12 Peristiwa perpindahan kalor secara
Gambar 2.12 Peristiwa perpindahan kalor secara
konveksi
Gambar 2.12 menunjukkan perpindahan kalor secara konveksi disertai gerakan massa atau gerakan partikel- partikel zat penghantar. Perpindahan tersebut terjadi karena adanya perbedaan massa jenis. Massa jenis zat air tersebut akan berkurang dan partikel-partikelnya yang memiliki massa jenis yang lebih besar yaitu yang suhunya lebih rendah akan mengalir kebawah. Demikian seterusnya hingga air didalam tabungakan berputar terus naik dan turun.
Laju kalor (Q/t) dalam suatu benda bergantung pada luas benda yang bersentuhan dengan fluida (A) dan beda suhu antara benda dengan lingkungan (∆T). secara matematis dituliskan sebagai:
Persamaan (2.25) menunjukkanQ/t adalah kelajuan
-1 -2 o kalor (Js -1 ), h adalah koefesien konveksi (Js m C 0, A adalah luas pemukaan (m 2 ), dan ∆T adalah perubahan suhu ( o C).
Dengan h adalah koefesien konveksi dengan nilai yang bergantung pada bentuk dan kedudukan permukaan, yaitu tegak, miring, mendatar, menghadap ke bawah atau menghadap ke atas. Nilai h merupakan percobaan.
c) Radiasi Radiasi (radiation) adalah perpindahan panas oleh gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik seperti cahaya tampak, infra merah, dan radiasi ultra ungu. Radiasi yang tidak membutuhkan adanya materi, adalah transfer energi oleh gelombang elektromagnetik adalah seperti dari matahari. Semua benda memancarkan energi dengan jumlah yang sebanding dengan pangkat empat
temperatur Kelvinnya (T 4 ) dan dengan luas permukaannya. Energi yang dipancarkan atau diserap juga bergantung pada
sifat permukaan (permukaan gelap menyerap dan memancarkan lebih dari yang mengkilat), yang dikarakterisasikan oleh emisivitas, e.
Laju radiasi energi dapat dirumuskan secara matematis sebagai berikut:
0= '1 '2 (2.26) = #:; Persamaan (2.26) menunjukkan laju radiasi energi (H)
dari permukaan berbanding lurus dengan luas penampang A. Laju peningkatan sangat cepat seiring kenaikan suhu, tergantung pada pangkat empat dari suhu Kelvin, emisivitas warna benda ( :), konstanta Stefan-Boltzman yang bernilai (;
= 5,67 x 10 2 W/m .K
C. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir merupakan arahan pemikiran, untuk dapat sampai pada penemuan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. Kurikulum 2013 menuntut peserta didik untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran yang dapat mengembangkan kompetensi kognitif, afektif dan psikomotorik. Mata pelajaran fisika tidak hanya berkaitan mempelajari tentang konsep-konsep namun jugamelakukan percobaan. Belajar fisika menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung untuk mengembangkan keterampilan peserta didik, Dalam materi pelajarannya mengharuskan peserta didik untuk melakukan penyelidikan, penemuan dan percobaan agar dapat menumbuhkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan peserta didik dengan mandiri.
Model pembelajaran merupakan salah satu unsur yang dapat menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Maka dari itu, pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dirasakan sangat penting agar proses dan tujuan pembelajaran yang direncanakan dapat tercapai.
Model pembelajaran guided inquiry merupakan model-model pembelajaran yang dapat mengembangkan belajar peserta didik berperan aktif dalam proses belajar mengajar peserta didik dibimbing untuk menemukan masalah, menyelidiki sendiri dan memecahkan masalah sehingga peserta didik memiliki pengalaman langsung. Sehingga pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru saja, melainkan melibatkan peserta didik agar menumbuhkan pengetahuan kognitif dan keterampilan proses sains .
Keterampilan proses sains peserta didik perlu ditumbuhkan ,dalam pembelajaran dapat terlihat ketika melakukan praktikum dalam materi pembelajaran Dan pengetahuan kognitif peserta didik harus dikembangkan sejalan dengan proses pembelajaran sains yang dilakukan. dengan menggunakan metode prediction, observation and explanaition(POE) diharapkan dapat membantu untuk mengembangkan pengetahuan peserta didik dan mengembangkan keterampilan proses sains peserta didik. Dalam metode ini peserta didik juga dituntut untuk berperan aktif dalam pembelajaran peserta didik dapat memprediksi jawaban permasalahan, melakukan observasi dan menjelaskan hasil percobaan yang peserta didik lakukan kepada guru dan teman-temannya
Maka dari itu, pada penelitian ini menerapkan model pembelajaran guided inquiry dengan metode prediction, observation and explanaition(POE) terhadap tes hasil belajar peserta didik dan keterampilan proses sains di SMAN 4Palangkaraya.
