Kajian mengenai penggunaan Ko-Kultur sel epitel tuba fallopi dan hasil supernatanya terhadap keerhasilan maturasi Oosit dan perkembangan Embrio pada Monyet Ekor panjang (Macaca fasciculris)

LAPORAN PE8ELZTIAIV
IIIBAH BERSATNG lW2 PERGURUAN TINGCI

TABUN ANGGARAN 2002
-4. Judu!

: Kajian Mengenai Yenggunaan KO-kultur Sel Epitei 'fuba Fallopii dan
Hasil Supernatannya Terhadap KeberhasiIaa Maturasi Oosit dan
Perkembangan Embrio pada ;lionyet Ekor Panjang (.Uncaca
fnscicu inris)

B. Ketua Yeneliti

Narna
Jenis Keiair. ~n
PangkaKrolongan~NW
Bidang Keahlian
Pusat Studi

Perguruan Tinggi


: Ur.drh. Tue Lac~;arrii k'usuf,
: Perempuan

MS

: Fernbindl Vbi130522396
: Reproduksi He\van
: Pusat Studi Satwa Primata
: lnstitut Pertnnian Bogor

C. Anggota Pencliti
5u

Nailla

I

Dondin Saiutlli

2

3

.%rid~oedionu

EmbrioIogiKultur Jarinsan

11n.m Supriatna

Pembekuan dan Tranyfer

FakdtasfJurusan
F~IPr3-1'SSP/Blokirnia
FKHI.4natomi
FKHmeprcdukG dan

ErnSrio

Krbidnnarz

4


1 Kerut Suatba

Biologi R~produksi

FKH-PSSP

+

Bidwng KeahIian
KdoLLeran Prirnua;Bmbirnia

Perguruan T h g i
lnstitut Pertanian Bogor
lnslitur Pcrtarliar~~ o g o r
Institul Ptnabian Bogor

lztilut Dertanian R o ~ o r

I).Peodaaaan dan Jangka Waktu Penelitiarr


Jangka Wakru penel itran yang diusulkan : 3 tahun
Biaya yang diusulkan : Rp.103.455.850,Biaya yang disetujui bhun2002: Rp. 3 5 000.000,-

Bogw, I8 Oktober 2002

NIP: 130 522 396

RINGKASAN
tiAJl.47'4 MERGENAJ PENGGUNAAN KO-KULTC'R SEL EPITEL TUBA
FALLOPIi DAN KASIL SUPEKNATANNYA T E M A D A P KEBE'RHASmAN
MATURASI OOSIT DAN PERKEMk4RGAN EMBRIO PADA MOWYET EKOR
PANJANC ( Macaca fascicularis).
(Yusuf T.L., Sajuthi D., Brrediono A., Supriatna I., Suatha IK., 2002, IX + 10
halaman)

Untuk meningkatkan produksi ernbrio hasil teknologi ftailisssi in vitro (FIV)
yang pada saat ini dinilai masih rendah, perlu dilakukan upaya pengembangan teknik koku!tur. Teknik ku!tur sel ads!ah s ~ z cara
k ~ tmtuk rnz~biakkanse! secara rn vitrn dalam
!ingkungan yang terkontrol ( Freshney, 1987). Kultur sel epitel tuba Falopii ini sudah

banyak ditel iti untuk mernpelajari biolog sel tuba Falopii, mem pelajari proses kapasitasi
spermarozoa, mcnunjang proses fertilisasi irz v i m (FN),
maupun untuk meinpertahankan
perkembangan embrio (Godke, 1992). Narnun ko-kultur pada monyet ekor panjang
beluin pernah dilaporkan.

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk menguasai teknik
isolasi, kultur dan pernbekuan seI epitel tuba fa1lopii pada monyet ekor panjang (Macucu
fi~~~cic~tkuris),
dan untuk ~nemproduksibiakan sei tuba fallopi i sebagai ko-kultur serta
pembuatan kultur jaringan epitel tuba Falopii untuk penelit~andi bidang kesehatan
regrcrduksi satwa primata maupun rnanusia.
Manfaat yang diharapkan dari hasil peneli tian ini adalah meningkatkan produksi
ein brio baik kuantitas maupun kualitasnya melalui penambahan ko-kultur sel tuba fallopii
pada medium yang digunakan dalm program FIVdan menyediakan Siakan sel tuba
fallopii un tuk kebutuhan Iaimya terutama berhubungan dengan kesehatan satwa
priinata'manusia, serta pengembangan teknik kultur untuk digunakan sebagai model pada
sativa primata Iiiinnya temasuk Mtwa yang terancarn punah.

