TA : Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Kinerja Salesman Pada Bagian Penjualan Di CV. Multi Usaha Mandiri.

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING KINERJA SALESMAN PADA BAGIAN PENJUALAN DI CV. MULTI USAHA MANDIRI

LAPORAN TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh :

CHANDRA AGATRA 11.41010.0262

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016


(2)

1

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

CV. Multi Usaha Mandiri merupakan distributor sembako dan minuman kemasan yang melayani penjualan dalam partai besar maupun kecil khususnya di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. CV. MULTI USAHA MANDIRI berlokasi di Jalan Raya Lidah Kulon F-22 Surabaya dan berdiri sejak Juni 2009.

Bagian penjualan merupakan salah satu fungsi yang sangat dasar dalam pendistribusian barang karena berhubungan langsung dengan customer. Oleh karena itu, bagian ini juga dapat menjadi tolak ukur keberhasilan suatu perusahaan. Pada saat ini bagian penjualan memiliki 10 karyawan, 2 orang sales canvas dan 8 orang lagi

sales TO (Taking Order). Sales canvas memiliki tugas khusus yaitu mencari customer

baru di sekitar daerah Surabaya, sidoarjo, dan gersik. Sedangkan sales TO bertugas untuk mengantarkan barang-barang pesanan customer lama.

CV. Multi Usaha Mandiri memiliki 35 item yang didistribusikan, dengan keuntungan yang berbeda-beda dari masing-masing item, dan juga memiliki 26 hari kerja dalam sebulan untuk setiap karyawan, setiap karyawan memiliki 9 jam kerja perhari dari pukul 08.00-17.00. Dalam proses bisnisnya CV. Multi Usaha Mandiri memiliki kendala yang menghambat pelayanan, karena belum adanya sistem informasi yang terintegrasi antar divisi dan dapat dikategorikan sebagai proses bisnis yang konvensional. Pada penjualan yaitu pelanggan memesan barang ke sales canvas


(3)

2

kemudian sales memberikan catatan pesanan kepada admin, lalu admin membuat nota penjualan rangkap dua. Satu lembar diserahkan ke gudang untuk dicek apakah masih ada stok barang tersebut dan satu lembar lagi diarsipkan, CV. Multi Usaha Mandiri juga memiliki sales TO yang secara khusus menangani customer lama, tugas dari sales TO adalah untuk mengantar pesanan barang customer, menawarkan barang dan mengambil order customer lama, pada saat sales TO mengantar barang ke

customer, sales TO juga membawa barang yang lebih untuk di tawarkan ke customer

lain.

CV. Multi Usaha Mandiri melakukan penjualan barang di tiga kota berbeda yaitu Surabaya, Sidoarjo dan Gersik, dan masing masing kota memiliki daerah-daerah yang luas. Dari setiap daerah-daerah di ke 3 kota tersebut, terdapat daerah yang memiliki banyak pesanan dan daerah yang kurang melakukan pesanan. Pencatatan penjualan pada CV. Multi Usaha Mandiri masih dilakukan secara manual dan belum memiliki data customer. Sehingga bagian penjualan cukup kesulitan untuk menetukan daerah yang melakukan banyak pesanan dan daerah yang kurang melakukan pesanan. Dampaknya salesman pada bagian penjualan melakukan distribusi barang secara acak yang mengakibatkan salah satu faktor salesman tidak dapat memenuhi target penjualan, jika salesman tidak dapat memenuhi target penjualan selama 3 bulan akan dilakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). faktor lainnya salesman tidak dapat memenuhi target penjualan adalah karena kurangnya pengawasan terhadap kinerja

salesman. Oleh karena itu salah satu solusinya adalah memonitoring kinerja


(4)

1. History hari kerja karyawan selama sebulan 2. History Penjualan perhari

3. History Item apa saja yang paling banyak di jual

Selain itu perlu dilakukan pula pemetaaan pesanan tiap daerah sesuai dengan jumlah

customer yang ada di daerah tersebut. Agar bagian penjualan dapat mengevaluasi

daerah mana saja yang banyak melakukan pesanan dan daerah yang kurang melakukan pesanan. Sehingga dengan solusi tersebut perusahaan dapat menyelsaikan masalah utmanya yaitu tidak tercapainya target penjualan. Berikut adalah rekap penjulalan dari CV. Multi Usaha Mandiri, selama 4 bulan terakhir :

No Bulan Jumlah barang Yang Terjual Hasil Penjualan (Rp)

1 November 24.541 931.892.400

2 Desember 33.913 1.605.306.400

3 Januari 31.376 1.555.969.700

4 Februari 33.215 1.715.036.450

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, perumusan masalah yang ada pada tugas akhir ini adalah :

1. Bagaimana merancang aplikasi yang dapat menyimpan data customer dan memetahkan daerah penjualan sesuai dengan laporan penjualan masing-masing


(5)

4

2. Bagaimana merancang aplikasi yang dapat memonitoring kinerja salesman, agar bagian penjualan dapat melakukan pengawasan kinerja pada salesman?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dari pembuatan aplikasi yang dibahas adalah sebagai berikut :

1. Aplikasi ini tidak membahas keputusan pelatihan salesman.

2. Aplikasi ini tidak membahas keuangan pada penjualan yang dilakukan perusahaan.

3. Aplikasi ini hanya membahas monitoring kinerja salesman, bukan keseluruhan karyawan CV. Multi Usaha Mandiri.

4. Kriteria penentuan PHK karyawan ditentukan oleh perusahaan.

5. Target penjualan masing-masing salesman ditentukan oleh perusahaan.

1.4 Tujuan

Sesuai dengan permasalahaan yang ada , maka tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan aplikasi yang dapat menyimpan data customer dan dapat memetakan penjualan sesuai dengan laporan penjualan masing-masing customer. 2. Menghasilkan aplikasi yang dapat menampilkan informasi kinerja salesman.


(6)

1.5 Sistematika Penulisan

Pada penyusunan laporan tugas akhir ini, sistematika penulisan dibagi menjadi lima bab. Berikut sistematika yang digunakan yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab pertama ini akan menjelaskan mengenai latar belakang masalah dan penjelasan masalah secara umum, perumusan masalah, batasan masalah yang dibuat,serta tujuan dari pembuatan tugas akhir dan sistematika penulisan dari buku ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab kedua ini berisi tentang pembahasan landasan teori yang berhubungan dan mendukung dalam pembuatan tugas akhir. Landasan teori yang digunakan antara lain : Pengertian Pengelolaan Data, Pengertian Monitoring, PHP, Hyper Text Markup Language (HTML),

CSS (Cascading Style Sheet), Javascript,serta teori tentang Testing

dan Implementasi Sistem.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem dari aplikasi yang akan dibuat dengan menggunakan System Flow, Data Flow Diagram

(DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), serta desain input dan output.


(7)

6

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Pada bab ini membahas tentang implementasi dari aplikasi yang telah dikerjakan. Serta melakukan pengujian terhadapa aplikasi yang dibuat untuk mengatahui bahwa aplikasi tersebut telah dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi sesuai dengan harapan.

BAB V PENUTUP

Bab kelima berisi kesimpulan dan saran yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan pengembangan dari perancangan dan pembuatan aplikasi ini.


(8)

7

LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pengelolaan Data

Menurut Mulyanto (2009:15) Data didefinisikan sebagai representasi dunia nyata mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Dengan kata lain, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. Data merupakan material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna.

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa “Data merupakan fakta yang belum mempunyai makna tertantu dan tidak dapat digunakan untuk pengambilan keputusan”, fakta dapat dinyatakan dengan gambar(grafik), angka, huruf, kata-kata dan lain sebagainya.

Menurut Jogiyanto Hartono (2006:9) pengolahan adalah proses data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan dtangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan


(9)

8

seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “pengolahan data adalah susunan atau kumpulan dari hasil kegiatan pikiran dengan bantuan tenaga atau suatu peralatan, sehingga dapat menghasilkan informasi untuk mencapai tujuan tertentu”.

2.2 Pengertian Monitoring

Monitoring adalah suatu proses mengumpulkan dan menganalisis informasi

dari penerapan suatu program termasuk memeriksa secara reguler untuk melihat apakah kegiatan/program itu berjalan sesuai rencana atau tidak, sehingga masalah yang dilihat /ditemui dapat diatasi (WHO).

Tipe Monitoring yaitu 1. Monitoring Rutin.

Monitoring rutin adalah kegiatan mengkompilasi informasi secara reguler

berdasarkan sejumlah indikator kunci. Jumlah indikator dalam batas minimum namun tetap dapat memberikan informasi yang cukup bagi manager untuk mengawasi kemajuan/perkembangan. Monitoring rutin dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi penerapan program dengan atau tanpa perencanaan. 2. Monitoring jangka Pendek.

Monitoring jangka pendek adalam kegiatan monitoring yang dilakukan untuk

jangka waktu tertentu dan biasanya diperuntukkan bagi aktifitasyang spesifik. Seringkali bila aktifitas atau proses-proses baru diterapkan, manager ingin mengetahui apakah kegiatan yang dilakukan sudah diterapkan atau belum, sesuai


(10)

dengan rencana dan apakah sesuai dengan keluaran yang diinginkan. Pada umumnya manager memanfaatkan informasi ini untuk membuat penyesuaian dalam tindakan yang baru. Monitoring jangka pendek diperlukan bila manager menemukan suatu masalah yang muncul berhubungan dengan input atau pelayanan.

