Strategi STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK TIM PEMENANGAN PASANGAN BUPATI TERPILIH DALAM MEMENANGKAN PEMILUKADA PERDANA KABUPATEN PESISIR BARAT PROVINSI LAMPUNG 2015
Kata strategi berasal dari dari yunani yaitu strategos, yang terbentuk dari kata statos yang berarti militer dan
–ag yang berarti memimpin. Seiring berjalannya waktu, kata strategi makin diperhalus dan disesuaikan dalam kepentingan militer, tetapi juga disesuaikan dengan kepentingan
bisnis dan politik. Strategi menurut Donal C. Hambrick dan James W. Fredrickson, strategi adalah pusat,
integrasi konsep yang yang berorientasi secara eksternal bagaiamana perusahaan mencapai tujuannya Carpenter dan sanders, 2007. Von Clausewitz menjelaskan bahwa tujuan strategi
bukanlah kemenangan yang nampak dipermukaan, melainkan kedamaian yang terletak dibelakangnya. Jika dimaknai secara mendalam perencanaan sangatlah penting bagi perencanaan
strategi politik. Tahap perencanaan strategi politik merupakan tahap dimana menguasai objek perencanaan dan yang terpenting mengenali yang tersembunyi dibalik tujuan akhir kemenangan
pemilu, atau apa yang direncanakan dengan pemberlakuan peraturan baru. Sedangkan menurut Arnold Steinberg, strategi adalah rencana untuk tindakan, penyusunan dan
pelaksanaan strategi mempengaruhi sukses atau gagalnya strategi pada akhirnya. Menurut Carl Von Clausewitz perbedaan antara taktik dan strategi sebagai berikuit: taktik adalah seni
menggunakan ‘kekuatan bersenjata’ dalam pertempuran untuk memenangkan peperangan dan bertujuan untuk mencapai perdamaian. Rencana jangka tersebut adalah strategi. Dalam strategi ini
tujuan jangka pendek dicapai melalui taktik. Namun tanpa strategi, taktik tidak ada gunanya. Jadi strategi adalah rencana untuk tindakan. Sedangkan penyusunan dan pelaksanaan strategi
mempengaruhi sukses atau gagalnya strategi pada akhirnya Toni Andrianus pito dkk, 2006. Strategi itu sendiri selalu memilik tujuan yaitu ‘kemenangan’. Kemenangan akan tetap menjadi
fokus, baik tercermin dalam mandatnya dalam perolehan tambahan suara. Dalam sebuah kemenangan pemilu bagi kandidatnya atau dalam mayoritas bagi suatu peraturan. Bagaimana
kemenangan tersebut digunakan merupakan tujuan politik yang ada dibalik kemenangan yang nampak Schroder, 2004.
Menurut Newman dan Shet, pilihan strategi Posittioning untuk merebut dan mempertahankan pasar juga dapat dilakukan dengan memperhatikan citra dan kinerja sebuah
kontestan kandidat atau parta politik. Pilihan strategi dapat dibuat dengan mengembangkan matriks yang menghubungkan citra sebuah kontestan dengan kinerja politiknya setelah terpilih
seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 1.3 Strategi Positioning
Kinerja Kecocokan Dengan Citra
Citra Kontestan Kecocokan Dengan
Aspirasi Pemilih Tertentu Cocok
Tidak Cocok
Cocok Reinforcement Strategy
Rationalization Strategy
Tidak Cocok Inducument Strategy
Confrontation Strategy
Dapat dipilih lebih dari satu strategi dengan tingkat resiko yang berbeda Terlihat empat pilihan strategi berikut :
a. Strategi Penguatan Reinforcement Strategy. Strategi ini dapat digunakan untuk sebuah
kontestan yang telah dipilih karena mempunyai citra tertentu dan citra tersebut dibuktikan oleh kinerja politik selama mengembangkan jabatan politik tertentu.
b. Strategi Rasionalisasi Rationalization Strategy. Strategi ini dapat dilakukan kepada
kelompok pemilih yang sebelumnya telah memilih kontestan tertentu, karena kontestan
tersebut berhasil mengembangkan citra tertentu yang disukai pemilih akan tetapi kinerjanya tidak sesuai dengan citra tersebut. Strategi rasionalisasi ini dilakukan untuk
mengubah sikap pemilih dan dilakukan secara hati-hati. c.
Strategi Bujukan Inducument Strategy. Strategi ini dapat diterapkan oleh kandidat yang dipersepsikan memiliki citra tertentu tapi juga memiliki kinerja atau atribut-atribut yang
cocok yang cocok dengan citra lainnya. d.
Strategi Konfrontasi Confrontation Strategy. Strategi ini dapat diterapkan kepada para pemilih yang telah memilih kontestan dengan citra tertentu yang dianggap tidak cocok oleh
pemilih dan kemudian kontestan tersebut tidak menghasilkan kinerja yang memuaskan pemilih Toni Andrianus Pito dkk, 2006.
2. Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi yang merupakan panduan perencanaan komunikasi communication planing dengan manajemen komunikasi communication management untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti bahwa kata pendekatan approach bisa
berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi. Dalam rangka menyusun strategi komunikasi diperlukan suatu pemikiran dengan
memperhitungkan dengan faktor-faktor pendukung dan faktor-faktor penghambat. Akan lebih baik apabila dalam strategi itu diperhatikan komponen-komponen komunikasi dan faktor-faktor
pendukung dan penghambat pada setiap komponen tersebut. Menurut Cutlip, Center dan Broom 2006 menjelaskan tahapan-tahapan strategi komunikasi
sebagai berikut : a.
Mengamati Permasalahan
Merupakan gabungan dari aktivitas-aktivitas seperti meneliti, mengawasi pengetahuan, pendapat, sikap serta perilaku masyarakat yang memiliki kepentingan terpengaruh oleh
tindakan yang dilakukan. Sehingga mereka mencari dan berpatokan terhadap karakter publik atau masyarakat. Ini merupakan pengetahuan dasar dari strategi komunikasi yang
akan di implementasikan. b.
Perencanaan dan Pembuatan Program Setelah imfromasi dan data-data terkumpul, dalam rangka untuk menyusun program,
tujuan, tindakan dan strategi komunikasi. Ini dilakukan apabila karakteristik masyarakat sudah diketahuinya, karena bagaimanapun perencanaan dan program adalah tahap lanjutan
dari tahap pengamatan permasalahan dari kondisi dan situasi masyarakat. c.
Mengambil Tindakan Berkomunikasi Pada tahap ini adalah implementasi dari perencanaan dan program yang telah diagendakan
secara matang. Bagaimana mendesain citra atau image seefektif mungkin untuk menarik perhatian masyarakat. Ini dilakukan dalam rangka mengomunikasikan pesan-pesan yang
disampaikan secara komunikatif. d.
Evaluasi Program Kerja Pada tahap ini adalah mengevaluasi dari semua yang telah dilakukan dari mulai mengamati
permasalahan, perencanaan dan program serta pelaksanaan dan komunikasi. Alasan dari evaluasi adalah untuk memfokuskan usaha, mengetahui keefektifan, mendukung
manajemen baik dan memfasilitasi pertanggungjawaban. Dan pada tahap ini juga kita bisa mengetahui keberhasilan dan kesuksesan dari seluruh kegiatan yang telah dilakukan.