LKP : Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Produksi Pada CV. Gemilang Indonesia.
RANCANG BANGUN APLIKASI
MONITORING PRODUKSI
PADA CV. GEMILANG INDONESIA
KERJA PRAKTIK
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
NOVA NAHUSULY 12410100039
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2015
(2)
xi
Halaman
ABSTRAK ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xx
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 2
1.3. Batasan Masalah... 2
1.4. Tujuan Penelitian ... 3
1.5. Manfaat Penelitian ... 3
1.6. Sistematika Penulisan ... 4
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6
2.1. Identitas Perusahaan ... 6
2.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 6
2.3. Tujuan Perusahaan ... 7
2.4. Struktur Organisasi ... 7
BAB III LANDASAN TEORI ... 10
3.1. Produksi ... 10
(3)
xii
3.5. Pengertian Sistem Informasi ... 13
3.6. Aplikasi ... 14
3.7. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi ... 15
3.8. System Development Life Cycle ... 16
3.9. System Flow Diagram ... 17
3.10. Context Diagram ... 18
3.11. Data Flow Diagram ... 20
3.12. Conceptual Data Model ... 22
3.13. Physical Data Model ... 22
3.14. Visual Basic.NET ... 22
3.15. MySQL ... 23
3.16. Crystal Report ... 24
BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN ... 25
4.1. Analisis Sistem ... 25
4.1.1. Identifikasi Masalah ... 26
4.1.2. Spesifikasi Aplikasi ... 26
4.1.3. Lingkupan Operasi ... 26
4.2. System Flow ... 27
4.2.1. Sistem Flow Login Aplikasi ... 27
4.2.2. Sistem Flow Penambahan Master Mesin ... 28
4.2.3. Sistem Flow Pengubahan Master Mesin ... 29
(4)
xiii
4.2.7. Sistem Flow Penghapusan Master Langkah ... 33
4.2.8. Sistem Flow Penentuan Langkah Mesin ... 34
4.2.9. Sistem Flow Penghapusan Langkah Mesin ... 35
4.2.10. Sistem Flow Penentuan Bahan Baku ... 36
4.2.11. Sistem Flow Penghapusan Penentuan Bahan Baku ... 37
4.2.12. Sistem Flow Tambah Produksi ... 38
4.2.13. Sistem Flow Hapus Produksi ... 40
4.2.14. Sistem Flow Monitoring Produksi ... 40
4.2.15. Sistem Flow Pembuatan Laporan Produksi ... 42
4.2.16. Sistem Flow Pembuatan Laporan Permintaan Bahan Baku ... 42
4.2.17. Sistem Flow Pembuatan Laporan Hasil Produk Jadi ... 43
4.2.18. Sistem Flow Pembuatan Laporan Monitoring Produksi ... 44
4.3. Diagram Jenjang... 45
4.4. Context Diagram ... 47
4.5. Data Flow Diagram ... 47
4.5.1. DFD Level 0 ... 48
4.5.2. DFD Level 1 Login ... 49
4.5.3. DFD Level 1 Pengelolaan Data Master ... 49
4.5.4. DFD Level 1 Penentuan Langkah Mesin ... 50
4.5.5. DFD Level 1 Penentuan Bahan Baku ... 51
4.5.6. DFD Level 1 Produksi ... 51
(5)
xiv
4.5.10. DFD Level 2 Pengelolaan Data Langkah ... 54
4.6. Conceptual Data Model (CDM) ... 54
4.7. Physical Data Model (PDM) ... 56
4.8. Struktur Tabel... 57
4.9. Rancangan Desain Input/Output ... 65
4.10. Implementasi Input Output ... 77
BAB V PENUTUP ... 88
5.1. Kesimpulan ... 88
5.2. Saran ... 88
DAFTAR PUSTAKA ... 89
LAMPIRAN ... 91
(6)
1 1.1. Latar Belakang Masalah
Proses monitoring saat ini sudah hampir dilakukan oleh semua perusahaan untuk meningkatkan produktifitas perusahaan. Setiap proses bisnis dijaga agar sesuai dengan prosedur yang telah dibuat oleh perusahaan agar tidak menggangu proses jalannya perusahaan. Selain itu dengan adanya monitoring diharapkan setiap manajer dan eksekutif perusahaan mendapatkan informasi lebih guna untuk pengambilan keputusan.
CV. Gemilang Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang percetakan. CV. Gemilang Indonesia memproduksi barang seperti nota, surat jalan dan sebagainya. Perusahaan ini memiliki tujuan menjadi perusahaan percetakan yang dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan produk yang berkualitas, perusahaan ini senantiasa meningkatkan produktivitas demi kemajuan perusahaan dan menjadi perusahaan ternama di Indonesia. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, perusahaan ingin meningkatkan mutu produksinya dengan melakukan monitoring produksi dan pembuatan laporan produksi.
Saat ini CV. Gemilang Indonesia melakukan monitoring pada proses produksi hanya dengan pengecekan manual pada setiap prosesnya. Kegiatan tersebut belum optimal karena bagian produksi harus melakukan pengecekan dan pencatatan proses produksi pada setiap produk secara langsung sehingga untuk mengevaluasi produksi pada setiap produk masih membutuhkan banyak waktu.
(7)
2
Dengan adanya latar belakang permasalahan tersebut, maka pada kerja
praktik ini, akan dirancang sebuah aplikasi berbasis desktop yaitu aplikasi
monitoring dan laporan produksi barang jadi pada CV Gemilang Indonesia. Tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah dapat meminimalkan waktu yang digunakan untuk memonitoring produksi dan dapat menyajikan laporan produksi secara berkala. Selain itu, dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat membantu meningkatkan mutu produksi pada perusahaan.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu bagaimana merancang dan membangun aplikasi monitoring dan laporan produksi barang jadi pada CV. Gemilang Indonesia.
1.3. Batasan Masalah
Adapun yang menjadi ruang lingkup batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Data yang digunakan pada sistem monitoring dan evaluasi ini diambil dari
CV. Gemilang Indonesia.
b. Proses produksi yang dibahas dari pengambilan bahan baku hingga menjadi
barang jadi.
c. Aplikasi yang dibangun terdiri atas pencatatan data permintaan bahan baku
produk untuk produksi, pencatatan data proses produksi, dan data produk jadi.
d. Aplikasi yang dibangun tidak menggunakan metode apapun dalam
memonitoring produksi.
e. Aplikasi ini akan digunakan oleh:
(8)
3
- Mencatat data mesin dan data langkah mesin.
- Mencatat penentuan langkah pada mesin.
- Mencatat penentuan bahan baku untuk produk.
- Mencatat data permintaan bahan baku untuk produksi.
- Mencatat data proses produksi.
- Mencatat produk jadi yang selesai diproduksi.
2. Manajer produksi, untuk:
- Membuat laporan produksi.
- Membuat laporan monitoring produksi.
- Membuat permintaan baku.
- Membuat laporan produk jadi keluar.
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membangun aplikasi monitoring dan laporan produksi barang jadi pada CV. Gemilang Indonesia.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dengan adanya aplikasi ini adalah sebagai berikut:
1. Membantu bagian produksi dalam melakukan monitoring produksi agar
sesuai dengan ketentuan produksi perusahaan.
2. Membantu bagian produksi dalam membuat laporan produksi secara
(9)
4
1.6. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran menyeluruh terhadap maslaah yang dibahas, maka sistematika penulisan dibagi kedalam beberapa bab yaitu:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah yang ada, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, serta sistematika penulisan laporan kerja praktek ini.
BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini berisi gambaran umum tentang CV. Gemilang Indonesia, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi, dan deskripsi pekerjaan.
BAB III : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi tentang teori-teori yang dianggap mendukung dan digunakan dalam proses analisis maupun sampai proses perancangan dan pembuatan aplikasi yang digunakan untuk penyelesaian masalah pada perusahaan.
BAB IV : METODE PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang uraian langkah-langkah yang digunakan untuk pembuatan sistem yang digunakan untuk penyelesaian masalah yang membahas keseluruhan mulai desain input, proses dan output dari sistem.
(10)
5
Pada bab ini berisi tentang uraian implementasi dari perancangan yang telah dilakukan dalam pembuatan aplikasi monitoring dan produksi barang jadi pada CV. Gemilang Indonesia.
BAB VI : PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan sistem yang telah dibuat yakni berupa aplikasi monitoring dan produksi barang jadi pada CV. Gemilang Indonesia, dan saran terhadap perbaikan sistem dimasa yang akan datang.
LAMPIRAN
Dalam bagian ini penulis menyertakan beberapa lampiran yang akan menunjang laporan kerja praktik yang telah dibuat.
(11)
6 BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Identitas Perusahaan
Nama Peusahaan : CV. Gemilang Indonesia
Alamat : Jl. Sekawan Indah B-12 Perum. Bumi Citra
Fajar Sidoarjo, Jawa Timur.
No. Telp : (031) 8068873
Email : gemilang_ind@ymail.com
Contact Person : Khoirul Anam
Jabatan : Bagian Pemasaran
Bisnis Utama : Percetakan Kertas
Produk yang Dihasilkan : a. Nota
b. Surat Jalan
c. Stiker
d. Dan lain-lain.
2.2. Visi dan Misi Perusahaan
Dalam membangun usaha, CV. Gemilang Indonesia memiliki visi dan misi yang dijadikan pedoman untuk melakukan kegiatan usaha agar dapat berjalan dengan baik. Adapun visi dari CV. Gemilang Indonesia adalah menjadi perusahaan percetakan yang dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan produk yang berkualitas dan senantiasa meningkatkan produktivitas demi kemajuan perusahaan serta menjadi perusahaan ternama di Indonesia.
(12)
Misi yang dilaksanakan untuk mewujudkan visi CV. Gemilang Indonesia, yaitu antara lain: (1) Kepuasan pelanggan; (2) Memenuhi harapan seluruh stakeholders; (3) Cetakan yang berkualitas dan tepat waktu; (4) Meningkatkan kemampuan karyawan; (5) Mengikuti perkembangan teknologi.