Untuk merancang sistem monitoring rutin atau jangka pendek, beberapa hal perlu dipertimbangkan antara lain :

1. Memilih indikator kunci yang akan dipergunakan manager;

2. Hindari mengumpulkan data yang berlebihan agar tidak menjadi beban staf. 3. Berikan feedback pada waktu tertentu.

4. Gunakan format laporan yang dapat dengan mudah untuk menginterpretasikan data dan tindakan.

Monitoring kinerja sangat diperlukan untuk meningkatkan serta mempertahankan

tingkat kinerja yang bermutu. Melalui monitoring akan dapat dipantau penyimpangan - penyimpangan yang terjadi, penyimpangan harus dikelola dengan baik oleh manager untuk diluruskan kembali agar kegiatan yang dilakukan sesuai dengan standar.

2.3 Kinerja Karyawan

Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan


(11)

10

tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Performance atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses (Nurlaila, 2010:71).

Menurut pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja adalah kuantitas atau kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukan pekerjaan (Luthans, 2006:165). Kinerja merupakan prestasi kerja, yaitu perbandingan antara hasil kerja dengan standar yang ditetapkan (Dessler, 2000:41).

Kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan (Mangkunagara,2002:22). Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama (Rivai dan Basri, 2005:50).

2.3.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja :

1. Efektifitas dan efisiensi . Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh mengatakan bahwa kegiatan tersebut efektif tetapi apabila akibat-akibat yang tidak dicari kegiatan menilai yang penting dari hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan kepuasan walaupun efektif dinamakan tidak efesien. Sebaliknya, bila akibat yang dicari-cari tidak penting atau remeh maka kegiatan tersebut efesien (Prawirosentono, 1999:27).


(12)

2. Otoritas (wewenang). Otoritas menurut adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah dalam suatu organisasi formal yang dimiliki seorang anggota organisasi kepada anggota yang lain untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan kontribusinya (Prawirosentono, 1999:27). Perintah tersebut mengatakan apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dalam organisasi tersebut.

3. Disiplin. Disiplin adalah taat kepda hukum dan peraturan yang berlaku (Prawirosentono, 1999:27). Jadi, disiplin karyawan adalah kegiatan karyawan yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan organisasi dimana dia bekerja.

4. Inisiatif . Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam membentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi.

2.3.2 Karakteristik Kinerja Karyawan

Karakteristik orang yang mempunyai kinerja tinggi adalah sebagai berikut (Mangkunegara, 2002:68):

1. Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi.

2. Berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi.

3. Memiliki tujuan yang realistis.

4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuannya.


(13)

12

5. Memanfaatkan umpan balik (feedback) yang konkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukannya.

6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.

2.3.3 Indikator Kinerja Karyawan

Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada enam indikator, yaitu (Robbins, 2006:260):

1. Kualitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.

2. Kuantitas. Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

3. Ketepatan waktu. Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

4. Efektivitas. Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.

5. Kemandirian. Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat menjalankan fungsi kerjanya Komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat dimana


(14)

karyawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.

2.4 WEB

Web merupakan sistem hypermedia yang berarea luas yang ditujukan untuk

akses secara universal. Salah satu kuncinya adalah kemudahan tempat seseorang atau perusahaan dapat menjadi bagian dan berkontribusi pada (Hanson, 2000).

Web menyebabkan pertukaran data di Internet menjadi mudah dan efisien. Web terdiri

atas 2 komponen dasar, yaitu (Ellsworth & Ellsworth, 1997) :

1. Server Web : sebuah komputer dan software yang menyimpan dan mendistribusikan data ke komputer lainnya (yang meminta informasi) melalui internet.

2. Browser Web : software yang dijalankan pada komputer pemakai (client) yang meminta informasi dari server Web dan menampilkannya sesuai dengan file data itu sendiri.

2.5 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu cara atau metode untuk membuat rancangan sebuah sistem yang mana berorientasi pada alur data yang bergerak pada sebuah sistem nantinya. Dalam pembuatan Sistem Informasi.. DFD dibuat oleh para analis untuk membuat sebuah sistem yang baik. Dimana DFD ini nantinya diberikan kepada para programmer untuk melakukan proses coding. Dimana para programmer


(15)

14

melakukan sebuah coding sesuai dengan DFD yang dibuat oleh para analis sebelumnya. Simbol yang digunakan dalam DFD antara lain:

Table 2.1 Tabel Data Flow Diagram

Simbol Keterangan

External Entity, merupakan kesatuan di lingkungan luars sistem yang bisa berupa orang, organisasi atau sistem lain

Process, merupakan proses seperti perhitungan aritmatika penulisan suatu formula atau pembuatan laporan

Data Store (Simpan Data), dapat berupa suatu file atau database pada sistem komputer atau catatan manual

Data Flow (Arus Data), arus data ini mengalir di antara proses, simpan data dan kesatuan luar


(16)

Menurut Jogiyanto(2009), ada beberapa simbol digunakan pada DFD untuk mewakili :

1. Kesatuan Luar (External Entity)

Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lain yang berada pada lingkungan luarnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

2. Proses (Process)

Proses (process) menunjukan pada bagian yang mengubah input menjadi output, yaitu menunjukan bagaimana satu atau lebih input diubah menjadi beberapa output. Setiap proses mempunyai nama, nama dari proses ini menunjukan apa yang dikerjakan proses.

3. Simpanan Data (Data Store)

Data Store merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau

database pada sistem komputer.

4. Arus Data (Data Flow)

Arus Data (Data Flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini di antara proses, simpan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.


(17)

16

2.6 Hypertext Prepocessor (PHP)

PHP Mеnurut M. Syаfii (2004:1) mеrupаkаn bаhаsа pеmоgrаmаn wеb yаng

bеrsifаt sеrvеr-sidе HTML=еmbеddеd Scripting, di mаnа Script-nyа mеnyаtu dеngаn HTML dаn bеrаdа si sеrvеr. Аrtinyа аdаlаh sintаks dаn pеrintаh-pеrintаh yаng kitа

bеrikаn аkаn sеpеnuhnyа dijаlаnkаn di sеrvеr tеtаpi disеrtаkаn HTML biаsа. PHP

dikеnаl sеbgаi bаhаsа Scripting yаng mеnyаtu dеngаn tаg HTML, diеksеkusi di

sеrvеrdаn digunаkаn untuk mеmbuаt hаlаmаn wеb yаng dinаmis sеpеrti АSP (Аctivе Sеrvеr Pаgеs) dаn JSP (Jаvа Sеrvеr Pаgеs).

Bаnyаk kеuntungаn yаng dаpаt dipеrоlеh jikа mеnggunаkаn PHP sеbаgаi mоdul dаri

аpаchеdi аntаrаnyа аdаlаh :

1. Tingkаt kеаmаnаn yаng cukup tinggi.

2. wаktu еksеkusi yаng lеbih cеpаt dibаndingkаn dеngаn bаhаsа pеmоgrаmаn wеb lаinnyа yаng bеrоriеntаsi pаdа sеrvеr-sidе Scripting.

2.7 Hyper Text Markup Language (HTML)

Mеnurut Nugrоhо (2008:2) HTML dаlаh Hypеr Tеxt Mаrkup Lаnguаgе yаng mеrupаkаn sеbuаh bаhаsа Scripting bеrgunа untuk mеnuliskаn hаlаmаn wеb. Pаdа

wеb, HTML dijаdikаn sеbаgаi Bаhаsа Script dаsаr yаng bеrjаlаn bеrsаmа bеrbаgаi

bаhаsа Scripting pеmrоgrаmаn lаinnyа. Sеmuа tаg-tаg HTML bеrsifаt dinаmis

аrtinyа kоdе HTML tidаk dаpаt dijаdikаn sеbаgаi filе еxеcutаblе prоgrаm. Hаl

tеrsеbut disеbаbkаn, HTML hаnyаlаh sеbuаh bаhаsа Scripting yаng dаpаt bеrjаlаn аpаbilа dijаlаnkаn di dаlаm brоwsеr (pеngаksеs wеb). Brоwsеr-brоwsеr yаng


(18)

mеndukung HTML аntаrа lаin Intеrnеt Еxplоrеr, Nеtscаpе Nаvigаtоr, Оpеrаsi,

Mоzillа, dаn lаin-lаin.

2.8 My SQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread,

multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL

tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.

Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael “Monty” Widenius.

MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau


(19)

18

seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Keandalan suatu database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja

optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user

maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan

Interbase.

Tujuan dari pemakaian SQL dalam menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan database, diantaranya:

1. Memanggil data dari satu tabel atau lebih pada satu database atau lebih.

2. Memanipulasi data pada tabel-tabel dengan menyisipkan, menghapus, atau memperbarui record.

3. Mendapatkan ringkasan informasi mengenai data pada tabel, seperti total, jumlah

record, nilai minimun, nilai maksimum, dan nilai rata-rata.

4. Membuat, memodifikasi, atau menghapus tabel pada database.

MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :

1. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi. 2. MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat


(20)

3. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user

4. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed / unsigned

integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.

6. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah

Select dan Where dalam perintah (query).

7. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

8. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman

(records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas

indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

9. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

10.MySQL dapat mendetexti pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

11.MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming


(21)

20

12.MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

13.MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER

TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

2.9 System Development Life Cycle (SDLC)

Menurut Pressman (2001), model System Development Life Cycle (SDLC) ini biasa disebut juga dengan model waterfall atau disebut juga classic life cycle. Adapun pengertian dari SDLC ini adalah suatu pendekatan yang sistematis dan berurutan. Tahapan-tahapannya adalah Requirements (analisis sistem), Analysis (analisis kebutuhan sistem), Design (perancangan), Coding (implementasi), Testing (pengujian) dan Maintenance (perawatan).

