Latar Belakang Masalah Analisis Sosiologis Tokoh Pelaku Pembunuhan Dalam Komik Detektif Kindaichi Karya Fumiya Sato dan Yozaburo Kanari

10 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia sejak dilahirkan adalah makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain dan tanpa interaksi di sekitarnya, hidup dalam bermasyarakat tanpa intimidasi dan rasialis sudah seharusnya menjadi hak bagi setiap orang. Masyarakat sebagai terjemahan istilah society adalah sekelom- pok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata masyarakat sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen saling tergan- tung satu sama lain. Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara. Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. http:id.wikipedia.orgwikiMasyarakat 11 Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama. Soekanto 2002: 64-67 mengemukakan bahwa dalam masyarakat terjadi proses interaksi sosial, suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial dapat bersifat primer dan sekunder. Sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional. Karya sastra adalah artefak, adalah benda mati, baru mempunyai makna dan menjadi objek estetik bila diberi arti oleh manusia pembaca sebagaimana artefak peninggalan manusia purba mempunyai arti bila diberi makna oleh arkeolog Teeuw dalam Pradopo, 2010:106. Pemberian makna atau penangkapan makna karya sastra itu dilakukan dalam kegiatan kritik sastra. Aspek-aspek pokok kritik sastra adalah analisis, interpretasi penafsiran, dan evaluasi. http:mynameisbunny.wordpress.com Karya sastra lahir karena adanya keinginan dari pengarang untuk mengungkapkan eksistensinya sebagai manusia yang berisi ide, gagasan, dan pesan tertentu yang diilhami oleh imajinasi dan realitas sosial budaya pengarang 12 serta menggunakan media bahasa sebagai pemyampingnya. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya melibatkan kreativitas manusia. Karya sastra lahir dari pengekspresian endapan pengalaman yang telah ada dalam jiwa pengarang secara mendalam melalui proses imajinasi Nurgihantoro, 2007:57. Dalam pemberian makna terhadap karya sastra tersebut, tentunya pembaca, sebagai kritikus sastra, terikat pada teks karya sastra sendiri berdasarkan kodrat atau hakikat karya sastra. Maka, untuk dapat menangkap makna sebuah karya sastra, pastilah diperlukan cara-cara yang sesuai dengan sifat hakikat karya sastra, yakni melalui sebuah pendekatan atau teori sastra. http: mynameisbunny.wordpress.com Waluyo 2002:68 berpendapat bahwa karya sastra hadir sebagai wujud nyata imajinatif kreatif seorang sastrawan dengan proses yang berbeda antara pengarang yang satu dengan pengarang yang lain, terutama dalam penciptaan cerita fiksi. Proses tersebut bersifat individualis artinya cara yang digunakan oleh tiap-tiap pengarang dapat berbeda. Perbedaan itu meliputi beberapa hal diantaranya metode, munculnya proses kreatif dan cara mengekspresikan apa yang ada dalam diri pengarang hingga bahasa penyampaian yang digunakan. Pertengahan tahun 1970, di Indonesia mulai dikenal adanya teori-teori sastra, misalnya strukturalisme dan sosiologi sastra. Orientasi sastra keduanya sangat berbeda. Manga 漫画 merupakan sebutan untuk komik di Jepang. Tidak ada yang tahu secara pasti kapan komik masuk pertama kali ke Jepang, tetapi pada 13 mulanya komik Jepang adalah peniruan dari film animasi Walt Disney oleh Ozamu Tezuka 1928-1989 dan merupakan cikal bakal dari komik Jepang modern. Karya-karya beliau setelah akhir perang dunia II membuka era baru untuk komik Jepang. Dan karya beliau yang paling dikenal adalah Astro Boy. Namun pada tahun 1959 mulai diterbitkan dua majalah mingguan untuk anak laki- laki yaitu Shonen Magazine dan Shonen Sunday, saat itu hiburan untuk anak di Jepang hanyalah komik saja, belum ada Anime sebutan untuk film animasi di Jepang dan tentu saja belum ada game komputer. Pembaca komik yang usianya kurang lebih sembilan tahun pada tahun 1959, maka pada saat itu tahun 1967 mereka telah berumur kurang lebih delapan belas tahun dan telah masuk masa remaja sehingga mereka mau membaca komik yang cocok dengan usia dan selera mereka. http:iniitublogedo. blogspot.com Kasus pertama yang diceritakan di komik ini adalah saat Kasus Pembunuhan di Rumah Opera, dimana Miyuki teman sejak kecilnya Kindaichi memaksa untuk menemaninya berlatih drama sekolah, disana ia bertemu dengan seorang detektif kepolisian bernama Isamu Kenmochi dan 10 orang lainnya yang berada di hotel itu, tapi kemudian suasana berubah menjadi menyeramkan saat tiga orang yang mengikuti latihan drama yaitu Natsuyo Ogata dibunuh karena korban menemukan bukti yang mengarah ke pelaku, Orie Hidaka, dan Harumi Kiriyuu terbunuh, dan Kindaichi pun mulai menyelidiki siapa pelaku pembunuhan tersebut. Setelah beberapa kali menyelidiki akhirnya Kindaichi menemukan si pelaku yaitu Yuji Arimori, Arimori menyebutkan bahwa dia membunuh karena ingin membalaskan dendam terhadap kekasihnya yaitu Tsukishima Fuyuko. 14 Fuyuko sendiri mengalami kecelakaan yang mengakibatkan wajahnya mengalami luka bakar, tapi Arimori menemukan fakta saat ia sedang berjalan bersama Fuyuko dan melihat 3 orang yaitu Hidaka, Kiriyuu, dan Saotome sedang berbicara tentang kecelakaan yang Fuyuko alami, dan ternyata mereka bertigalah yang mengakibatkan wajah Fuyuko terbakar. Mengetahui kebenaran itu, Arimori langsung kalap, tapi Fuyuko menghalanginya. Esoknya Fuyuko ditemukan tergantung bunuh diri di rumah sakit karena tekanan terhadap dirinya. Arimori pun langsung gelap mata dan merencanakan pembunuhan terhadap ketiga orang tersebut, namun akhirnya hanya Hidaka dan Kiriyuu yang terbunuh, sedangkan Saotome gagal dibunuh karena Kindaichi sudah terlanjur mengetahuinya, dengan penuh kesedihan dan keputusasaan akhirnya Arimori membunuh dirinya sendiri. Sesuai dengan masalah yang diungkapkan di atas, mengacu pada cerita dalam komik Detektif Kindaichi, penulis mencoba menganalisis interaksi sosial dan ikatan sosial beberapa tokoh pelaku pembunuhan. Untuk itu penulis akan membahasnya melalui skripsi yang berjudul “Analisis Sosiologis Tokoh Pelaku Pembunuhan Dalam Komik Detektif Kindaichi Karya Fumiya Sato Yozaburo Kanari”.

1.2 Rumusan Masalah