Kajian Proses Pembuatan Gelatin dari Hasil Ikutan Tulang Ayam dalam Kondisi Asam.

Christin Septriansyah. D04496049. Kajian Proses Pembuatan Gelatin Dari I-Iasil
Ikutan Tulang Ayam Dalam Kondisi Asam. Program Studi Teknologi Hasil Ternak.
Jnri~sanIl~nuProduksi Temak. Fakultas Petemakan. Institut Pertanian Bogor.
Peinbi~nbingUtaina : Is. Sul~utSii~iamora,MS
Pe~nbimbingAnggota : Zakiah Wulandari, S.Tp
Di Iiido~lesiagelatin inasih merupakan barang impor. Sela111aini gelatin di itilpor dari
Eropa dan Alnerika yang bahan baku peinbuata~yakebanyakan berasal dari kulit babi,
~ileskipunada juga gelatin dari tulailg sapi atau kulit sapi. Dengall deinikian diharapkan
pembuatan gelatin dari tulang ayam merupakan alternatif produk balal yang dapat
dikonsu~nsioleh nlasyarakat Indonesia yang sebagian besar muslim.
Bahan yang digunakan dalain penelitian ini adalah tulang ayam hasil ikutan produk
olahan daging. Balian kin& yang diperlukan terdiri dari HCI 5%, NaOH encer, H2S04pekat,
HCI 0,02 N, NaOH 0,02 N, CuSO, dan Na2S04. Alat-alat yang diperlukan meliputi:
timbangan, cutter. mill, wadah plastik uiltuk perendaman, gelas piala, gelas ukus, erlenmeyer,
labu ukus, labu kjedahl, cawan porselen, oven. desikator, penallgas air, tennometer, pH
meter, czir-d iitetei; r-otoviscori?eter.dan ivl7iteizess ii~eter.
Sebelum dilakukan penelitian utaina dilakukan analisis proksimat terhadap tulang ayam.
Analisis ini ditujukan untuk mengetahui komposisi dari tulang ayani, antara lain analisis
kadar air, kadar abu, kadar le~nakdan kadar protein. Pe~ielitianutama nieliputi ekstraksi
gelatin (proses asam) dan karakteristik gelatin yang dihasilkan. Proses pembuatan gelatin
adalah sebagai berikut : ( 1 ) setelah bahan baku dibilas bersih dilakukan proses penghilangan

lemak (degreasing) dengan cara di~nasakselaina 3 jam pada suhu 70°C, setelah itu dilakukan
pengecilan ukuran 2-4 cm, ( 2 ) den~iner.alisasi,tulang direnda~ndala~nlarutan asalii HCl 5
persen selama 10 hari. Tulang yang telah direndam dala~illarutall asam ini disebut osseiiz
dan dipisahkm dengan cara penyaringan, selanjutnya dilakukan penetsalan dengan air
( 3 )ossein yang dihasilkan dari perlakuan asan, direnda~ndalani HC1 5 % selama 12 jam dan
24 jam. Selanjutnya ossein dinetralkan dengan cara dicuci dengan air, dilanjutkaii dengan
menggunakan NaOH encer dan terakhir dicuci kembali dengan air, ( 4 ) setelah itu osseirz
diekstraksi dengan menempatkan ossein pada gelas piala atau erlenmeyer lalu ditainbahkan
air. Kemudian dipanaskan pada suhu 5 5 ' ~selama 4 jam. Pada pemanasan ini akan terbentuk
lamtan gelatin dan sisa ossein, keduanya dipisahkan dengan penyaringan. Sisa ossein
kemudian dipanaskan kembali pada suhu 6 5 ' ~selama 4 jam, dilakukan penyaringan kembali.
Sisa ossein dipanaskan kembali (terakhir) pada suhu 75 'C akan diperoleli ke~nbalilarutan
gelatin. Gelatin yang diperoleh dikumpulkan lnenjadi satu, kemudian sekali lagi dilakukan
penyaringan, (5) larutan gelatin yang diperoleh diiasukkan dalam ruangan pendingin pada
suhu 5 ' ~dengan tujuan untuk memadatkan larutan gelatin, ( 7 ) pengeringan dilakukan dalam
oven pada suhu 6 0 ' ~selama 24 jam hingga kadar air gelatin mencapai 9-12%.
Untuk melihat faktor perlakuan terhadap parameter yang diukur pada pembuatan gelatin
ini, digunakan rancangun acak lengkap pola faktorial dengan dua faktor yaitu A: lama
perendaman (12 dan 24 jam), B: cara ekstraksi (2 tahap ekstraksi dan 3 tahap ekstraksi)
dengan ulangan sebanyak tiga kali.


Parameter yang diainati yaitu: rendeinen, derajat putih. kapasitas einulsi, stabilitas
ei~lulsi,daya tahan gel, viskositas. kadar air, kadar abu, kadar protein. kadar lelnak dan
derajat keasalnan(pH).
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa laina perendaman dalani asam
berpengaruh nyata (P