Penelitian dilakukan 6i hboratorium Mikrobiolog &r! Tmundogi PSSF LP-IPB,

pada bulan Maret sampai Oktober 2002. Organ tuba Falopii dikoleksi dari monyet betina
sccara bedah laparotomi di Fasilitas Karantina Hewan PSSP LP-PB. Fenelitian ini
rneliputi persiapan bahan dan aIat ymg digunakan, pengambilan organ tuba Faicpii,
proses ~ m b u a t a nkultur sel primer epitel ruba Falopii dan pasase menggunakan ~ p s i n
0,25%, pe~nbekuar!sel dan pencairan kembali sel (~hawlng).
Med~umpenumbuh yang dibanakar.: adnlah DMEM yang telah di tambah NaHCO,
dan Fe,ul Bovine Scrrrrn (FBS) 1Q04.Kultur sel epitel tuba Falopii ini kemudian
memben tuk sel apis sel (monolayer). Seielah dipasase, sebagian sel disimpan dan
dibekukan dalam DMSO 10% pada suhu -70°C dan setelah 24 jam dipindahkan kc srrhu
- 196" C (dalam Nitrogen cair ;.
Pada kultur primer, jumlah sel banyak menurun. Hal ini karena ada sel-sel yang
tidak mampu beradaptasi pada lingkungan yang baru atau sel-sel tersebut mati akibat

-I~~uR(

y ~ q aueorlaud
~
sped uaq~un8fpw d ~ qnmn
p
ISE~q~Lueqqlqal IUI las mlpy uoqqmquraut

yoiun
usyumes!a -ley$u!ua\it Llyatu %urA uuqnqlunuad ehrp u d u a p k q
asesed r ~ d m as~wdrp
~ s - IrsgqJaq
IUI 13s Jnqny '$3
u ~ 3p , ~ 5nyns ~ p s d!scqnyur!p
usp %0 1
U B I Y E ~ M E J ? ZUEA
~
N ~ N QU B Y E U ~ % U ~ U Iu~3uap~ n q n q ~ IrsEqJaq
p
.~. r d o paqnl
~ ~alrda!as e q v q ueqlndur!s!p ru! I L ~ ~deqw
E
w!l!qauad psey pus
-1qlyas wepn u ~ '111puas
p
ueyyqlp U E ~ ES u ~ue8uu~C
i
'utry~unfi~p

%ueAmqn_y
wpam u ~ p
wqsq 'rreqvr1n3rp SUFI;. I ~ V - 1 ~ j1l ~~ pIwwaq led~prsvu!ure)uo)i -13ssnqnq
. umluo3
ue~enqruadu~3uapuelleyiq Buei qeleselu riles qelas w y d m a u ~.~seul
-asmdd ~ y a ~s p e d
leyZu!uau~u! yeru 3 u ~yinqrun) urmduieuraq ueqqr~Cunuau
1le8as 1% uq {mtlmq 2u~iC135 e]t?,Cu~a~
aseswhp UelaJaS .ueynljvltp 9ueL rsyaloy s ~ s m d

Cynomolgus
for Improving Oocyte Maturation aad Early Embryo Development Fertitised I n
Vitro
(Yusuf T.L., Sajuthi D., Boediono A,, Supriatna L, Suatha DL,2001, X + 11 pp)

Co-culture Productions of Epithelial Celts Derived from Oviduct of

To raising the lack production of embryos by fertilised in vjtro, w e need to
develop co-culture technique which can produce cell by in vitro. There were morc
research had been done with epithelial cells to study biology and capacitation of sperm to

support in vitro fertil~zationand maintaining the developing of embryo. Althoug the
result oUstudy in cynornolgus macaque never be reported yet.

M a ~ nobjectives of t h s study are: to master in isolation, culture and frcczing
technicque of oviductal epithelial cells and to produce cell lor co-culture in macaque and
other species. The expected benefit the result of this study to increase the quality and
quantity of cmbqo production, failitation celIs for other research related to human and
enirnal hedrh and as an animal models for endangered species.
-

This work were conducted at Microbiology and Imvnunology laboratorium from
March until1 October 22002. Collection of oviduct organ from cynomdgus macaque was
hcld in Quaranitine Facility Primates Research Center Bogor Agricultural University. This
work include inaterial and toll preparation, primary culture passaged with tqpsine 0,25%,
Sizezing and thawing cells.

