80
1.1.2 Hubungan Antar Ruang
Diagram 5.1 Organisasi Hubungan Antar Ruang
sumber : analisa pribadi
1.2
PROGRAM DASAR PERANCANGAN
1.2.1 Aspek Arsitektural
Aspek arsitektur yang akan menjadi pedoman dalam proses perancangan Pekanbaru Inner City Forest
– Botanical Garden telah di analisa penerapannya pada bab sebelumnya. Penerapan pendekatan Gaya Arsitektur Brutalisme pada bangunan di
dalam kawasan tersebut akan tampak pada beberapa aspek, antara lain :
a. Bentuk dan Massa Bangunan
- Massa bangunan banyak yang dibagi dalam beberapa zoning secara fungsional.
- Bentuk bangunan mengikuti fungsi.
- Menghindari penggunaan ornamen yang tidak fungsional.
- Sinergisitas antara ruang luar dan ruang dalam.
- Bentuk bangunan akan beradaptasi dengan pohon besar yang tidak
memungkinkan untuk dipindah.
b. Material Bangunan
- Penerapan prinsip Lamp of Truth.
- Penggunaan material yang jujur tanpa menggunakan bahan penutup kecuali
bahan pelapis. -
Penggunaan material utama antara lain : beton, batubata, kaca, bata, dll. -
Kombinasi material dengan unsur alam seperti air, tanah , pepohonan dan tanaman di lingkungan sekitar.
c. Teori Townscape oleh Gordon Cullen
-
Serial Vision
Konsep kawasan urban perkotaan ini dapat diadaptasi pada kawasan Pekanbaru Inner City Forest - Botanical Garden dengan menerapkan pada kawasan kebun
koleksi tanaman yang berbeda dan juga kawasan fasilitas lainnya. Serial Version
81 dapaet berfungsi untuk menandakan keberadaan sebuah fasilitas dengan visual
yang berbeda-beda. -
Place : Sequence
Penerapan konsep ini dapat diterapkan pada peralihan jalur dari sebuah kawasan fasilitas menuju fasilitas lainnya di kawasan Pekanbaru Inner City
Forest - Botanical Garden dengan menggunakan pepohonan sebagai batas dari tiap pandangannya.
-
Thereness
Teori ini dapat diadaptasi dengan penerapan jalur pada Botanical Garden yang pada subbab mengenai sirkulasi yang telah dijelaskan.
-
Here and There
Penambahan elemen fisik pada salah satu dari dua atau lebih kawasan yang memiliki kriteria yang kurang lebih sama. Penambahan sculpture ataupun
elemen fisik lainnya diharapkan memberi kesan yang berbeda dari dua kawasan yang sejenis.
-
Screen Vista
Teori Screen Vista ini dapat diaplikasikan pada kawasan Pekanbaru Inner City Forest - Botanical Garden dengan memberikan jalur yang tertutupi pepohonan
sebagai pembatas pandangan sebelum akhirnya pengunjung dihadapkan pada sebuah objek yang menarik.
-
Trees Incorporated
Teori inilah yang mendorong penerapan bentuk bangunan yang mampu beradaptasi dengan keberadaan pepohonan di kawasan Botanical Garden,
sehingga pepohonan tersebut mampu menambah citra tersendiri bagi bangunan tersebut.
1.2.2 Aspek Kinerja