2.3. Tujuan Perusahaan
CV. Gemilang Indonesia mempunyai dua jenis tujuan dalam membangun usahanya, yaitu tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Uraiannya adalah sebagai berikut:
a. Tujuan jangka pendek
1. Meningkatkan volume penjualan.
2. Memperluas daerah pemasaran.
3. Mendapatkan keuntungan atau laba yang maksimal.
b. Tujuan jangka panjang
1. Mengembangkan usaha perusahaan.
2. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
2.4. Struktur Organisasi
Dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, CV. Gemilang Indonesia melakukan pembagian tugas, tanggung jawab, dan wewenang sesuai dengan
kemampuan masing-masing karyawannya. Oleh karena itu, untuk
menyempurnakan organisasi, perusahaan melakukan perubahan struktur organisasi secara bertahap. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar menghasilkan kegiatan organisasi yang fleksibel dan dinamis sehingga mampu menghadapi
(13)
situasi dan kondisi yang selalu berubah. Di bawah ini merupakan gambar struktur organisasi pada CV. Gemilang Indonesia.
Pemilik
Ari Krismundarto
Administrasi dan Keuangan
Frieska Pemasaran Khoirul Anam Operator Tusiran Najib Fahad Produksi
Bayu Eka Saputra
Desain
Ridwan
Pengadaan
Bayu Eka Saputra Moch. Saiffudin Pengiriman Imam Moch. Saiffudin Gudang Moch. Saiffudin Pak Dasar Umum Andi Bagus Pak Dasar Gambar 2. 1 Struktur Organisasi CV. Gemilang Indonesia
Job Description dari masing-masing bagan struktur organisasi di atas adalah
sebagai berikut: a. Pemilik
Pemilik adalah seseorang yang memiliki perusahaan dan yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang ada didalam perusahaan.
b. Administrasi dan Keuangan
Bagian administrasi dan keuangan ini merupakan bagian yang menangani semua administrasi dan keuangan keluar serta administrasi dan keuangan masuk di perusahaan.
(14)
Bagian pemasaran ini bertugas untuk merencanakan strategi yang bertujuan
agar perusahan memperoleh banyak customer dan untuk memasarkan produk
perusahaan kepada customer.
d. Produksi
Bagian produksi memiliki dua bagian yaitu: bagian desain dan operator. Bagian desain bertugas untuk membuat rancangan/desain dan menyesuaikan ukuran sesuai dengan pesanan pelanggan. Tugas dari operator adalah menjalankan mesin-mesin cetak yang berada di perusahaan.
e. Pengadaan
Bagian pengadaan memiliki beberapa bagian yaitu: bagian pengiriman
bertugas untuk mengirim barang dari perusahaan ke customer. Bagian gudang
bertugas yang bertanggungjawab dalam penyimpanan barang dan bahan keperluan produksi perusahaan yang belum terpakai. Dan bagian Umum bertugas membatu seluruh karyawan yang bertugas di perusahaan.
(15)
10 3.1. Produksi
Organisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem perekonomian secara keseluruhan, karena ia memproduksi dan mendistribusikan produk (barang dan/atau jasa). Produksi merupakan fungsi pokok dalam setiap organisasi yang mencakup aktivitas yang bertanggung jawab untuk penciptaan nilai tambah produk yang merupakan output dari setiap organisasi itu (Vincent Gaspersz 1998:5).
Produksi adalah bidang yang terus berkembang selaras dengan perkembangan teknologi, dimana produksi memiliki suatu jalinan hubungan timbal balik (dua arah) yang sangat erat dengan teknologi. Produksi dan teknologi saling membutuhkan. Kebutuhan produksi untuk beroperasi dengan biaya yang lebih rendah, meningkatkan produktivitas dan menciptakan produk baru telah menjadi kekuatan yang mendorong teknologi untuk melakukan terobosan-terobosan dan penentuan-penentuan baru. Produksi di dalam sebuah organisasi pabrik merupakan inti yang paling dalam, spesifik, serta berbeda dengan bidang fungsional lain, seperti keungan, personalia dan lain-lain.
3.2. Monitoring
Monitoring adalah siklus kegiatan yang mencakup pengumpulan, peninjauan ulang, pelaporan, dan tindakan atas informasi suatu proses yang sedang diimplementasikan. Umumnya, monitoring digunakan dalam checking antara kinerja dan target yang telah ditentukan.
(16)
Monitoring ditinjau dari hubungan terhadap manajemen kinerja adalah proses terintegrasi untuk memastikan bahwa proses berjalan sesuai rencana (on the track). Monitoring dapat memberikan informasi keberlangsungan proses untuk menetapkan langkah menuju ke arah perbaikan yang berkesinambungan. Pada pelaksanaannya, monitoring dilakukan ketika suatu proses sedang berlangsung (Mercy Corps, 2005).
Monitoring memiliki 2 (dua) fungsi dasar yang berhubungan, yaitu compliance monitoring dan performance monitoring. Compliance monitoring berfungsi untuk memastikan proses sesuai dengan harapan/rencana. Sedangkan, performance monitoring berfungsi untuk mengetahui perkembangan organisasi dalam pencapaian target yang diharapkan (Mercy Corps, 2005).
Umumnya, output monitoring berupa progress report proses. Output tersebut diukur secara deskriptif maupun non-deskriptif. Output monitoring bertujuan untuk mengetahui kesesuaian proses telah berjalan. Output monitoring berguna pada perbaikan mekanisme proses/kegiatan dimana monitoring dilakukan.
3.3. Monitoring Produksi
Monitoring produksi merupakan suatu proses pemantauan pada proses bisnis dalam industri, khususnya proses penciptaan nilai tambah produk. Semua kegiatan produksi akan tercatat dan tersusun dengan baik, dan proses-proses penting akan terlihat hasilnya ketika dilakukan pemantauan. Proses penting yang terlihat diantaranya yaitu proses pengeluaran bahan baku, proses penyimpanan barang jadi, dan proses produksi itu sendiri. Proses pengeuaran bahan baku dan
(17)
proses penyimpanan akan terlihat karena bahan baku merupakan input dari
produksi yang akan dikelola, dan barang jadi merupakan output dari produksi.
Pada sebuah sistem yang menerapkan monitoring, tentunya ada
batasan-batasan yang diberikan kepada user, seperti hanya hanya Manajer Produksi yang
boleh menggunakan sistem tersebut. Hal tersebut dilakukan agar proses pemantauan benar-benar berjalan dengan baik tanpa adanya manipulasi proses produksi.
Dengan adanya proses monitoring produksi, manajemen dapat menerima informasi proses produksi secara lengkap untuk membantu dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dibantu dengan adanya bentuk laporan-laporan seperti laporan-laporan produksi, laporan-laporan jumlah bahan baku keluar, laporan-laporan jumlah bahan jadi, dan laporan produksi yang memiliki jangka waktu terlalu lama. 3.4. Pengertian Sistem
Definisi dari sistem dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Definisi sistem dengan pendekatan prosedur yaitu sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan dengan pendekatan komponen, sistem
didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen – komponen yang saling berkaitan
untuk mencapai tujuan tertentu (Herlambang & Tanuwijaya, 2005:116).
Sistem terdiri dari beberapa elemen yaitu tujuan, masukan, keluaran, proses, mekanisme pengendali, dan umpan balik. Selain itu, sebuah sistem juga berinteraksi dengan lingkungan dan sistem yang lain. Dalam perkembangan yang ada, sistem dibagi menjadi 2 yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan
(18)
tidak memiliki elemen pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.
Menurut Sukoco (2007), sistem terdiri dari subsistem yang berhubungan dengan prosedur yang membantu pencapaian tujuan. Pada saat prosedur diperlukan untuk melengkapi proses pekerjaan, maka metode berisi tentang aktivitas operasional atau teknis yang menjelaskannya. Beberapa manfaat digunakannya pendekatan sistem adalah:
1. Mengoptimalkan hasil dari penggunaan sumber daya yang efisien
2. Salah satu alat pengendali biaya
3. Untuk mengefisiensikan aktivitas yang dilakukan dalam kantor
4. Alat bantu pencapaian tujuan organisasi
5. Alat bantu organisasi dalam menerapkan fungsi-fungsinya.
Adapun kerugiannya adalah sebagai beikut:
1. Pengoperasian yang kurang fleksibel dan menjadikan sistem tidak berfungsi
optimal
2. Tuntutan lingkungan untuk mengubah sebuah metode atau prosedur akan
menyebabkan perubahan pada metode atau prosedur bagian atau departemen yang lain.
3. Perlunya waktu sosialisasi bagi sebuah metode, prosedur, atau sistem baru
yang diterapkan perusahaan.
4. Kemungkinan terdapat resistensi dari anggota organisasi.
3.5. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi (SI) adalah kombinasi dan teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan
(19)
manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi anatar orang, proses algoritmik, data dan teknologi (Ferdinandus, Wowor, & Lumenta, 2011).
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini meyimpan, mengambil, mengubah, mengolah, dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan lainnya.
Sistem informasi juga berfungsi sebagai alat bantu kompetisi bagi organisasi dalam mengupayakan pencapaian tujuan. Sistem Informasi dituntut tidak hanya mengolah data dari dalam organisasi saja, tetapi juga dapat menyajikan data dari pihak luar yang mampu menambah nilai kompetisi bagi dalam organisasi. Dengan demikian sistem informasi harus memiliki data yang telah terpolakan dan memiliki integritas dalam hal waktu dan tempat. Hal ini dimaksudkan supaya sistem informasi tersebut dapat menyajikan informasi yang tepat bagi pengguna.