Medium for growth cell are Dulbecco's Mod~fiedEagle Media (D-MEM) with
NaliCO3 and F e d Bovine Serum (FBS) lP/o. 'Freezing with DMSO 10% i
l- 7 0 ' ~
overnight nd in liquid nitrogen for long time- ~ n x j r n a qculturz the amount of cells is

decrease because a lot of cells cannot adaptation Gth new environment or dead due to
collection process that we do. After passaged, hrsh cell growth more high and higher
then others. Contamination is onc of the number of problem in cuIture cell production,
due to aseptic material medla and air.
Based on this finding we concluded that oviducta1 epit helial cells S U C W S S ~ U I I ~
cultured with DMEM with NaKCO: and FBS 10% in incubator 3 7 0 and
~ 5% CO?. We
suggested that cell cultured more and more for firther research.
And based on other work, we concluded that supernatan of epithelial cells
successfully as medium for m a t u ~ t i ~ oocytcs
ln
in Ir1 Virro Fcrrzliztrrion program.

KATA PENGANTAR
Ilmu pengetahuan dan teknobgi (iptek) memegang peranan yang penting dan
sangat menentukan &lam mencapai kzmajuan dan perceptan pentbangunan.
Keberhasilan peinbangunan jangka panjang sangat tergantung dari kuaiitas surnber daya
manusia Indonesia tennasuk kemampuan mengadopsi dm mengernbangkan iptek serta
kemampuan mananfaa~kan teknologi dan biotehologi yang &an menentukan
breunggulan k o r n ~ r a tfidan kompotetif dari sistem produhi.


Sdah satu tanta~iganyang terpanparlg di depan adalah peningkatan penggunaan
sahva primata sebzgai hewan model untuk kepentingan biorneds pada manusla sepedi
pengujian obat, pernbuatan vaksin polio serta unhrk riset p y a k i t PJDS menyebabkan
penunman populasi dan berkurangnga popuIasi harus diimbangi dengan upaya untuk
rnenjaga kelestariannya. Salah satu upayanya adalah dengan menerapkan dan
mengembangkan teknoiob dart bioteknologi reproduksi sepzrti fertiiisasi in vitro (FIV),
untuk memperoleh embrio yang lebih banyak dibandingkan dsngan produksi embrio
secara in vivo yang jumlahya smgat tertratas. Dengan teknik FlV dirnungkinkan

pengembangan biteknologi reproduksi yang lainnya.

Salati satu tel:nik yang rnzndukung keberhasilan program bioteknologi reproduksi
adzla11 tek~likpembuatan kul tur janngan atau Lultur sel yang dibizkkan diluar tubuh
sebagai ko-kultur. SeI ep itzi tuba Failopi i sering chgunakan sebagar ko-kultur unt uk
mernbantu lnaturasi dan perkernhangan embrio karena sekresi yang dihasilkannya dapat
rnemberikan Iingkungan yang opt~inumbagi penyatuan Furnet jantan dan bctina serta
perkembangan embno di ni. Lingkungan ter sebut berupa penyediaan makanan dan
pertindungan bag spermatozoa, sel telur dan embriv dini.
Yembiakan sel epitel tuba Fallopii secara in vitro memungkinkan ~ n y e d i a a ndan
produksi embrio daIm jumlah banyak serta r n e n ~ k r ikernudahzn-kernudahan dalam
kcgatan man~pulzsicmbrio dan rckayasa gcnetik untuk vngcmba~ganhiotelmologi
reprduksi yang sangat berman faat bagi pcngembangblakan hewan p d a urnumnya &in
temak pada khususn) a.
Hasil ynelitian ini jclya akan ~ n e ~ b e r i k ainformasi
n
ilrniah untuk penelitian serupa pada
satwa pri~natasehingga penmbahan populasi satwa primata langka dan yang terancarn
punah dapat diterapkan dengan menggunakan teknik FIV pa& rnanusia.