Model eksplisit pertama dari proses pengembangan perangkat lunak, berasal dari proses-proses rekayasa yang lain. Model ini memungkinkan proses pengembangan lebih terlihat. Hal ini dikarenakan bentuknya yang bertingkat ke bawah dari satu fase ke fase lainnya, model ini dikenal dengan model waterfall, dapat dilihat pada gambar berikut.


(22)

Gambar 2.1 System Development Life Cycle (SDLC) Model Waterfall

Sumber: Pressman (2001)

Penjelasan-penjelasan SDLC Model Waterfall, adalah sebagai berikut. a. Requirement (Analisis Kebutuhan Sistem)

Pada tahap awal ini dilakukan analisa guna menggali kebutuhan yang akan dibutuhkan. Kebutuhan ada bermacam-macam seperti kebutuhan data dan kebutuhan user itu sendiri. Kebutuhan itu sendiri sebenarnya dibedakan menjadi tiga jenis kebutuhan. Pertama tentang kebutuhan teknologi. Dari hal ini dilakukan analisa mengenai kebutuan teknologi yang diperlukan dalam pengembangan suatu sistem seperti data penyimpanan informasi atau database. Kedua kebutuhan informasi, contohnya seperti informasi mengenai visi dan misi perusahaan, sejarah perusahaan, latar belakang perusahaan. Dan yang ketiga yaitu kebutuhan

user. Dalam hal ini dilakukan analisa terkait kebutuhan user dan kategori user.

Dari analisa yang telah disebutkan di atas, terdapat satu hal yang tidak kalah penting dalam tahap analisa di metode SDLC, yaitu analisa biaya dan resiko.


(23)

22

Dalam tahap ini diperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan seperti biaya implementasi, testing dan maintenance.

b. Design (Perancangan)

Selanjutnya, hasil analisa kebutuhan sistem tersebut akan dibuat sebuah design

database, DFD, ERD, antarmuka pengguna atau Graphical User Interface dan

jaringan yang dibutuhkan untuk sistem. Selain itu juga perlu merancang struktur data, arsitektur perangkat lunak, detil prosedur dan karakteristik tampilan yang akan disajikan. Proses ini menterjemahkan kebutuhan sistem ke dalam sebuah model perangkat lunak yang dapat diperkirakan kualitasnya sebelum memulai tahap implementasi.

c. Implementation (Coding)

Rancangan yang telah dibuat dalam tahap sebelumnya akan diterjemahkan ke dalam suatu bentuk atau bahasa yang dapat dibaca dan diterjemahkan oleh komputer untuk diolah. Tahap ini juga dapat disebut dengan tahap implementasi, yaitu tahap yang mengkonversi hasil perancangan sebelumnya ke dalam sebuah bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer. Kemudian komputer akan menjalankan fungsi-fungsi yang telah didefinisikan sehingga mampu memberikan layanan-layanan kepada penggunanya.

d. Testing (Pengujian)

Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesesuaian sistem berjalan sesuai prosedur atau tidak dan memastikan sistem terhindar dari error yang terjadi.

Testing juga dapat digunakan untuk memastikan kevalidan dalam proses input,


(24)

metode pengujian perangkat yang dapat digunakan, yaitu: metode black-box dan

white-box. Pengujian dengan metode black-box merupakan pengujian yang

menekankan pada fungsionalitas dari sebuah perangkat lunak tanpa harus mengetahui bagaimana struktur di dalam perangkat lunak tersebut. Sebuah perangkat lunak yang diuji menggunakan metode black-box dikatakan berhasil jika fungsi-fingsi yang ada telah memenuhi spesifikasi kebutuhan yang telah dibuat sebelumnya. Pengujian dengan menggunakan metode white-box yaitu menguji struktur internal perangkat lunak dengan melakukan pengujian pada algoritma yang digunakan oleh perangkat lunak.

e. Maintenance (Perawatan)

Tahap terakhir dari metode SDLC ini adalah maintenance. Pada tahap ini jika sistem sudah sesuai dengan tujuan yang ditentukan dan dapat menyelesaikan masalah pada perusahaan, maka akan diberikan kepada pengguna. Setelah digunakan dalam periode tertentu pasti terdapat penyesuaian atau perubahan sesuai dengan keadaan yang diinginkan, sehingga membutuhkan perubahan terhadap sistem tersebut. Tahap ini dapat pula diartikan sebagai tahap penggunaan perangkat lunak yang disertai dengan perawatan dan perbaikan. Perawatan dan perbaikan suatu perangkat lunak diperlukan, termasuk didalamnya adalah pengembangan, karena dalam prakteknya ketika perangkat lunak digunakan terkadang masih terdapat kekurangan atau penambahan fitur-fitur baru yang dirasa perlu.


(25)

24 BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Pada bab ini menjelaskan terkait analisis dan perancangan sistem. Sesuai dengan tahapan SDLC, maka tahapan-tahapan yang dilakukan adalah :

1. Menganalisis kebutuhan sistem dan user, dimana kebutuhan ini didapatkan melalui proses wawancara dan observasi perusahaan.

2. Perancangan sistem sesuai dengan kebutuhan yang ada. 3. implementasi dari design yang telah dibuat.

4. Pengujian atas proses implementasi untuk mengetahui apakah sudah memenuhi kebutuhan atau tidak.

3.1.1 Identifikasi Masalah

Pada tahap ini, dilakukan survey untuk mengetahui secara langsung terkait sistem yang ada dan proses yang saat ini sedang berjalan. Survey yang dilakukan melalui dua cara, yaitu wawancara dan observasi. Hal ini dilakukan untuk mengumpulkan data terkait prosedur, kebijakan, proses dan permasalahan yang sedang terjadi melalui pemeilik CV.Multi Usaha Mandiri yang telah mengatahui proses penjualan maupun permasalahaan yang sedang terjadi di CV. Muli Usaha Mandiri.


(26)

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan, telah didapatkan data sebagai berikut:

1. Pada saat ini bagian penjualan pada CV Multi Usaha Mandiri memiliki 10

Salesman, 2 orang sales canvas dan 8 orang lagi sales TO (Taking Order). Sales canvas memiliki tugas khusus yaitu mencari customer baru di sekitar

daerah Surabaya, sidoarjo, dan gersik. Sedangkan sales TO bertugas untuk mengantarkan barang-barang pesanan customer lama.

2. CV. Multi Usaha Mandiri memiliki 35 item yang didistribusikan, dengan keuntungan yang berbeda-beda dari masing-masing item yang nantinya hasil dari keuntungan ini akan dijumlahkan keseluruhannya dan akan di bagi rata untuk setiap karyawan di CV. Multi Usaha Mandiri.

3. CV. Multi Usaha Mandiri memiliki dua faktor penilaian terhadap salesman yaitu dari prentase kehadiran dan presentase penjualan, masing-masing

salesman harus memenuhi 26 hari kerja / bulan dan harus memenuhi target

penjualan sebesar Rp. 250 juta / bulan untuk masing-masing salesman. 5. CV. Multi usaha Mandiri juga sudah menentukan sendiri kriteria

penialaiannya yaitu 50% untuk kehadiran dan 50% untuk total penjualan. Setelah melakukan pengumpulan data dengan cara wawancara dan observasi, maka dilakukan proses analisis masalah yang ada pada proses bisnis perusahaan tersebut. Dari hasil wawancara dan observasi maka dapat digambarkan kondisi yang ada seperti pada arsitektur sistem yang ada di bawah ini.


(27)

26 PELANGGAN GUDANG START CEK STOK BARANG BARANG TERSEDIA? PESANAN DITOLAK MENYAPKAN BARANG BUAT FAKTUR PENJUALAN FAKTUR PENJUALAN FAKTUR PENJUALAN END Tidak Ya

DOCFLOW PENJUALAN CV. MULTI USAHA MANDIRI

SALES DAFTAR PEMESANAN ADMIN FAKTUR PENJUALAN DAFTAR PEMESANAN

Gambar 3.1 Document Flow Pemesanan Barang di CV. Multi Usaha Mandiri

Dalam proses bisnis CV. Multi Usaha Mandiri, proses penjualan dimulai dari pelanggan memesan kepada sales kanvas maupun sales TO. Kemudian sales memberikan catatan pemesanan yang dilakukan oleh pelanggan kepada admin/kasir, lalu admin/kasir membuatkan nota penjualan rangkap 2. Satu lembar diserahkan ke bagian gudang untuk dilakukan pengecekan apakah barang tersebut stoknya masih ada dan satu lembar lagi diarsipkan.

Dari hasil analisis berikut masalah – masalah yang ada pada perusahaan,

proses bisnis yang terjadi pada perusahaan masih dilakukan scara manual dan belum adanya rekapan data penjualan maupun data customer, Sehingga bagian penjualan cukup kesulitan untuk menetukan daerah maupun customer yang melakukan banyak


(28)

pesanan dan yang kurang melakukan pesanan. Dampaknya salesman pada bagian penjualan melakukan distribusi barang secara acak yang mengakibatkan salesman tidak dapat memenuhi target penjualan.

3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem

Setelah dilakukan pengumpulan data melalui proses wawancara dan observasi, maka dilanjutkan dengan melakukan analisa permasalahan. Dari proses analisa permasalahan tersebut didapatkan suatu permasalahan yang membutuhkan solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu :

1. Dalam proses transaksi pesanan, dibutuhkan data customer, data salesman, barang yang di jual, dan tanggal pesanan.

2. Adanya aplikasi yang dapat menghasilkan hasil kinerja salesman sesuai dengan penilaian yang sudah ditentukan oleh perusahaan.

