Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Changes Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2014
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori
2.1.1 Teori Agensi
“Teori agensi merupakan konsep yang menjelaskan hubungan kontraktual
antara principals dan agents” (Einshardt, 1999:58). Pihak principals adalah
pihak yang memberikan mandat kepada pihak lain, yaitu agent, untuk melakukan
semua kegiatan atas nama principals dalam kapasitasnya sebagai pengambil
keputusan.
“Teori agensi berhubungsn dengsn pemecahan dua masalah yang terjadi di
dalam hubungan keagenan. Yang pertama adalah masalah agensi ketika adanya
masalah dalaam keinginan atau tujuan dari principals dan agents. Yang kedua
adalah sulitnya principals untuk memverifikasi apakah agents benar-benar
melakukan mandat tersebut” (Einshardt, 1999:58).
2.1.2 Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2015
Di Indonesia sendiri, peraturan pemerintah yang mengatur perusahaan
wajib melakukan rotasi auditor yaitu di dalam KMK No.423/KMK.06/2002
yang kemudian diamandemen menjadi KMK No.359/KMK.06/2003 dan
kemudian diamendemen kembali menjadi PMK No.17/PMK.01/2008. Aturan
tersebut kemudian disempurnakan dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah
No. 20 Tahun 2015 tentang “Praktik Akuntan Publik” pasal 11 mengatur tentang
(2)
seorang Akuntan Publik dibatasi paling lama untuk 5 (lima) tahun buku
berturut-turut.
2.1.3 Pergantian Auditor (Auditor Changes)
“Auditor changes merupakan pergantian auditor (KAP) yang dilakukan oleh perusahaan klien” (Trisnawati, 2011:131). Ketika auditor yang lama diganti ada dua perubahan yang terjadi. Perubahan pertema adalah nama auditor yang
dipilih tentu berbeda dari sebelumnya. Kedua auditor yang lama dan baru tentu
dapat saja bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berbeda. Pergantian
tersebut dapat disebabkan oleh faktor yang berasal dari klien atau auditor.
Auditor changes dapat dilakukan dengan adanya peraturan (atau bersifat
mandatory) atau dengan sukarela diluar peraturan yang ada (voluntary). Disaat
perusahaan melakukan perpindahan auditor secara voluntary, terdapat dua
kemungkinan atas keputusan tersebut, yaitu: perusahaan memberhentikan auditor
atau auditor yang mengundurkan diri.
2.1.4 Reputasi Auditor
“Reputasi auditor merupakan prestasi dan kepercayaan publik yang
disandang auditor atas nama besar yang dimiliki auditor tersebut” (Sinarwati,
2010:7). Perusahaan akan mencari KAP yang kredibiltasnya tinggi untuk
meningkatkan kredibilitas laporan keuangan di mata pemakai laporan keuangan
itu” (Halim dalam Sudarma, 2007:6). Adanya faktor expertise itu akan
menentukan perubahan auditor oleh perusahaan sehingga perusahaan lebih
memilih KAP besar. “KAP big four dianggap memiliki kualitas yang lebih tinggi
(3)
Usai kasus Enron yang melibatkan KAP Arthur Andersen, the big five
menjadi the big four. Adapun kategori the big four di Indonesia yaitu
(Divianto,2011: 160)
