Indikator Pengelolaan Pasar yang Berhasil

Galuh Oktavina ‐ 12704 II‐40 hubungan manusia yang ada di dalamnya senantiasa mengalami perubahan, walaupun pada kenyataanya pola tersebut tetap bersifat teratur dan dapat diramalkan. Adapun Lawang 1985 menyatakan organisasi sosial adalah suatu sistem sosial yang 1 bersifat langgeng, 2 memiliki identitas kolektif yang tegas, 3 memiliki daftar anggota yang terperinci, 4 memiliki program kegiatan yang terus menerus diarahkan ke pencapaian tujuan yang jelas, 5 memiliki prosedur untuk menerima anggota baru, dan mengeluarkan anggota lama. Lawang, 1985 Dalam hal ini, aktor‐aktor pelaku pasar di pasar tradisional umumnya membentuk koalisi‐koalisi baik kecil maupun besar untuk pembentukan modal maupun untuk pemecahan resiko. Selain itu, adanya pembagian kerja akan membentuk kelompok‐kelompok yang menspesialiskan diri pada suatu kegiatan saja. Pembentukan organisasi ini karena kepentingan bersama semua aktor pelaku pasar dalam mencapai tujuan tertentu.

II.2.4 Persyaratan, KebutuhanTuntutan, Standar‐standar Perencanaan dan

Standar ‐standar Perancangan

II.2.4.1 Indikator Pengelolaan Pasar yang Berhasil

5 Menurut Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Mari Elka Pangestu, indikator pengelolaan pasar yang berhasil adalah sebagai berikut: 1. Manajemen yang transparan Pengelolaan manajemen pasar yang transparan dan profesional. Konsekuen dengan peraturan yang ditegakkannya dan tegas dalam menegakkan sanksi jika terjadi pelanggaran. 2. Keamanan Satuan pengamanan pasar bekerja dengan penuh tanggung jawab dan bisa melakukan koordinasi dan kerjasama dengan para penyewapedagang. Para penghuni memiliki kesadaran yang tinggi untuk terlibat dalam menjaga keamanan bersama. 5 www.usdrp ‐indonesia.orgfilesdownloadCategory72.pdf Galuh Oktavina ‐ 12704 II‐41 3. Sampah Sampah tidak bertebaran di sembarang tempat. Para pedagang membuang sampah pada tempatnya. Tong sampah tersedia di berbagai tempat, sehingga memudahkan bagi pengunjung untuk membung sampahnya. Pembuangan sampah sementara selalu tidak menumpuk dan tidak membusuk karena selalu diangkut oleh armada pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir secara berkala. 4. Ketertiban Tercipta ketertiban di dalam pasar. Ini terjadi karena para pedagang telah mematuhi semua aturan main yang ada dan dapat menegakkan disiplin serta bertanggung jawab atas kenyamanan para pengunjung atau pembeli. 5. Pemeliharaan Pemeliharaan bangunan pasar dapat dilakukan baik oleh pedagang maupun pengelola. Dalam hal ini telah timbul kesadaran yang tinggi dari pedagang untuk membantu manajemen pasar memelihara sarana dan prasarana pasar seperti saluran air, ventilasi udara, lantai pasar, kondisi kios dan lain sebagainya. 6. Pasar sebagai saranafungsi interaksi sosial Pasar yang merupakan tempat berkumpulnya orang‐orang dari berbagai suku di tanah air menjadi sarana yang penting untuk berinteraksi dan berekreasi. Tercipta suasana damai dan harmonis di dalam pasar. 7. Pemeliharaan pelanggan Para penjual memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya menjaga agar para pelanggan merasa betah berbelanja dan merasa terpanggil untuk selalu berbelanja di pasar. Tidak terjadi penipuan dalam hal penggunaan timbangan serta alat ukur lainnya. Harga kompetitif sesuai dengan kualitas dan jenis barang yang dijual, serta selalu tersedia sesuai kebutuhan para pelanggan. 8. Produktifitas pasar cukup tinggi Pemanfaatan pasar untuk berbagai kegiatan transaksi menjadi optimal. Terjadi pembagian waktu yang cukup rapi dan tertib: a. Pukul 05.30 sd 09.00 aktifitas pasar diperuntukkan bagi para pedagang kaki lima khusus makanan sarapanjajanan pasar; Galuh Oktavina ‐ 12704 II‐42 b. Pukul 04.00 sd 17.00 aktifitas pasar diperuntukkan bagi para pedagang kios lapak dan penjualan makanan khas; c. Pukul 06.00 sd 24.00 aktifitas pasar diperuntukkan bagi para pedagang Ruko; d. Pukul 16.00 sd 01.00 aktifitas pasar diperuntukkan bagi para pedagang Cafe Tenda; 9. Penyelenggaraan kegiatan event Sering diselenggarakan kegiatan peluncuran produk‐produk baru dangan membagikan berbagai hadiah menarik kepada pengunjung. Ini dilakukan bekerja sama dengan pihak produsen. 10. Promosi dan “Hari Pelanggan” Daya tarik pasar tercipta dengan adanya karakteristik dan keunikan bagi pelanggan. Daya tarik ini harus dikemas dalam berbagai hal, mulai dari jenis barang dan makanan yang dijual hingga pada berbagai program promosi. Manajemen pasar bekerjasama dengan para pedagangnya menentukan hari– hari tertentu sebagai “Hari Pelanggan”, dimana dalam satu waktu tertentu para pedagang melakukan kegiatan yang unik seperti berpakaian seragam daerah atau menyelenggarakan peragaan pakaian atau makanan daerah tertentu dan lain sebagainya.

II.2.4.2 Peningkatan Mutu dan Pembenahan Sarana Fisik Pasar