Laporan hasil ~ n e l i t i a nini rnerupakan kegiatan yang diIaLxkan pada rahun
pe-ca~s
dan kedua dari rangkaian penelitian yang hrencanakan selama tiga tahun. Dari
has11 pcnelitian bhun pertama kesimpdan yang dapat dikemukakan b a h w sel epitel tuba
Fa!iopii rnonyet ekor w j a n g berhasii dikultur dalarn media DMEAMdengan FBS 10%
pada suhu 37% dan 5% C02 dan berhasil dipasase sampai pasase keernpar serta &pat
disimpan dengan cara dibekukan. Dari hasil peneiitian tahun kedua kesimpularl yang
&pat dikemukakan bahrva supernatan biakan sel tuba Fallopii dapat digunakan untuk
prnatangan sel telur monyet ekor panjang.

Sehubuncgan dengan pelaksanaan penelitian ini, patut diucapkan terirna kasih
Pimpinan Proyek Peningkatan Yenelitian dan Pengabdian Pada Msyaiakat,
rekorat Jcnderal Pendidikan Tinggi, beserta stat; Ketua Lembaga Peneli tian IPB
k s e r t r l staf dan KepaIa Pusat Studi Sahva Primata (PSSP) LP-IPB. Ucapan terimakasih
luga disampaikan kcpada Kepala Laboratorium Mihbio~ogilErnunoIogi PSSP [PI3
kserta staf dan Kepala Karantina Hewan PSSP-LP IPB beserta staf. Untuk kolega Drh.
IAah Pratitvi, .Drh.Suzy. T, Drh Pcasodjo dan Drh Nyon~anW yang telah banyak
rncmbantn dalam kolcksi organ tuba Fallopii dan ovarim dan Shilrni M van3 telah
hanyak ~nembantudalam pelaksanaan kuItur sel, tim peneliti mengucapkan terima a s i h .
k epada

Dern~kianpula diucapkan terima kasih kepada Dr. Maria Diarnente, Drh. Diah
I ,kandriati &in Drh. Nengah budiarsa yang telah mengjtnkan dm memberi kan dukunpn
renuh umtuk pengembangan iptck dan simber daya n~ailusia,ssf~aselumh staf yang
klah ban yak rne~nbantu&lam pelaksanaan penelitian ini.

Snaru penelitian yang barn selesaj dikerjakan, merupahn awal bagi peneljtian
hinnya . PeneIitian tidak pernah akan berakhir, dan selalu menimbulkan banyak lay
~lcrtanyaan yang memerlukan jawwban melahi penelitian Ian,iutarqa. Begitu juga
~ a e l i t i a nini masih memerlukan kaji ulang agar mendaptkin hasil kornperatif yang
$ernpurrla sehingga &pat bennanfaat bagi hewan rnaupun manusia.

LEM BAR IDEN'I'ITAS DAN PENGESAHAN --------------------K INGKASAN DAN SL'MMAR Y --------------------KATA PENGANTAR ---------DAFTAR IS1 ----------------------D.9FTAR TABEL ----------DAFTAR GAMBAR ------------I. P E m A H m U A N ---------------------------- Il.TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN TAHUN KE 2 ------------11 TINJAUAN PUSTAKA ---------------------------------------------3. I . Teknolog~KwKultur
3.2. Isolasi.dan Biakan Sel Tuba Faltopii -------3.3. KoIeksi Sel Tuba Falopii -3.4. Penggunaan Media-- ---3.5. KO-kultur --------------3.6. Pembekuan Biakan Sel
---------3.7. Penyiapan Spermatozoa dan Fertilisasi Sel Telur -----------I v METODE PEELITIAN ---------------------------4.1. Materi dan Hewan Percobaan -----------------4.2. Persiapan Media yang Digunakan ---------------------Sterjilsasi ------------------------------Medium TCM ] 99
Medium D m M
--------Medl Pen;rmbuh
----- ----- ------Medium Transport ----------------------------4 -3.Isolasi Szl Epitel Tuba FaIIopii ---------------------4.3.1. Pengambilan Organ Tuba FalIopii ---------4.3.2.Fernbaitan Kultur Sel Primer Epitel Tuba Fallopii ---4.3.3. P m s e KulmSeI
..
4.4. Pernbekuan Sei 5~lre:Tuba Fal lop:^ -------- ---------4.5. Yencairan Kembalr (7.hawing)
4.6. Koleksi Sel Telur ------------------------4 7. Pematanpap Sq]Tclur ----------- --------- ---J 8, Periyiapan Spermatozoa
.. .
----- ----------------------- --4 3, Ie-ertljlsasl In
4.10 Pengamatan Perk embangin Embrio -----------------------------

Halaman
..