1. KAP Price Waterhouse Coopers (PWC), bekerjasama dengan KAP Drs. Hadi Sutanto & Rekan, Haryanto Sahari & Rekan.
2. KAP Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG), bekerjasama dengan KAP Sidharta-Sidharta & Widjaja.
3. KAP Ernest & Young (E & Y), bekerjasama dengan KAP Prasetio, Sarwoko, & Sanjadja.
4. KAP Deloitte Touche Thomatsu (Deloitte), bekerjasama dengan KAP Hans Tuanakotta & Mustofa, Osman Ramli Satrio &Rekan.
2.1.5 Pergantian Manajemen
“Perubahan manajemen adalah pada perubahan top executive, namun
untuk beberapa perusahaan rata-rata melakukan perubahan hanya pada
manajemen bagian keuangannya saja” (Burton dan Roberts, 1967 dalam Wijaya,
2013). Hubungan antara auditor dengan klien merupakan hubungan timbal balik,
dimana klien menyewa jasa auditor untuk mengaudit laporan keuangannya
sehingga laporan tersebut dapat diandalkan dan relevan sehingga dapat menarik
investor, sedangkan auditor harus secara professional dalam mengaudit laporan
keuangan klien serta mengungkapkan secara transparan dan objektif. Jika
manajemen menilai auditor tidak kompeten dalam melaksanakan tugasnya, tentu
akan membuat manajemen berpikir untuk melakukan auditor changes. “Dengan
adanya perubahan di dalam manager dan direktur perusahaan, manager yang baru
lebih suka mengganti auditor karena mereka lebih menyukai bekerja dengan
auditor yang dapat menghormati pilihan-pilihan serta kebijakan akuntansi
(4)
2.1.6 Financial distress(kesulitan keuangan)
“Financial distress(kesulitan keuangan) merupakan masalah atau kesulitan
yang sedang di hadapi oleh perusahaan, dapatdisebabkan oleh faktor dari dalam
perusahaan sendiri (internal) maupun dari lingkungan luar perusahaan (eksternal).”
(Rizqilah, 2010: 4).
Kesulitan keuangan perusahaan sebenarnya mempunyai berbagai definisi,
tergantung pada cara pengukurannya. Atmini dan Wuryana (2005) dalam Wijayanti
(2010) mendefinisikan kesulitan keuangan jika beberapa tahun perusahaan
mengalami laba bersih operasi negatif. Perusahaan yang mengalami kesulitan
keuangan memiliki dorongan kuat untuk melakukan auditor changes. Hal ini dapat
disebabkan karena kondisi perusahaan klien yang terancam bangkrut cenderung
meningkatkan evaluasi subjektifitas dan kehati-hatian auditor sehingga dalam
kondisi ini perusahaan akan cenderung melakukan auditor changes.
Sinarwati (2010) menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) untuk mengukur
kesulitan keuangan perusahaan, yang menemukan pengaruh positif kesulitan
keuangan perusahaan dengan melakukan perpindahan KAP. Penelitian ini
menggunakan Debt to Equity (DER) sebagai proksi untuk mengukur kesulitan
keuangan suatu perusahaan, yaitu seberapa besar proporsi ekuitas perusahaan untuk
menutupi utang perusahaan. Jika nilainya semakin tinggi, menunjukkan bahwa
(5)
2.1.7 Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan perusahaan merupakan hal yang penting bagi perusahaan.
Tingkat pertumbuhan perusahaan menjadi salah satu hal yang perlu
dipertimbangan bagi investor untukmembuat keputusan terhadap investasinya.
Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa bisnis yang dijalankan oleh perusahaan
tidak mengalami stagnancy. Semakin bertumbuhnya suatu perusahaan, maka
semakin tinggi keinginan untuk berganti auditor yang lebih besar. Di dalam
penelitian De Fond (1992) dan Wijaya (2013), pertumbuhan perusahaan seringkali
diukur dengan ROA.
2.2 Penelitian Terdahulu
Adapun penelitian yang sejenis yang sebelumnya telah dilakukan untuk
menentukan auditor changes diantaranya :
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Judul Variabel Model
Analisis Hasil
1. Diviyant o (2011) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perusahaan dalam Melakukan Auditor Switch (Studi Kasus : Perusahaan Manaufaktur di BEI). Variabel dependen: Auditor Switch. Variabel independen: Opini Auditor dan Ukuran KAP.