3.6. Aplikasi
Aplikasi merupakan sebuah perangkat lunak yang berfungsi untuk melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau tugas-tugas tertentu seperti penerapan, penggunaan, dan penambahan data (Anisyah, 2000). Aplikasi adalah perangkat
(20)
lunak yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas
tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan lain lain. (Dhanta, 2009).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa aplikasi merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau tugas-tugas tertentu seperti penerapan, penggunaan, dan penambahan data.
3.7. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
Analisa Sistem Informasi adalah penggunaan dari Sistem Informasi ke dalam bagian sub sistem untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, hambatan, kesempatan yang terjadi serta kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan (Kristanto, 2004:27).
Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap perancangan sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan dalam tahap ini akan sangat berpengaruh pada tahap selanjutnya. Langkah-langkah untuk menganalisis sistem tersebut adalah:
1. Mengidentifikasi masalah.
2. Memahami kerja sistem yang ada.
3. Menganalisis sistem.
4. Membuat laporan hasil analisis.
Pada tahap awal, dilakukan identifikasi masalah serta diperlukan adanya analisis yang digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang menjadi permasalahan dalam sistem yang telah ada atau digunakan. Data-data yang baik yang berasal dari sumber-sumber internal seperti misalnya laporan-laporan, dokumen, observasi maupun dari sumber-sumber eksternal seperti pemakai sistem, dikumpulkan sebagai bahan pertimbangan analisis. Setelah semua
(21)
permasalahan diidentifikasi, dilanjutkan dengan mempelajari dan memahami alur kerja sistem yang ada.
Setelah mempelajari dan memahami sistem yang ada, dilanjutkan dengan menganalisis dan membandingkan sistem yang terbentuk dengan sistem yang digunakan. Dengan adanya perubahan tersebut dilakukan pembuatan laporan-laporan hasil analisis sistem yang ada dan sistem yang akan diterapkan. Perancangan sistem adalah proses menyusun atau mengembangkan sistem informasi yang telah ada atau baru. Dalam tahap ini harus dipastikan bahwa semua persyaratan untuk menghasilkan informasi agar terpenuhi (Jogiyanto, 2005). Perancangan sistem harus mampu memberikan gambaran-gambaran yang jelas dan yang berguna serta lengkap kepada programmer serta ahli-ahli teknik yang terlibat. Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu bahwa sistem yang disusun harus dapat berkembang lagi.
Dalam perencanaan dan perancangan suatu sistem, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
1. Pembuatan bagan alur sistem.
2. Pembuatan bagan berjenjang.
3. Data Flow Diagram.
4. Entity Relationship Diagram.
3.8. System Development Life Cycle
System Development Life Cycle (SDLC) adalah pendekatan melalui
beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem dimana sistem tersebut telah dikembangkan dengan sangat baik melalui penggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik (Kendall, 2003:11). Langkah-langkah
(22)
dalam SDLC dijalankan secara bertahap, tidak pernah tercapai sebagai satu
langkah terpisah. Beberapa aktivitas muncul secara simultan, dan aktivitas
tersebut dilakukan berulang-ulang. Ada 7 tahap di dalam SDLC, tahap-tahap
tersebut adalah:
1. Identifikasi masalah, peluang, dan tujuan.
2. Menentukan syarat-syarat.
3. Menganalisis kebutuhan-kebutuhan sistem.
4. Merancang sistem yang direkomendasikan.
5. Mengembangkan dan mendokumentasikan perangkat lunak.
6. Menguji dan mempertahankan sistem.
7. Mengimplementasikan dan mengevaluasi sistem.
3.9. System Flow Diagram
Sistem flow adalah bagian yang menunjukkan arus pekerjaan secara menyeluruh dari suatu sistem dimana bagan ini menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem dan dalam pembuatannya sistem flow sebaiknya ditentukan pada fungsi yang melaksanakan atau bertanggung jawab
terhadap sub-sub sistem (Basuki, 2003). System Flow Diagram menggunakan
simbol sebagaimana terdapat pada tabel 3.1. Tabel 3. 1 System Flow Diagram
No Simbol Nama Simbol Keterangan
1 Dokumen Simbol ini digunakan untuk
menunjukkan dokumen input dan ouptut baik untuk proses manual, mekanik, atau komputer.
(23)
2 Keputusan Simbol keputusan digunakan untuk menggambarkan suatu kondisi yang mengharuskan sistem untuk memilih tindakan yang akan dilakukan berdasarkan kriteria tertentu.
3 Operasi Manual Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan proses yang terjadi secara manual yang tidak dapat dihilangkan dari sistem yang ada.
4 Database Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan data pada sistem yang akan dibuat.
5 Proses Simbol proses digunakan untuk
menggambarkan proses yang terjadi dalam sistem yang akan dibuat.
6 Input Manual Simbol yang digunakan untuk
menggambarkan user memberikan informasi yang harus diberikan secara manual ke dalam sistem.
(24)
3.10. Context Diagram
Diagram konteks merupakan sebuah model proses yang digunakan untuk mendokumentasikan ruang lingkup dari sebuah sistem (Whitten, 2004). Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat diagram konteks (Oetomo, 2002), diantaranya:
1. Kelompok pemakai, baik internal maupun eksternal perusahaan.
2. Identifikasi kejadian-kejadian yang mungkin terjadi dalam penggunaan sistem.
3. Arah anak panah yang menunjukkan aliran data.
4. Setiap kejadian digambarkan dalam bentuk yang sederhana dan mudah
dipahami oleh pembuat sistem.
Suatu diagram konteks hanya mengandung satu proses saja, biasanya diberi nomor proses 0. Proses ini mewakili proses dari seluruh sistem dengan dunia luarnya. Simbol-simbol yang digunakan dalam membuat diagram konteks digambarkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 3. 2 Simbol-simbol Context Diagram
No Nama Simbol Simbol Fungsi
1. Terminator Simbol ini digunakan untuk
berkomunikasi dengan sistem aliran data.
2. Process Simbol ini berfungsi untuk
mewakili suatu aktifitas yang ada pada sistem.
(25)
No Nama Simbol Simbol Fungsi
data) menunjukkan arah dari aliran
data.
3.11. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram menggambarkan pandangan sejauh mungkin
mengenai masukan, proses, dan keluaran sistem, yang berhubungan dengan masukan, proses, dan keluaran dari model sistem yang dibahas (Kendall, 2003:241). Serangkaian diagram aliran data berlapis juga bisa digunakan untuk merepresentasikan dan menganalisis prosedur-prosedur mendetail dalam sistem. Prosedur-prosedur tersebut yaitu konseptualisasi bagaimana data-data berpindah di dalam organisasi, proses-proses atau transformasi dimana data-data melalui, dan apa keluarannya. Jadi, melalui suatu teknik analisa data terstruktur yang disebut Data Flow Diagram, penganalisis sistem dapat merepresentasi proses-proses data di dalam organisasi. Menurut Kendall (2003:265), dalam memetakan
Data Flow Diagram, terdapat beberapa simbol yang digunakan antara lain:
1. External Entity
External Entity atau entitas eksternal merupakan orang, kelompok,
departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan data atau informasi ke dalam sistem yang dibuat. External Entity disimbolkan dalam bentuk kotak.
(26)
Gambar 3. 1 Simbol External Entity
2. Data Flow
Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan data tanda panah. Aliran
data menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau entitas dengan proses.
Gambar 3. 2 Simbol Data Flow
3. Process
Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompokan tindakan dijalankan.
Gambar 3. 3 Simbol Process
4. Data Source
Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses
penyimpanan data.
Gambar 3. 4 Simbol Data Source
Data Flow Diagram disusun berdasarkan tingkatan dari atas ke bawah
agar dapat lebih mudah dibaca, semakin ke bawah maka alur data yang
(27)
1. Context Diagram
Context Diagram adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem (Hartono, 2005). Context Diagram merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Context Diagram akan memberi gambaran tentang keseluruan sistem.
2. Data Flow Diagram Level 0
Data Flow Diagram level 0 adalah tahap selanjutnya setelah pembuatan Context Diagram, pada langkah pembuatan Data Flow Diagram level 0,
dilakukan penggambaran proses-proses yang terjadi dalam sistem informasi. 3. Data Flow Diagram Level 1
Data Flow Diagram level 1 merupakan penjelasan dari Data Flow Diagram level 0. Pada tahap ini, dilakukan penggambaran secara detail proses
yang terjadi pada Data Flow Diagram Level 0.
3.12. Conceptual Data Model
Conceptual Data Model (CDM) adalah jenis model data yang
menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual. Model ini tidak bersifat universal dan tidak bergantung dari software atau pertimbangan struktur data storage. Sebuah CDM langsung diubah menjadi PDM.
3.13. Physical Data Model
Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang
menggambarkan hubungan antar tabel secara fisikal. PDM mengacu pada pemilihan software DBMS yang spesifik. PDM dapat berbeda beda dikarenakan
(28)
oleh struktur database yang bervariasi, mulai dari model schema, tipe data penyimpanan dan lainnya.
3.14. Visual Basic.NET
Visual basic terkenal sebagai bahasa pemrograman yang mudah digunakan
untuk membuat aplikasi yang berjalan di atas platform Windows. Pada tahun
90-an, Visual Basic menjadi bahasa pemrograman yang paling populer dan menjadi pilihan utama untuk mengembangkan program berbasis Windows. Versi Visual Basic yang terakhir sebelum berjalan di atas .NET Framework adalah VB6 (Kurniawan, 2011).
Visual Basic .NET dirilis pada bulan Februari tahun 2002 bersamaan
dengan platform .NET 1.0. Kini sudah ada beberapa versi dari Visual Basic yang
berjalan pada platform .NET, yaitu VB 2002 (VB7), VB 2005 (VB8), VB 2008
(VB9), dan VB 2010 (VB10) yang dirilis bersamaan dengan Visual Studio 2010. Selain Visual Basic 2010, Visual Studio 2010 juga mendukung beberapa bahasa
lain yaitu C#, C++, F# (bahasa baru untuk functional programming), IronPhyton,
dan IronRuby (bahasa baru untuk dynamic programming) (Kurniawan, 2011).
