Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
10.
A Multi-Level Conceptualization of Empathy to Explain
HowDiversity Increases Group Performance
Roberge, Marie- Élène, 2013
Menggunakan variabel
diversity, emotions, empathy
, dan
performance
membahas peran
empati dalam
menjelaskan keragaman di tempat kerja dapat meningkatkan kinerja
organisasi, mendefinisikan
empati pada
individu dan
tingkat kelompok serta berpendapat bahwa empati afektif memediasi
hubungan antara keragaman dan kinerja kelompok.
2.4 Kerangka Pemikiran Teoritis
Mengingat pentingnya kompetensi pada sumber daya manusia yang dimiliki maka setiapperusahaan harus memperhatikan tingkat dari kompetensi
yang ditetapkan perusahaan sebagai kebutuhan kompetensi yang harus dimiliki dengan kompetensi yang dimiliki oleh para karyawannya. Di dalam perusahaan
diperlukan adanya kinerja yang tinggi untuk meningkatkan mutu dan kualitas kinerjanya melalui sumber daya manusia yang berkompeten pada perusahaan.
Kinerjamerupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai olehseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan, dan setiap perusahaan memiliki standar kompetensi masing-masing dalam menjalankan aktivitasnya yang tercermin dari kinerja para
karyawannya. Berpijak dari pemikiran di atas, maka dapat digambarkan sebuah
kerangka pemikiran yang ditunjukkan oleh gambar 2.2 sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
H1
Sumber: penelitian yang dikembangkan tahun 2014 2.5
Hipotesis
Dari kerangka pemikiran teori diatas maka dirumuskan hipotesis : 1.
H1 : Semakin tinggi integritas
Integrity
karyawan semakin tinggi kinerja karyawan
2. H2 : Semakin tinggi semangat untuk berprestasi
Achieve Orientation
semakin tinggi kinerja karyawan 3.
H3 : Semakin tinggi Kepedulian pada kualitas dan ketelitian kerja
Concern for Order
semakin tinggi kinerja karyawan
Integrity
X1
Achieve Orientation
X2
Concern for Order
X3
Customer Service Orientation
X4
Interpersonal Understanding
X5 Kinerja
Karyawan Y H3
H4
H5 H2
4. H4 : Semakin tinggi orientasi kepuasan pelanggan
Customer Service Orientation
semakin tinggi kinerja karyawan 5.
H5 : Semakin tinggi empati
Interpersonal Understanding
semakin tinggi kinerja karyawan
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel penelitian
Variabel adalah suatu atribut atau sifat dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari
dan ditarik kesimpulan Sugiyono, 2004. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel Bebas
Independent Variabel
Variabel bebas atau
independet variabel
adalah variabel yang menjadi sebab perubahan atau berubahnya variabel terikat
dependent
Sugiyono, 2004. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah:
X1 : Integritas
Integrity
X2 :Semangat untuk berprestasi
Achieve Orientation
X3 :Kepedulian pada kualitas dan ketelitian kerja
Concern for Order
X4 :Berorientasi kepuasan pelanggan
Customer Service Orientation
X5 :Empati
Interpersonal Understanding
2. Variabel Terikat
Dependent Variabel
Variabel terikat atau
dependent variabel
adalah variabel yang dipengaruhi data akibat karena adanya variabel bebas
independent
.