Analisis regresi sederhan a
Variabel ukuran KAP dan opini auditor berpengaruh positif dan signifikan secara
simultan terhadap auditor switch sedangkan variabel opini auditor tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap auditor switch. 2. Nasser
et.al (2006)
Auditor- Client Relationship : The Case of Audit Tenure and Auditor Switching in Malaysia Variabel Independen: Ukuran KAP, ukuran klien, pertumbuhan perusahaan, financial distress, audit tenure. Variabel Dependen: Auditor Switching Uji Regresi Logistik Ukuran Klien, financial distress berpengaruh terhadap pergantian auditor.
(6)
No Peneliti Judul Variabel
Model
Analisis Hasil
3. Satrianti ni, Sinarwati , dan Musmini (2014) Pengaruh Pergantian Manajemen, Opini Audit, dan Ukuran KAP Terhadap Pergantian KAP pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2013 Variabel independen : Pergantian Manajemen, Opini Audit, Ukuran KAP Variabel dependen : pergantian KAP
Uji regresi logistik
Pergantian manajemen dan opini audit tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP dan ukuran KAP secara statistik tidak berpengaruh negatif terhadap pergantian KAP
4. Prastiwi dan Wilsya (2009) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergantian Auditor : Studi Empiris Perusahaan Publik di Indonesia
Variabel independen : tipe KAP, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, perubahan income dan keuangan perusahaan.
Variabel dependen : pergantian auditor
Regresi logistik
Tipe KAP , pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap pergantian auditor sedangkan, perubahan income dan keuangan perusahaan tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP.
5. Chadega ni, Mohame d, Dan Jari (2011) The Determinant Factors of Auditor Switch among Companies Listed on Tehran Stock Exchange Variabel Independen : Change in Management, Qualified Audit Opinion, Client Size, Audit Quality, Financial Distress, Audit Fees
Variabel Dependen : Auditor Switching Regresi Logistik Hasil penelitian menunjukkan bahwa diantara enam faktoryangdianalisisdala m
penelitian hanya audit quality yang berpengaruh terhadap auditor
switchingdi Tehran Stock Exchange
(7)
H1
H2
H3
H4
2.3 Kerangka Konseptual
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Auditor changes(y) merupakan pergantian auditor atau Kantor Akuntan
Publik yang dilakukan oleh perusahaan klien. Banyak faktor yang dapat
mempengaruhi keputusan perusahaan untuk melakukan pergantian auditor atau
KAP. Faktor-faktor tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor klien maupun faktor
yang berasal dari auditor. Penelitian ini mengambil pertimbangan dari pihak klien
(perusahaan) yang bersifat voluntary (sukarela) meliputi reputasi auditor(X1),
pergantian manajemen (�2) financial distress(�3) dan pertumbuhan perusahaan (�4).
Pertumbuhan Perusahan
(X4)
Reputasi Auditor ( X1)
Pergantian Manajemen
(X2)
Financial Distress(X3)
Auditor Changes
(8)
Reputasi auditor(X1) merupakan variabel yang penting dalam menentukan
auditor changes (y). Perusahaan akan memilih KAP yang memiliki reputasi yang
baik di masyarakat.“KAP yang besar dipresepsikan lebih memiliki reputasi yang
baik dalam memelihara tingkat indepedensinya dibandingkan dengan KAP kecil”
(Wijaya, 2013:8). KAP yang termasuk dalam big four memiliki profesionalisme
dalam melakukan kegiatan audit dan merupakan KAP internasional yang telah
dikenal masyarakat. Mereka memiliki auditor-auditor yang terlatih. KAP big four
dianggap mengeluarkan laporan audit yang berkualitas dikarenakan sumber daya
yang mendukung. Perusahaan akan cenderung berpindah atau lebih memilih KAP
big four untuk jasa audit.
Pergantian manajemen( X2)yang baru dapat menyebabkan Auditor changes
(y). Adanya manajemen yang baru mungkin juga diikuti oleh perubahan kebijakan
dalam bidang akuntansi, keuangan, dan pemilihan KAP.