3.15. MySQL
MySQL adalah database server relasional yang gratis di bawah lisensi
GNU (General Public License). Dengan sifatnya yang open source,
memungkinkan user untuk melakukan modifikasi pada source code-nya untuk
memenuhi kebutuhan spesifik mereka sendiri. MySQL merupakan database server
multi-user dan multi-threaded yang tangguh yang memungkinkan backend yang
(29)
beberapa antarmuka pemrograman. MySQL juga tersedia sebagai library yang bisa digabungkan ke aplikasi (Utdirartatmo, 2002:1).
MySQL juga dapat berperan sebagai client/server, dengan kemampuan
dapat berjalan baik di OS manapun (multiplatform). MySQL menggunakan
bahasa standar yaitu SQL (Structured Query Language) yang merupakan bahasa yang sama dengan database lainnya. MySQL lebih sering digunakan bersamaan dengan PHP dalam pengembangan website dinamis atau aplikasi web karena kecepatan dan fleksibilitas yang dimiliki oleh MySQL yang tinggi terhadap PHP. 3.16. Crystal Report
Crystal Report. Net 2008 merupakan kelanjutan dari Crystal Report terdahulu yang dikembangkan oelh pihak ketiga bukan Microsoft, dimana kehadirannya sudah menyatu atau terintegrasi pada lingkungan VB.NET. hampir semua perintah sama dengan yang terdapat pada Crystal Report sebelumnya yang merupakan pasangan dari VB 6, dapat digunakan secara baik pada Crystal Report. NET 2008 (Darmayuda, 2009: 228).
(30)
25
Pada bab ini dijelaskan tentang hasil dan pembahasan sistem terhadap aplikasi monitoring produksi pada CV. Gemilang Indonesia. Hasil dan pembahasan sistem terdiri atas perancangan sistem, kebutuhan sistem, dan
implementasi input output.
4. 1. Analisis Sistem
Analisis sistem adalah langkah pertama untuk membuat suatu sistem baru. Langkah awal yang dilakukan adalah melakukan wawancara, dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tentang mekanisme proses produksi dan laporan yang dihasilkan. Selanjutunya dilakukan analisa terhadap permasalahan yang ada pada CV. Gemilang Indonesia, khususnya mengenai proses produksi.
Berdasarkan hasil wawancara dan analisis proses pada CV. Gemilang Indonesia, ditemukan masih belum optimalnya proses produksi yang berjalan saat ini, yaitu semua pencatatan data-data produksi masih dengan cara manual sehingga untuk mengevaluasi produksi pada setiap produk masih membutuhkan banyak waktu, belum adanya laporan produksi per periode, laporan permintaan bahan-baku dan laporan produk jadi masih dilakukan secara manual.
Mengacu pada permasalahan yang ada, CV. Gemilang Indonesia membutuhkan rancang bangun sistem informasi monitoring produksi yang terkomputerisasi agar lebih efektif dan efisien sehingga dapat mengoptimalkan proses produksi, merekap data permintaan bahan baku dan data produk jadi.
(31)
Oleh karena itu, dirancanglah sebuah rancang bangun aplikasi monitoring produksi yang diharapakan dapat mengatasi permasalahan tersebut.
4.1.1. Identifikasi Masalah
Permasalahan-permasalahan yang dapat diidentifikasi pada proses produksi ini adalah sebagai berikut:
1. Belum optimalnya proses produksi saat ini yang pencatatannya masih
dilakukan secara manual.
2. Evaluasi produksi masih membutuhkan banyak waktu.
3. Belum adanya rekapitulasi produksi, permintaan bahan baku dan
produk jadi.
4. Belum adanya pemantauan pada proses produksi.
4.1.2. Spesifikasi Aplikasi
Pembuatan aplikasi ini diharapkan dapat:
1. Mencatat proses produksi.
2. Memonitoring produksi.
3. Memberikan laporan monitoring produksi, laporan produksi, laporan
permintaan bahan baku, laporan produk jadi. 4.1.3. Lingkupan Operasi
Untuk mengembangkan aplikasi sesuai dengan spesifikasi kebutuhan, dibutuhkan lingkungan operasi sebagai berikut:
a. Sistem Operasi Windows
Sistem operasi yang digunakan untuk sistem ini yaitu Windows, karena penggunaan aplikasi yang dihasilkan berbentuk format .exe
(32)
XAMPP Server digunakan untuk penyambung client-server, dimana
XAMPP Server berfungsi untuk menjalankan service MySQL.
c. MySQL
MySQL merupakan DBMS yang digunakan untuk penyimpanan data dari sistem informasi yang dibuat.
4.2. System Flow
System Flow memuat hasil analisis yang dibuat berdasarkan hasil survey
pada CV. Gemilang Indonesia. System flow menggambarkan alur sistem yang
berhubungan dengan kegiatan produksi yang dilakukan secara terkomputerisasi. System flow yang dibuat terdiri dari login aplikasi, pengelolaan data master, transaksi sampai pembuatan laporan. Sistem flow untuk pengelolaan data master terdiri dari master mesin dan langkah. Sistem flow untuk transaksi terdiri dari system flow penentuan langkah mesin, penentuan bahan baku, produksi dan monitoring produksi. Sistem flow untuk pembuatan laporan terdiri dari pembuatan laporan produksi, laporan permintaan bahan baku, laporan produk jadi keluar dan laporan monitoring produksi.
4.2.1. Sistem Flow Login Aplikasi
Pada saat aplikasi pertama kali dijalankan, user melakukan login terlebih User disini terbagi dua yaitu admin produksi dan manajer produksi. Setelah user login akan keluar tampilan menu utama aplikasi. Jika login sebagai admin produksi maka menu yang dapat dijalankan berupa master dan transaksi sedangkan jika login sebagai manajer produksi maka menu yang dapat dijalankan adalah menu laporan.
(33)
Gambar 4. 1 Sistem Flow Login Aplikasi 4.2.2. Sistem Flow Penambahan Master Mesin
Proses penambahan mesin hanya bisa dilakukan oleh admin produksi. Untuk menambahkan mesin, admin hanya perlu menginputkan nama mesin yang baru. Jika nama mesin sudah ada dalam database maka admin diminta mengisi nama mesin dengan nama mesin yang lain.
(34)
Gambar 4. 2 Sistem Flow Penambahan Mesin 4.2.3. Sistem Flow Pengubahan Master Mesin
Proses pengubahan mesin hanya bisa dilakukan oleh admin produksi. Untuk mengubah mesin admin hanya perlu mengubah nama mesin yang ingin diubah. Jika nama mesin sudah ada dalam database maka admin diminta mengisi nama mesin yang ingin diubah dengan nama mesin yang lain.
(35)
Gambar 4. 3 Sistem Flow Pengubahan Mesin 4.2.4. Sistem Flow Penghapusan Master Mesin
Proses penghapusan mesin hanya bisa dilakukan oleh admin produksi. Untuk menghapus mesin admin hanya perlu menginputkan nama mesin yang ingin dihapus, jika mesin mempunyai data langkah maka mesin tidak dapat dihapus.
(36)
Gambar 4. 4 Sistem Flow Penghapusan Mesin 4.2.5. Sistem Flow Penambahan Master Langkah
Proses penambahan langkah hanya bisa dilakukan oleh admin produksi. Untuk menambahkan langkah admin hanya perlu menginputkan nama langkah yang baru. Jika nama langkah sudah ada dalam database maka admin diminta mengisi nama langkah dengan nama langkah yang lain.
(37)
Gambar 4. 5 Sistem Flow Penambahan Langkah 4.2.6. Sistem Flow Pengubahan Master Langkah
Proses pengubahan langkah hanya bisa dilakukan oleh admin produksi. Untuk mengubah langkah admin hanya perlu menginputkan nama langkah yang ingin diubah. Jika nama langkah sudah ada dalam database maka admin diminta mengisi nama langkah yang ingin diubah dengan nama langkah yang lain.
(38)
Gambar 4. 6 Sistem Flow Pengubahan Langkah 4.2.7. Sistem Flow Penghapusan Master Langkah
Proses penghapusan langkah hanya bisa dilakukan oleh admin produksi. Untuk penghapusan langkah admin hanya perlu menginputkan nama langkah yang ingin dihapus.
(39)
Gambar 4. 7 Sistem Flow Penghapusan Langkah 4.2.8. Sistem Flow Penentuan Langkah Mesin
Proses penentuan langkah mesin hanya bisa dilakukan oleh admin produksi. Proses ini bertujuan untuk menentukan langkah mesin pada setiap mesin. Admin produksi hanya perlu memilih mesin dan langkahnya serta menginputkan urutan langkahnya.
(40)
Gambar 4. 8 Sistem Flow Penentuan Langkah Mesin 4.2.9. Sistem Flow Penghapusan Langkah Mesin
Penghapusan langkah mesin hanya digunakan bila ingin menghapus penentuan langkah untuk setiap mesin. Admin produksi hanya perlu memilih
(41)
langkah yang ingin dihapus untuk setiap mesin. Sistem akan menghapus data langkah beserta urutannya.
Gambar 4. 9 Sistem Flow Penghapusan Langkah Mesin 4.2.10.Sistem Flow Penentuan Bahan Baku
Proses penentuan bahan baku dilakukan untuk menentukan bahan baku untuk setiap produk. Proses ini hanya dapat dilakukan oleh admin produksi. Admin produksi hanya perlu memilih produk dan bahan baku serta menginputkan jumlah bahan baku untuk setiap produk.
(42)
Gambar 4. 10 Sistem Flow Penentuan Bahan Baku 4.2.11.Sistem Flow Penghapusan Penentuan Bahan Baku
Proses penghapusan penentuan bahan baku hanya bisa dilakukan oleh admin produksi. Untuk penghapusan penentuan bahan baku admin hanya perlu
(43)
memilih nama bahan baku produk yang ingin dihapus. Sistem akan langsung menghapus data bahan baku yang dihapus pada setiap produk.