--I
---

-

-*---------*-----+--

-

-

w e - -

-

-

---+----------------------------

--

--+-----

---

-------+-----------

-.
-----+

---------------+----

-

----

..----------

11

...

111

..vi.

VIl1

ix
X

1

I
2

2
7
Lr

3

3
4

4
5
6

6
6

6
6
7

7
7
7
7
7
8
8
8

9
9
10
10

10

DAFTAR 1SI
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN ---------------------------------RlNGKASAN DAN SCMMARY
KATA PENGANTAR - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - --D m A R ISf -- - - - - - - - - - - --D.4FTAR TABEL ---------------------------------DAFTAR CAMBAR - - - ------I. PEmMULUAN --11. TUJUAN DAN MANFAAT PENELlTIAN TAIiUN KE 2 ------------111, TINJAUAN PUSTAKA ------ ------ -------- ---3.1 . Teknologi KO-Kultur --3.2. Isolasi-dmBiakan Sel Tuba Fallopii
3.3. Koleksi Sel Tuba Falopii
------------3.4. Penggunaan Media- ----3.5. Ko-kultur --------------3.6. Pemkkuan Biakan Sel - - ---3.7. Penyiapan Spermatozoa dan Fertilisasi Sel Telur ----------j V. METODE PEmLIT[AN ----------------- --------- -- ----4.1. Materi dan Hewan Percobam --------------------4.2. Persiapan Media yang Digunakan --------------------. - .
Sten\!sasl
-------------------------------------------------Medium TCM 99 - - - - - - Medium DMEM ---------------------------Medium Pen;lmbh -------------------------M d l u m Transport -------------------------4.3. isolasi St1 Epitel Tuba Fallopii ----------- -4.3. I . Pengambilan Organ Tuba Fallopii -------------4.3.2. Pembuatan Kultur Sel Primer Epitel Tuba Fallopii
4.3.3. Fasase Kultur Sel---------4.4. Pembekuaa Sei Zplze; Tuba FallopiI -----. -----------4.5. Pencairan Kern bali ('Ihawin21 -------------------------4.6. Koleksi Sel Telur ------4.7.Pematangan Sel *Tclur ---------------------------- -4 8, PerlylapanSpermatozoa --------------------------------. .
.
- -- -- -- ---------- --- - -4.g. Fcrtlllsasl irltro---- ---4-10, Pengamatan Perkembangan Embrio

Halaman.

--

---------------.----------

--+-+----

-----

-

-

-

---+----------

-----

.

11

...

111

vi

...

Vlll

ix
x
1

1
2

2
7
L.

3

3
4
4

5
6
6
6
6

6
7
7
7

7
7

7
8
8
8

9
9
10
lo
10

-------

------------

ap03w
---- snsnyy umfn_t

_ _ I - - - _ _ _ _ _ _

----

----

-----

V A A W ~ N V ~NtrlLI?ZNZId
F~S
VNV3NS'tl JIA
mJEs 'Z.9
+
-*
uelndmrsay - 1.9
--*---------NVWS NVQ NV'lndNISElX 'IA
----------m!al 133 I"l[!trad '8'5
-----------------~n!alas u & u w ~ u ~ a-L-S
j
----- --A ---!sel~oladnsu ~ 2 u a.q
~.
---------------~ w ~ m o ~ add nus e -e
~
--------+----------*--- -'"la1 1% !s)l=loY Y 5
11dol1e~
Eqnl la~!da!as 301s menquad - 5 ' ~
--------------u q a u d n g pw1e3uelndwmSuad 'p'g
~&?as mqny - ~ ' 5
-.-1_3_--_
13sJ"ll"y'Z'S
!!d~l[%I
q n _ t lal!d3 (35!*\OS\ -1.5
NVS'SrHV8WEId N V a ?iSW 'A
'

-------+---------+------------------------

---+------

.>

-_l_d_II________-___Id-

+-----+----------*-----+------+----

[as

I
-

-----+--------r-----f----_-_--

+-_ll----*--r-f-d------+--k--_L_-_----_CI

laqda [as rmltq yruun u e ~ u n 3 1 Such
p
Hma qnqrunuad m n ~ p a ~ q
OZ--------s r ~ s ~ n ~ re~ ~
s c jm 11soa
~ y!sles!g!uaj uep ~ s e ; n l ~ m
'!sya~oq~ n p a s o ~ d
61------ I!dolledeqnl pqda las uenyaqu~aduvp
' ~ n l ~ n!selos!
y
mpasojd

