BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1 Teori Agensi
“Teori agensi merupakan konsep yang menjelaskan hubungan kontraktual antara   principals  dan agents”  Einshardt, 1999:58. Pihak  principals  adalah
pihak yang memberikan mandat kepada pihak lain, yaitu agent, untuk melakukan semua kegiatan atas nama principals   dalam kapasitasnya sebagai pengambil
keputusan. “Teori agensi berhubungsn dengsn pemecahan dua masalah yang terjadi di
dalam hubungan keagenan. Yang pertama adalah masalah agensi ketika adanya masalah dalaam keinginan atau tujuan dari principals  dan  agents.  Yang kedua
adalah sulitnya principals  untuk memverifikasi apakah agents benar-benar melakukan mandat tersebut” Einshardt, 1999:58.
2.1.2 Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2015
Di Indonesia sendiri, peraturan pemerintah yang mengatur perusahaan wajib melakukan rotasi auditor yaitu di dalam KMK   No.423KMK.062002
yang   kemudian diamandemen   menjadi   KMK   No.359KMK.062003 dan kemudian diamendemen kembali menjadi PMK No.17PMK.012008.   Aturan
tersebut kemudian disempurnakan dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2015 tentang “Praktik Akuntan Publik” pasal 11 mengatur tentang
Pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis terhadap suatu entitas oleh
seorang Akuntan Publik dibatasi paling lama untuk 5 lima tahun buku berturut- turut.
2.1.3 Pergantian Auditor Auditor Changes
“ Auditor changes merupakan pergantian  auditor KAP  yang dilakukan
oleh perusahaan klien” Trisnawati, 2011:131. Ketika auditor yang lama diganti
ada dua perubahan yang terjadi. Perubahan pertema adalah nama auditor yang dipilih tentu berbeda dari sebelumnya. Kedua auditor yang lama dan baru tentu
dapat saja bekerja pada Kantor Akuntan Publik KAP yang berbeda. Pergantian tersebut dapat disebabkan oleh faktor yang berasal dari klien atau auditor.
Auditor changes dapat dilakukan dengan adanya peraturan atau bersifat mandatory atau dengan sukarela diluar peraturan yang ada voluntary. Disaat
perusahaan melakukan  perpindahan auditor secara voluntary, terdapat dua kemungkinan atas keputusan tersebut, yaitu: perusahaan memberhentikan auditor
atau auditor yang mengundurkan diri.
2.1.4 Reputasi Auditor