15 melihat pula seberapa besar pengaruh ukuran Dewan Direksi
terhadap kinerja perusahaan.
2.1.3. Earnings Quality
Bellovary et al. 2005 mendefinisikan kualitas laba sebagai “kemampuan laba dalam merefleksikan kebenaran laba perusahaan dan
membantu memprediksi laba mendatang, dengan mempertimbangkan stabilitas dan persistensi laba
”. Kualitas laba memiliki keterkaitan antara hubungan laba dalam mengukur tingkat kinerja suatu perusahaan. Istilah
“ earnings quality” juga memiliki beberapa definisi dalam hal yang
berbeda, antara lain sebagai berikut :
1. Based on earnings stability: The more sustainable the
earnings, the higher the quality of earnings Tapia and Fernández, 2007.
2. Based on the level of accruals: We can define the earnings
quali ty based on the degree of the closeness of a company’s
earnings to the amount of cash flow. In other words, the less the level of accruals, the more the quality of earnings Bao
and Bao, 2004.
3. Based on information content: Kirschenheiter and Melumad
2004 recognized an earnings quality as earnings that are closer to the value of a company over a long-term period
and that include more information. The focus of this research is on the second definition.
4. By considering all these definitions, we should expect to
have various approaches regarding earnings quality resulting in different assessments Abdelghany, 1995.
Menurut Abdelghany 2005, ada beberapa cara atau pendekatan untuk mengukur kualitas laba, antara lain :
Universitas Sumatera Utara
16
Tabel 2.1. Pendekatan Pengukuran Kualitas Laba
s s
Sumber : Abdelghany 2005 Earnings
dapat dikatakan berkualitas tinggi apabila earnings yang dilaporkan dapat digunakan oleh para pengguna users untuk membuat
keputusan yang terbaik, dan dapat digunakan untuk menjelaskan atau memprediksi harga dan return saham Bernard dan Stober, 1998. Dalam
perkembangannya, cukup banyak penelitian yang dilakukan untuk menganalisis kualitas laba bahkan hingga sekarang masih terus dilakukan
karena melihat betapa pentingnya menganalisis laba suatu perusahaan guna membantu untuk memberikan informasi yang lebih akurat dan tepat
terkhusus dalam penelitian ini untuk melihat seberapa besar pengaruh kualitas laba terhadap penilaian kinerja perusahaan. Pada penelitian ini,
saya akan menggunakan pendekatan penman 2002 untuk mengukur besarnya kualitas laba suatu perusahaan karena saya memandang bahwa
akan semakin baik melihat kas yang benar benar berasal dari operasi
Pendekatan Lenz et al. 2003
Pendekatan Barton dan Simko 2001
Pendekatan Penman 2002
Kualitas laba
diukur dengan variabilitas laba
yang sama dengan standar deviasi dari pendapatan
operasi
dibagi dengan
standar deviasi dari arus kas operasi. Semakin kecil
rasio maka semakin rendah kualitas laba.
Kualitas laba diukur dengan
indikator kekagetan laba yang
merupakan rasio saldo awal dari aset operasi
relative
bersih terhadap
penjualan. Semakin kecil rasio
ini maka
semakin tinggi kualitas laba.
Kualitas laba
diukur dengan
rasio dari arus kas
operasi dibagi
dengan laba
bersih. Semakin rendah
rasio maka
semakin tinggi
kualitas laba
Universitas Sumatera Utara
17 perusahaan karena memang secara hampir menyeluruh diharapkan kas
memang diperoleh dari aktivitas kegiatan operasi perusahaan sebagai cara perusahaan mencapai tujuan perusahaan dalam mencapai laba,
sehingga untuk mempermudahnya saya membuat ke dalam bentuk rumus sebagai berikut :
Kualitas Laba = Arus Kas Operasi
Laba Bersih
2.1.4. Rasio Profitabilitas