Berdasarkan uraian deskripsi teoritis, dapat disusun kerangka pemikiran melalui bagan berikut
Pretest
Model Guided Inquiry
Kelas
o 1 dengan Metode
Eksperimen
Prediction, Observation
1Model Guided
and Explanaition (POE)
Inquiry dengan Metode
1.Memberikan Masalah
Prediction,
2. Prediction
Observation and Explanaition Pretest
3. Membagi Kelompok
Perbedaan
(POE)
4. Melakukan Hipotesis dan peningkata
5. Merancang Percobaan
n hasil belajar
6. Observation
kognitif
7. Mengumpulkan Data
8. Explanation
9. Mengambil Kesimpulan
Pretest
Perbedaan
Model Guided Inquiry
Kelas o 3 dan Eksperimen 2
peningkatan Model Guided
1.Memberikan Masalah
Pretest KPS Inquiry
2. Membagi Kelompok
3. Melakukan Hipotesis
4.. Merancang Percobaan
5. Mengumpulkan Data
6. Mengambil Kesimpulan
D. Hipotesis
Hipotesis penulisan berdasarkan rumusan masalah yaitu:
1. Ho = Tidak terdapat peningkatan Hasil belajar peserta didik antara peserta didik yang mendapatkan pembelajaran dengan
model Guided Inquiry dengan Metode Prediction, Observation and Explanaition (POE) dan pembelajaran yang menggunakan model Guided Inquiry pada materi suhu dan kalor kelas X semester II SMAN 4 .terdapat pada rumusan masalah nomor 1.
Ha = Terdapat peningktan Hasil belajar peserta didik antara peserta didik yang mendapatkan pembelajaran dengan
model Guided Inquiry dengan Metode Prediction, Observation and Explanaition (POE) dan pembelajaran yang menggunkan model Guided Inquirypada materi suhu dan kalor kelas X semester II SMAN 4 . terdapat pada rumusan masalah nomor 1.
2. Ho = Tidak terdapat peningkatan Keterampilan proses sains peserta didik antara peserta didik yang mendapatkan pembelajaran dengan model Guided Inquiry dengan Metode Prediction,
Observation and Explanaition (POE) dan pembelajaran yang menggunakan model Guided Inquiry pada materi suhu dan kalor kelas X semester II SMAN 4. terdapat pada rumusan masalah nomor 2.
Ha = Terdapat peningkatan Keterampilan proses sains peserta didik antara peserta didik yang mendapatkan pembelajaran dengan model Guided Inquiry dengan Metode Prediction, Observation and Explanaition (POE) dan pembelajaran yang menggunakan model Guided Inquiry pada materi suhu dan kalor kelas X semester II SMAN 4 terdapat pada rumusan masalah nomor 2.
3. Ho = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan Hasil belajar peserta didik antara peserta didik yang mendapatkan pembelajaran dengan model Guided Inquiry dengan Metode Prediction, Observation and Explanaition (POE) dan pembelajaran yang menggunakan model Guided Inquiry pada materi suhu dan kalor kelas X semester II SMAN 4 (Ho : < = < * ) terdapat pada rumusan masalah nomor 3.
Ha = Terdapat perbedaan yang signifikan Hasil belajar peserta didik antara peserta didik yang mendapatkan pembelajaran dengan model Guided Inquiry dengan Metode Prediction, Observation and Explanaition (POE) dan pembelajaran yang menggunkan model Guided Inquiry pada materi suhu dan kalor kelas X semester II SMAN 4 (Ha : <≠< * ) terdapat pada rumusan masalah nomor 3.
4. Ho = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan Keterampilan proses sains peserta didik antara peserta didik yang mendapatkan pembelajaran dengan model Guided Inquirydengan Metode Prediction, Observation and Explanaition (POE) dan pembeljaran dengan model Guided Inquiry pada materi suhu dan kalor kelas X semester II SMAN 4 (Ho : < = < * ) terdapat pada rumusan masalah nomor 4.
Ha =
Terdapat
yang signifikan Keterampilan proses sains peserta didik antara peserta didik yang mendapatkan pembelajaran dengan model Guided Inquirydengan Metode Prediction,
perbedaan
Observation and
Explanaition (POE)dan
pembelajaran yang menggunakan model Guided Inquirypada materi suhu dan kalor kelas X semester II SMAN 4 (Ha : <≠< * ) terdapat pada rumusan masalah nomor 4.
5. Ho = Tidak terdapat hubungan yang signifikan Hasil belajar peserta didik terhadap Keterampilan proses sains antara peserta didik yang mendapatkan pembelajaran dengan model Guided Inquiry dengan Metode Prediction, Observation and Explanaition (POE) dan pembelajaran dengan model Guided Inquirypada materi suhu dan kalor kelas X semester II SMAN 4 (Ho : < =< * ) terdapat pada rumusan masalah nomor 5.
Ha = Terdapat hubungan yang signifikan Hasil belajar peserta didik terhadap keterampilan proses sains antara peserta didik yang mendapatkan pembelajaran
model Guided Inquiry dengan Metode Prediction, Observation and Explanaition (POE) dan pembelajaran yang menggunakan model Guided Inquirypada materi suhu dan kalor kelas X semester II SMAN 4(Ha
dengan
: <≠< * )