Pengukuran NiIai Target Strength Larva Ikan dengan Split Beam Acoustic System di Perairan Teluk Tomini, Sulawesi.
PENGUKURAN NILAI TARGETSTRENGTH LARVA IKAN
DENGAN SPLIT BEAM ACOUSTIC SYSTEM
DI PERAIRAN TELUK TOMINI, SULAWESI
ANAS HARYONO
SKIUPSI
DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI
DAN SUMBER INFORMAS1
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul :
PENGUKURAN NILAI TARGET STRENGTH LARVA IKAN DENGAN
SPLIT BEAM ACOUSTIC SYSTEM DI PERAIRAN TELUK TOMINI,
SULAWESI
adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun
kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan infonnasi yang berasal
atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain
telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalarn Daftar Pustaka di bagian akhir
Skripsi.
Bogor, Desernber 2004
ANAS HARYONO
C06499033
Anas Haryono. Pengukuran NiIai Target Strength Larva Ikan dengan Split Beam
Acoustic.System di Perairan Teluk Tomini, Sulawesi. Di bawah bimbingan Sri
Pujiyati dan Sam Wouthuyzen.
Di dunia, ikan sidat dikonsumsi sekitar 60.000 tonltahun. Jepang merupakan
negara pengkonsumsi sidat terbesar dunia disamping Taiwan, Eropa dan Amerika
(Wouthuyzen, S., 2002). Permintaan yang terus meningkat terhadap ikan ini
mendorong berkembangnya industri usaha budidaya sidat secara intensif, namun
usaha tersebut masih sangat tergantung atas ketersediaan sidat stadia elver di alam.
Dilihat dari satuan wilayah pengelolaan perikanan yang berpeluang besar untuk
dikembangkan yaitu wilayah yang tingkat pemanfaatannya masih kurang dari 50 %.
Salah satu wilayah tersebut adalah Laut Seram sampai Teluk Tomini (Boer, M. et al,
2001).
Metode akustik merupakan metode yang menggunakan gelombang suara dan
perambatannya untuk mendeteksi obyekltarget dalam suatu medium. Adapun tujuan
dari penelitian ini adalah (1) Menduga sebaran nilai target strengh larva ikan serta
penyebarannya secara vertikal dan horisontal; (2) Melihat kecendemngan penyebatan
target strength secara temporal (siang malam); (3) Mengetahui pengaruh oseanografi
terhadap penyebaran lama ikan.
Penelitian dilakukan oleh tim peneliti dari Pusat Penelitian Oseanologi
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P20-LIPI) pada tanggal 5-8 Oktober 2002
untuk di Perairan Teluk Tomini, dan secara keselumhan penelitian ini dilakukan
diperairan sekitar Pulau Sulawesi, dimulai dari Laut Jawa, Selat Makassar, Laut
Sulawesi, Laut Maluku, Teluk Tomini dan singgah di Pelabuhan Bitung. Pada
perjalanan pulang dilakukan sampling ulang dari Laut Sulawesi, Selat Makassar, Laut
Jawa dan kembali ke Jakarta yaitu dari tanggal 26 Oktober-2 November 2002.
Sulawesi dengan menggunakan Kapal Riset Baruna Jaya VII. Jenis trek yang
digunakan dalam penelitian ini adalah trek sembarang (arbifaryhack design).
Perolehan data akustik dilakukan dengan menggunakan SIMRAD EK-500
scientrJic echosounder dengan fiekuensi 120 kHz. Parameter lingkungan yang
diambil adalah suhu, salinitas dan densitas dengan menggunakan CTD Seabird SBE
91 1plus. Data akustik diolah dengan menggunakan sofhare EP SOO?MicrosofExel
dan Surfer versi 7.0, sedangkan data oseanografi diolah dengan menggunakan
soflware Microsoji Exel.
Secara umum kondisi suhu secara vertikal di Perairan Teluk Tomini pada
stasiun 1 dan 2 memiliki lapisan homogen sangat tipis dengan ketebalan kira-kira 20
m dengan kisaran suhu 28,6-30,4 OC. Hal ini disebabkan pengaruh angin dalam
proses pengadukan massa air di permukaan. Di bawah lapisan homogen terlihat
lapisan termoklin sampai dengan kedalaman kurang lebih 300 m. Pada batas bawd
sampai dengan kedalaman 500 m, suhu berkisar antara 8,8-9,4 OC. Pada stasiun 3
tidak terlihat adanya lapisan homogen. Suhu terus turun secara cepat sampai dengan
batas bawah lapisan termoklin pada kedalaman 300 m. Kondisi salinitas secara
vertikal di Perairan Teluk Tornini, bahwa di dekat permukaan, salinitas bertambah
secara cepat sampai dengan kedalaman kira-kira 100 m. Di bawah kedalaman 100 m
salinitas cenderung tetap pada kisaran 34,52-34,58 psu.