Gambar 4. 11 Sistem Flow Penghapusan Penentuan Bahan Baku 4.2.12.Sistem Flow Tambah Produksi
Proses tambah produksi dilakukan untuk menambahkan produksi yang baru berdasarkan pemesanan. Admin produksi harus mengetahui kode pemesanan yang akan segera diproduksi lalu menginputkan data produksi sesuai pemensanan.
(44)
(45)
4.2.13.Sistem Flow Hapus Produksi
Proses penghapusan produksi hanya bisa dilakukan oleh admin produksi. Untuk penghapusan produksi admin hanya perlu memilih produksi yang ingin dihapus. Penghapusan produksi akan menghapus produksi pada tabel-tabel yang berhubungan dengan produksi.
Gambar 4. 13 Sistem Flow Hapus Produksi 4.2.14.Sistem Flow Monitoring Produksi
Proses monitoring produksi ini digunakan oleh admin produksi untuk memonitoring status produksi dan meneruskan produksi ke langkah produksi selanjutnya hingga produksi selesai.
(46)
(47)
4.2.15.Sistem Flow Pembuatan Laporan Produksi
Proses pembuatan laporan produksi hanya dapat dilakukan oleh manajer produksi. Laporan ini akan menunjukan produk apa saja yang sudah selesai diproduksi sesuai dengan prioode yang ditentukan. Manajer produksi dapat membuat dan mencetak produksi sesuai dengan periode yang diinginkan.
Gambar 4. 15 Sistem Flow Pembuatan Laporan Produksi 4.2.16.Sistem Flow Pembuatan Laporan Permintaan Bahan Baku
Proses pembuatan laporan permintaan bahan baku hanya dapat dilakukan oleh manajer produksi. Laporan ini akan menunjukan bahan baku apa saja yang dibutuhkan untuk setiap produksi yang sudah dilakukan. Manajer produksi dapat
(48)
membuat dan mencetak produksi sesuai dengan periode yang diinginkan. Jika tanggal periode yang dipilih tidak dapat menampilkan data bahan baku maka pada periode tersebut tidak ada proses produksi karena data permintaan bahan baku hanya dicatat jika proses produksi dilakukan.
Gambar 4. 16 Sistem Flow Pembuatan Laporan Permintaan Bahan Baku 4.2.17.Sistem Flow Pembuatan Laporan Hasil Produk Jadi
Proses pembuatan laporan hasil produk jadi hanya dapat dilakukan oleh manajer produksi. Laporan ini akan menunjukan produk apa saja yang sudah selesai diproduksi. Manajer produksi dapat membuat dan mencetak laporan sesuai dengan periode yang diinginkan. Jika tanggal periode yang dipilih tidak dapat
(49)
menampilkan data produk jadi yang keluar pada periode tersebut maka tidak ada proses produksi yang telah selesai karena data produk jadi keluar hanya dicatat jika proses produksi selesai dilakukan.
Gambar 4. 17 Sistem Flow Pembuatan Laporan Hasil Produk Jadi 4.2.18.Sistem Flow Pembuatan Laporan Monitoring Produksi
Proses pembuatan laporan monitoring produksi hanya dapat dilakukan oleh manajer produksi. Laporan ini akan menunjukan status produksi beserta tanggal setiap perubahan produksi yang telah dilakukan. Manajer produksi dapat membuat dan mencetak laporan sesuai dengan kode produksi yang diinginkan.
(50)
Gambar 4. 18 Sistem Flow Pembuatan Laporan Monitoring Produksi 4.3. Diagram Jenjang
Berikut ini adalah bentuk diagram jenjang dari aplikasi monitoring produksi pada CC. Gemilang Indonesia.
(51)
Gambar 4. 19 Diagram Jenjang
Dalam Gambar 4.19 memaparkan tentang proses dan sub proses rancang bangun aplikasi monitoring produksi. Terdapat tujuh proses utama yaitu proses
login, input data master, penentuan langkah mesin, penentuan bahan baku,
produksi, monitoring produksi, dan pembuatan laporan.
Pada login terdapat dua sub proses yaitu menginputkan username dan
password dan verifikasi username dan password. Kemudian pada proses input
data master terdapat dua sub proses diantaranya adalah pengelolaan data mesin, dan pengelolaan data langkah.
Pada proses penentuan langkah mesin terdapat dua sub proses yaitu menginputkan penambahan langkah mesin dan penghapusan langkah mesin. Kemudian pada proses penentuan bahan baku terdapat dua sub proses diantaranya adalah penambahan penentuan bahan baku dan penghapusan penentuan bahan baku.
(52)
Pada proses produksi terdapat dua sub proses yaitu penambahan produksi dan penghapusan produksi. Kemudian pada proses monitoring produksi terdapat dua sub proses diantaranya adalah pemilihan kategori filter dan monitoring produksi. Kemudian untuk pembuatan laporan terdapat empat sub proses yaitu pembuatan laporan produksi, pembuatan laporan permintaan bahan baku, pembuatan laporan produk jadi keluar, dan pembuatan laporan monitoring produksi.
4.4. Context Diagram
Context diagram ini menggambarkan proses sistem secara umum pada rancang bangun aplikasi monitoring produksi pada CV. Gemilang Indonesia. Dalam context diagram ini melibatkan 2 entity yaitu: Manajer Produksi dan Admin Produksi.
Gambar 4. 20 Context Diagram 4.5. Data Flow Diagram
DFD menggambarkan seluruh kegiatan yang terdapat pada sistem secara jelas. DFD untuk rancang bangun aplikasi ini terdiri atas level 0 hingga level 2.
(53)
48
(54)
49
penentuan langkah mesin, penentuan bahan baku, proses produksi, proses monitoring produksi, dan pembuatan laporan seperti terlihat pada Gambar 4.21. 4.5.2. DFD Level 1 Login
Dalam DFD Level 1 dari login aplikasi menggambarkan proses login ke dalam aplikasi. Dalam DFD level 1 ini melibatkan 2 Entity yaitu: Admin Produksi dan Manajer Produksi dan dua proses yaitu input username dan password dan validasi username dan password seperti terlihat pada Gambar 4.22.
Gambar 4. 22 DFD Level 1 Login 4.5.3. DFD Level 1 Pengelolaan Data Master
Dalam DFD Level 1 dari pengelolaan data master menggambarkan proses pengelolaan data master. Dalam DFD level 1 ini melibatkan satu Entity yaitu: Admin Produksi dan dua proses yaitu pengeloalaan data mesin dan pengelolaan data langkah seperti terlihat pada Gambar 4.23.
(55)
Gambar 4. 23 DFD Level 1 Pengelolaan Data Master 4.5.4. DFD Level 1 Penentuan Langkah Mesin
Dalam DFD Level 1 dari penentuan langkah mesin menggambarkan proses penentuan langkah untuk setiap mesin. Dalam DFD level 1 ini melibatkan satu Entity yaitu: Admin Produksi dan dua proses yaitu penambahan langkah mesin dan penghapusan langkah mesin seperti terlihat pada Gambar 4.24.
(56)
4.5.5. DFD Level 1 Penentuan Bahan Baku
Dalam DFD Level 1 penentuan bahan baku menggambarkan proses penentuan bahan baku untuk setiap produk. Dalam DFD level 1 ini melibatkan satu Entity yaitu: Admin Produksi dan dua proses yaitu penambahan penentuan bahan baku dan penghapusan penentuan bahan baku seperti terlihat pada Gambar 4.25.
Gambar 4. 25 DFD Level 1 Penentuan Bahan Baku
4.5.6. DFD Level 1 Produksi
Dalam DFD Level 1 produksi menggambarkan proses produksi untuk setiap produksi. Dalam DFD level 1 ini melibatkan satu Entity yaitu: Admin Produksi dan dua proses yaitu penambahan produksi dan penghapusan produksi seperti terlihat pada Gambar 4.26.
(57)
Gambar 4. 26 DFD Level 1 Produksi 4.5.7. DFD Level 1 Monitoring Produksi
Dalam DFD Level 1 monitoring produksi menggambarkan proses monitoring produksi untuk setiap produksi. Dalam DFD level 1 ini melibatkan satu Entity yaitu: Admin Produksi dan dua proses yaitu pemilihan kategori filter dan proses monitoring produksi seperti terlihat pada Gambar 4.27.
(58)
4.5.8. DFD Level 1 Pembuatan Laporan
Dalam DFD Level 1 pembuatan laporan menggambarkan proses pembuatan laporan. Dalam DFD level 1 ini melibatkan satu Entity yaitu: Manajer Produksi dan empat proses yaitu pembuatan laporan produksi, pembuatan laporan permintaan produksi, pembuatan laporan produk jadi keluar dan pembuatan laporan monitoring produksi seperti terlihat pada Gambar 4.28.
Gambar 4. 28 DFD Level 1 Pembuatan Laporan 4.5.9. DFD Level 2 Pengelolaan Data Mesin
Dalam DFD Level 2 pengelolaan data mesin menggambarkan proses pengelolaan data setiap mesin. Dalam DFD level 1 ini melibatkan satu Entity yaitu: Admin Produksi dan tiga proses yaitu tambah data mesin, ubah data mesin, dan hapus data mesin seperti terlihat pada Gambar 4.29.
(59)
Gambar 4. 29 Pengelolaan Data Mesin 4.5.10.DFD Level 2 Pengelolaan Data Langkah
Dalam DFD Level 2 pengelolaan data langkah menggambarkan proses pengelolaan data setiap langkah. Dalam DFD level 1 ini melibatkan satu Entity yaitu: Admin Produksi dan tiga proses yaitu tambah data langkah, ubah data langkah, dan hapus data langkah seperti terlihat pada Gambar 4.30.