3. Adanya aplikasi yang dapat menghasilkan informasi detail penjualan percustomer, perdaerah dan persalesman.

3.2 Perancangan Sistem

Setelah tahap solusi permasalahan, selanjutnya adalah tahap perancangan sistem. Tahap ini dimaksudkan untuk menggambarkan alur input, proses, dan

output dari sistem yang akan dibuat, system flow, diagram jenjang, data flow diagram (DFD), entity relationship diagram (ERD), struktur tabel, dan desain input output.

3.2.1 Input, Proses dan Output

Blok diagram menggambarkan tentang input yang di perlukan, proses yang di lakukan, dan output oleh aplikasi Monitoring kinerja salesman pada bagian


(29)

28

penjualan di CV. Multi Usaha Mandiri. Input, Proses dan Output aplikasi

Monitoring kinerja salesman pada bagian penjualan dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Input, Proses dan Output

Input Proses Output

P h a s e DATA KEHADIRAN DATA PERSENTASE KEHADIRAN DATA PERSENTASE PENJUALAN DATA SALESMAN DATA CUSTOMER DATA BARANG DATA PESANAN MAINTANANCE DATA TRANSAKSI PENJUALAN MONITORING KINERJA LAPORAN PENJUALAN LAPORAN KINERJA SALESMAN REKAP DATA KEHADIRAN REKAP DATA BARANG REKAP DATA SALESMAN REKAP DATA CUSTOMER REKAP DATA PERSENTASE KEHADIRAN REKAP DATA PERSENTASE PENJUALAN


(30)

Input :

1. Data Kehadiran

Data Absensi adalah input yang diperlukan dalam melakukan maintenance data dan juga data yang diperlukan dalam menilai kinerja salesman.

2. Data Barang

Data Barang meliputi nama barang, harga barang dan keuntungan barang, data barang diperlukan untuk melakukan proses transaksi penjualan.

3. Data Persentase Kehadiran

Data Persentase Kehadiran meliputi nilai minimal, nilai maximal dan besar persentase.

4. Data Persentase Penjualan

Data Persentase Penjualan meliputi nilai minimal, nilai maximal dan besar persentase.

5. Data Salesman

Data Salesman meliputi nama salesman, tanggal lahir salesman, alamat

salesman dan kontak salesman, data salesman di perlukan sebagai input

dalam proses transaksi penjualan 6. Data Customer

Data customer meliputi nama customer, alamat, kota daerah dan kontak

customer, data customer di perlukan sebagai salah satu input dalam proses


(31)

30

7. Data Pesanan

Data pesanan meliputi id pesanan, nama, kota, daerah customer yang diambil dari data customer, nama salesman dan data barang pesanan, data pesanan di perluka sebagai input dalam menjalankan proses transaksi penjualan.

Proses :

1. Maintanance Data

Maintanance data adalah proses yang meliputi insert dan update data master

pada aplikasi ini. Proses maintenance data yang terjadi adalah maintenance terhadap keseluruhaan data yaitu data barang, salesman, customer, kota, daerah, kehadiran, persentase kehadiran dan persentase penjualan. Proses

update yang terjadi adalah edit data, jika terjadi kesalahaan terhadap data,

aplikasi mampu melakukan edit data dan mengupdate ke database yang sudah tersedia sebelumnya.

2. Transaksi Penjualan

Transaksi penjualan merupakan proses penting dalam aplikasi ini dari inputan data barang, customer, salesman dan pesanan dapat dihasilkan output untuk melakukan monitoring kinerja salesman dan juga ouput untuk detail laporan penjualan, berikut adalah penjelasan dari proses penjualan dimulai dari

customer melakukan pemesanan barang pada salesman, kemudian sales

memberi catatan pemesanan kepada admin. Admin melakukan pengecekan data customer apakah sebelumnya pernah melakukan pemesanan di CV. Multi Usaha Mandiri, stelah itu admin melakukan pencatatan pemesanan, menyimpan data penjualan tersebut dan membuatan faktur penjualan serta surat jalan.


(32)

3. Monitoring Kinerja

Monitoring Kinerja adalah proses yang menghasilkan data keseluruhan

penjualan yang telah di lakukan salesman dimana dalam laporan ini menunjukkan barang apa saja yang dijual salesman, output monitoring ini juga dapat mengahasilkan data penjualan daerah dalam laporan ini manunjukkan daerah mana saja yang data penjualannya terbesar dan terkecil, dan output lainnya adalah laporan hasil kinerja karyawan, yang target dan penilaiannya sudah ditentukan oleh perusahaan, yaitu 26 hari kehadiran / bulan dan pencapaian target penjualan sebesar Rp. 250 juta / bulan.

Tabel 3.1 Bobot Penilaian

Nilai Kehadiran Nilai Penjualan Total Penilaian

50% 50% 100%

Tabel 3.2 Persentase Kehadiran Presentase Kehadiran Nilai

Minimal (hari)

Nilai Maksimal (hari)

Presentase (%)

0 3 0

4 6 10

6 8 20

9 11 30

12 14 40

15 16 50

17 18 60

19 20 70

21 22 80

23 24 90


(33)

32

Tabel 3.3 Persentase Penjualan Presentase Penjualan Nilai Minimal (Rp) Nilai Maksimal (Rp) Presentase (%)

0 24.999.999 0

25.000.000 49.999.999 10

50.000.000 74.999.999 20

75.000.000 99.999.999 30

100.000.000 124.999.999 40

125.000.000 149.999.999 50

150.000.000 174.999.999 60

175.000.000 199.999.999 70

200.000.000 224.999.999 80

225.000.000 237.499.999 90

237.500.000 1.000.000.000 100

Dengan perhitungan Total Penilaian = (Nilai kehadiran x Presentase kehadiran) + (Nilai penjualan x Presntase penjualan), dapat menghasilkan total penilaian kinerja

salesman.

Output :

1. Rekap Data Kehadiran

Rekap absensi ini menunjukkan data kehadiran salesman yang mempunyai keterangan hadir dan tidak hadir.

2. Rekap Data Barang

Rekap Data Barang ini menunjukkan rekapan keseluruhaan data barang. 3. Rekap Data Salesman

Rekap Data Salesman ini menunjukkan rekapan keseluruhaan data salesman. 4. Rekap Data Customer


(34)

5. Rekap Data persentase kehadiran

Rekap Data persentase kehadiran ini menunjukkan nilai minimal kehadiran, nilai maximal kehadiran dan bobot persentase kehadiran.

6. Rekap Data persentase penjualan

Rekap Data persentase penjualan ini menunjukkan nilai minimal penjualan, nilai maximal penjualan dan bobot persentase penjualan.

7. Laporan Penjualan

Laporan penjualan ini menghasilkan data-data penjualan yang telah direkap dan telah didetailakan dalam tiga laporan yaitu :

a. Laporan Penjualan (Percustomer)

Laporan penjualan ini menunjukkan laporan pemesanan dari masing-masing customer, dari laporan ini dapat diketahui total pemesanan barang dari masing-masing customer dan juga barang yang paling banyak dipesan oleh customer.

b. Laporan Penjualan (Persalesman)

Laporan penjualan ini penunjukkan penjualan dari masing-masing

salesman, dari laporan ini dapat diketahui barang apa saja yang paling

sering dijual oleh salesman dan menunjukkan history kehadiran salesman.

c. Laporan Penjualan (Perdaerah)

Pada laporan penjualan ini menunjukkan laporan penjualan dari masing-masing dalam laporan ini dapat diketahui customer mana saja yang melakukan pemesanan pada daerah tersebut dan barang apa saja yang paling banyak terjual di daerah tersebut.


(35)

34

8. Laporan Hasil Kinerja salesman

Dalam laporan kinerja ini selain menunjukkan keseluruhaan kinerja salesman dalam laporan ini juga menunjukkan hasil total barang dan total penjualan(Rp) yang telah di kerjakan salesman

3.2.2 System Flow

Setelah dibuat kebutuhan fungsional pengguna, maka langkah selanjutnya adalah dengan membuat alur sistem yang akan diterapkan pada aplikasi sesuai dengan kebutuhan fungsional yang ada. Dalam alur sistem ini terdapat masukan, proses, serta keluaran dari setiap alur yang ada pada aplikasi.

A. System Flow insert kehadiran

System flow mengelola data kehadiran merupakan alur sistem yang

menjelaskan terkait pengelolaan data master kehadiran. Dalam alur sistem ini, data kehadiran dapat disimpan dan diubah. Alur sistem mengelola data kehadiran dapat dilihat pada gambar 3.3.

