Volume Akar Bobot Kering Akar
akar Lampiran 12.j. Rerata bobot segar akar pada berbagai kadar lengas tanah pada stadia pertumbuhan yang berbeda disajikan pada tabel 11.
Tabel 10. Rerata volume akar pada berbagai kadar lengas tanah pada akhir stadia pertumbuhan vegetatif 5 mst, akhir stadia pembungaan 6 mst dan
akhir stadia pengisian polong 8 mst Perlakuan
Volume Akar 5 mst
6 mst 8 mst
KLT 100 air tersedia pada stadia vegetatif 60,33 a
46,67 a 17,33 a KLT 75 air tersedia pada stadia vegetatif
59,33 a 56,67 a 12,67 a KLT 50 air tersedia pada stadia vegetatif
64,00 a 50,00 a 25,33 a KLT 25 air tersedia pada stadia vegetatif
77,33 a 56,67 a 34,67 a KLT 100 air tersedia pada stadia pembungaan
55,00 a 40,00 a 34,33 a KLT 75 air tersedia pada stadia pembungaan
52,33 a 50,00 a 9,67 a KLT 50 air tersedia pada stadia pembungaan
67,00 a 60,00 a 17,00 a KLT 25 air tersedia pada stadia pembungaan
61,67 a 46,67 a 8,00 a KLT 100 air tersedia pada stadia pengisian polong
54,33 a 46,67 a 24,00 a KLT 75 air tersedia pada stadia pengisian polong
64,67 a 46,67 a 15,00 a KLT 50 air tersedia pada stadia pengisian polong
64,33 a 50,00 a 23,00 a KLT 25 air tersedia pada stadia pengisian polong
76,00 a 46,67 a 16,00 a Ket: angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata berdasar sidik
ragam pada taraf kesalahan 5. KLT = kadar lengas tanah, mst= minggu setelah tanam
Pada tabel 11 terlihat bahwa perlakuan kadar lengas tanah dengan kadar lengas tanah tanah 100, 75, 50 dan 25 air tersedia pada stadia vegetatif,
pembungaan dan pengisian polong menunjukan pengaruh yang sama. Hal ini diduga pada tanaman kadar lengas tanah 100, 75, 50 dan 25 air tersedia,
kacang tunggak dapat beradaptasi dalam mempertahankan volume akarnya. Ini berarti tanaman kacang tunggak toleran terhadap kadar lengas tanah sampai kadar
lengas tanah 25 air tersedia. Menurut Sugiyanto 2008 dalam Jafar dkk, 2012, penyerapan air dan hara diserap oleh ujung-ujung akar. Serapan air dan hara yang
besar menyebabkan perkembangan akar sehingga terjadi keseimbangan volume akar dengan pertumbuhan tanaman.
Rendahnya jumlah air akan menyebabkan terbatasnya perkembangan akar, sehingga mengganggu penyerapan unsur hara oleh akar tanaman. Cekaman kadar
lengas tanah akan mengakibatkan rendahnya laju penyerapan air oleh akar tanaman. Ketidakseimbangan antara penyerapan air oleh akar dan kehilangan air
akibat transipirasi membuat tanaman menjadi layu. Tanaman dapat mengalami defisit air pada kondisi lingkungan tertentu. Defisit air berarti terjadi penurunan
gradien potensial air antara tanah, akar, daun dan atmosfer, sehingga laju transpor air dan hara menurun Taiz dan Zeiger, 2002 dalam Moctava dkk., 2013.
Penurunan ini akan mengakibatkan gangguan pada pertumbuhan tanaman, terutama pada jaringan yang sedang tumbuh. Namun perlakuan perbedaan kadar
lengas tanah ini tidak berpengaruh terhadap volume akar tanaman kacang tunggak. Ini diduga karena tanaman kacang tunggak tetap dapat memaksimalkan
penggunaan air untuk proses metabolisme tubuhnya meskipun berada pada kadar lengas tanah 25 air tersedia.