Financial Distress) ( X3)adalah merupakan kondisi perusahaan yang
sedang dalam masa kesulitan keuangan. Dalam penelitian ini financial distress
diproksikan dengan rasio DER (Debt to Equity Ratio) mengacu pada penelitian
Sinarwati (2010); Suparlan dan Andayani (2010). Rasio DER dihitung dengan
membandingkan total hutang dengan total ekuitas. Total hutang merupakan total
kewajiban (baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang),
sedangkan total ekuitas merupakan total modal sendiri (total modal saham yang
disetor dan laba yang ditahan) yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi rasio
DER menunjukkan komposisi total hutang semakin besar di banding dengan total
(9)
(kreditur). “Perusahaan yang bangkrut lebih sering berpindah auditor daripada
perusahaan yang tidak bangkrut”. (Schwartz dan Soo dalam Sinarwati, 2009).
“Pertumbuhan perusahaan merupakan hal yang penting bagi perusahaan.
Tingkat pertumbuhan perusahaan menjadi salah satu hal yang perlu
dipertimbangan bagi investor untuk membuat keputusan terhadap investasinya”
(Wijaya, 2013:9).Perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan juga
mempunyai kemungkinan pergantian KAP lebih tinggi dari pada yang tidak
mengalami pertumbuhan.
2.4 Hipotesis Penelitian
2.4.1 Pengaruh Reputasi Auditor (��) Terhadap Auditor Changes (y) Reputasi Auditor (��)menunjukkan profesionalisme suatu KAP. Apabila suatu KAP tersebut termasuk dalam kategori bigfour, tentu reputasi suatu KAP
tersebut akan dipandang baik oleh masyarakat. Laporan audit yang dihasilkan
oleh kantor akuntan publik big four dipandang lebih terpercaya dibandingkan
laporan audit yang dihasilkan kantor akuntan publik non-big four.
H1 = reputasi auditor (��)berpengaruh positif terhadap auditor changes (y) 2.4.2 Pengaruh Pergantian Manajemen (��) terhadap Auditor Changes (y)
“Pergantian manajemen merupakan pergantian direksi perusahaan yang
terutama disebabkan oleh keputusan rapat umum pemegang saham dan direksi
berhenti karena kemauan sendiri” (Sudarma, 2007:9). Adanya manajemen yang
baru mungkin juga diikuti oleh perubahan kebijakan dalam bidang akutansi,
(10)
H2 = pergantian manajemen (��)memiliki pengaruh positif terhadap
auditor changes (y)
2.4.3 Pengaruh financial distress(��) terhadap Auditor Changes (y)
Financial distressmerupakan kesulitan keuangan yang daialmi suatu
perusahaan. Dalam penelitian ini, pengukuran kesulitan keuangan dapat
diproksikandengan menggunakan Debt to equity ratio (DER), yaitu seberapa
besar proporsi modal perusahaan dalam menutupi utang.Semakin tinggi rasio
DER menunjukkan komposisi total hutang semakin besar di banding dengan total
ekuitas Peneliti menggunakanproksi DER karena mengacu pada penelitian yang
dilakukan Sumadi (2010). Adapun cara menghitung rasio DER adalah sebagai
berikut:
DER (Debt to Equity Ratio) =TotalAset/TotalUtang
H3 = financial distress(��)memiliki pengaruh positif terhadap auditor changes (y)
2.4.4 Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan(��) terhadap Auditor Changes (y)
Pertumbuhan perusahaan merupakan hal yang penting bagi perusahaan.
“Perusahaan yang bertumbuh merupakan perusahaan yang memiliki kemampuan
untuk meningkatkan size” (Puspitasari, 2013: 5). Tingkat pertumbuhan
perusahaan menjadi salah satu hal yang perlu dipertimbangan bagi investor untuk
membuat keputusan terhadap investasinya. “Pertumbuhan perusahaan akan
(11)
perusahaan di masa akan datang” (Anugrah, 2009:1). Semakin bertumbuhnya
perusahaan, maka perusahaan akan melakukan pergantian auditor ke auditor yang
lebih independen
Pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan tingkat pertumbuhan aset
(Sari, 2012: 130). yang dihitung dengan rumus.