B. System Flow insert Barang

System flow mengelola data barang merupakan alur sistem yang

menjelaskan terkait pengelolaan data master barang. Dalam alur sistem ini, data barang dapat disimpan dan diubah. Alur sistem mengelola data barang dapat dilihat pada gambar 3.4

C. System Flow insert customer

System flow mengelola data customer merupakan alur sistem yang


(36)

customer dapat disimpan dan diubah. Alur sistem mengelola data customer dapat

dilihat pada gambar 3.5

D. System Flow insert salesman

System flow mengelola data salesman merupakan alur sistem yang

menjelaskan terkait pengelolaan data master salesman. Dalam alur sistem ini, data

salesman dapat disimpan dan diubah. Alur sistem mengelola data salesman dapat

dilihat pada gambar 3.6

E. System Flow insert persentase penjualan

System flow mengelola data persentase penjualan merupakan alur sistem

yang menjelaskan terkait pengelolaan data master persentase penjualan. Dalam alur sistem ini, data persentase penjualan dapat disimpan dan diubah. Alur sistem mengelola data persentase penjualan dapat dilihat pada gambar 3.7

F. System Flow insert persentase kehadiran

System flow mengelola data persentase kehadiran merupakan alur sistem

yang menjelaskan terkait pengelolaan data master persentase kehadiran. Dalam alur sistem ini, data persentase kehadiran dapat disimpan dan diubah. Alur sistem mengelola data persentase kehadiran dapat dilihat pada gambar 3.8

G. System Flow Transaksi Penjualan

System Flow Transaksi penjualan merupakan alur sistem yang menjelaskan pengelolaan proses transaksi penjualan dari inputan hingga menjadi output laporan penjualan. Alur sistem transaksi penjualan dapat dilihat pada gambar 3.9


(37)

36

H. System Flow Monitoring Kinerja

System Flow Monitoring Kinerja merupakan alur sistem yang menjelaskan

pengelolaan proses monitoring dari inputan hingga menjadi output laporan kinerja. Alur sistem monitoring kinerja dapat dilihat pada gambar 3.10


(38)

REKAP ABSENSI ADMIN APLIKASI

SIS

FLO

W

START SIMPAN DATA KEHADIRAN SELESAI DATA KEHADIRAN PILIH MENU INSERT

DATA HALAMAN INSERT DATA KEHADIRAN CEK KEHADIRAN TERSEDIA KEHADIRAN SUDAH TERDAFTAR TIDAK YA INSERT DATA KEHADIRAN MENAMPILKAN PESAN SUKSES KEHADIRAN SUDAH TERDAFTAR PESAN SUKSES KEHADIRAN SUDAH TERDAFTAR DATA ABSENSI KARYAWAN MEMILIH INSERT ABSENSI


(39)

38

DATA MASTER BARANG

ADMIN APLIKASI

SIS

FLO

W

START SIMPAN DATA BARANG SELESAI DATA BARANG PILIH MENU INSERT

DATA HALAMAN INSERT BARANG CEK BARANG TERSEDIA BARANG SUDAH TERDAFTAR TIDAK YA INSERT DATA BARANG MENAMPILKAN PESAN SUKSES BARANG SUDAH TERDAFTAR PESAN SUKSES BARANG TERDAFTAR DATA BARANG MEMILIH INSERT BARANG Gambar 3.4 System Flow insert Barang


(40)

DATA MASTER BARANG ADMIN APLIKASI

SIS

FLO

W

START SIMPAN DATA BARANG SELESAI DATA BARANG PILIH MENU INSERT

DATA HALAMAN INSERT BARANG CEK BARANG TERSEDIA BARANG SUDAH TERDAFTAR TIDAK YA INSERT DATA BARANG MENAMPILKAN PESAN SUKSES BARANG SUDAH TERDAFTAR PESAN SUKSES BARANG TERDAFTAR DATA BARANG MEMILIH INSERT BARANG


(41)

40

DATA MASTER SALESMAN

ADMIN APLIKASI

SIS

FLO

W

START SIMPAN DATA SALESMAN SELESAI DATA SALESMAN PILIH MENU INSERT

DATA HALAMAN INSERT SALESMAN CEK SALESMAN TERSEDIA SALESMAN SUDAH TERDAFTAR TIDAK YA INSERT DATA SALESMAN MENAMPILKAN PESAN SUKSES SALESMAN SUDAH TERDAFTAR PESAN SUKSES SALESMAN TERDAFTAR DATA SALESMAN MEMILIH MENU INSERT SALESMAN


(42)

Data Master Persentase Penjualan

Admin Sistem S is fl o w Start

Piiih menu insert

Memili menu insert persentase penjualan Halaman insert persentase penjualan Insert data Persentase Penjualan

Cek Data persentase Persentase penjualan Tersedia Data sudah terdaftar Simpan data Menampilan pesan sukses Pesan sukses Selesai Persentase penjualan YA Tidak


(43)

42

Data Master Persentase Penjualan

Data Master Persentase Kehadiran

Admin Penjualan Admin Sistem S is fl o w S is fl o w Start

Piiih menu insert

Memili menu insert persentase penjualan Halaman insert persentase penjualan Insert data Persentase Penjualan

Cek Data persentase Persentase penjualan Tersedia Data sudah terdaftar Simpan data Menampilan pesan sukses Pesan sukses Selesai Persentase penjualan YA Tidak Start

Piiih menu insert

Memili menu insert persentase Kehadiran Halaman insert persentase kehadiran Insert data Persentase kehadiran

Cek Data persentase Persentase kehadiran Tersedia Data sudah terdaftar Simpan data Menampilan pesan sukses Pesan sukses Selesai Persentase kehadiran YA Tidak


(44)

(45)

44


(46)

3.2.4 DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran alur data setiap proses atau

alur data dari aplikasi yang sedang dirancang, dengan konsep dekomposisi untuk melihat secara detil alur data yang ada pada suatu proses. Diagram ini merupakan penjelasan dari diagram jenjang. Context diagram merupakan diagram awal dari DFD, yang selanjutnya diikuti oleh DFD level 0, dan level 1. Berikut adalah penjelasan dan gambar dari DFD aplikasi.

A. Context Diagram

Diagram context merupakan diagram awal dari DFD, dimana terdapat tiga entitas yaitu salesman dan owner.


(47)

46

B. DFD Level 0 Aplikasi Monitoring Kinerja

DFD level 0 merupakan hasil dari dekomposisi context, yang artinya diagram ini menjelaskan secara lebih rinci terkait proses yang ada pada level

context. Terdapat 3 proses dalam DFD level 0, yaitu Rekap data kehadiran

Transaksi penjualan dan Monitoirng Kinerja. DFD level 0 dapat dilihat pada gambar 3.11

C. DFD Level 1 Transaksi Penjualan

DFD level 1 Transaksi penjualan ini merupakan hasil decomposisi dari level 0, yang artinya diagram menjelaskan lebih rinci proses yang ada. Terdapat 3 proses yaitu cek dan update data, pembuatan laporan dan proses penjualan. DFD Level 1 Transaksi penjualan dapat dilihat pada gambar 3.12

D. DFD Level 1 Monitong Kinerja

DFD level 1 pembobotan nilai ini merupakan hasil decomposisi dari level 0. Terdapat 4 Entity pada level 1 Monitoring kinerja ini yaitu terdapat Penentuan nilai kehadiran, penetuan nilai penjualan, pentotalan nilai kinerja dan pembuatan laporan kinerja. DFD level 1 monitoring kinerja dapat dilihat pada gambar 3.13


(48)

Gambar 3.12 DFD Level 0 Aplikasi Monitoring Kinerja


(49)

48


(50)

3.2.5 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu cara yang dapat

digunakan untuk memodelkan atau menentukan tabel-tabel dalam suatu database yang nantinya akan digunakan oleh sistem yang akan dibuat, dimana tabel-tabel ini dibuat dalam bentuk entity yang memiliki atribut yang saling terkait satu sama lain atau biasa disebut dengan relasi.

A. Conceptual Data Model (CDM)

Mеrupаkаn Mоdеl yаng dibuаt bеrdаsаrkаn аnggаpаn bаhwа duniа nyаtа

tеrdiri dаri kоlеksi оbyеk-оbyеk dаsаr yаng dinаmаkаn еntitаs (еntity) sеrtа

hubungаn (rеlаtiоnship) аntаrа еntitаs-еntitаs itu. Pada aplikasi terdapat 7 tabel,

tabel absensi, tabel customer, tabel salesman, tabel kota, tabel daerah, tabel pesanan dan tabel barang. Gambar CDM dapat dilihat pada Gambar 3.13

B. Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model (PDM) merupakan hasil dari generate CDM yang sudah di buat sebelumnya. PDM pada aplikasi disposisi web terdapat 9 tabel yaitu tabel absensi, tabel customer, tabel salesman, tabel kota, tabel daerah, tabel pesanan, tabel barang, tabel detil penjualan dan tabel cakupan daerah. Untuk lebih jelasnya, PDM dapat dilihat pada Gambar 3.14


(51)

50


(52)

(53)

52

3.2.6 Struktur basis data

Dalam struktur tabel berikut akan dijelaskan mengenai fungsi tabel, relasi antar tabel, constraint yang terdapat dalam tabel yang digunakan sebagai gambaran dari basis data yang akan dibentuk.

a. Tabel Salesman

Primary Key : Id_Salesman

Foreign Key : Id_daerah

Fungsi : Menyimpan data salesman pada aplikasi

Tabel 3.4 Tabel salesman

No Field name

Data Type

Length Constraint

Foreign Key On Field On Table

1 Id_salesman Varchar 50 PK

2 Id_daerah Varchar 50 FK Id_daerah Daerah 3 Nama_salesman Varchar 50

4 Tanggal_lahir date

5 Alamt Varchar 50

b. Tabel Pesanan

Primary Key : id_pesanan

Foreign Key : Id_salesman, Id_customer


(54)

Tabel 3.5 Tabel Pesanan

No Field name

Data Type Lengt h Constrai nt Foreign Key On Field On Table 1 Id_pesanan Varchar 50 PK

2 Id_salesman Varchar 50 FK Id_salesman Salesaman 3 Id_customer Varchar 50 FK Id_customer Customer 4 Tanggal_pesan

an

Varchar 50

c. Tabel Absesnsi

Primary Key : Id_absensi

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data absensi pada aplikasi

Tabel 3.6 Tabel Absensi

No Field name

Data Type

Length Constraint

Foreign Key On

Field

On Table

1 Id_absesnsi Varchar 50 PK

2 Id_salesman Varchar 50 FK Id_sales

man Salesman

3 Keteranagn Varchar 50


(55)

