4. Simpati Calon pemilih dalam anggota ini mempunyai rasa simpati dengan pasangan kandidat. Alasannya tidak dapat dipastikan, namun kemungkinan pasangan kandidat dipandang calon pemilih sebagai orang baik, tepat janji, punya kinerja bagus, tegas, pemberani dan punya prestasi yang bisa dibanggakan. Secara keseluruhan bisa dipastikan calon pemilih dalam kategori ini akan memilih pasangan kandidat yang diusung. 5. Loyal Calon pemilih dalam kategori ini bahwa apapun isu dilapangan tentang pasangan kandidat baik positif dan negatif calon pemilih akan tetap memilih pasangan kandidat yang diusung. 6. Mengajak Calon pemilih dalam kategori ini merupakan orang-orang yang sebaiknya dihimpun. Calon pemilih dalam kategori ini bukan hanya untuk memilih pasangan kandidat tapi juga mengajak calon pemilih lain untuk memilih pasangan Arjuna. Kemudian untuk langkah dalam menentukan target suara vote goal tim Arjuna melakukan 4 empat tahapan langkah sebagai berikut : a. Mempelajari daerah pemilih yang berhubungan dengan :  Jumlah pemilih  Tingkat partisipasi pemilih  Persaingan antar kandidat atau partai politik b. Mempertimbangkan situasi pemilihan  Apakah situasi ini cenderung mempertahankan keadaan yang sudah ada atau lebih kepada perubahan  Apakah situasi ini akan membantu atau tidak sebagai kandidat  Situasi pemilihan yang tidak mendukung  Situasi pemilihan yang membantu  c. Pertimbangkan partai politik dan jaringannya  Apakah kandidat pesaing akan akan mengambil suara pemilih dari pasangan Agus Istiqlal- Erlina ataukah “membantu” membawa pemilih untuk pasangan Agus Istiqlal-Erlina misalnya karena para pemilih sangat bertolak belakang dengan kandidat yang lain. b. Mendesain dan Membangun Mesin Suara Bila target suara sudah ditentukan oleh Tim Arjuna maka langkah selanjutnya bagaimana caranya mencapai target suara tersebut. Tim harus mempunyai mesin suara untuk memobilisasi suara tersebut. Menurut bapak Abdullah Hasim selaku ketua tim Arjuna bahwa : “Dalam membangun mesin suara ada beberapa hal yang harus dipahami oleh anggota tim Arjuna yang diantaranya; tim harus memahami sistem dan struktur tim yang efektif, tim harus memahami mesin jaringan dan mesin pencitraan. Dengan begitu tim akan terorganisir, terstruktur dan terencana dalam melaksanakan sebagai mesin penggerak agar Strategi Komunikasi Politik berjalan dengan efektif dan tepat sasaran dalam rangka untuk kemenangan pasangan Agus Istiqlal- Erlina”. Menurut bapak Abdullah Hasim selaku ketua Tim Arjuna dalam wawancara yang dilakukan oleh penulis bahwa fungsi tim pemenangan diantaranya sebagai berikut :  Mengajak  Mengkaunter FitnahOpiniIsuKontraproduktif  Menggerakan masa  Membangun citra  Pribadi sebagai simbol  Spionase Kemudian bapak Abdullah Hasim selaku ktua tim Arjuna mengatakan bahwa dalam membentuk tim sukses yang efektif dapat menggunakan 14 empat belas langkah yang diantaranya sebagai berikut : 1. Pimpinan wajib menentukan tujuan utama tim, kemudian memotivasi tim untuk membangun mindset bahwa tujuan utama dari tim adalah membuat sukses setiap program yang sudah direncanakan. 2. Tim sukses harus menetapkan tujuan yang spesifik, terukur, terdefinisi, dan konsisten. 3. Setiap anggota tim sukses harus berkomitmen untuk menunaikan tanggung jawab mereka secara total. 4. Pemimpin harus cerdas dalam memilih karakter dari pribadi-pribadi yang akan berada dalam struktur tim sukses. 5. Pemimpin harus memiliki pemahaman yang jelas tentang bakat dan potensi dari masing- masing pribadi tim sukses tersebut. 6. Aturan dan kebijakan wajib ditetapkan sebagai fondasi dasar untuk membangun kerja tim sukses yang efektif. 7. Setiap tim sukses harus mengetahui tentang fungsi dan peran didalam struktur tim sukses. 8. Tim sukses haru selalu fokus dalam menjaga keutuhan dan kekompakan tim sukses. 