I C---------

irub4

.E
-

I

ueqdmey
UEUll?H

qaLL

10rUON

D A m A R GAMBAR
Nomor

I
I

Teks

I . Pertumbuhan biakan sel tuba Fdlopii -----------2. Spermatozoa monyet ekor panjang hail aspirasi epididimis ------3. Sel telur monyei eko~panjang pada stadium inti, GV -------4. Sel teIw mmyet ekor panjang pa& stn?iuln M. I, GVBD 5 . %I telur monyet ekor panjang yang matang, stadium M-LI ,PB I --6 . Sel telur monyet ekor panjang yang telah dibuahi, PI3 II

-------

PENDAHULUAN
Monyet ekor panjang serlng digunakan sebaga i hewan model untuk kepentingan
biorl~edispada manusia s~pertipercobaan pengujian obat, pembuatan vaksin poiio dan
pada satkva primata lainnya untuk riset pen yakit AIDS. Peningkatan penggunaan satwva
primata menyebabkan p e n m a n populasi dan berkurangriya populasi hams diimbangi
dengan upaya untuk &pat menjaga kelestariannya.
Salah satu upaya yang sangat penting untuk menjaga kelelestanan satwa prirnata
adalah dengan penerapan bioteknologi reproduksi seperti fertilisasi in vitro (FIV). untuk
memperoleh embrio yang lebi h banyak di bandingkan dengan produksi embrio secara in
vivo yang jumlahnya sangat terbatas. Dengan tekm k FIV dirnungk~nkanpengembangan
bioteknologi reproduksi yang lainnya. Salah satu t e h k yang mendukung keberhasilan
program biteknololog~reprduksi adalah teknik pembuatan kuitur jaringan atau kultur sel
yang akan menghasilkan sekelompk sel yang dihiakkan dil uar tubuh yaitu ko-kultur.
Sel-ss! epitel tuba FallopiI szri ng digunakan sebagai ko-hultur unruk nlernbanru
rnaturas~ban perkembangan embrio karena sekresi yang dihasi lkannya dapat memberi
lingkungan yang optimum bagi penyatuan garnet jantan dan betina serta perkerrbangan
embno dini. Lingkungan tersebut berupa penyediaan makanan dan perlindungan b a a
sFnnatoroa, sel telur dan embrio dini.
Pembiakan dan kultur sel-sel epitel tuba secara in vill-u ~nernungkinkan
penyediaan dan produksi embrio &lam jum !ah banyak serta member1 kemudahankemudahan dalam Iiegiatan manipulasi embrio dan rekayasa genetik untuk
pengembangan bioteknologi reproduksi yang sangat bennanfaat bagi pengembangbiakan
hewcn pada umumnya dan ternak pada khususnya.
ELasil penelitian ini juga akan memberikan banyak intbrmasi il~niah untuk
penel itian serupa pada satwa primata sehingga penambahan populasi s m v a primata
langka dan sahva yang terancam punah dapat diterapkan dengan rneriggunakan teknik
FIV pada manusia.

II.TUJUAN DAN MANFAAT PENELITTIAN TAHUN JCl3 2
Ped? tabu9 kedua iui pcnrlltiitn bert'~jual~
vntuk mznpkaji basil yang diperclleh pada
penelitian tahun pertama sebagai kelanl utan dari serangkaian peneliiim yang mempunyal
tujuan untuk: ( I ) rnendapatkan tehik pembuatan biakan set eprtel tuba Fallopii dengan
menumbubkan sel-cet tersebut dalam medium khusus dalam inkubator C02, (2).
Mempe~~ l e hsekresi sel epitel tuba Falopii yang dapat digunakan untuk perkembangan
sel telur dan embric dm (3) mendapatkan teknik pembekuan kultur sel tuba Falopii dan
supernatannya.
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : ( !) meningkatkan produksi
embrio baik kuantitas maupun kditasnya melalui pcnarnhahan ko-kultur sel tuba fallopii
pada medium yang digunakan daIarn propm FIV, ( 2 ) menyedsakan biakan sel tuba
fallopii untuk kebutuhan lainnya terutama berhubungan dengan kesehatan satwa
prirnatdna~usla,(3) pengembangan teknik FIV untuk digunakan sebagai model pada
satwa prirnata Iajnnya ternauk satwa yang terancain punah.