ZEOLITE ZSM-5 Pembuatan Biofuel dari Palm Olein dengan Proses Thermal Catalytic Cracking Menggunakan Katalis ZSM-5

9 mencapai produk lain dimulai dengan pemutusan dari ikatan C-O dan C-C. Pada dekomposisi termal trigliserida dan heavy oxygenated hidrokarbon selalu diawali selalu diawali pada suhu 240-300 o C [34]. Setelah tahap pertama tahap kedua adalah perengkahan heavy hidrokarbon dan oxygenated menjadi parafin dan olefin rantai panjang dan pendek, CO 2 , CO, H 2 O dan alkohol. Light olefin akan mengalami proses reaksi oligomerisasi yang dapat digunakan seperti gasolin, kerosene dan diesel [36]. Alur reaksi yang terjadi dapat berbeda bergantung pada ikatan rangkap yang ada pada heavy oxygenated hidrokarbon [34]. Catalytic cracking minyak nabati menggunakan katalis padat untuk meningkatkan yield produk. Catalytic cracking digunakan untuk menurunkan konsumsi energi untuk mengkonversi umpan menjadi menjadi fraksi ringan seperti gasolin [27]. Proses catalytic cracking salah proses untuk memproduksi biofuel yang dikonversi dari minyak tumbuh-tumbuhan selain proses transesterifikasi. Perbedaan produk yang dihasilkan dari proses transesterifikasi dan catalytic cracking dapat dilihat pada gambar 2.3. Gambar 2.3 Konversi Minyak Sawit menjadi Biofuels [16]

2.4 ZEOLITE ZSM-5

Zeolite adalah kristal alumina silikat yang memiliki bentuk pori teratur [24]. Zeolite merupakan salah satu kelompok penting dari katalis padat. Dalam industri petrokimia zeolite digunakan untuk perengkahan cracking dan isomerisasi [12]. Identifikasi zeolit sebagai mineral bermula pada 1756 ketika mineralogi swedia, Fredrich Cronstet, mulai mengumpulkan beberapa kristal yang terbentuk dari Palm Oil Catalytic Cracking Transesterification MeOH Biodiesel Methyl Esters Glyserin Gasoline, kerosene, diesel, olefin, aromatik Universitas Sumatera Utara 10 tambang tembaga di Swedia. Kristal tersebut diberi nama zeolit yang dari bahasa Yunani berarti batu didih, yang memiliki kemampuan untuk berbuih saat dipanaskan sampai sekitar 200 °C [28]. Dasar bangunan silika-alumina dari zeolit adalah tetrahedral. Masing-masing tetrahedral terdiri dari atom silika atau alumina pada bagian tengah tetrahedral dengan atom oksigen pada bagian sudut [24]. Gambar 2.4 Struktur Bangun Utama dari Zeolit [29] Unit bangun utama dari zeolit kemudian membentuk unit bangun kedua SBU yang mana dapat berbentuk polihedral sederhana seperti kubus, prisma heksagonal atau oktahedral. Gabungan unit kedua tersebut akan membentuk rangka dari zeolit [30]. Rumus molekul dari zeolit adalah M xn [AlO 2 x SiO 2 y ]·wH 2 O, dimana M adalah kation alkali atau alkali tanah, n adalah valensi dari kation, w jumlah dari molekul air per unit sel, x and y adalah jumlah total dari tetrahedral per unit sel, and rasio yx selalu memiliki nilai dari 1 sampai 5, meskipun untuk zeolit silika, yx dapat bernilai 10 sampai 100 [29]. Saat ini lebih dari 150 zeolit yang telah disintesis. Beberapa zeolit sintesis yang umum adalah zeolit A, X, Y dan ZSM-5 [28]. Komisi dari International Zeolite Association IZA memberikan informasi dari semua tipe zeolit. Ada tiga kode huruf seperti : FAU untuk X dan Y zeolit, MFI untuk ZSM-5, LTA untuk zeolit A dan lainnya sebagai tanda dari masing-masing struktur zeolit [30]. Jenis dari ukuran dan model oksigen packing dari zeolit dapat dilihat dari table 2.3. Table 2.3 Karakteristik Beberapa Katalis [27] Katalis Kristalinitas Struktur Ukuran pori A o Luas permukaan m 2 g Kation Selektifitas Silica Amorf Na 114 211 Netral Tidak Ɣ-Silika Amorf Na 149 241 Netral Tidak Silica- Amorf Na 31,5 321 Netral Tidak Universitas Sumatera Utara 11 Alumina USY Sangat mengkristal Cubic 7,4 H Modernite Sangat mengkristal Ortohombik 6,7 112 H Erionite Sangat mengkristal Heksagonal 3,8 “N” Sangat tinggi ZSM-5 Sangat mengkristal Tetrahedral 5,5 425 H Sangat tinggi Penggunaan katalis dapat menurunkan konsumsi energi yang digunakan dalam reaksi. Adapun peran katalis H-zeolite dalam proses catalytic cracking dapat dilihat pada gambar 2.5. Gambar 2.5 Mekanisme Proses Catalytic Cracking Menggunakan Katalis H- Zeolite [31] Adapun sifat fisika dan sifat kimia dari ZSM-5 CBV5524G dapat dilihat dari tabel 2.3 dibawah ini: Tabel 2.3 Sifat Fisika dan Sifat Kimia ZSM-5 [32] Rasio mol SiO 2 Al 2 O 3 50 Bentuk kation Ammonium Luas permukaan 425 m 2 g Dekomposisi produk Melepaskan ammonia Penyerapan air Menyerap air dari udara dan fluida Universitas Sumatera Utara 12

2.5 POTENSI EKONOMI