Daerah penelitian terdiri dari 231 ESDU dengan jumlah total larva ikan yang
terdeteksi 510 ekor. Target yang paling banyak terdeteksi terdapat pada lapisan 1
dengan jumlah 231 ekor dan menurun seiring dengan bertambahnya kedalaman.
Nilai TS target yang paling banyak terdeteksi adalah berukuran -65 dB dengan
jurnlah 127 ekor. Nilai rata-rata target strength (TS) terendah terdapat pada lapisan 1
yaitu -67,40 dB. Nilai rata-rata TS untuk lapisan selanjutnya menunjukan kondisi
yang relatif seragam dengan nilai TS berkisar sampai -58,65 dB. Nilai rata-rata yang
relatif kecil pada daerah permukaan menunjukkan bahwa pada lapisan permukaan
ditempati oleh larva-larva ikan dengan ukuran yang relatif kecil yang umumnya
adalah pemakan plankton.
Di lihat dari nilai target strength kisarannya antara -53 dB sampai -71 dB, ini
berarti bila dinyatakan dalam ukuran panjang dalam mm, berarti ukuran larva ikan
berkisar 3 cm sampai 7 cm. Target yang paling banyak adalah target dengan ukuran
target strengtht -68 dB ini berarti mempuyai panjang sekitar 4 cm. Dilihat dari
jumlah leptochepali sidat seluruh leptocephali sidat yang dikoleksi dari Selat
Makassar, Laut Maluku dan Laut Sulawesi memperlihatkan distribusi ukuran panjang
total yang sama, yaitu lebih besar dari 30 mm. Ditemukan 2317 spesies
leptoceohalus yang terdiri atas 28 spesies sidat dan sisanya adalah belut laut, yang
mewakili 15 famili, dan di Teluk Tomini dalam penelitian ini tidak ditemukannya
satu ekorpun lepto sidat di duga disebabkan lamanya-musimkemarau Cjarang sekali
turun hujan).
DENGAN SPLIT BEAM ACOUSTIC SYSTEM
DI PERAIRAN TELUK TOMINI, SULAWESI
ANAS HARYONO
SKIUPSI
DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI
DAN SUMBER INFORMAS1
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul :
PENGUKURAN NILAI TARGET STRENGTH LARVA IKAN DENGAN
SPLIT BEAM ACOUSTIC SYSTEM DI PERAIRAN TELUK TOMINI,
SULAWESI
adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun
kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan infonnasi yang berasal
atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain
telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalarn Daftar Pustaka di bagian akhir
Skripsi.
Bogor, Desernber 2004
ANAS HARYONO
C06499033
Anas Haryono. Pengukuran NiIai Target Strength Larva Ikan dengan Split Beam
Acoustic.System di Perairan Teluk Tomini, Sulawesi. Di bawah bimbingan Sri
Pujiyati dan Sam Wouthuyzen.
Di dunia, ikan sidat dikonsumsi sekitar 60.000 tonltahun. Jepang merupakan
negara pengkonsumsi sidat terbesar dunia disamping Taiwan, Eropa dan Amerika
(Wouthuyzen, S., 2002). Permintaan yang terus meningkat terhadap ikan ini
mendorong berkembangnya industri usaha budidaya sidat secara intensif, namun
usaha tersebut masih sangat tergantung atas ketersediaan sidat stadia elver di alam.
Dilihat dari satuan wilayah pengelolaan perikanan yang berpeluang besar untuk
dikembangkan yaitu wilayah yang tingkat pemanfaatannya masih kurang dari 50 %.
Salah satu wilayah tersebut adalah Laut Seram sampai Teluk Tomini (Boer, M. et al,
2001).
Metode akustik merupakan metode yang menggunakan gelombang suara dan
perambatannya untuk mendeteksi obyekltarget dalam suatu medium. Adapun tujuan
dari penelitian ini adalah (1) Menduga sebaran nilai target strengh larva ikan serta
penyebarannya secara vertikal dan horisontal; (2) Melihat kecendemngan penyebatan
target strength secara temporal (siang malam); (3) Mengetahui pengaruh oseanografi
terhadap penyebaran lama ikan.
