Pendugaan Pola Distribusi Spasio-Temporal Target Strength Ikan Pelagis dengan Split Beam Acoustic System di Perairan Teluk Tomini pada Bulan Juli-Agustus 2003

Dian Herdiana (C06499072). Pendugaan Pola Distribnsi Spasio-Temporal Target
Strettgth Ikan Pelagis dengan Split Beam Acor~sticSystem di Perairan Teluk Tomini pada
Bulan Juli-Amstus 2003. Di bawah bimbin~anI Nvoman Arnava dan Wudianto.

Penelitian yang dilakukan pada tanggal 21 Juli sampai dengan 5 Agustus 2003 di
perairan Teluk Tomini ini bertujuan untuk mengetahui pola distribusi target strength ikan
pelagis secara spasial dan temporal (siang dan malam), melihat keterkaitan antara dua
parameter oseanoadi (suhu dan salinitas) terbadap distribusi nilai turret strenrth tersebut
pada tempat dan periode waktu peneliti& serta menduga ukuran (panj&g) ikanberdasarkan
konversi nilai target strength. Wahana yang digunakan selama penelitian adalah sebuah KM.
Malalugis 91 GT milik Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Aertembaga Bitung,
Sulawesi Utara. Peralatan yang digunakan terdiri atas SIMRAD EY500 Scientific
Echosounder 38 kHz,Current meter Valeport 1081308 plus, Global Positioning System (GPS)
dan alat pengukur panjang ikan ( kertas ukur (measuringpaper), papan ukur (measuring
board) dan meteran). Adapun peralatan untuk pernrosesan dan analisis data terdiri atas
perangkat keras (personal komputer) dan perangkat lunak (EP500, DATALOG, Microsoft
Excel, SURFER. 7 dan Ocean Data View).
Distribusi vertikal suhu perairan Teluk Tomini secara umum mengalami penurunan
dengan bertambahnya kedalaman. Subu rata-rata berkisar antara 29,6 OC (kedalaman 5 meter)
sampai dengan 12,5 OC (kedalaman 250 meter). Ketebalan lapisan homogen berbeda antara
daerah pada mulut ,tengah dan dalam teluk. Pada daerah mulut teluk lapisan homogen mulai

dari permukaan sampai dengan kedalaman 175 meter, sedangkan pada bagian tengah dan
dalam teluk masing-masing sampai dengan kedalaman 130 dan 40 meter. Lapisan termoklin
yang terbentuk setelah lapisan homogen memiliki batas bawah yang sama antara daerah pada
mulut, tengah dan dalam teluk yaitu pada kedalaman 5200 meter dan di bawah kedalaman 200
meter merupakan lapisan dalam. Perairan Teluk Tomini diduga mendapat masukkan massa
air dari daerah lain yang menyusup melalui mulut teluk bagian selatan pada kedalaman sekitar
100 meter. Berbeda dengan distribusi vertikal, pada distribusi horisontal, suhu
memperlihatkan variasi nilai untuk tiap-tiap daerah pada perairan Teluk Tomini ini, terutama
untuk strata kedalaman 3 (50-75 meter) ke bawah.
Salinitas secara umum mengalami peningkatan nilai dengan bertambahnya kedalaman
perairan. Secara vertikal kondisi salinitas perairan Teluk Tomini dari permukaan sampai
dengan kedalaman 1100 meter mengalami penaikan nilai seiring dengan bertambahnya
kedalaman, tetapi pada kedalaman di bawah 100 meter nilai salinitas kembali mengalami
penurunan dengan bertambahnya kedalaman sampai dengan kedalaman 1200 meter, dan di
bawah kedalaman 200 meter salinitas relatif konstan. Fluktuasi nilai salinitas yang terjadi
pada beberapa lapisan kedalaman ini kemungkiian besar disebabkan oleb adanya arus bawah
yang membawa massa air dengan nilai salinitas yang berbeda dengan kondisi perairan Teluk
Tomini yang berasal dari perairan lain seperti Laut Maluku, mengingat perairan Teluk Tomini
ini dibatasi oleh perairan tersebut.
Pola distribusi target strength di perairan Teluk Tomini pada bulan Juli-Agustus 2003

tidak banyak dipengaruhi oleh kondisi suhu dan salinitas perairan. Nilai target strength
berkisar antara -60 dB sampai dengan -30 dB, dengan modus -57 dB. Kisaran nilai target
strength yang mendominasi perairan Teluk Tomini yaitu antara -60 dB sampai dengan -54 dB,
dengan panjang dugaan antara 10 cm sampai dengan 19,95 cm (TS = 20 Log L-80) dan

terdistribusi pada seluruh strata kedalaman, bahkan umumnya terdapat dalam frekuensi yang
ringgi.
Secara horisontal, nilai target strength pada perairan dekat pantai lebih didominasi
oleh nilai yang berukuran kecil, sedangkan untuk nilai target strength yang berukuran lebih
besar lebih banyak tersebar pada perairan lepas pantai. Distribusi target strength pada tiga
strata kedalaman pertama, memperlihatkan frekuensi yang tertinggi dibandingkan dengan
strata-strata yang lainnya. Berdasarkan distribusi nilai suhu dan salinitas untuk ketiga strata
tersebut, yaitu strata 1 (5-25 meter), strata 2 (25-50 meter) dan 3 (50-75 meter) merupakan
kisaran nilai yang cukup optimal untuk kehidupan ikan pelagis, yang mana suhu optimal untuk
ikan kehidupan ikan pelagis berkisar antara 28 OC sampai dengan 30 OC. Kisaran rata-rata
suhu dan salinitas untuk ketiga strata tersebut, berturut-turut antara 26 OC sampai dengan 28 OC
dan 34,45 psu sampai 34,s psu.
Nilai target strength untuk tiga strata kedalaman pertama didominasi oleh nilai yang
berukuran kecil, yaitu berkisar antara -60 dB sampai dengan -54 dB. Kecilnya nilai large/
slrength pada strata-strata kedalaman ini diduga bahwa pada strata-strata kedalaman ini

