Ukuran Dewan Komisaris Pengembangan Hipotesis

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

2.3 Pengembangan Hipotesis

2.3.1 Ukuran Dewan Komisaris

Berdasarkan teori keagenan, dewan komisaris dianggap sebagai mekanisme pengendalian intern tertinggi, yang bertanggung jawab untuk memonitor tindakan manajemen puncak. Ukuran dewan diyakini sebagai aspek dasar dari pengambilan keputusan yang efektif. Lipton dan Lorsch 1992 merekomendasikan bahwa ukuran dewan yang ideal tidak boleh melebihi delapan atau sembilan orang. Jensen 1993 menyatakan bahwa ketika dewan lebih dari Variabel Independen Manajemen Laba Karakteristik Dewan Komisaris: 1. Ukuran H1 2. Independensi H2 3. Keahlian Keuangan H3 4. Frekuensi Pertemuan H4 Karakteristik Komite Audit: 5. Ukuran H5 6. Independensi H6 7. Keahlian Keuangan H7 8. Frekuensi Pertemuan H8 Variabel Kontrol 1. Firm Size 2. Leverage tujuh atau delapan anggota, itu kurang efektif karena masalah koordinasi dan proses, yang pada gilirannya memperlemah pengawasan. Secara umum dewan komisaris ditugaskan dan diberi tanggung jawab atas pengawasan kualitas informasi yang terkandung dalam laporan keuangan Nasution dan Setiawan, 2007. Pengawasan dilakukan agar kecenderungan manajer untuk melakukan manajemen laba berkurang agar investor tetap memberikan kepercayaan untuk menanamkan investasinya pada perusahaan. Vafeas 2000 menyatakan bahwa peranan dewan komisaris diharapkan dapat meningkatkan kualitas laba dengan membatasi tingkat manajemen laba melalui fungsi monitoring atas pelaporan keuangan. Hasil pada penelitian-penelitian sebelumnya banyak yang menemukan adanya pengaruh positif ukuran dewan komisaris terhadap manajemen laba. Hal ini dibuktikan oleh penelitian Nasution dan Setyawan 2007, Yermack 1996, Beasley 1996 dan Jensen 1993 dalam Ujiyantho 2007. Penelitian tersebut menyatakan bahwa semakin besar ukuran dewan komisaris, maka semakin besar pula manajemen laba yang dilakukan perusahaan. Namun karena dewan komisaris bertugas untuk memonitor atas pelaporan keuangan perusahaan, maka perannya diharapkan dapat mempengaruhi pihak manajemen dalam menyusun laporan keuangan sehingga dapat diperoleh suatu laporan laba yang berkualitas Boediono, 2005. Oleh karena itu hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah: H1: Terdapat hubungan negatif antara ukuran dewan komisaris dengan manajemen laba.

2.3.2 Independensi Dewan Komisaris