Definisi Operasional Variabel. Indeks Ketimpangan Pembangunan Ekonomi. Investasi Swasta Perkapita. Ratio Angkatan Kerja. Alokasi Dana Bantuan Perkapita.

3.1 Definisi Operasional Variabel.

Untuk memberikan kesamaan pemahaman terhadap variabel independen maupun variabel dependen dalam penelitian ketimpangan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah, maka diperlukan suatu definisi operasional variabel, yakni :

a. Indeks Ketimpangan Pembangunan Ekonomi.

Ketimpangan Pembangunan Ekonomi diukur dengan menggunakan rumus Indeks Williamson, dimana pendapatan diukur dengan menggunakan PDRB per kapita atas dasar harga konstan tahun 1993 untuk setiap kabupatenkota di Provinsi Jawa Tengah dari tahun 1981 sampai tahun 2005. Sedangkan Indeks Ketimpangan Pembangunan Ekonomi ditunjukkan oleh angka 0 sampai angka 1 atau 0 VW 1.

b. Investasi Swasta Perkapita.

Investasi swasta diperoleh dari jumlah realisasi investasi dalam negeri Penanaman Modal Dalam Negeri ditambah dengan realisasi investasi asing Penanaman Modal Asing. Untuk memperoleh investasi swasta perkapita diukur dari jumlah realisasi investasi swasta dibagi dengan jumlah penduduk Provinsi Jawa Tengah. Dan investasi swasta dinyatakan dalam ribuan rupiah.

c. Ratio Angkatan Kerja.

Angkatan kerja diukur dari jumlah penduduk dari usia 10 tahun sampai dengan 65 tahun, yang mempunyai pekerjaan selama seminggu yang lalu, baik yang bekerja maupaun sementara tidak bekerja karena sesuatu sebab, misal menunggu panen, pegawai cuti dan sejenisnya. Disamping itu mereka tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedang mencari pekerjaan termasuk pula dalam angkatan kerja BPS Provinsi Jawa Tengah. Untuk memperoleh ratio angkatan kerja diukur dari jumlah angkatan kerja dibagi dengan jumlah penduduk Provinsi Jawa Tengah, yang dinyatakan dalam persentase.

d. Alokasi Dana Bantuan Perkapita.

Alokasi Bantuan Pembangunan diukur dari jumlah dana bantuan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah yang telah dihitung berdasarkan kouta untuk setiap kabupatenkota di Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan alokasi bantuan pembanguan perkapita yang diukur dari jumlah alokasi bantuan pembangunan dibagi dengan jumlah penduduk Provinsi Jawa Tengah, yang dinyatakan dalam jutaan rupiah. .

3.2 Jenis dan Sumber Data.