merupakan swimming layer dari ikan-ikan pelagis kecil, seperti ikan dari jenis layang,
kembung dan selar yang umurnnya memakan plankton, larva ikan dan ikan-ikan kecil.
Sedangkan nilai-nilai target strength yang lebih besar yaitu -49,5 dB sampai dengan -42 dB,
dengan dugaan panjang ikan antara 33,49 cm sampai dengan 79,43 cm lebih banyak dijumpai
pada strata kedalaman di bawah strata 4 (75-100 meter). Hal ini disebabkan oleh ikan-ikan
pelagis yang memiliki ukuran lebih besar, lebih menyukai karakteristik perairan dalam
dimana suhu perairan relatif dingin dan salinitas tinggi, ha1 ini scsuai dengan daya adaptasi
tubuhnya dan kebutuhan fisiologisnya.
Secara temporal, frekuensi nilai target strength yang kecil, yaitu -60 dB sampai dengan
-58,5 dB (panjang dugaan ikan antaralO - 11,88 cm) yang terdeteksi dengan sistem akustik
lebih tinggi pada siang hari dibandingkan pada malam hari. Sedangkan untuk nilai target
strength yang lehih besar yaitu -54 dB sampai dengan -36 dB, dengan panjang ikan dugaan
antara 19,95 cm sampai dengan 158,48 em, umumnya lebih banyak terdeteksi pada malam
hari. Hal ini disebabkan pada malam hari ikan-ikan pelagis besar seperti dari jenis cakalang
dan tuna melakukan migrasi vertikal dari lapisan dalam (lebih dari 250 meter) ke lapisan
termoklin atau ke atas lapisan termoklin.
Pada strata kedalaman 1 (5-25 meter) frekuensi target strength pada siang hari lebih
rendah dibandingkan pada malam hari. Hal ini diduga karena ikan-ikan pelagis yang
berukuran kecil yang berada di perrnukaan melakukan migrasi vertikal menuju lapisan di
bawahnya untuk menghindari lapisan permukaan yang semakin memanas akibat semakin

banyaknya bahang yang diserap oleh air laut pada siang hari dan juga untuk menghindari
cahaya bagi ikan-ikan pelagis kecil yang bersifat fototaksis negatif. Ikan-ikan tersebut
kemungkinan melakukan migrasi hingga strata 2 (25-50 meter) dan strata 3 (50-75 meter),
oleh karena itu tidaklah heran jika pada kedua strata ini frekuensi ikan yang ditemui lebih
banyak dari strata-strata kedalaman yang lainya.
Berdasarkan hasil konversi nilai target strength, diperoleh dugaan rata-rata panjang
ikan dengan kisaran antara 12,5 cm sampai dengan 72,5 cm. Ukuran dugaan panjang ikan
yang dominan berkisar antara 15 cm sampai dengan 2 2 5 ern yang merupakan ukuran m u m
untuk ikan dari jenis layang (Decapterzrs sp). Hal ini sesuai dengan hasil tangkapan, bahwa di
perairan Teluk Tomini pada bulan Juli-Agustus 2003 didominasi oleh ikan dari jenis layang,
terutama ikan malalugis (Decapterus macarellus).

Dokumen yang terkait

Aplikasi Split Beam Acoustic System Untuk Pendugaan Nilai Densitas Ikan Di Perairan Teluk Jakarta

0 14 77

Pengukuran Nilai dan Sebaran Target Strength lkan Pelagis dengan Metode Akustik Bim Terbagi (Split Beam Acoustic System) di Laut Sulawesi pada Bulan Agustu-September 2001.

0 7 123

Pengukuran Nilai dan Sebaran Target Strength lkan Pelagis dengan SIMRAD EK 500 Split Beam Acoustic System di Perairan Selatan Pulau Jawa Bagian Barat pada bulan Oktober 2001

0 12 97

Aplikasi Split Beam Acoustic System dalam Pendugaan Nilai dan Sebaran Densitas Ikan Pelagis di Perairan Teluk Tomini Pada Bulan Juli - Agustus 2003

0 7 109

Pengukuran NiIai Target Strength Larva Ikan dengan Split Beam Acoustic System di Perairan Teluk Tomini, Sulawesi.

0 12 90

Pengukuran Nilai Target Strength Ikan Pelagis dan Demersal Dengan Menggunakan Sistem Akustik Bim Terbagi (Split Beam Acoustic System) di Laut Arafura Pada Bulan Oktober-Nopember 2003

2 10 118

Pendugaan Sebaran Ikan Pelagis dengan Metode Trace Tracking di Perairan Teluk Tomini pada Bulan Oktober 2002

0 3 68

Pengukuran Nilai Target Strength, Densitas dan Sebaran Ikan Pelagis dengan Sistem Akustik Bim Terbagi (Split Beam Acoustic System) di Selat Ombai pada Bulan Januari 2004.

0 7 93

Pendugaan Densitas dan Sebaran Ikan Pelagis Dengan Sistem Akustik BIM Terbagi (Split Beam Acoustic System) Serta Hubungannya Dengan Faktor Oseanografi Di Perairan Laut Cina Selatan

0 6 209

Studi Tentang Arah dan Kecepatan Renang Ikan Pelagis dengan Menggunakan Akustik Bim Terbagi (Split-Beam Acoustic System) di Perairan Teluk Tomini pada Bulan Juli - Agustus 2003.

0 3 109