Gambar 4. 30 Pengelolaan Data Langkah 4.6. Conceptual Data Model (CDM)
Berikut ini adalah model dari CDM Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Produksi Pada CV. Gemilang Indonesia yang terdiri 7 tabel master yaitu pengguna, mesin, langkah, bahan_baku, ukuran_bb, produk, satuan dan 8 tabel transaksi yaitu langkah_mesin, produksi, detil_produksi, detil_pemesanan, penentuan_bb, bb_masuk_produksi, produk_keluar_produksi, log_produksi.
(60)
(61)
56
(62)
Pada Gambar 4.32. menggambarkan PDM Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Produksi Pada CV. Gemilang Indonesia yang terdiri 7 tabel master yaitu pengguna, mesin, langkah, bahan_baku, ukuran_bb, produk, satuan dan 8 tabel transaksi yaitu langkah_mesin, produksi, detil_produksi, detil_pemesanan, penentuan_bb, bb_masuk_produksi, produk_keluar_produksi, log_produksi. 4.8. Struktur Tabel
Struktur tabel digunakan dalam pembuatan fitur client zone untuk penagihan. Data-data tersebut merupakan detil dari setiap tabel yang akan diimplementasikan ke dalam sistem untuk keperluan data. Untuk struktur dari setiap tabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
A. Tabel Pengguna Nama Tabel : Pengguna Primary Key : id_pengguna Foreign Key : -
Fungsi : Berfungsi untuk menyimpan data pengguna yang dapat melakukan akses kedalam sistem.
Tabel 4. 1 Tabel Pengguna
Field Tipe Panjang Keterangan
Id_pengguna Integer Primary Key
Username Varchar 8
Pass Varchar 6
B. Tabel Produk Nama Tabel : Produk
(63)
Primary Key : kd_produk Foreign Key : kd_satuan
Fungsi : Untuk menyimpan data produk yang digunakan dalam produksi. Tabel 4. 2 Tabel Produk
Field Tipe Panjang Keterangan
Kd_produk Varchar 11 Primary Key
Id_satuan Varchar 8 Foreign Key
Nama_produk Varchar 255
Stok_produk Int
C. Tabel Satuan Nama Tabel : Satuan Primary Key : kd_satuan Foreign Key : -
Fungsi : Untuk menyimpan satuan dari setiap produk. Tabel 4. 3 Tabel Satuan
Field Tipe Panjang Keterangan
Id_satuan Varchar 8 Primary Key
nama_satuan Varchar 20
D. Tabel Ukuran Bahan Baku Nama Tabel : Ukuran_BB Primary Key : kd_ukuran Foreign Key : -
(64)
Fungsi : Untuk menyimpan ukuran secara presisi dari setiap bahan baku yang digunakan untuk produksi.
Tabel 4. 4 Tabel Ukuran Bahan Baku
Field Tipe Panjang Keterangan
Kd_ukuran Varchar 6 Primary Key
Ukuran Varchar 100
Isi Varchar 50
E. Tabel Bahan Baku Nama Tabel : Bahan_baku Primary Key : kd_bb
Foreign Key : kd_satuan, kd_ukuran
Fungsi : Untuk menyimpan bahan baku yang nantinya digunakan untuk memproduksi sebuah produk.
Tabel 4. 5 Tabel Bahan Baku
Field Tipe Panjang Keterangan
Kd_bb Varchar 11 Primary Key
Id_satuan Varchar 8 Foreign Key
Kd_ukuran Varchar 6 Foreign Key
Kd_supplier Varchar 6
Nama_bb Varchar 255
(65)
F. Tabel Detil Pemesanan Nama Tabel : Detil_pemesanan
Primary Key : kd_pemesanan, kd_produk Foreign Key : -
Fungsi : Untuk membantu penyimpanan data ke dalam tabel produksi, karena setiap produksi membutuhkan data pesanan untuk menentukan produk apa saja yang akan dibuat.
Tabel 4. 6 Tabel Detil Pemesanan
Field Tipe Panjang Keterangan
Kd_pemesanan Varchar 8 Primary Key
Kd_produk Varchar 11
Primary Key, Foreign Key Tgl_pemesanan Date
Qty_produk Int
Total_bayar Int
G. Tabel Mesin Nama Tabel : Mesin Primary Key : id_mesin Foreign Key : -
Fungsi : Untuk menyimpan data mesin yang digunakan untuk produki. Tabel 4. 7 Tabel Mesin
Field Tipe Panjang Keterangan
(66)
Nama_mesin Varchar 255
H. Tabel Langkah Nama Tabel : Langkah Primary Key : id_langkah Foreign Key : -
Fungsi : Untuk menyimpan langkah-langkah yang dilaksanakan dalam produksi. Tabel 4. 8 Tabel Langkah
Field Tipe Panjang Keterangan
Id_langkah Ìnt Primary Key
Nama_langkah Varchar 255
I. Tabel Penentuan Bahan Baku Nama Tabel : Penentuan_bb Primary Key : kd_penentuan_bb Foreign Key : kd_produk, kd_bb
Fungsi : Untuk menyimpan data dan jumlah bahan baku yang digunakan dalam pembuatan suatu produk.
Tabel 4. 9 Tabel Penentuan Bahan Baku
Field Tipe Panjang Keterangan
Kd_penentuan_bb Int Primary Key
Kd_produk Varchar 11 Foreign Key
Kd_bb Varchar 11 Foreign Key
(67)
J. Tabel Produksi Nama Tabel : Produksi Primary Key : kd_produksi Foreign Key : id_pemesanan
Fungsi : Untuk menyimpan data produksi.
Tabel 4. 10 Tabel Produksi
Field Tipe Panjang Keterangan
Kd_produksi Varchar 11 Primary Key
Id_pemesanan Varchar 8 Foreign Key
K. Tabel Bahan Baku Masuk Produksi Nama Tabel : bb_masuk_produksi Primary Key : id_bbmasuk
Foreign Key : kd_bb, kd_produksi
Fungsi : Untuk menyimpan history mengenai bahan baku yang telah keluar untuk
produksi.
Tabel 4. 11 Tabel Bahan Baku Masuk Produksi
Field Tipe Panjang Keterangan
Id_bbmasuk Int Primary Key
Kd_bb Varchar 11 Foreign Key
Kd_produksi Varchar 11 Foreign Key
Jumlah_bbmasuk Int
(68)
L. Tabel Detail Produksi Nama Tabel : detil_produksi
Primary Key : kd_produksi, kd_produk
Foreign Key : id_langkah_mesin, kd_produksi, kd_produk
Fungsi : Untuk menyimpan detilmengenai produksi (produk yang dibuat).
Tabel 4. 12 Tabel Detil Produksi
Field Tipe Panjang Keterangan
Kd_produksi Varchar 11
Primary Key, Foreign Key
Kd_produk Varchar 11
Primary Key, Foreign Key
Id_langkah_mesin Int Foreign Key
Jml_produksi Int
Tgl_produksi Date
Keterangan Varchar 255
M. Tabel Produk Keluar Produksi Nama Tabel : produk_keluar_produksi Primary Key : id_pkeluar
Foreign Key : kd_produk, kd_produksi
Fungsi : Untuk menyimpan history mengenai produk yang telah dihasilkan dari
produksi.
Tabel 4. 13 Tabel Produk Keluar Produksi
(69)
Id_pkeluar Int Primary Key
Kd_produk Varchar 11 Foreign Key
Kd_produksi Varchar 11 Foreign Key
Jumlah_produk_keluar Int
Tgl_pkeluar Date
N. Tabel Langkah Mesin Nama Tabel : langkah_mesin Primary Key : id_langkah_mesin Foreign Key : id_mesin, id_langkah
Fungsi : Untuk menentukan langkah mana saja yang bisa dilakukan pada mesin tertentu.
Tabel 4. 14 Tabel Langkah Mesin
Field Tipe Panjang Keterangan
Id_langkah_mesin Int Primary Key
Id_mesin Int Foreign Key
Id_langkah Int Foreign Key
Urutan Int
O. Tabel Log Produksi Nama Tabel : log_produksi
Primary Key : kd_produksi, kd_produk, id_langkah_mesin Foreign Key : kd_produksi, kd_produk, id_langkah_mesin Fungsi : Untuk mencatat log produksi yang dilakukan.
(70)
Tabel 4. 15 Tabel Log Produksi
Field Tipe Panjang Keterangan
Kd_produksi Varchar 11
Primary Key, Foreign Key
Kd_produk Varchar 11
Primary Key, Foreign Key
Id_langkah_mesin Int
Primary Key, Foreign Key Tanggal_produksi Date
4.9. Rancangan Desain Input/Output A. Desain Form Login
Pada halaman yang pertama kali akan muncul adalah form login. Form login ini digunakan untuk masuk ke dalam aplikasi. Pengguna aplikasi hanya
perlu memasukan username dan password dengan benar.
(71)
B. Desain Form Menu Utama
Setelah pengguna melakukan login pada aplikasi maka akan keluar tampilan menu utama. Form menu utama ini untuk semua pengguna hanya saja menu yang dapat dipilih tergantung pengguna yang mengakses aplikasi.
Gambar 4. 34 Desain Form Menu Utama C. Desain Form Menu File
Dalam menu utama terdapat menu file, master, transaksi dan laporan. Dalam menu file terdapat sub menu yang dapat melakukan perintah untuk logout dan keluar dari aplikasi.
(72)
D. Desain Form Menu Master
Dalam menu utama terdapat menu file, master, transaksi dan laporan. Dalam menu master terdapat sub menu yang dapat melakukan perintah untuk mengelola data master mesin dan master langkah.
Gambar 4. 36 Desain Form Menu Master E. Desain Form Menu Transaksi
Dalam menu utama terdapat menu file, master, transaksi dan laporan. Dalam menu transaksi terdapat submenu penentuan langkah mesin, penentuan bahan baku, produksi dan monitoring produksi.
