Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap RAL dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan
yang dilakukan adalah sebagai berikut : Perlakuan A = Induk Jantan 2 : Betina 1
Perlakuan B =Induk Jantan 3 : Betina 1 Perlakuan C =Induk Jantan 4 : Betina 1
Penempatan perlakuan di setiap media dilakukan secara acak pada akuarium yang telah dipersiapkan. Susunan perbandingan jumlah induk dari
masing-masing perlakuan dan ulangan dapat dilihat pada Lampiran 1.
Prosedur Penelitian
Prosedur yang akan dilakukan dalam penelitian ini mengikuti tahap - tahap pembenihan mulai dari pembersihan media, seleksi induk sampai pada
pendederan. Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam pembenihan ikan mas koki adalah :
1. Persiapan Media
Akuarium yang akan digunakan terlebih dahulu dicuci bersih menggunakan deterjen, kemudian dikeringkan selama 24 jam. Setelah kering
media dimasukkan air dengan ketinggian 20 cm. air yang digunakan berasal dari dalam sumur yang jernih dengan asumsi bahwa air sumur yang diambil tidak
mengandung zat-zat berbahaya. Substrat yang dilakukan untuk tempat menempelkan telur menggunakan
tumbuhan eceng gondok, substrat yang akan digunakan terlebih dahulu di rendam
selama 24 jam dengan kalium permanganat PK. Tujuannya adalah untuk membasmi hama dan penyakit yang menempel pada substrat.
Akuarium yang sudah bersih dan di isi air diberi aerator dengan satu titik disetiap akuarium. Aerator akan mengaduk air dalam akuarium selama 48 jam.
Setelah diaduk selama 48 jam masukkan eceng gondok kedalam akuarium.
2. Seleksi Induk
Induk yang akan digunakan adalah induk yang matang gonad yang dibeli di kolam penangkaran di desa Bakaran Batu, Kecamatan Lubuk Pakam,
Kabupaten Deli Serdang, provinsi Sumatera Utara. Ciri-ciri induk yang matang gonad adalah : untuk induk betina; perutnya
buncit kebawah dan lunak, urogenital berwarna merah bata dan agak menjulur keluar, pergerakannya lamban dan tidak cacat. Sedangkan induk jantan yang
matang gonad adalah; perut besar lunak, jika ditekan bagian perut akan mengeluarkan sperma berwarna putih dan tidak cacat.
Ukuran induk yang akan dipijahkan diusahakan berukuran sama, maksudnya adalah supaya jumlah telur dan jumlah telur seimbang dan diharapkan
dengan ukuran yang sama tidak terjadi perkelahian sebelum memijah. Perbandingan induk yang dipijahkan adalah 2:1, 3:1, 4:1. Induk betina 1 dan
induk jantan 2, 3, 4. Hal ini bertujuan agar dapat melihat pebandingan induk yang lebih maksimal dalam pemijahan.
3. Pemberian ransangan
Untuk terjadinya ovulasi keluarnya spermatelur perlu adanya ransangan, ransangan yang akan diberikan pada induk hanya berupa pemberian substrat
tempat penempelan telur, serta lawan jenis yang seimbang dan pengaturan kualitas air yang sesuai dengan kebutuhan saat pemijahan, seperti suhu, kandungan
oksigen, ketenangan dan cahaya. Selama pemijahan tidak ada pemberian hormon kepada induk betina
maupuninduk jantan baik melalui pakan maupun suntikan yang dapat merangsang ikan melakukan ovulasi.
4. Pemijahan