Penelitian dilakukan oleh tim peneliti dari Pusat Penelitian Oseanologi
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P20-LIPI) pada tanggal 5-8 Oktober 2002
untuk di Perairan Teluk Tomini, dan secara keselumhan penelitian ini dilakukan
diperairan sekitar Pulau Sulawesi, dimulai dari Laut Jawa, Selat Makassar, Laut
Sulawesi, Laut Maluku, Teluk Tomini dan singgah di Pelabuhan Bitung. Pada
perjalanan pulang dilakukan sampling ulang dari Laut Sulawesi, Selat Makassar, Laut
Jawa dan kembali ke Jakarta yaitu dari tanggal 26 Oktober-2 November 2002.
Sulawesi dengan menggunakan Kapal Riset Baruna Jaya VII. Jenis trek yang
digunakan dalam penelitian ini adalah trek sembarang (arbifaryhack design).
Perolehan data akustik dilakukan dengan menggunakan SIMRAD EK-500
scientrJic echosounder dengan fiekuensi 120 kHz. Parameter lingkungan yang
diambil adalah suhu, salinitas dan densitas dengan menggunakan CTD Seabird SBE
91 1plus. Data akustik diolah dengan menggunakan sofhare EP SOO?MicrosofExel
dan Surfer versi 7.0, sedangkan data oseanografi diolah dengan menggunakan
soflware Microsoji Exel.
Secara umum kondisi suhu secara vertikal di Perairan Teluk Tomini pada
stasiun 1 dan 2 memiliki lapisan homogen sangat tipis dengan ketebalan kira-kira 20
m dengan kisaran suhu 28,6-30,4 OC. Hal ini disebabkan pengaruh angin dalam
proses pengadukan massa air di permukaan. Di bawah lapisan homogen terlihat
lapisan termoklin sampai dengan kedalaman kurang lebih 300 m. Pada batas bawd
sampai dengan kedalaman 500 m, suhu berkisar antara 8,8-9,4 OC. Pada stasiun 3
tidak terlihat adanya lapisan homogen. Suhu terus turun secara cepat sampai dengan
batas bawah lapisan termoklin pada kedalaman 300 m. Kondisi salinitas secara
vertikal di Perairan Teluk Tornini, bahwa di dekat permukaan, salinitas bertambah
secara cepat sampai dengan kedalaman kira-kira 100 m. Di bawah kedalaman 100 m
salinitas cenderung tetap pada kisaran 34,52-34,58 psu.
Daerah penelitian terdiri dari 231 ESDU dengan jumlah total larva ikan yang
terdeteksi 510 ekor. Target yang paling banyak terdeteksi terdapat pada lapisan 1
dengan jumlah 231 ekor dan menurun seiring dengan bertambahnya kedalaman.
Nilai TS target yang paling banyak terdeteksi adalah berukuran -65 dB dengan
jurnlah 127 ekor. Nilai rata-rata target strength (TS) terendah terdapat pada lapisan 1
yaitu -67,40 dB. Nilai rata-rata TS untuk lapisan selanjutnya menunjukan kondisi
yang relatif seragam dengan nilai TS berkisar sampai -58,65 dB. Nilai rata-rata yang
relatif kecil pada daerah permukaan menunjukkan bahwa pada lapisan permukaan
ditempati oleh larva-larva ikan dengan ukuran yang relatif kecil yang umumnya
adalah pemakan plankton.
Di lihat dari nilai target strength kisarannya antara -53 dB sampai -71 dB, ini
berarti bila dinyatakan dalam ukuran panjang dalam mm, berarti ukuran larva ikan
berkisar 3 cm sampai 7 cm. Target yang paling banyak adalah target dengan ukuran
target strengtht -68 dB ini berarti mempuyai panjang sekitar 4 cm. Dilihat dari
jumlah leptochepali sidat seluruh leptocephali sidat yang dikoleksi dari Selat
Makassar, Laut Maluku dan Laut Sulawesi memperlihatkan distribusi ukuran panjang
total yang sama, yaitu lebih besar dari 30 mm. Ditemukan 2317 spesies
leptoceohalus yang terdiri atas 28 spesies sidat dan sisanya adalah belut laut, yang
mewakili 15 famili, dan di Teluk Tomini dalam penelitian ini tidak ditemukannya
satu ekorpun lepto sidat di duga disebabkan lamanya-musimkemarau Cjarang sekali
turun hujan).