Persyaratan selimut beton
4.6.3 Persyaratan selimut beton
Tebal selimut beton untuk tulangan dan tendon harus diambil nilai tebal selimut beton yang terbesar sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan untuk keperluan pengecoran dan untuk perlindungan terhadap karat.
Tebal selimut beton untuk keperluan pengecoran tidak boleh kurang dari nilai yang terbesar dari ketentuan berikut :
a) 1,5 kali ukuran agregat terbesar.
b) Setebal diameter tulangan yang dilindungi atau 2 kali diameter tulangan terbesar bila
dipakai berkas tulangan.
c) Tebal selimut bersih untuk tendon dengan sistem pra tarik harus minimum 2 kali
diameter tendon, namun tidak harus lebih besar dari 40 mm. Jika tendon dikelompokkan, terutama pada bidang horisontal, tebal selimut beton harus dipertebal untuk keperluan pengecoran dan pemadatan.
mm dari permukaan selongsong ke bagian bawah komponen dan 40 mm pada bagian lain.
e) Persyaratan tebal selimut beton minimum untuk tendon eksternal sama dengan untuk
tendon yang ditanam dalam komponen beton.
f) Selimut beton harus dipertebal bila tendon dikelompokkan dalam bidang horisontal atau
bila digunakan selongsong dalam beton.
g) Tebal selimut beton minimum untuk ujung tendon pasca tarik atau perlengkapan angkur
harus diambil 50 mm. Untuk perlindungan terhadap karat harus diambil tebal selimut beton sebagai berikut:
a) Bila beton dicor di dalam acuan sesuai dengan spesifikasi yang berwenang dan
dipadatkan sesuai standar, selimut beton harus diambil tidak kurang dari ketentuan yang diberikan pada Tabel 4.6-4 untuk klasifikasi tidak terlindung.
b) bila beton dicor di dalam tanah, tebal selimut ke permukaan yang berhubungan dengan
tanah diambil seperti yang disyaratkan dalam Tabel 4.6.-4 namun harganya dinaikkan
30 mm atau 10 mm jika permukaan beton dilindungi lapisan yang kedap terhadap kelembaban.
c) bila beton dicor di dalam acuan kaku dan pemadatannya intensif, seperti yang dicapai
dari hasil meja getar, digunakan selimut beton minimum seperti disyaratkan pada Tabel 4.6.-5.
d) bila komponen struktur beton dibuat dengan cara diputar, dengan rasio air-semen
kurang dari 0,35 dan tidak ada toleransi negatif pada pemasangan tulangannya, selimut ditentukan sesuai Tabel 4.6-6.
Ujung tendon pada sistem pratarik tidak memerlukan selimut beton, namun harus diberi lapisan anti karat.
Tabel 4.6-4 Selimut beton untuk acuan dan pemadatan standar
Tebal selimut beton nominal [mm] untuk beton dengan kuat tekan
Klasifikasi
f c ’ yang tidak kurang dari
B1 (65) 45 40 35 25 B2 - (75) 55 45 35
C- - (90) 70 60
Tabel 4.6 – 5 Selimut beton untuk acuan kaku dan pemadatan intensif
Selimut nominal [mm] untuk beton dengan kuat tekan f c ’ yang
Klasifikasi
tidak kurang dari
B1 (50) 35 30 25 B2 - (60) 45 35 25
C- - (65) 50 40
Tabel 4.6 – 6 Selimut beton untuk komponen yang dibuat dengan cara diputar
Kuat tekan beton
Klasifikasi lingkungan
Selimut beton [mm]
f c ’ [MPa]
Tebal selimut beton untuk klasifikasi lingkungan tertentu yang nilai nominalnya berada di dalam kurung merupakan suatu angka yang tidak dianjurkan untuk digunakan, tetapi apabila tidak ada alternatif lain dalam penggunaan mutu beton dan struktur berada dalam klasifikasi lingkungan tersebut, maka nilai selimut beton tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan.
Tabel 4.6.-7 Selimut beton berdasarkan diameter tulangan pada beton prategang
Letak Struktur Beton
Diameter Tulangan (mm)
Selimut Beton (mm)
Cor langsung di atas tanah dan selalu
Bebas 70
berhubungan dengan tanah Yang berhubungan dengan tanah
D-19 sd D-56
atau cuaca
< D-16
Yang tidak langsung berhubungan
dengan tanah atau cuaca
a. Pelat, dinding dan pelat berusuk
D-44 dan D-56
< D-36
b. Balok dan Kolom
Tulangan Utama, pengikat, sengkang,
lilitan spiral
c. Komponen struktur cangkang dan
pelat
> D-19 < D-16
(epoxy-coated), pelapisan ulang beton, atau membran rapat, atau kombinasi dari cara-cara tersebut di atas.