Diagram Tangga Ladder Diagram

Rizal Pinem : Pengaturan Motor Induksi Satu Fasa Berbasis PLC, Aplikasi Pada pada Laboratorium Konversi Energi Teknik Elektro USU, 2011 L 1 L 2 Gambar 3.8 Gerbang Logika Ex-NOR Tabel 3.8 Gerbang Logika Ex-NOR

3.3 Diagram Tangga Ladder Diagram

Diagram tangga merupakan satu garis yang menggambarkan suatu proses kontrol sekuensial yang umum dijumpai di industri. Diagram ini menunjukkan hubungan interkoneksi antara perangkat input dengan perangkat output. Dinamakan diagram tangga karena mirip dengan tangga, yaitu memliki sejumlah anak tangga sebagai tempat setiap peralatan dikoneksikan. Gambar 3.9 merupakan contoh sederhana dari diagram tangga. a b Masukan Keluaran A B Q 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 Rizal Pinem : Pengaturan Motor Induksi Satu Fasa Berbasis PLC, Aplikasi Pada pada Laboratorium Konversi Energi Teknik Elektro USU, 2011 Gambar 3.9.a Contoh Diagram, b. Membaca sebuah diagram tangga Dari gambar 3.9 di atas, garis vertikal pada diagaram tangga yang ditandai dengan L1 dan L2 pada dasarnya adalah line tegangan yang dapat berupa sumber tegangan DC dan AC. Jika sumber tegangan nya AC, maka L1 merupakan line fasa dan L2 merupakan line netral. Dan jika sumber tegangannya DC, maka L1 merupakan line positif dan L2 merupakan line negatif. Dalam menggambarkan sebuah diagram tangga ladder diagram, ditetapkan beberapa konvensi-konvensi tertentu, antara lain : Referensi nomor 4 1. Dua garis vertikal pada sheet media untuk meletakkan komponen rangkaian melambangkan daya. Di antara kedua garis tersebut komponen-komponen rangkaian dihubungkan sesuai dengan rancangan. 2. Masing-masing baris ladder baca: rung mendefinisikan suatu operasi dalam proses kendali. 3. Masing-masing baris ladder wajib untuk dimulai dengan menempatkan sebuah input atau sejumlah input dan harus diakhiri dengan menempatkan sebuah output. 4. Perancangan ladder dengan menyesuaikan pada keadaan normal default perangkat listrik. 5. Suatu perangkat tertentu dapat digambarkan dengan menggunakan lebih dari satu buah baris rung. 6. Komponen-komponen input maupun output didefinisikan dengan menggunakan pengalamatan. Alamat tersebut merupakan indikasi dari lokasi komponen input maupun output dalam memori PLC. Notasi Rizal Pinem : Pengaturan Motor Induksi Satu Fasa Berbasis PLC, Aplikasi Pada pada Laboratorium Konversi Energi Teknik Elektro USU, 2011 masing-masing produk PLC berbeda-beda bergantung pada vendor yang memproduksinya. 7. Suatu keadaan komponen output dapat dipanggil sebagai keadaan komponen input dengan memanggil alamat komponen output yang diinginkan pada komponen input. 8. Pembacaan diagram dimulai dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah seperti ditunjukkan pada gambar 3.9 di atas. Dengan konvensi-konvensi diatas maka perancangan dan pembuatan ladder diagram akan semakin mempermudah kita, terutam dalam mengurutkan system kerjanya.

3.4 Pemograman PLC dengan Menggunakan GMWIN4