54

d. Tabel Barang

Primary Key : Id_barang

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data barang

Tabel 3.7 Tabel Barang

No Field name Data Type Length Constraint

Foreign Key On

Field

On Table

1 Id_barang Varchar 50 2 Nama_barang Varchar 50 3 Harga_barang Varchar 50

e. Tabel Detail

Primary Key : Id_pesanan, Id_barang

Foreign Key : Id_pesanan, Id_barang

Fungsi : Menyimpan data detail penjualan pada aplikasi

Tabel 3.8 Tabel Detail

No Field name

Data Type

Length Constraint

Foreign Key On Field On Table 1 Id_pesanan Varchar 50 PK,FK Id_pesnan Pesanan 2 Id_barang Varchar 50 PK,FK Id_barang Barang


(56)

No Field name

Data Type

Length Constraint

Foreign Key On Field On Table 3 Jumlah_barang varchar 50

f. Tabel Customer

Primary Key : Id_customer

Foreign Key : Id_daerah

Fungsi : Menyimpan data customer pada aplikasi

Tabel 3.9 tabel Customer

No Field name

Data Type

Length Constraint

Foreign Key

On Field

On Table

1 Id_customer Varchar 50 PK

2 Id_daerah Varchar 50 FK Id_daerah Daerah

3 Id_kota Varchar 50 FK Id_kota Kota

3 Nama_customer Varchar 50 4 Alamat_customer Varchar 50

g. Tabel Daerah

Primary Key : Id_daerah

Foreign Key : Id_kota


(57)

56

Tabel 3.10 Tabel Daerah

No Field name Data Type Length Constraint

Foreign Key On Field On Table

1 Id_daerah Varchar 50 PK

2 Id_kota Varchar 50 FK Id_kota Kota

3 Nama_daerah Varchar 50

h. Tabel Kota

Primary Key : Id_kota

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data kota pada aplikasi

Tabel 3.11 tabel Kota

No Field name Data Type Length Constraint

Foreign Key On Field On Table

1 Id_kota Varchar 50 PK

2 Nama_kota Varchar 50

i. Tabel Cakupan

Primary Key : Id_salesman, Id_daerah

Foreign Key : Id_salesman, Id_daerah


(58)

Tabel 3.12 tabel Cakupan

No Field name

Data Type

Length Constraint

Foreign Key On Field On Table 1 Id_salesman Varchar 50 PK,FK Id_salesman Salesman 2 Id_daerah Varchar 50 PK,FK Id_daerah Daerah

j. Tabel Presentase Kehadiran

Primary Key : -

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data presentase kehadiran

Tabel 3.13 tabel Presentase Kehadiran

No Field name Data

Type Length Constraint

Foreign Key On Field On Table 1 Nilai_min Integer

2 Nilai_max Integer

3 Presentase

Kehadiran Integer

h. Tabel Presentase Penjualan

Primary Key : -

Foreign Key : -


(59)

58

Tabel 3.14 tabel Presentase Penjualan

No Field name Data

Type Length Constraint

Foreign Key On Field On Table 1 Nilai_min Integer

2 Nilai_max Integer

3 Presentase


(60)

3.2.7 Desain Input dan Output a. Dashboard

Desain halaman menu utama ini merupakan desain menu utama aplikasi yang pertama kali ditampilkan aplikasi kepada pengguna jika admin berhasil melakukan login, tampilan ini meliputi akumulasi penjualan salesman dalam 1 tahun. Menu dashboard dapat dilihat pada halaman sebelah kiri layar. Gambar menu dashboard dapat di lihat pada Gambar 3.17 sebagai berikut.


(61)

60

b. Insert Barang

Desain halaman insert barang ini adalah desain awal dari halaman master barang, dimana halaman ini memiliki fungsi untuk mengelola data barang yang ada pada perusahaan. Dalam halaman ini nantinya akan memiliki beberapa fungsi yaitu menyimpan, mengubah, dan menghapus data. Gambar desain halaman master barang dapat dilihat pada gambar 3.18.


(62)

c. Insert Kota

Desain halaman insert kota ini adalah desain awal dari halaman master kota, dimana halaman ini memiliki fungsi untuk mengelola data kota yang ada pada perusahaan. Dalam halaman ini nantinya akan memiliki beberapa fungsi yaitu menyimpan, mengubah, dan menghapus data. Gambar desain halaman master kota dapat dilihat pada gambar 3.19.


(63)

62

d. Insert Daerah

Desain halaman insert daerah ini adalah desain awal dari halaman master daerah, dimana halaman ini memiliki fungsi untuk mengelola data daerah yang ada pada perusahaan. Dalam halaman ini nantinya akan memiliki beberapa fungsi yaitu menyimpan, mengubah, dan menghapus data. Gambar desain halaman master daerah dapat dilihat pada gambar 3.20.


(64)

e. Insert Salesman

Desain halaman insert salesman ini adalah desain awal dari halaman master salesman, dimana halaman ini memiliki fungsi untuk mengelola data salsman yang ada pada perusahaan. Dalam halaman ini nantinya akan memiliki beberapa fungsi yaitu menyimpan, mengubah, dan menghapus data. Gambar desain halaman master salesman dapat dilihat pada gambar 3.21.


(65)

64

f. Insert Customer

Desain halaman insert customer ini adalah desain awal dari halaman master customer, dimana halaman ini memiliki fungsi untuk mengelola data customer yang ada pada perusahaan. Dalam halaman ini nantinya akan memiliki beberapa fungsi yaitu menyimpan, mengubah, dan menghapus data. Gambar desain halaman master customer dapat dilihat pada gambar 3.22.


(66)

g. Insert Pesanan

Desain halaman insert pesanan ini adalah desain awal dari halaman transaksi pesanan, dimana halaman ini memiliki fungsi untuk mengelola data pesanan yang ada pada perusahaan. Dalam halaman ini nantinya akan memiliki beberapa fungsi yaitu menyimpan, mengubah, dan menghapus data. Gambar desain halaman transaksi pesanan dapat dilihat pada gambar 3.23.


(67)

66

h. Insert Absesnsi

Desain halaman insert absensi ini adalah desain awal dari halaman master absensi, dimana halaman ini memiliki fungsi untuk mengelola data absensi salesman yang ada pada perusahaan. Dalam halaman ini nantinya akan memiliki beberapa fungsi yaitu menyimpan, mengubah, dan menghapus data. Gambar desain halaman master absensi dapat dilihat pada gambar 3.24.


(68)

i. View Penjualan (Percustomer)

Desain form lihat data penjualan (percustomer) ini merupakan desain halaman awal yang nantinya akan memiliki fungsi untuk menampilkan data penjualan (percustomer) pada periode tertentu sesuai masukan pengguna pada aplikasi. Fungsi halaman ini hanya untuk menampilkan data penjualan (percustomer). Gambar desain form view penjualan (percustomer) dapat dilihat pada gambar 3.25.


(69)

68

J. View Penjualan (Persalesman)

Desain form lihat data penjualan (persalesman) ini merupakan desain halaman awal yang nantinya akan memiliki fungsi untuk menampilkan data penjualan (persalesman) pada periode tertentu sesuai masukan pengguna pada aplikasi. Fungsi halaman ini hanya untuk menampilkan data penjualan (persalesman). Gambar desain form view penjualan (persalesman) dapat dilihat pada gambar 3.25.


(70)

K. View Penjualan (Perdaerah)

Desain form lihat data penjualan (perdaerah) ini merupakan desain halaman awal yang nantinya akan memiliki fungsi untuk menampilkan data penjualan (perdaerah) pada periode tertentu sesuai masukan pengguna pada aplikasi. Fungsi halaman ini hanya untuk menampilkan data penjualan (perdaerah). Gambar desain form view penjualan (perdaerah) dapat dilihat pada gambar 3.27.


(71)

70

L. Desain Login

Desain halaman login ini merupakan halaman awal dari aplikasi, dimana pengguna memasukkan username dan password untuk menggunakan aplikasi. Berdasarkan username dan password ini aplikasi akan mencari data terkait pengguna dan menampilkan halaman aplikasi. Username dan password harus terisi dan terdaftar terlebih dahulu agar dapat menggunakan aplikasi. Berikut adalah desain halaman login


(72)

3.2.8 Desain Uji Coba

Desain uji coba ini memastikan agar aplikasi yang dibuat berfungsi dengan baik sesuai dengan kebutuhan dan rancangan yang sudah dibuat. Proses dari uji coba ini dengan mencoba masukan dan hasil yang diharapkan atas masukan tersebut. Agar uji coba berjalan dengan baik, maka dibuat terlebih dahulu resain atau rancangan dari uji tersebut.

