BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Teknologi  informasi  TI  saat  ini  menjadi  teknologi  yang  banyak  diadopsi oleh  hamper  seluruh  organisasi  dan  dipercaya  dapat  membantu  meningkatkan
efisiensi  proses  yang    berlangsung,    tak  terkecuali    di    institusi  pendidikan.    Untuk mencapai hal tersebut diperlukan suatu pengelolaan TI yang ada secara terstruktur.
Kenyamanan dan peningkatan pelayanan bagi para stakeholder di lingkungan universitas dapat terus ditingkatkan dengan penerapan teknologi informasi yang tepat
sasaran.  Sekarang  ini  hampir  semua  perguruan  tinggi  menerapkan  penggunaan teknologi  informasi  sebagai  pendukung  kegiatan  operasional  pengajaran  serta
administrasi  pelaksanaan  unit  terkait  dengan  kegiatan  usaha  institusi.  Menurut Alberch  2004:35  Tata  kelola  teknologi  informasi  yang  dibutuhkan  untuk  institusi
pendidikan  tinggi  yaitu  agar  tercipta  proses  penyebaran  ilmu  dalam  kegiatan pembelajaran  yang  lebih  interaktif  dan  dinamis,  transparasi  tata  kelola  operasional
kegiatan institusi,  serta peningkatan kinerja berbasis evaluasi dengan penilaian  yang transparan,  serta  keamanan  data  serta  informasi  yang  berhubungan  dengan  hak
intelektual seseorang. Tatakelola teknologi informasi nantinya Akan menjadi jawaban agar apa yang sudah diinvestasikan untuk teknologi informasi agar dapat memberikan
hasil yang maksimal dan berguna bagi institusi.
1
Pada tahun 2015 pemerintah Indonesia telah menetapkan 14 perguruan tinggi swasta  menjadi  perguruan  tinggi  negeri  diantaranya  Universitas  Singaperbangsa
Karawang  merupakan  salah  satu  institusi  perguruan  tinggi  yang  mempunyai  tugas dan  tanggung  jawab  untuk  memberikan  pelayanan  kepada  masyarakat  dalam
menyiapkan  Sumber  Daya  Manusia  SDM  masa  depan  yang  bermutu  dan  berdaya saing tinggi.
Merujuk  peraturan  menteri  Pendidikan  dan  Kebudayaan  Republik  Indonesia nomor  49  Tahun  2014  tentang  standar  nasional  perguruan  tinggi,  oleh  karena  itu
Universitas Singaperbangsa karawang harus memenuhi standar yang telah diterapkan oleh pemerintah yaitu :
1. Standar kompetensi lulusan;
2. Standar isi pembelajaran;
3. Standar proses pembelajaran;
4. Standar penilaian pembelajaran;
5. Standar dosen dan tenaga kependidikan;
6. Standar sarana dan prasarana pembelajaran;
7. Standar pengelolaan pembelajaran; dan
8. Standar pembiayaan pembelajaran
Dalam  prosesnya  untuk  menjadi  perguruan  tinggi  negeri  Universitas Singaperbangsa Karawang membutuhkan sumber informasi yang mutakhir dan selalu
terkini.  Ketergantungan  Universitas  Singaperbangsa  Karawang  dalam  penggunaan Teknologi  Informasi sudah sangat tinggi, terlihat dari proses penerimaan mahasiswa
baru, perkuliahan, sampai dengan kelulusan dan wisuda sudah menggunakan system informasi.    Dalam  melakukan  tugasnya  tersebut  beberapa  bagian  di  Universitas
Singaperbangsa  Karawang  sudah  didukung  oleh  TI  berupa  suatu  Sistem  Informasi Akademik  SIA,  dimana untuk pengadaan dan pengelolaan tersebut dilakukan oleh
suatu divisi tersendiri yaitu Pusat Data dan Informasi PUSDATIN. Dalam  pelaksanaannya,    di    Universitas  Singaperbangsa  Karawang  terdapat
beberapa kendala yaitu: 1.
Kurang  optimalnya  pengawasan  dari  PUSDATIN  dalam  penerapan  SIA, karena dilakukan jika ada keluhan dari bagian  lain  mengenai layanan  TI
tersebut. 2.
Kebijakan  dari  manajemen    yang    sangat  dinamis,    ketika  suatu  aplikasi sudah di implementasikan untuk digunakan sering terjadi perubahan.
Berdasarkan beberapa permasalahan diatas maka penulis akan menganalisis dan mengevaluasi Sistem Informasi Akademik di Universitas Singaperbangsa Karawang.
Model  acuan  analisis  dan  evaluasi  terdapat  bermacam-macam  seperti  Peterson, WeillRoss, ITGI, AS 8015 dan COBIT. Analisis dan evaluasi dalam penulisan tesis
ini menggunakan kerangka kerja  COBIT 5.0  Control  Objectives  For  Information And  Related  Technology, dimana model perancangan COBIT lebih bersifat praktis,
lebih  kuat  dalam  checklist  audit  dan  cocok  untuk    monitoring    proses    TI    untuk membantu  tercapainya  pelaksanaan  tatakelola    TI    yang    baik.    Sedangkan  pada
model  Peterson  dan WeillRoss,  lebih bersifat teoritis dan  model  ini sesuai untuk pengaturan  atau  pembentukan  tatakelola  TI.  Dan  untuk  model  ITGI  dan  AS  8015
lebih  berorientasi  pada  proses-proses  yang  harus  dilakukan  dalam  penerapan tatakelola TI. Putra, et al., 2008 : 19
COBIT  5  PAM  digunakan  sebagai  dokumen  basis  referensi  untuk  menilai performa  kapabalitas  TI  organisasi  serta  mendefinisikan  kebutuhan-kebutuhan
minimum untuk
melakukan penilaian
output-output yang
dibutuhkan, mendefinisikan  proses  kapabilitas  dalam  2  dimensi,  proses  dan  kapabilitas,
menggunakan  indikator  proses  kapabilitas  dan  proses  performa  untuk  menentukan apakah  attribut  proses  telah  dipenuhi.  Dengan  adanya  dukungan  dari  pihak  sivitas
akademika  dan  berdasarkan  acuan  jurnal  mengenai  COBIT  5  yang  membuktikan bahwa  COBIT    mampu  menjadi  alat  pengukuran  dalam  melaksanakan  metode
evaluasi  TI  yang  tepat    untuk  mengetahui  apakah  Universitas  Singaperbangsa Karawang    telah  melakukan  pengelolaan  TI  yang  baik  terutama  dalam  hal  layanan
akademik,  dan  COBIT  5  mampu  membantu  dalam  merapihkan  tata  kelola  TI  yang sesuai  dengan  standar  dan  kebijakan  dalam  menjalankan  operasi  bisnis  yang  efektif
dan efisien, serta memenuhi kebutuhan bisnis universitas dalam hal ini kampus, maka dilakukanlah  analisis  dan  evaluasi  terhadap  tata  kelola  TI  pada  Universitas
Singaperbangsa  Karawang  dengan  menggunakan  standar  COBIT  5  Process Assessment ModelPAM.
Atas  dasar  tersebut,    maka  penulis  ingin  menganalisis  kapabilitas  tatakelola teknologi  informasi  dalam  mendukung  integrasi  PTS  ke  PTN  pada  Universitas
Singaperbangsa  Karawang  dengan  menggunakan  COBIT  Framework  5.0  Process Assesment Model PAM .
1.2 Identifikasi Masalah