5
2.2 Fungsi Pengukuran
Pengukuran memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Fungsi indikasi
Dengan melakukan pengukuran, besaran-besaran yang diinginkan dapat ditampilkan dalam bentuk satuan yang dapat dibaca dan dijadikan bahan
perbandingan. 2. Fungsi pencatatan dan penyimpanan data
Besaran yang diukur dan yang telah diindikasikan kemudian dapat dicatatkan hasilnya dalam bentuk formulir pendataan untuk kemudian
disimpan. 3. Fungsi pengendalian
Data ukur yang telah dicatat dan disimpan sebelumnya dapat dijadikan acuan dalam melakukan pengendalian dan pengoperasian peralatan-
peralatan yang diukur.
Dari beberapa fungsi pengukuran diatas, hasil pengukuran dapat dikembangkan lagi penggunaannya sebagai pemantau monitoring, pengendali
controlling dan membantu menganalisis engneering analyisis terhadap jalannya sebuah proses.
2.3 Pengukuran Besaran Listrik Electrical Measurement
Setiap alat ukur mempunyai batas ukur tertentu, yang artinya alat ukur tersebut hanya mampu mengukur sampai harga maksimal tertentu dimana jarum
petunjuk akan menyimpang penuh sampai pada batas maksimal dari skala. Alat-alat ukur yang terpasang tetap pada panel pada umumnya mempunyai
satu macam batas ukur saja dikarenakan besaran yang akan diukur nilainya tidak akan berubah dari nilai yang ada pada batas ukur meter tersebut, sedangkan alat
ukur kerja menyediakan beberapa pilihan batas ukur, karena besaran yang akan diukur belum diketahui sebelumnya.
Cara merubah batas ukur dilakukan dengan menambah atau mengurangi tahanan dari resistor sebelum besaran listrik masuk ke komponen utama alat ukur
dengan perbandingan nilai tertentu terhadap nilai tahanan alat ukur, sehingga besaran sebenarnya yang masuk pada komponen utama alat ukur tetap pada batas
Universitas Sumatera Utara
6 semula. Perubahan batas ukur arus dilakukan dengan cara memasang resistor
secara paralel, sehingga arus yang terukur dibagi dengan perbandingan tertentu antara yang melewati resistor dan yang melewati komponen utama alat ukur.
Semakin kecil nilai resistor, maka batas ukur menjadi lebih besar. Sedangkan untuk merubah batas ukur tegangan dilakukan dengan cara memasang resistor
secara seri, sehingga nilai tegangan sebelum masuk ke dalam alat ukur dapat lebih besar. Semakin besar nilai resistor, maka batas ukur menjadi semakin besar[1].
Gambar 2.1Batas ukur meter [1].
2.4 Alat ukur sistem elektrodinamis Analog
Alat ukur elektrodinamis adalah alat ukur yang mempunyai kumparan tetap dan kumparan putar. Sistem kerjanya sama dengan sistem kumparan putar
tetapi magnet tetap digantikanoleh magnet listrik.
a b
Gambar 2.2 Prinsip kerja elektrodinamis [1].
Berdasarkan kaidah tangan kanan, pada gambar 2.2a jarum akan menyimpang ke kanan. Bila arus dibalik arahnya pada gambar 2.2b, maka jarum
akan tetap menyimpang kekanan. Dengan kata lain, pada alat ukur dengan prinsip kerja elektrodinamis walaupun arah arus dirubah, arah jarum penunjuk tetap
menyimpang ke satu arah.
Universitas Sumatera Utara
7 Alat ukur tipe elektrodinamis ini dapat dipergunakan untuk arus bolak-
balik maupun arus searah, dan dapat dibuat dengan persisi yang lebih baik[1].
2.5 Alat ukur sistem elektronik Digital