Tabel 3.15 Desain Uji Coba Fungsional Aplikasi

No Nama Tes Proses Keluaran yang diharapkan

1 Uji Coba Halaman Login

Login jabatan

Admin

Pengguna jabatan admin mengakses aplikasi sesuai hak aksesnya

2 Uji Coba Fungsi mengelola data barang

Menambah data barang

Data barang tersimpan di table barang

Mengubah data barang

Data barang yang di ubah berhasil di simpan

Menghapus data barang

Data bagian yang di pilih berhasil di hapus

3 Uji Coba Fungsi mengelola data kota

Menambah data kota

Data barang tersimpan di table kota

Mengubah data kota

Data barang yang di ubah berhasil di kota

Menghapus data kota

Data bagian yang di pilih berhasil di hapus

4 Uji Coba Fungsi mengelola data daerah

Menambah data daerah

Data barang tersimpan di table daerah

Mengubah data daerah

Data daerah yang di ubah berhasil di simpan

Menghapus data daerah

Data bagian yang di pilih berhasil di hapus


(73)

72

No Nama Tes Proses Keluaran yang diharapkan

5 Uji Coba Fungsi mengelola data salesman

Menambah data salesman

Data barang tersimpan di table salesman

Mengubah data salesman

Data salesman yang di ubah berhasil di simpan

Menghapus data salesman

Data bagian yang di pilih berhasil di hapus

6 Uji Coba Fungsi mengelola data customer

Menambah data customer

Data barang tersimpan di table customer

Mengubah data customer

Data barang yang di ubah berhasil di customer Menghapus data

customer

Data bagian yang di pilih berhasil di hapus

7 Uji Coba Fungsi mengelola data pesanan

Menambah data pesanan

Data barang tersimpan di table pesanan

Mengubah data pesanan

Data pesanan yang di ubah berhasil di simpan

Menghapus data pesanan

Data bagian yang di pilih berhasil di hapus

8 Uji Coba Fungsi mengelola data absensi

Menambah data absensi

Data barang tersimpan di table absensi

Mengubah data absensi

Data absensi yang di ubah berhasil di simpan

Menghapus data absensi

Data bagian yang di pilih berhasil di hapus

9 Uji Coba Fungsi mengelola laporan kinerja salesman Membuat laporan kinerja salesman perperiode

Aplikasi menampilkan laporan kinerja salesman dalam bentuk .pdf


(74)

No Nama Tes Proses Keluaran yang diharapkan 10 Uji Coba Fungsi

mengelola laporan pengarahaan penjualan Membuat laporan pengarahaan penjualan salesman

Aplikasi menampilkan laporan penjualan customer berdasarkan daerah dalam bentuk .pdf

11 Uji Coba Fungsi mengelola laporan detail Penjualan (persalesman) Membuat laporan penjualan (Persaleman)

Aplikasi menampilkan laporan penjualan (Persaleman) dalam bentuk .pdf

12 Uji Coba Fungsi mengelola laporan detail Penjualan (percustomer) Membuat laporan penjualan (percustomer)

Aplikasi menampilkan laporan penjualan (percustomer)

berdasarkan daerah dalam bentuk .pdf

13 Uji Coba Fungsi mengelola laporan detail Penjualan (perdaerah) Membuat laporan penjualan (perdaerah)

Aplikasi menampilkan laporan penjualan (perdaerah) dalam bentuk .pdf

14 Uji Coba Fungsi mengelola data Persentase Penjualan Menambah data Persentase penjualan

Data barang tersimpan di table persentase penjualan


(75)

74 BAB IV

IMPLEMENTASI DAN EVAUASI 4.1 Implementasi

Implementasi program adalah implementasi dari analisis dan desain sistem yang dibuat sebelumnya. Sehingga diharapkan dengan adanya implementasi ini dapat dipahami jalannya aplikasi Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada CV. Multi Usaha Mandiri. Sebelumnya user harus mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan dari program yang akan diimplementasikan baik dari segi perangkat keras maupun perangkat lunak komputer. Perangkat lunak yang dibangun menggunakan PHP (Unifiеd Mоdеling Lаnguаgе) yаitu bаhаsа pеmоgrаmаn wеb yаng bеrsifаt sеrvеr-sidе HTML=еmbеddеd Scripting, di mаnа Script-nyа mеnyаtu

dеngаn HTML. Sеlаin itu PHP аdаlаh bаhаsа pеmоdеlаn yаng mеnggunаkаn

kоnsеp оbjеk tеrstruktur dan database yang digunakan adalah MySQL.

4.2 Kebutuhan Sistem

Dalam tahap ini dijelaskan mengenai implementasi perangkat lunak yang telah dikembangkan. Aplikasi ini membutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang sesuai dengan kebutuhan sistem agar sistem yang dibuat dapat berjalan dengan baik.

4.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat keras (hardware) adalah komponen fisik peralatan yang membentuk sistem komputer. Agar dapat menjalankan aplikasi sistem informasi


(76)

penjualan dan pembelian pada CV. Multi Usaha Mandiri, dibutuhkan perangkat keras (hardware) dengan persyaratan minimal adalah sebagai berikut:

a. Processor Intel Dual Core, Core 2 Duo atau bahkan diatasnya.

b. Memory 1 Gb atau lebih.

c. Harddisk 160 Gb atau lebih.

d. VGA Card 1 Gb.

e. Monitor dengan resolusi minimal 1280 x 720. f. Mouse dan Keyboard.

4.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat lunak (software) merupakan kumpulan perintah atau instruksi yang mempunyai tujuan tertentu dalam menjalankan suatu sistem. Perangkat lunak adalah perangkat yang tidak berwujud. Adapun kebutuhan perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut:

a. Sistem Operasi menggunakan Microsoft Windows XP/7/8/10.

b. Database untuk pengolahan data menggunakan PHP MyAdmin.

c. Untuk perancangan sistem menggunakan Power Designer 15.6

d. Untuk perancangan desain input/output menggunakan Microsoft Office Visio 2013.

e. Untuk dokumentasi menggunakan Microsoft Office Word 2013. 4.2.3 Instalasi Program dan Pengaturan Sistem

Pengembangan sistem informasi penjualan ini membutuhkan perangkat lunak yang terinstalasi aplikasi sistem infornasi penjualan dan pembelian. Adapun tahapan-tahapan instalasi dan pengaturan (setting) sistem adalah sebagai berikut:


(77)

76

a. Install sistem operasi Microsoft Windows XP/7/8/10.

b. Install web server xampp-win32-v.3.2.2.

c. Import database mmum, dengan cara membuka browser dan masukkan url

http://localhost/phpmyadmin, pilih menu import dan choose file mmum.sql

d. Copy-paste folder mmum2 di C:\xampp\htdocs.

e. Buka browser dan masukkan url http://localhost/mmum untuk membuka Aplikasi Monitoring Kinerja Salesman pada CV. Multi Usaha Mandiri. 4.3 Implementasi Sistem

Setelah kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) terpenuhi, pada bagian implementasi sistem ini akan dijelaskan mengenai penggunaan dari aplikasi yang dibuat sebagai berikut.

4.3.1 Form Login

Form login digunakan untuk otentikasi (authentication) dari user dari

sistem. Untuk user pada sistem ini hanya admin. Form login dapat dilihat pada gambar 4.1.


(78)

4.3.2 Form menu utama

Pada form menu utama terdapat beberapa menu yaitu menu insert, Detail penjualan dan laporan. Form menu utama Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada CV. Multi Usaha Mandiri dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Form Menu Utama

Pada bagian atas form ini terdapat menu yang merupakan navigasi utama pada aplikasi. Dalam menu terdapat sub menu yang memiliki fungsi untuk menampilkan proses-proses yang akan dilakukan.

1. Menu insert terdiri dari tujuh sub menu yaitu sub menu insert barang yang digunakan untuk menampilkan form insert barang, sub menu insert kota yang digunakan untuk menampilkan form insert kota, sub menu insert daerah digunakan untuk menampilkan form insert daerah, sub menu insert salesman digunakan untuk menampilkan form insert salesman, sub menu insert

customer digunakan untuk menampilkan form insert customer, sub menu insert pesanan digunakan untuk menampilkan form transaksi insert pesanan


(79)

78

2. Menu Detail Penjualan terdiri dari tiga sub menu yaitu sub menu detail penjualan (percustomer) yang digunakan untuk menampilkan detil penjualan (percustomer), sub menu detail penjualan (persalesman) digunakan untuk menampilkan form Detail penjualan (persalesman) dan sub menu detail penjualan (perdaerah) digunakan untuk menampilkan form Detail penjualan (perdaerah)

3. Menu Laporan terdiri dari dua sub menu yaitu sub menu laporan kinerja

salesman yang digunakan untuk menampilkan form laporan kinerja salesman

dan sub menu laporan keputusan pengarahaan penjualan digunakan untuk menampilkan form laporan keputusan pengarahaan penjualan.

4. Menu Logout digunakan user untuk keluar dari aplikasi ini. 4.3.3 Form Insert Barang

Form insert barang digunakan untuk melakukan maintenance data barang

seperti menginput data barang dan mengubah data barang. Pada form insert barang ini memberikan informasi data-data barang. Form insert barang dapat dilihat pada gambar 4.3.


(80)

4.3.4 Form insert kota

Form insert kota digunakan untuk melakukan maintenance data kota seperti

menginput data kota dan mengubah data kota. Pada form insert kota ini memberikan informasi data-data kota. Form insert kota dapat dilihat pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 Form Insert Kota 4.3.5 form insert daerah

Form insert daerah digunakan untuk melakukan maintenance data kota

seperti menginput data daerah dan mengubah data daerah. Pada form insert daerah ini memberikan informasi data-data daerah. Form insert daerah dapat dilihat pada gambar 4.5.


(81)

80

4.3.6 Form insert Salesman

Form insert salesman digunakan untuk melakukan maintenance data salesman seperti menginput data salesman dan mengubah data salesman. Pada form insert salesman ini memberikan informasi data-data salesman. Form insert salesman dapat dilihat pada gambar 4.6.

Gambar 4.6 form Insert Salesman

4.3.7 Form insert customer

Form insert customer digunakan untuk melakukan maintenance data customer seperti menginput data customer dan mengubah data customer. Pada form insert customer ini memberikan informasi data-data customer. Form insert customer dapat dilihat pada gambar 4.7.


(82)

Gambar 4.7 Form Insert Customer

4.3.8 Form Insert pesanan

Form insert pesanan digunakan untuk melakukan maintenance data pesanan

seperti menginput data pesanan dan mengubah data pesanan. Pada form insert pesanan ini memberikan informasi data-data pesanan. Form insert pesanan dapat dilihat pada gambar 4.8


(83)

82

4.3.9 Form Insert Absensi

Form insert absensi digunakan untuk melakukan maintenance data absensi

seperti mengupload data absensi dan mengubah data absensi. Pada form insert absensi ini memberikan informasi data-data absensi. Form insert absensi dapat dilihat pada gambar 4.9.