(73)
F. Desain Form Menu Laporan
Dalam menu utama terdapat menu file, master, transaksi dan laporan. Dalam menu file terdapat submenu laporan produksi, laporan permintaan bahan baku, laporan produk jadi keluar dan laporan monitoring produksi. Pengguna yang dapat menjalankan submenu dalam menu laporan hanya manajer produksi.
Gambar 4. 38 Desain Form Menu Laporan G. Desain Form Master Mesin
Form master mesin digunakan untuk mengelola data masin. Yang mempunyai akses untuk mengelola data master adalah admin produksi. Admin produksi dapat menyimpan data mesin baru, mengubah data mesin yang sudah ada dan menghapus data mesin yang sudah tidak digunakan. Jika ingin menghapus data mesin, admin harus memastikan data mesin yang dihapus tidak memiliki data langkah dalam penentuan langkah mesin. Jika terdapat langkah dalam penentuan langkah mesin untuk mesin yang akan dihapus maka data mesin tersebut tidak dapat dihapus.
(74)
Gambar 4. 39 Desain Form Master Mesin H. Desain Form Master Langkah
Form master langkah digunakan untuk mengelola data masin. Yang mempunyai akses untuk mengelola data master adalah admin produksi. Admin produksi dapat menyimpan data langkah baru, mengubah data langkah yang sudah ada dan menghapus data langkah yang sudah tidak digunakan.
(75)
I. Desain Form Penentuan Langkah Mesin
Form penentuan langkah mesin ini digunakan oleh admin produksi untuk menentukan langkah yang dimiliki dalam setiap mesin. Admin hanya perlu memilih nama mesin, nama langkah dan mengisi urutannya.
Gambar 4. 41 Desain Form Penentuan Langkah Mesin J. Desain Form Lihat Penentuan Langkah Mesin
Form lihat penentuan langkah mesin ini digunakan oleh admin produksi untuk melihat data mesin beserta langkah-langkah yang dimiliki mesin. Admin juga dapat menghapus langkah pada daftar langkah yang dimiliki mesin.
(76)
K. Desain Form Penentuan Bahan Baku
Form penentuan bahan baku ini digunakan oleh admin produksi untuk menentukan bahan baku yang digunakan dalam setiap produk. Admin hanya perlu memilih kode produk, nama produk, kode bahan baku, nama bahan baku, jumlah yang dibutuhan dan satuan.
Gambar 4. 43 Desain Form Penentuan Bahan Baku L. Desain Form Lihat Penentuan Bahan Baku
Form lihat penentuan bahan baku ini digunakan oleh admin produksi untuk melihat data produk beserta bahan baku yang dibutuhkan. Admin juga dapat menghapus bahan baku pada daftar bahan baku yang dibutuhkan.
(77)
M. Desain Form Produksi
Form produksi digunakan admin produksi untuk menambahkan produksi baru. Admin perlu mengisi semua inputan untu dapat menyimpan produksi jika isian tidak lengkap maka data produksi tidak akan tersimpan. Inputan tersebut berupa kode produksi, kode pemesanan, nama produk, jumlah produksi, satuan produk, nama mesin yang digunakan, nama langkah, dan keterangan.
Gambar 4. 45 Desain Form Produksi N. Desain Form Lihat Produksi
Form lihat produksi digunakan admin produksi untuk melihat data-data produksi yang sudah dilakukan. Admin dapat memilih kode produksi dan kode pemesanan yang ingin dilihat data detil produksinya. Semua inputan yang diinputkan dalam proses produksi akan masuk dalam detil produksi. Admin produksi tidak dapat menghapus data detil produksi secara langsung tetapi admin hanya bisa menghapus data produksi maka semua data detil produksi akan otomatis terhapus.
(78)
Gambar 4. 46 Desain Form Lihat Produksi O. Desain Form Monitoring Produksi
Form monitoring produksi ini digunakan admin produksi untuk memonitoring produksi. Dalam monitoring produksi, admin dapat memfilter data produksi berdasarkan kategori yaitu produksi, pemesanan, mesin, langkah dan tanggal. Dalam kategori produksi admin hanya perlu memasukan kode produksi yang ingin ditampilkan data produksinya, jika memilih kategori pemesanan maka admin hanya perlu mengisi kode pemesanan yang ingin ditampilan data produksinya, jika memilih kategori mesin maka admin hanya perlu memilih kode mesin dan nama mesin yang ingin ditampilkan data produksinya, jika memilih kategori langkah, maka admin hanya perlu memilih nama langkah yang ingin ditampilkan data produksinya dan jika memilih tanggal, maka data produksi yang ditampilkan berdasarkan tanggal yang dipilih. Admin dapat meneruskan langkah dengan menekan tombol teruskan langkah lalu memilih langkah selanjutnya. Jika sudah memilih dan admin menekan tombol simpan maka data produksi akan
(79)
Gambar 4. 47 Desain Form Monitoring Produksi P. Desain Form Laporan Produksi
Form laporan produksi digunakan untuk manajer produksi untuk membuat laporan produksi berdasarkan tanggal mulai dan akhir periode yang diinginkan. Laporan produksi akan menampilkan kode produksi, kode pemesanan, kode produk, nama produk, jumlah produksi, nama satuan dan tanggal produksi.
(80)
Q. Desain Form Laporan Permintaan Bahan Baku
Form laporan permintaan bahan baku digunakan untuk manajer produksi untuk membuat laporan permintaan bahan baku berdasarkan tanggal mulai dan akhir periode yang diinginkan. Laporan permintaan bahan baku akan menampilkan kode produksi, kode bahan baku, nama bahan baku, jumlah permintaan, nama satuan, dan tanggal permintaan bahan baku.
Gambar 4. 49 Desain Form Laporan Permintaan Bahan Baku R. Desain Form Laporan Produk Jadi Keluar
Form laporan produk jadi keluar digunakan untuk manajer produksi untuk membuat laporan produk jadi keluar berdasarkan tanggal mulai dan akhir periode yang diinginkan. Laporan produk jadi keluar akan menampilkan kode produk, nama produk, jumlah produk keluar, nama satuan, dan tanggal produk keluar.
(81)
Gambar 4. 50 Desain Form Produk Jadi Keluar S. Desain Form Laporan Monitoring Produksi
Form laporan monitoring produksi digunakan untuk manajer produksi untuk membuat laporan monitoring produksi berdasarkan kode produksi yang diinginkan. Laporan monitoring produksi akan menampilkan kode produksi, kode pemesanan, kode produk, nama produk, nama mesin, nama langkah, dan tanggal produksi.
(82)
4.10.Implementasi Input Output A. Form Login
Form login ini adalah form yang digunakan oleh pengguna agar dapat mengakses aplikasi monitoring produksi. Disini pengguna harus memasukkan
username dan password agar dapat mengakses sistem. Pengguna dalam aplikasi
ini terbagi menjadi dua yaitu admin produksi dan manajer produksi. Hak akses yang diberikan untuk admin produksi meliputi pengelolaan data master dan melakukan semua transaksi sedangkan untuk hak akses manajer produksi adalah hanya dapat membuat dan mencetak laporan.
Gambar 4. 52 Form Login B. Form Menu Utama
Halaman ini adalah halaman yang akan muncul pertama kali setelah pengguna sukses masuk ke sistem. Pada halam ini terdapat menu-menu yang
dapat diakses admin produksi yaitu menu file yang berisi logout dan exit, menu
master yang berisi master mesin dan master langkah, menu transaksi yang berisi penentuan langkah mesin, penentuan bahan baku, produksi dan monitoring
(83)
produksi, dan yang terakhir adalah menu laporan yang akan digunakan oleh manajer produksi untuk membuat dan mencetak laporan yaitu laporan produksi, laporan permintaan bahan baku, laporan produk jadi keluar dan laporan monitoring produksi.
Gambar 4. 53 Form Menu Utama C. Form Master Mesin
Pada form ini, admin produksi dapat menambahkan data mesin baru apabila mereka memiliki mesin yang baru, dan dapat mengubah serta menghapus data mesin yang sudah ada.
(84)
D. Form Master Langkah
Pada form ini, admin produksi dapat menambahkan data langkah baru apabila mereka memiliki model atau jenis langkah yang baru, dan dapat mengubah serta menghapus data langkah yang sudah ada.
Gambar 4. 55 Form Master Langkah E. Form Penentuan Langkah Mesin
Pada form ini, admin produksi dapat menentukan langkah untuk setiap mesin yang ada dan mengurutkan langkah pada mesin. Admin produksi hanya perlu memilih mesin dan langkah yang diinginkan lalu memberika urutan pada setiap langkah. Bila urutan langkah mesin sudah ada maka otomatis sistem akan memberikan peringatan bahwa langkah mesin sudah ada.
(85)
Gambar 4. 56 Form Penentuan Langkah Mesin F. Form Lihat Penentuan Langkah Mesin
Pada form ini, admin produksi dapat melihat penentuan langkah mesin yang sudah dibuat serta dapat menghapus langkah dalam setiap mesin.
(86)
G. Form Penentuan Bahan Baku
Pada form ini, admin produksi dapat menentukan bahan baku untuk setiap produk yang ada. Admin produksi hanya perlu memilih produk dan bahan baku yang diinginkan serta mengisi jumlah bahan baku yang diperlukan untuk satu produk. Admin produksi harus mengisi semua inputan jika tidak maka sistem tidak dapat menyimpan penentuan bahan baku. Jika terdapat bahan baku yang sama pada satu produk maka sistem akan mengeluarkan pesan peringatan bahwa bahan baku sudah ada.
Gambar 4. 58 Form Penentuan Bahan Baku H. Form Lihat Penentuan Bahan Baku
Pada form ini, admin produksi dapat melihat data penentuan bahan baku yang sudah dilakukan. Admin produksi juga dapat menghapus bahan baku atas suatu produk. Untuk menghapus bahan baku pada penentuan bahan baku, admin
(87)
hanya perlu memilih bahan baku pada daftar bahan baku lalu menekan tombol hapus maka data bahan baku pada produk tersebut sudah terhapus.
