Appeals to Principle Klaim moral Kompas biasanya Klaim moral menunjukkan kritikan

Appeals to Principle Klaim moral Kompas biasanya Klaim moral menunjukkan kritikan

berupa pernyataan narasumber yang Media Indonesia kepada Pemerintah berifat memperingatkan.

untuk segera melakukan penyelesa- ian dalam kasus ini.

Consequences

Kompas sangat jarang menunjukkan Media Indonesia banyak menunjuk- efek atau dampak dari suatu peris- kan konsekuensi yang terjadi karena tiwa, dan bsesifat berhati-hati dalam tindakan politik pemerintah Indone- penulisan

sia yang salah.

Wahyu Setiadi, Konstruksi Realitas Pemberitaan Konflik Perbatasan Indonesia-Malaysia

terus terang, serta tidak menggunakan kata-kata yang didukung oleh pernyataan dari narasumber terkait, pen- bersifat eufemisme”.

ulis mampu membuat kesimpulan sebagai berikut : Dalam pemberitaan penangkapan DKP, Media In-

Surat Kabar Kompas dan Media Indonesia edisi donesia sering memunculkan kritikan-kritikan tajam 16-23 Agustus terkait kasus “Penangkapan DKP oleh dalam penulisan berita. Sebagai contoh dalam berita Polisi Malaysia” membingkai suatu peristiwa secara “Indonesia Lembek Hadapi Malaysia”. Dalam berita berbeda, sesuai dengan ideologi surat kabar tersebut. tersebut Media Indonesia mengkonstruksi berita bahwa Hal ini terlihat dari bagaimana kedua media melakukan pemerintah terkesan lembek dalam menghadapi aro- framing, penggunaan bahasa, pemilihan narasumber, gansi Malaysia. Media Indonesia juga mengangkat slo- penggunaan visual images dan sebagainya. gan “Ganyang Malaysia” yang pernah dikobarkan oleh

Kompas yang berideologi pada rasa kemanusiaan Ir. Soekarno. Hal ini untuk memunculkan emosi pemb- bersifat lebih netral dalam menyajikan berita. Berdasar- aca bahwa pada masa yang silam, Bung Karno sebagai kan ideologinya, Kompas sangat berhati-hati dalam me- presiden berani mempertahankan martabat bangsa dan nyajikan berita, baik dari teknik penulisan, pemilihan bertindak keras menghadapi Malaysia.

kata, pemilihan narasumber, dan agenda setting yang Dari pemilihan narasumber, penulis juga melihat dibuat. Kompas juga banyak menggunakan istilah-isti- rata-rata Media Indonesia memunculkan narasumber lah asing dan maupun kata-kata ilmiah yang membuat yang memiliki kritikan tajam pada pemerintah. Sebagai pembaca sulit mengerti maksud dari suatu berita. contoh pernyataan Ketua Dewan Direktur Sabang Me-

Sedangkan, Media Indonesia yang bersifat kebang- rauke Circle, Syahganda Nainggolan, yang mengatakan saan cenderung subjectif dan banyak membela Indone- posisi politik Indonesia “sejuta kawan , tanpa musuh” sia. Namun, Media Indonesia tidak ragu dalam meng- dapat menghasilkan kawan yang semu, yaitu yang suka gunakan kata-kata tajam dan kritikan-kritikan untuk menertawakan dan melecehkan kita. Pernyataan Syah- pemerintah. Dalam segi penulisan, Media Indonesia ganda tersebut, mengkritisi pernyataan presiden SBY terlihat lebih luwes dalam melakukan pemberitaan. yang menginginkan kasus ini diselesaikan dengan jalur Secara garis besar, bahasa yang digunakan lebih santai diplomasi damai.

dan mudah dicerna.