9. Setiap melakukan tindakan tim harus melakukan pertemuan diantara anggota dan pemimpin baru kemudia membuat keputusan yang tepat sasaran dan mendefinisikan semua perkembangan baru dalam sebuah rencana kerja yang disetujui oleh semua anggota dalam tim. 10. Apapun perbedaan dalam anggoat tim, wajib saling menghormati, saling mendengar dan saling peduli. 11. Setiap konflik harus dikelola dengan besar hati dan penuh emapti, kemudian diselesaikan dengan menghormati semua pihak secara profesional. 12. Pemimpin harus mengguanakan kekuatan intusi untuk melihat hal-hal yang tidak terlihat. Kemudian membuat tindakan-tindakan yang memotivasi anggota tim untuk bekerja dengan emosi baik dan dewasa. 13. Pemimpin dan tim sukses harus membangun hubungan dan komunikasi positif dengan “stakeholders” dalam sebuah suasana yang saling menguntungkan. 14. Tim sukses harus membuat tabel rencana kerja dengan memasukan semua tips diatas sebagai faktor-faktor kerja tim yang harus diperhatikan secara terus menerus. c. Meng Up-grade Mesin Suara Menurut bapak Abdullah Hasim selaku Ketua Tim Arjuna dalam wawancara yang dilakukan oleh penulis mengatakan bahwa : “Mesin penggerak yang paling efektif digunakan adalah anggota Tim yang sudah eksis sebelumnya dimasyarakat secara langsung. Tim yang sudah eksis yang dimaksud adalah Tim yang dianggap berpengaruh didaerah masing-masing dan sudah lama aktif diranah politik daerah. Dengan kata lain anggota tim yang sudah eksis di masyarakat dinilai sudah memiliki jaringan yang luas dan mekanisme organisasi sudah berjalan. Namun bila kandidat tidak menemukan anggota tim yang sudah eksis maka kandidat harus membuat harus membuat atau menciptakannya”. Dalam konteks jaringan yang sudah terbentuk maka harus dibekali dengan kemampuan untuk “menjual” dalam artian jaringan ini diibaratkan para sales yang menjual produk. Maka jaringan tersebut harus diberi target secara pasti seberapa banyak jaringan harus bisa menjual produknya. Sebelumnya jaringan dibekali dengan “ilmu” bagaimana cara menjual produk tersebut sebanyak- banyaknya. Bila sebelumnya jaringan hanya mampu menjual satu produk kepada satu orang, dengan dibekali pelatihan komunikasi politik maka kemungkinan jaringan bisa menjual produk kepada sepuluh orang dan jaringan tersebut harus dirawat dan dijaga agar tidak terpengaruh atau dibajak oleh kandidat lain. Maka dengan cara dan strategi komunikasi politik tersebut akan lebih memaksimalkan kinerja Tim Arjuna dilapangan. Pembekalan ilmu kepada tim yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Mengadakan Pelatihan Khusus Kepada Tim Mengadakan pelatihan khusus yang dimaksud adalah tim tingkat kabupaten mengundang konsultan politik dan akademisi untuk memberikan pelatihan kepada Tim arjuna selama 3 tiga hari. b. Mengadakan Pelatihan Umum Kepada Tim Mengadakan pelatihan umum yang dimaksud adalah tim tingkat kabupaten rutin mengadakan seminar dan rapat yang di isi oleh konsultan politik dan akademisi. Menurut bapak Abdullah Hasim selaku ketua tim pemengan Arjuna dalam wawancara yang dilakukan oleh penulis mengatakan bahwa : “Langkah tersebut sangat berguna untuk membekali anggota tim dalam melaksanakan tugas dilapangan. Hal tersebut dalam rangka memaksimalkan kinerja tim agar efektif dan tepat sasaran agar suara yang ditargetkan terealisasi dengan baik”. Pada tahapan pelaksanaan kampanye yang sudah ditentukan oleh KPUD Kabupaten Pesisir Barat merupakan panggungnya tim pemenangan menunjukan aksi dan kinerjanya. Dalam menjalankan target yang sudah direncanakan tentu tidak bisa main-main atau dengan kata lain asal-asalan. Tapi tim harus benar-benar pandai bekerja dilapangan dengan dibekali pengalaman dan ilmu-ilmu untuk mendapatkan simpati masyarakat dalam rangka memenangkan pasangan yang diusung.