Gambar 4. 59 Form Lihat Penentuan Bahan Baku I. Form Produksi
Pada form ini, admin produksi mencatat data proses produksi. Admin produksi harus mengetahui kode pemesanan untuk dapat mengakses produk yang dipesan. Kemudian admin produksi diminta mengisi detil produksi antara lain jumlah produksi, penggunaan mesin dan langkah, serta mengisi keterangan produk. Untuk melakukan proses produksi admin produksi juga harus mengetahui jumlah pemesanan yang sudah dan belum diproduksi. Jika inputan tidak diisi dengan lengkap maka sistem tidak dapat menyimpan produksi.
(88)
Gambar 4. 60 Form Produksi J. Form Lihat Produksi
Pada form ini, admin produksi dapat melihat semua produksi yang sudah dilakukan serta dapat menghapus produksi yang ada. Jika menghapus produksi maka detil produksipun akan terhapus untuk produksi yang dihapus.
(89)
K. Form Monitoring Produksi
Pada form ini, admin produksi melakukan monitoring produksi berdasarkan kategori yang disediakan yaitu berdasarkan produksi, pemesanan, mesin, langkah dan tanggal.
Pada form ini admin produksi melakukan perubahan status langkah suatu produk yang diproduksi sampai dengan proses produksi selesai. Jika suatu produk sudah selesai diproduksi makan otomatis akan hilang dari tabel montoring produksi.
Gambar 4. 62 Form Monitoring Produksi L. Form Laporan Produksi
Pada form ini, manajer produksi dapat membuat laporan produksi berdasarkan tanggal awal dan tanggal berakhir. Setelah manajer memilih tanggal maka otomatis sistem akan menampilkan desain laporan yang berisi data produksi terdiri dari kode produksi, kode pemesanan, kode produk, nama produk, satuan dan tanggal produksi.
(90)
Gambar 4. 63 Form Laporan Produksi M. Form Laporan Permintaan Bahan Baku
Pada form ini, manajer produksi dapat membuat laporan permintaan bahan baku berdasarkan tanggal awal dan tanggal berakhir. Setelah manajer memilih tanggal maka otomatis sistem akan menampilkan desain laporan yang berisi data permintaan bahan baku terdiri dari kode produksi, kode bahan baku, nama bahan baku, jumlah permintaan, nama satuan dan tanggal permintaan.
(91)
N. Form Laporan Produk Jadi Keluar
Pada form ini, manajer produksi dapat membuat laporan produk jadi keluar berdasarkan tanggal awal dan tanggal berakhir. Setelah manajer memilih tanggal maka otomatis sistem akan menampilkan desain laporan yang berisi data produk jadi keluar. Data produk jadi keluar yang ditampilkan adalah kode produk, nama produk, jumlah produk jadi keluar, nama satuan dan tanggal produk jadi keluar.
Gambar 4. 65 Form Laporan Produk Jadi Keluar O. Form Laporan Monitoring Produksi
Pada form monitoring produksi ini, manajer produksi dapat membuat laporan monitoring produksi. Manajer produksi hanya perlu mengisi kode produksi yang diinginkan. Setelah mengisi kode produksi otomatis sistem akan menampilkan data log produksi untuk produksi yang dipilih. Data log produksi tersebut berisi kode produksi, kode pemesanan, kode produk, nama produk, nama mesin, nama langkah, dan tanggal produksi.
(92)
(93)
88 BAB V PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Setelah melakukan analisa dan perancangan, serta implementasi terhadap Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Produksi Pada CV. Gemilang Indonesia, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Aplikasi yang dibuat pada saat kerja praktik ini sangat membantu bagian
produksi dalam pencatatan produksi, melakukan monitoring produksi dan mencatat permintaan bahan baku serta produk yang telah jadi.
2. Aplikasi ini menghasilkan empat laporan diantaranya adalah laporan
produksi, laporan monitoring produksi, laporan permintaan bahan baku dan laporan produk jadi keluar.
1.2. Saran
Dalam rancang bangun aplikasi monitoring produksi pada CV. Gemilang Indonesia ini terdapat banyak kelemahan yang disadari penulis. Penulis memiliki saran dalam pengembangan sistem ini kedepannya, yaitu aplikasi dapat secara otomatis mencatat produksi sesuai dengan pemesanan.
(94)
89
Anisyah. (2000). Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
Basuki, S. (2003). Manajemen Arsip Dinamis. Jakarta: Gramedia.
Dhanta, R. (2009). Pengantar Ilmu Komputer. Surabaya: Indah.
Darmayuda, K. (2009). Pemrogtaman APlikasi Database dengan Microsoft
Visual Basic.Net 2008. Bandung: Informatika Bandung.
Ferdinandus, Sandy, Hans Wowor, Lumenta S.M Arie, and Arthur Rumagit.
(2011). "Perancangan Aplikasi Surat Masuk dan Surat Keluar pada PT.
PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo." e-Journal Teknik Elektro dan
Komputer Unsrat.
Gasperz, V. (1998). Manajemen Produktivitas Total. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Herlambang, S., and Tanuwijaya, H. (2005). Sistem Informasi; Konsep,
Teknologi,dan Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Jogiyanto. (2005). Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan. Yogyakarta:
Andi.
Kendall, a. K. (2003). Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1. Jakarta:
Prenhallindo.
Kristanto, H. (2004). Konsep & Perancangan Database. Yogyakarta: Andi.
Kurniawan, E. (2011). Cepat Mahir Visual Basic 2010. Yogyakarta: Andi.
Mercy Corps. (2005). Design, monitoring, and evaluation guidebook.
(95)
Sukoco, B.M. (2007). Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Surabaya:
Erlangga.
Whitten, L. J. (2004). System Analysis and Design Methods. The McGraw-Hill
Companies, Inc.
Utdirartatmo, F. (2002). Mengelola Database Server MySQL di Linux dan
(1)
85
Gambar 4. 63 Form Laporan Produksi M. Form Laporan Permintaan Bahan Baku
Pada form ini, manajer produksi dapat membuat laporan permintaan bahan baku berdasarkan tanggal awal dan tanggal berakhir. Setelah manajer memilih tanggal maka otomatis sistem akan menampilkan desain laporan yang berisi data permintaan bahan baku terdiri dari kode produksi, kode bahan baku, nama bahan baku, jumlah permintaan, nama satuan dan tanggal permintaan.
(2)
86
N. Form Laporan Produk Jadi Keluar
Pada form ini, manajer produksi dapat membuat laporan produk jadi keluar berdasarkan tanggal awal dan tanggal berakhir. Setelah manajer memilih tanggal maka otomatis sistem akan menampilkan desain laporan yang berisi data produk jadi keluar. Data produk jadi keluar yang ditampilkan adalah kode produk, nama produk, jumlah produk jadi keluar, nama satuan dan tanggal produk jadi keluar.
Gambar 4. 65 Form Laporan Produk Jadi Keluar O. Form Laporan Monitoring Produksi
Pada form monitoring produksi ini, manajer produksi dapat membuat laporan monitoring produksi. Manajer produksi hanya perlu mengisi kode produksi yang diinginkan. Setelah mengisi kode produksi otomatis sistem akan menampilkan data log produksi untuk produksi yang dipilih. Data log produksi tersebut berisi kode produksi, kode pemesanan, kode produk, nama produk, nama mesin, nama langkah, dan tanggal produksi.
(3)
87
(4)
88 BAB V PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Setelah melakukan analisa dan perancangan, serta implementasi terhadap Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Produksi Pada CV. Gemilang Indonesia, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Aplikasi yang dibuat pada saat kerja praktik ini sangat membantu bagian produksi dalam pencatatan produksi, melakukan monitoring produksi dan mencatat permintaan bahan baku serta produk yang telah jadi.
2. Aplikasi ini menghasilkan empat laporan diantaranya adalah laporan produksi, laporan monitoring produksi, laporan permintaan bahan baku dan laporan produk jadi keluar.
1.2. Saran
Dalam rancang bangun aplikasi monitoring produksi pada CV. Gemilang Indonesia ini terdapat banyak kelemahan yang disadari penulis. Penulis memiliki saran dalam pengembangan sistem ini kedepannya, yaitu aplikasi dapat secara otomatis mencatat produksi sesuai dengan pemesanan.
(5)
89
DAFTAR PUSTAKA
Anisyah. (2000). Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. Basuki, S. (2003). Manajemen Arsip Dinamis. Jakarta: Gramedia.
Dhanta, R. (2009). Pengantar Ilmu Komputer. Surabaya: Indah.
Darmayuda, K. (2009). Pemrogtaman APlikasi Database dengan Microsoft Visual Basic.Net 2008. Bandung: Informatika Bandung.
Ferdinandus, Sandy, Hans Wowor, Lumenta S.M Arie, and Arthur Rumagit. (2011). "Perancangan Aplikasi Surat Masuk dan Surat Keluar pada PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo." e-Journal Teknik Elektro dan Komputer Unsrat.
Gasperz, V. (1998). Manajemen Produktivitas Total. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Herlambang, S., and Tanuwijaya, H. (2005). Sistem Informasi; Konsep, Teknologi,dan Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Jogiyanto. (2005). Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan. Yogyakarta: Andi.
Kendall, a. K. (2003). Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1. Jakarta: Prenhallindo.
Kristanto, H. (2004). Konsep & Perancangan Database. Yogyakarta: Andi. Kurniawan, E. (2011). Cepat Mahir Visual Basic 2010. Yogyakarta: Andi. Mercy Corps. (2005). Design, monitoring, and evaluation guidebook.
(6)
90
Sukoco, B.M. (2007). Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Surabaya: Erlangga.
Whitten, L. J. (2004). System Analysis and Design Methods. The McGraw-Hill Companies, Inc.
Utdirartatmo, F. (2002). Mengelola Database Server MySQL di Linux dan Windows. Yogyakarta: Andi.