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, pen-

ulis mengamati Media Indonesia cukup tajam dalam Saran

mengkritisi kinerja pemerintah yang lembek dan lemah Penulis melihat kedua media telah melakukan tu- dalam menghadapi kasus ini. Media Indonesia ingin gasnya dengan baik. Terlepas dari adanya perbedaan pemerintah Indonesia menunjukkan kekuasaannya agar dari segi penulisan dan penyajian berita, hal tersebut tidak disepelekan oleh negara lain. Terlebih lagi hubun- merupakan bentuk keragaman media dalam pemberi- gan Indonesia-Malaysia yang rentan terhadap konflik. taan dan menghadirkan variasi pilihan surat kabar ke-

Hal ini diteguhkan oleh pernyataan Usman Kansong pada pembaca. yang mengatakan bahwa fokus utama pemberitaan Me-

Penulis berharap Kompas dan Media Indonesia dia Indonesia adalah agar pemerintah lebih tegas dalam terus berkarya dalam menyajikan berita yang baik dan menangani masalah ini. “Media Indonesia mengingink- berkualitas bagi pembaca. an pemerintah memiliki bargaining position yang lebih

Selain itu, ada beberapa keterbatasan penulis untuk ketat.”

terus melanjutkan penelitian ini. Penulis berharap ada Mengacu pada hasil penelitian tersebut, dan ber- karya-karya sejenis yang mampu melanjutkan peneli- dasarkan pada analisis Gamson dan Modiglani, penulis tian ini untuk melihat akhir dari kasus ini. menyimpulkan bahwa pemberitaan dalam kedua media tersebut memiliki banyak perbedaan

Daftar Pustaka

AS Haris S, Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita &

Kesimpulan

Feature, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, Kompas dan Media Indonesia merupakan dua me-

dia cetak besar yang memberi pengaruh besar pada ma- Alek Sobur, Analisis Teks Media, PT Remaja Rosda- syarakat. Untuk itulah penulis menggunakan kedua su-

karya, 2006

rat kabar tersebut sebagai bahan penelitian penulis pada Eryanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, & kasus Penangkapan Petugas DKP Indonesia oleh Polisi

Politik Media, LKis, 2001

Malaysia. Berdasarkan hasil analisis dengan menggu- Elvinaro Ardianto, M.Si, Kommas : Suatu Pengantar, nakan kerangka framing Gamson dan Modiglani, serta

Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2004

Wacana Volume XI No.3, Agustus 2012

Dedy N. Hidayat , Paradigma dan Perkembangan Pene- Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan litian Komunikasi, , Rosda, April,1999

Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung Eryanto, Makalah : Peta Analisis Isi Media, Jakarta, Siti Karlinah dkk, Komunikasi Massa, Penerbit Uni- 2004

versitas Terbuka, 2007

Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, PT. Raja- Usman Ks, Ekonomi Media, Ghalia Indonesia, Bogor, grafindo Persada, 2007, Jakarta

2009

Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, MA, Kamus Ko- William L. Rivers, Media Massa & Masyarakat Mod- munikasi, CV, Mnadar Maju,

ern, Prenada Media, Jakarta, 2004 Kustadi Suhandang, Pengantar Jurnalistik, Penerbit Nuansa, hal 39

Kustadi Suhandang, Pengantar Jurnalistik : Seputar Kamus

Organisasi, Produk, dan Kode Etik, Penerbit Nu- Kamus Besar Bahasa Indonesia, Team Pustaka Phoenix ansa, 2004

Haris Sumandiria, Jurnalistik Indonesia : Menulis Beri- Website

ta dan Feature, Penerbit Simbiosa, 2005 http://bnp2tki.go.id/content/view/1354/263/ Prof. Dr. Muhammad Budyatna, Teori dan Praktik Jur- http://geopolitikenergi.wordpress.com/2007/05/09/ nalistik, PT. Remaja Rosdakarya

konflik-ambalat-hanya-menguntungkan-penjajah/ Lexy. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, PT http://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_sosial

Remaja Rosdakarya, Bandung