ROA = ���������
���������� × 100%
H4 = Pertumbuhan perusahaan(��) memiliki pengaruh positif terhadap
(1)
No Peneliti Judul Variabel
Model
Analisis Hasil
3. Satrianti ni, Sinarwati , dan Musmini (2014) Pengaruh Pergantian Manajemen, Opini Audit, dan Ukuran KAP Terhadap Pergantian KAP pada Perusahaan
Real Estate dan Properti yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2013 Variabel independen : Pergantian Manajemen, Opini Audit, Ukuran KAP Variabel dependen : pergantian KAP
Uji regresi logistik
Pergantian manajemen dan opini audit tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP dan ukuran KAP secara statistik tidak berpengaruh negatif terhadap pergantian KAP
4. Prastiwi dan Wilsya (2009) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergantian Auditor : Studi Empiris Perusahaan Publik di Indonesia
Variabel independen : tipe KAP, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, perubahan income dan keuangan perusahaan.
Variabel dependen : pergantian auditor
Regresi logistik
Tipe KAP , pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap pergantian auditor sedangkan, perubahan income dan keuangan perusahaan tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP.
5. Chadega ni, Mohame d, Dan Jari (2011) The Determinant Factors of Auditor Switch among Companies Listed on Tehran Stock Exchange Variabel Independen : Change in Management, Qualified Audit Opinion, Client Size, Audit Quality, Financial Distress, Audit Fees
Variabel Dependen : Auditor Switching Regresi Logistik Hasil penelitian menunjukkan bahwa diantara enam faktoryangdianalisisdala m
penelitian hanya audit quality yang berpengaruh terhadap auditor
switchingdi Tehran Stock Exchange
(2)
H1
H2
H3
H4
2.3 Kerangka Konseptual
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Auditor changes(y) merupakan pergantian auditor atau Kantor Akuntan Publik yang dilakukan oleh perusahaan klien. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan perusahaan untuk melakukan pergantian auditor atau KAP. Faktor-faktor tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor klien maupun faktor yang berasal dari auditor. Penelitian ini mengambil pertimbangan dari pihak klien (perusahaan) yang bersifat voluntary (sukarela) meliputi reputasi auditor(X1),
pergantian manajemen (�2) financial distress(�3) dan pertumbuhan perusahaan (�4).
Pertumbuhan Perusahan
(X4)
Reputasi Auditor ( X1)
Pergantian Manajemen
(X2)
Financial Distress(X3)
Auditor Changes (Y)
(3)
Reputasi auditor(X1) merupakan variabel yang penting dalam menentukan
auditor changes (y). Perusahaan akan memilih KAP yang memiliki reputasi yang baik di masyarakat.“KAP yang besar dipresepsikan lebih memiliki reputasi yang baik dalam memelihara tingkat indepedensinya dibandingkan dengan KAP kecil” (Wijaya, 2013:8). KAP yang termasuk dalam big four memiliki profesionalisme dalam melakukan kegiatan audit dan merupakan KAP internasional yang telah dikenal masyarakat. Mereka memiliki auditor-auditor yang terlatih. KAP big four dianggap mengeluarkan laporan audit yang berkualitas dikarenakan sumber daya yang mendukung. Perusahaan akan cenderung berpindah atau lebih memilih KAP big four untuk jasa audit.
Pergantian manajemen( X2)yang baru dapat menyebabkan Auditor changes
(y). Adanya manajemen yang baru mungkin juga diikuti oleh perubahan kebijakan dalam bidang akuntansi, keuangan, dan pemilihan KAP.