Gambar 4.9 Form Insert Abasensi

4.3.10 Form Detail Penjualan (Persalesman)

Laporan penjualan ini penunjukkan penjualan dari masing-masing

salesman, dari laporan ini dapat diketahui barang apa saja yang paling seing dijual

oleh salesman dan menunjukkan history kehadiran salesman. Laporan penjualan ini dapt dilihat pada gambar 4.10.

4.3.11 Form Detail Penjualan (percustomer)

Laporan penjualan ini menunjukkan laporan pemesanan dari masing-masing customer, dari laporan ini dapat diketahui total pemesanan barang dari


(84)

masing-masing customer dan juga barang yang paling banyak di pesan oleh

custome. . Laporan penjualan ini dapt dilihat pada gambar 4.11.

4.3.12 Form Detail Penjualan (perdaerah)

Pada laporan penjualan ini menunjukkan laporan penjualan dari masing-masing dalam laporan ini dapat diketahui customer mana saja yang melakukan pemesanan pada daerah tersebut dan barang apa saja yang paling banyak terjual di daerah tersebut. Laporan penjualan ini dapt dilihat pada gambar 4.12

4.3.13 Form Laporan Kinerja Salesman

Dalam laporan kinerja ini selain menunjukkan keseluruhaan kinerja

salesman dalam laporan ini juga menunjukkan hasil total barang dan total

penjualan(Rp) yang telah di kerjakan salesman. Laporan penjualan ini dapt dilihat pada gambar 4.13.

4.3.14 Form Laporan Pengarahaan penjualan

Dalam laporan ini menunjukkan detail penjualan dari keseluruhaan daerah dari laporan ini dapat diethui daerah mana saja yang berpotensi melakukan pemesanan yang paling banyak. Laporan penjualan ini dapt dilihat pada gambar 4.14.

4.3.15 Form Insert Persentase Penjualan

Form insert persentase penjualan digunakan untuk melakukan maintenance

data persentase penjualan seperti menginput data persentase penjualan dan mengubah data persentase penjualan. Pada form insert persentase penjualan ini.


(85)

84

Gambar 4.10 Laporan Detail Penjuala Persalesman


(86)

Gambar 4.12 Laporan Penjuala perdaerah


(87)

86

Gambar 4.14 Laporan Pengarahaan penjualan

Gambar 4.15 Insert persentase penjualan

4.4 Uji Coba Perangkat Lunak

Tahapan evaluasi sistem terbagi menjadi dua yaitu evaluasi hasil uji coba sistem dan analisis hasil uji coba sistem. Evaluasi hasil uji coba sistem bertujuan


(88)

untuk pengecekan kembali tahapan-tahapan yang telah dilakukan dan analisis hasil uji coba sistem dilakukan untuk menarik kesimpulan terhadap hasil uji coba yang dilakukan. Uji coba dilakukan dalam tahapan beberapa uji coba (testing) yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Dalam proses pengujian ini menggunakan Black Box Testing dimana pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari sistem untuk membuktikan apakah aplikasi tersebut sesuai dengan output yang diharapkan.

4.4.1 Hasil Uji Coba Sistem

Untuk mendapatkan sistem yang sesuai dengan apa yang diharapkan maka dilakukan beberapa uji coba. Uji coba meliputi pengujian terhadap fitur-fitur utama, uji coba perhitungan dan uji coba validasi pengguna (user) terhadap sistem dan pengujian terhadap kesesuaian tujuan penggunaan.

A. Hasil Uji Coba Form Login

Tabel 4.1 Data Uji Coba User

Nama Field Data

Username Admin


(1)

Gambar 4.36 Cetak Laporan Pengarahaan Penjualan


(2)

104

4.5 Evaluasi Hasil Uji Coba

Pada serangkaian hasil uji coba aplikasi yang telah dijabarkan pada sub bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa fungsi-fungsi dasar yang terdapat pada aplikasi berjalan dengan baik.

Setelah melakukan serangkaian hasil uji coba aplikasi tersebut, selanjutnya dilakukan evaluasi uji coba aplikasi. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana aplikasi ini dapat berjalan sesuai kebutuhan fungsional perusahaan. 4.5.1 Evaluasi Kinerja Salesman

Berikut merupakan uji coba perhitungan manual yang di implementasikan ke dalam aplikasi kinerja salesman. Dengan persentase dan rumus yang telah ditentukan. Dalam uji coba ini dengan variasi data yang berbeda dapat menunjukkan salesman yang bagus dalam kehadiran dan penjualan, salesman yang bagus dalam kehadiran dan buruk dalam penjualan, sebaliknya juga salesman yang bagus dalam penjualan dan buruk dalam kehadiran, dan salesman yang buruk dalam kehadiran dan penjualan :


(3)

Tabel 4.24 Persentase Kehadiran Presentase Kehadiran Nilai Minimal (hari) Nilai Maksimal (hari) Persentase (%)

0 3 0

4 6 10

6 8 20

9 11 30

12 14 40

15 16 50

17 18 60

19 20 70

21 22 80

23 24 90

25 26 100

Tabel 4.25 Persentase Penjualan Presentase Penjualan Nilai Minimal (Rp) Nilai Maksimal (Rp) Persentase (%)

0 24.999.999 0

25.000.000 49.999.999 10

50.000.000 74.999.999 20

75.000.000 99.999.999 30

100.000.000 124.999.999 40

125.000.000 149.999.999 50

150.000.000 174.999.999 60

175.000.000 199.999.999 70

200.000.000 224.999.999 80

225.000.000 237.499.999 90

237.500.000 1.000.000.000 100

Dengan perhitungan Total Penilaian = (Nilai kehadiran x Persentase kehadiran) + (Nilai penjualan x Persntase penjualan), dapat menghasilkan total penilaian kinerja salesman.


(4)

106

Berikut merupakan transaksi penjualan dan kehadiran bulan Juli 2016 : Nama Salesman Total Kehadiran Total Penjualan

Anton 20 31.360.000

Doddy 12 359.270.000

Agus 22 288.250.000

Apri 20 54.500.000

Markus 18 27.050.000

Matius 11 33.370.000

Nama Salesman Total Kehadiran (50%)

Total Penjualan (50%)

Total Penilaian (0-100) Anton (70x50) / 100 =

35

(10x50) / 100 =

5 40

Doddy (40x50) / 100 = 20

(50x50) / 100 =

50 70

Agus (80x50) / 100 = 40

(50x50) / 100 =

50 90

Apri (70x50) / 100 = 35

(20x50) / 100 =

10 45

Markus (60x50) / 100 = 30

(0x50) / 100 =

0 30

Matius (30x50) / 100 = 15

(10x50) / 100 =

5 20

Dengan mengatahui hasil penilaian ini owner dapat mengantisipasi untuk penjualan dalam periode selanjutnya dengan meningkatkan nilai yang kurang dalam dua faktor penilaian ini yaitu total kehadiran dan total penjualan.


(5)

107

KESIMPULAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan proses analisis, perancangan, implementasi dan pengujian pada aplikasi Monitoring kinerja salesman pada bagian penjualan di CV. Multi Usaha Mandiri, maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan adanya aplikasi ini proses monitoring kinerja salesman dapat terpenuhi karena dalam salah satu fungsi cetak aplikasi yaitu cetak laporan kinerja salesman dapat menampilkan hasil penilaian kinerja salesman, total penjualan dari masing-masing salesman, jumlah penjualan barang dari masing-masing salesman.

2. Aplikasi dapat menghasilkan laporan penjualan (perdaerah, percustomer, persalesman) dalam periode tertentu.

5.2 SARAN

Adapun saran yang dapat diberikan pada peneliti berikutnya adalah : 1. Aplikasi ini dapat di kembangkan menjadi sistem informasi pembelian dan

penjualan.

2. Aplikasi ini juga dapat di kembangkan menjadi apikasi penggajian dengan manabahkan fungsi tertentu pada database.


(6)

108

DAFTAR PUSTAKA

Dessler, Gary, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Terjemahan, Penerbit PT. Prenhallindo, Jakarta.

Ellsworth, Jill H. dan Matthew V. Ellsworth (1997). Marketing on the Internet : Pemasaran di Internet, Terjemahan Yulianto. Grasindo, Jakarta.

Hanson, Ward. 2000. Pemasaran Internet. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Jogiyanto, Hartono, 2006, Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta Jogiyanto, Hartono. (2009). Analisis dan Desain.Andi Offset, Yogyakarta

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Diterjemahkan oleh Vivin AndikaYuwono dkk. Edisi Pertama, Penerbit Andi, Yogyakarta

M. Syafii. 2004. Membangun Aplikasi Berbasis PHP dan My SQL. Andi.Yogyakarta Mangkunegara ,Anwar Prabu, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT.Remaja

Rosda Karya, Bandung

Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nugrоhо Bunаfit 2008. Аplikаsi pеmrоgrаmаn wеb dinаmis dеngаn PHP dаn MySQL, Gаvа Mеdiа, Yоgyаkаrtа

Nurlaila. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia I. Penerbit LepKhair. Rivai, Veithzal dan Ahmad Fawzi Mohd Basri, 2005. Performance Appraisal.

Cetakan Pertama, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Prawirosentono.S, 1999. Manajemen Sumber Daya Manausia, Kebijakan Kinerja Karyawan. BPFE, Yogyakarta.

Pressman, R. S. 2001. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi, Edisi Ke 1. Yogyakarta: Andi

Robbins, Stephen P. (2006). Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia