Uji Aktivitas Ekstrak Terhadap Bakteri Uji Aktivitas Antibakteri Kombinasi Sefotaksim dan Ekstrak Uji Kromatografi Lapis Tipis KLT

3 METODE 1.

2.1 Alat

Alat-alat gelas, oven, spreader glass, ose bulat, oven Memmert, microtube, bunsen, waterbath Six- well Thermostatic, mikropipet Socorex, mikroskop Olympus, neraca analitik Adventurer, inkubator Memmert, incubator shaker New Brunswick Scientific, Laminar Air Flow LAF CV Srikandi Laboratory, autoklaf Hirayama, vorteks Thermolyne Corporation, standart Mc. Farland konsentrasi 1,5 X 10 8 CFUmL Remel dan rotary evaporator Heidolph.

2.2 Bahan

Kulit biji jambu mete, daun jambu mete diperoleh dari Bulusulur, Wonogiri; daun sirih, biji pala, bunga cengkeh, rimpang lengkuas dan kayu secang diperoleh dari Pasar Gede, Surakarta; daun kemangi dan umbi bawang putih diperoleh dari Pasar Kleco, Surakarta sedangkan daun pepaya diperoleh dari Banyudono, Boyolali. Media Mueller-Hinton Agar MHA, Brain Heart Infusion BHI, salin NaCl, etanol 96 , DMSO, cat Gram A kristal violet, cat Gram B iodin gram, cat Gram C alkohol, cat Gram D safranin, akuades, yellow tip, blue tip yang diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bakteri Escherichia. coli resisten, Methicillin Resistant Staphylococcus aureus MRSA, disk kosong Oxoid, dan disk sefotaksim Oxoid didapat dari Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

2.3 Ekstraksi

Masing-masing serbuk simplisia ditimbang sebanyak 100 gram lalu direndam dalam pelarut etanol 96 dengan perbandingan simplisia : pelarut yaitu 1 : 10 selama 72 jam. Maserat disaring menggunakan kertas Whatman no. 1. Residu dibuang, filtrat diuapkan pada suhu 40 ˚C menggunakan rotary evaporator. Pemekatan dilakukan menggunakan penangas air pada suhu 60 ˚C hingga memperoleh ekstrak kental. Ekstraksi yang didapatkan ditimbang.

2.4 Uji Sensitivitas Antibiotik

Suspensi bakteri sebanyak 180 µL dengan konsentrasi 1,5 x 10 8 CFUmL ditanam pada media MHA dan diratakan menggunakan speader glass. Disk antibiotik sefotaksim berisi 3 0 µg ditempelkan pada media bakteri MRSA dan E.coli dan disk antibiotik oksasilin berisi 5 µg ditempelkan pada media bakteri MRSA kemudian diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37 ºC. Diameter zona hambat di sekitar disk diukur dan sifat bakteri terhadap antibakteri ditentukan yaitu resisten, sensitif atau intemediet.

2.5 Uji Aktivitas Ekstrak Terhadap Bakteri

Masing-masing media MHA ditetesi suspensi bakteri sebanyak 180 µ l diratakan menggunakan speader glass. Disk yang sudah diisi dengan masing-masing ekstrak kadar 1 mg dengan volume 10 µ l, disk berisi pelarut volume 10 µl sebagai kontrol negatif dan disk berisi antibiotik sefotaksim volume 10 µl sebagai kontrol positif ditempelkan pada media. Media diinkubasi pada suhu 37˚C selama 18- 4 24 jam. Adanya daya hambat terhadap bakteri ditunjukkan dengan adanya area jernih di sekitar disk. Hasil diameter zona hambat dari ekstrak dibandingkan dengan kontrol positif dan kontrol negatif.

2.6 Uji Aktivitas Antibakteri Kombinasi Sefotaksim dan Ekstrak

Pada masing-masing media MHA ditetesi suspensi bakteri sebanyak 180 µ l diratakan menggunakan speader glass. Pengujian kombinasi dilakukan dengan meneteskan ekstrak kadar 1 mg volume 10 µ l pada disk yang antibioti k sefotaksim kadar 30 µg. Disk yang sudah dikombinasi, disk berisi pelarut volume 1 0 µl sebagai kontrol negatif dan disk berisi antibiotik sefotaksim volume 10 µl sebagai kontrol positif ditempelkan pada media dan diinkubasi pada suhu 37 ˚C selama 18-24 jam. Adanya daya hambat terhadap bakteri ditunjukkan dengan adanya area jernih disekitar disk.

2.7 Uji Kromatografi Lapis Tipis KLT

Hasil uji aktivitas ekstrak dan uji kombinasi sefotaksim dan ekstrak menunjukkan ekstrak kayu secang yang menghasilkan zona hambat terbesar. Ekstrak kayu secang yang memiliki diameter zona hambat diuji kromatografi lapis tipis dengan cara menotolkan ekstrak menggunakan pipa kapiler pada silika gel 60 F 254 nm . Plat KLT dielusi dengan fase gerak toluen :etil asetat : metanol : asam format 4:6:1:0,5. Plat KLT dikeringkan selama 15-20 menit. Plat KLT hasil elusi diamati pada sinar tampak, UV 254 nm dan UV 366 nm. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Ekstraksi Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dengan pelarut etanol 96 . Simplisia yang akan diekstrak dicuci terlebih dahulu guna menghilangkan kotoran atau bahan lain yang melekat pada simplisia. Kemudian simplisia dipotong untuk memperluas permukaan agar proses pengeringan lebih cepat. Setelah itu simplisia dikeringkan untuk menurunkan kadar air dan agar simplisia lebih tahan lama sehingga tidak mudah ditumbuhi kapang dan jamur. Hasil simplisia yang sudah kering kemudian diblender untuk memperkecil ukuran sehingga pelarut lebih mudah masuk dalam sel Sarker et al., 2006. Hasil ekstraksi Tabel 1 menunjukkan bahwa bunga cengkeh menghasilkan bobot ekstrak yang paling banyak dengan rendemen 34,04 sedangkan ekstrak yang paling sedikit yaitu ekstrak rimpang lengkuas dengan rendemen 3,55 . Pelarut etanol digunakan karena dapat melarutkan hampir semua zat yang bersifat polar, semi polar dan nonpolar serta memiliki kemampuan menghambat kerja enzim dan mengendapkan protein sehingga terhindar dar proses hidrolisis dan oksidasi Arifin et al., 2006. 5 Tabel 1. Hasil ekstraksi simplisia dengan pelarut etanol 96 No. Simplisia Bobot kering gram Bobot ekstrak gram Rendemen 1 Rimpang lengkuas 100,36 3,56 3,55 2 Biji pala 101,13 4,19 4,14 3 Daun pepaya 101,27 6,05 5,97 4 Daun kemangi 101,92 7,16 7,03 5 Kayu secang 100,22 7,11 7,09 6 Daun sirih 100,08 7,35 7,34 7 Kulit biji jambu mete 102,46 9,16 8,94 8 Umbi bawang putih 100,70 10,23 10,16 9 Daun jambu mete 101,40 10,49 10,35 10 Bunga cengkeh 100,95 34,36 34,04

3.2 Uji Sensitivitas Antibiotik

Dokumen yang terkait

Perbandingan Aktivitas Antibakteri Antara Ekstrak Etanol dari Serbuk dan Serbuk Nano Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) Terhadap Strain Bakteri Methicillin Resistant Staphylococcus aureus

6 64 0

diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Ekonomi Pembangunan (S1) dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

0 4 64

diajukan untuk melengkapi Tugas Akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Kimia (S1) dan mencapai gelar Sarjana Sains

0 8 14

MDR TB (Multi Drug Resistant Tuberculosis) Reversi

0 0 7

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DAN PENERIMAAN DIRI DENGAN KETERAMPILAN SOSIAL PADA MAHASISWA ORGANISATORIS Skripsi Dalam rangka penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Psikologi Program Pendidikan Strata I Psikologi

1 3 175

Knowledge toward Drugs Resistant Tuberculosis in One of the Highest Burden Drug Resistant Country

0 0 6

PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI ANTARA EKSTRAK ETANOL DARI SERBUK DAN SERBUK NANO DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz Pav.) TERHADAP Strain BAKTERI Methicillin Resistant Staphylococcus aureus SKRIPSI

0 1 13

Detection of meC-a Gene From Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus Isolates of North Sumatera

0 0 8

Comparison of Antibacterial Activity of Ethanolic Extract from Immature and Mature Nipa Leaves (Nypa fruticans, Wurmb) Against Staphylococcus Aureus and Escherichia Coli

0 0 7

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI MINAT BUDIDAYA PERTANIAN SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Strata Satu (S-1)

0 4 113