Financial Distress) ( X3)adalah merupakan kondisi perusahaan yang
sedang dalam masa kesulitan keuangan. Dalam penelitian ini financial distress diproksikan dengan rasio DER (Debt to Equity Ratio) mengacu pada penelitian Sinarwati (2010); Suparlan dan Andayani (2010). Rasio DER dihitung dengan membandingkan total hutang dengan total ekuitas. Total hutang merupakan total kewajiban (baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang), sedangkan total ekuitas merupakan total modal sendiri (total modal saham yang disetor dan laba yang ditahan) yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi rasio DER menunjukkan komposisi total hutang semakin besar di banding dengan total ekuitas, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar
(4)
(kreditur). “Perusahaan yang bangkrut lebih sering berpindah auditor daripada perusahaan yang tidak bangkrut”. (Schwartz dan Soo dalam Sinarwati, 2009).
“Pertumbuhan perusahaan merupakan hal yang penting bagi perusahaan. Tingkat pertumbuhan perusahaan menjadi salah satu hal yang perlu dipertimbangan bagi investor untuk membuat keputusan terhadap investasinya” (Wijaya, 2013:9).Perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan juga mempunyai kemungkinan pergantian KAP lebih tinggi dari pada yang tidak mengalami pertumbuhan.
2.4 Hipotesis Penelitian
2.4.1 Pengaruh Reputasi Auditor (��) Terhadap Auditor Changes (y) Reputasi Auditor (��)menunjukkan profesionalisme suatu KAP. Apabila suatu KAP tersebut termasuk dalam kategori bigfour, tentu reputasi suatu KAP tersebut akan dipandang baik oleh masyarakat. Laporan audit yang dihasilkan oleh kantor akuntan publik big four dipandang lebih terpercaya dibandingkan laporan audit yang dihasilkan kantor akuntan publik non-big four.
H1 = reputasi auditor (��)berpengaruh positif terhadap auditor changes (y) 2.4.2 Pengaruh Pergantian Manajemen (��) terhadap Auditor Changes (y)
“Pergantian manajemen merupakan pergantian direksi perusahaan yang terutama disebabkan oleh keputusan rapat umum pemegang saham dan direksi berhenti karena kemauan sendiri” (Sudarma, 2007:9). Adanya manajemen yang baru mungkin juga diikuti oleh perubahan kebijakan dalam bidang akutansi, keuangan, dan pemilihan KAP.
(5)
H2 = pergantian manajemen (��)memiliki pengaruh positif terhadap auditor changes (y)
2.4.3 Pengaruh financial distress(��) terhadap Auditor Changes (y) Financial distressmerupakan kesulitan keuangan yang daialmi suatu perusahaan. Dalam penelitian ini, pengukuran kesulitan keuangan dapat diproksikandengan menggunakan Debt to equity ratio (DER), yaitu seberapa besar proporsi modal perusahaan dalam menutupi utang.Semakin tinggi rasio DER menunjukkan komposisi total hutang semakin besar di banding dengan total ekuitas Peneliti menggunakanproksi DER karena mengacu pada penelitian yang dilakukan Sumadi (2010). Adapun cara menghitung rasio DER adalah sebagai berikut:
DER (Debt to Equity Ratio) =TotalAset/TotalUtang
H3 = financial distress(��)memiliki pengaruh positif terhadap auditor changes (y)
2.4.4 Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan(��) terhadap Auditor Changes (y)
Pertumbuhan perusahaan merupakan hal yang penting bagi perusahaan. “Perusahaan yang bertumbuh merupakan perusahaan yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan size” (Puspitasari, 2013: 5). Tingkat pertumbuhan perusahaan menjadi salah satu hal yang perlu dipertimbangan bagi investor untuk membuat keputusan terhadap investasinya. “Pertumbuhan perusahaan akan menciptakan banyak pilihan investasi (investment option) yang dapat dilakukan
(6)
perusahaan di masa akan datang” (Anugrah, 2009:1). Semakin bertumbuhnya perusahaan, maka perusahaan akan melakukan pergantian auditor ke auditor yang lebih independen
Pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan tingkat pertumbuhan aset (Sari, 2012: 130). yang dihitung dengan rumus.
ROA = ���������
���������� × 100%
H4 = Pertumbuhan perusahaan(��) memiliki pengaruh positif terhadap auditor changes (y).