3. Mengambil Tindakan Berkomunikasi Implementasi

Mengambil tindakan berkomunikasi merupakan tahap implementasi lapangan kampanye dari perencanaan dan program yang telah ditetapkan dan diagendakan secara matang. Mulai dari tahapan teknis lapangan, properti lapangan, media lapangan, eksekutor lapangan, target lapangan dan lain-lain. Tahapan ini merupakan inti dari semua tahapan yang dilakukan, karena tahapan ini upaya untuk meyakinkan pemilih untuk memilih kandidat yang diusung. Dalam rangka untuk mengefektifkan jalannya mesin Tim Arjuna pada masa kampanye. Ketua tim Arjuna bapak Abdullah Hasim mengatakan bahwa : “Pelaksanaan dilapangan berdasarkan perencanaan yang matang dan diperhitungkan sejak jauh-jauh hari. Dari semua tahapan yang sudah dilakukan yang menjadi kunci adalah bagaimana bentuk komunikasi yang akan dilakukan dengan masyarakat seperti bagaimana bentuk-bentuk saluran komunikasi yang akan dilakukan”. Bentuk saluran komunikasi yang dilakukan oleh Tim Arjuna kepada masyarakat dalam rangka untuk memenangkan Pemilukada Pesisir Barat tahun 2015. a. Komunikasi Massa Komunikasi massa merupakan komunikasi yang menekankan satu kepada banyak. Komunikasi massa dibagi menjadi dua bentuk, masing-masing berdasarkan tingkat langsungnya komunikasi satu kepada banyak. Bentuk yang pertama terdiri atas komunikasi tatap muka seperti misalkan seorang kandidat politik berbicara depan rapat umum atau ketika seorang presiden muncul didepan khalayak besar reporter dalam konferensi pers. Bentuk yang kedua terjadi jika ada perantara ditempatkan diantara komunikator dan khalayak seperti medi massa , teknologi, sarana dan alat komunikasi lainnya Nimmo, 2011. Komunikasi yang digunakan oleh tim Arjuna sangat dominan melalui komunikasi tatap muka langsung dalam artian tim mempertemukan secara langsung kandidat dengan masyarakat dalam satu acara atau forum umum. Komunikasi tatap muka langsung bertujuan agar kandidat dan masyarakat bisa berkomunikasi timbal balik secara langsung face to face. Dalam wawancara kepada bapak Abdullah Hasim selaku ketua tim Arjuna yang dilakukan oleh penulis mengatakan bahwa : “Komunikasi tatap muka langsung face to face sangat efektif untuk mengukur seberapa persen suara punya kita, itu dapat dilihat dari antusias dan tanggapan masyarakat. Namun untuk bagaimana mekanismenya itu semua sudah diatur oleh tim perkecamatan. Dan yang paling penting komunikasi tatap muka mempunyai fungsi- fungsi yang efektif”. Berikut fungsi komunikasi tatap muka langsung menurut tim Arjuna dalam pelaksanaan kampanye dilapangan sebagai berikut :  Kandidat bisa menampung aspirasi dari masyarakat secara langsung  Kandidat bisa mengukur berapa persen suara berada dipihak kandidat diukur melalui antusias dan tanggapan masyarakat  Kandidat bisa mendekatkan diri secara emosional dengan masyarakat dan dinilai sangat efektif untuk memperoleh suara  Kandidat bisa menyampaikan dan menjelaskan produk politiknya sehingga dipahami dengan mudah oleh masyarakat  Kandidat bisa mengukur langsung kinerja timnya pada implementasi perencanaan dilapangan tersebut.