Analisa Efisiensi Water Tube Boiler Berbahan Bakar Fiber, Cangkang Sawit dan Kulit Kayu Menggunakan Metode Langsung

(1)

KETEL UAP

ANALISA EFISIENSI WATER TUBE BOILER

BERBAHAN BAKAR FIBER, CANGKANG SAWIT DAN

KULIT KAYU MENGGUNAKAN METODE LANGSUNG

SKRIPSI

Skripsi ini Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Oleh:

Dosma Putra Lumban Gaol

110401029

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Beberapa faktor yang mempengaruhi efisiensi boiler adalah tekanan superheater, temperature feed water, temperature uap, jumlah uap yang dihasilkan, jumlah konsumsi bahan bakar, dan nilai kalor pembakaran bahan bakar. Penggunaan perangkat lunak chemicallogic steamtab companion untuk menghitung nilai enthalpy. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan hubungan variasi tekanan superheater dengan efisiensi boiler, hubungan variasi temperature feed water dengan efisiensi boiler, hubungan variasi jumlah uap yang dihasilkan dengan efisiensi boiler, menganalisa nilai kalor bahan bakar fiber 50% + cangkang sawit 20% + kulit kayu 30%, dan menganalisa efisiensi boiler. Dari hasil analisa yang telah dilakukan maka hubungan variasi tekanan superheater dengan efisiensi boiler relatif turun, semakin tinggi tekanan superheater maka efisiensi boiler semakin rendah. Hubungan variasi temperature feed water dengan efisiensi boiler tidak konstan naik melainkan tidak teratur atau naik turun. Hubungan variasi jumlah uap yang dihasilkan dengan efisiensi boiler relatif naik. Nilai kalor pembakaran tinggi (HHV) adalah 18673,5558 kJ/kg, nilai pembakaran rendah (LHV) adalah 17166,73986 kJ/kg. Nilai efisiensi boiler tertinggi yang dihasilkan sebesar 65,96 % dan nilai efisiensi boiler terendah yang dihasilkan adalah sebesar 55,45 %.


(7)

ABSTRACT

Some of the factors that affect the efficiency of the boiler is a superheater pressure, water feed temperature, steam temperature, the amount of steam produced, the amount of fuel consumption and calorific value fuel combustion. Steamtab chemicallogic use companion software to calculate the value of enthalpy. The aim of this study is to get relations variations in pressure superheater with boiler efficiency, the relationship of variation of temperature feed water to the boiler efficiency, the relationship varying the amount of steam produced by the boiler efficiency, analyzing the calorific value of the fuel fiber 50% + palm shells 20% + bark 30 %, and analyze the efficiency of the boiler. From the analysis that has been done then the relationship with the variation of pressure superheater boiler efficiency is relatively lower, the higher pressure boiler superheater then the lower the efficiency. Temperature variations relationship with the efficiency of the boiler feed water is not constant but irregular or ride up and down. Relationship varying the amount of steam produced by the boiler efficiency relative rise. Burning high calorific value (HHV) is 18673.5558 kJ / kg, a low combustion value (LHV) is 17166.73986 kJ / kg. The highest value boiler efficiency produced by 65.96% and the lowest value resulting boiler efficiency is equal to 55.45%.


(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan berkat, kesehatan dan hikmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Tugas Akhir di PT.Toba Pulp Lestari, Tbk.

Penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Adapun yang menjadi judul skripsi ini yaitu “Analisa

Efisiensi Water Tube Boiler Berbahan Bakar Fiber, Cangkang Sawit dan Kulit Kayu Menggunakan Metode Langsung”

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama pelaksanaan Penelitian Tugas Akhir maupun dalam penyusunan laporan. Untuk itu, melalui pengantar ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Tekad Sitepu, MT selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Ing. Ir Ikhwansyah Isranuri selaku Ketua Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Ir. M. Syahril Gultom, MT selaku Sekretaris Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

4. Abangda Paulus Purba, S.T dan Bapak Gortap Silaban selaku pembimbing lapangan penulis yang telah memberikan gambaran mengenai Water Tube Boiler dan memberikan data-data yang penulis butuhkan dalam penelitian ini.

5. Bapak Arlodis Nainggolan yang telah memberikan ijin kepada penulis dalam melakukan pengujian nilai kalor bahan bakar yang penulis butuhkan dalam penelitian ini.

6. Semua karyawan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk yang telah meluangkan waktunya untuk meninjau ke lapangan dan membantu penulis dalam melakukan pengujian nilai kalor bahan bakar yang penulis butuhkan dalam penelitian ini.


(9)

7. Kedua orang tua penulis, Ayahanda P. Lumban Gaol dan Ibunda T. Manullang, serta saudara penulis Rivanna, Doharman, Lidia, Yon Rico, Anisyah, Alex dan Winda atas kasih sayang, doa dan dukungan yang tidak berkesudahan kepada penulis.

8. Seluruh teman-teman penulis, baik teman satu angkatan 2011 juga teman- teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah menemani dan memberikan masukan serta semangat kepada penulis ”Solidarity Forever”.

Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna, baik segi teknik maupun segi materi. Oleh sebab itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi terciptanya laporan yang lebih baik di masa yang akan datang. Akhir kata, penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya.

Medan, Juli 2015

Dosma Putra Lumban Gaol NIM.110401029


(10)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR SIMBOL ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Metodologi Penulisan ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Pengertian Boiler ... 5

2.2 Prinsip Kerja Boiler ... 6

2.3 Klasifikasi Boiler ... 7

2.4 Komponen Boiler ... 8

2.5 Bahan Bakar ... 18

2.6 Siklus Rankine ... 20

2.7 Metode Pengujian Efisiensi Boiler ... 23


(11)

2.9 Nilai Kalor (Heating Value) ... 26

2.10 Kebutuhan Udara Pembakaran ... 27

2.11 Gas Asap ... 28

2.12 Volume Gas Asap ... 29

2.13 Perhitungan Efisensi Boiler ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

3.1.1 Tempat Penelitian ... 30

3.1.2 Waktu Penelitian ... 30

3.2 Alat dan Bahan ... 30

3.2.1 Alat ... 30

3.2.2 Bahan ... 34

3.3 Prosedur Penelitian ... 34

3.4 Analisa Data ... 35

3.5 Skema Alur Pengerjaan Skripsi ... 36

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ... 37

4.1 Bahan Bakar Boiler ... 37

4.2 Nilai Kalor Bahan Bakar ... 39

4.2.1 Analisa Nilai Kalor Bahan Bakar Fiber 50 % + Cangkang Kelapa Sawit 20 % + Kulit Kayu 30 % ... 40

4.3 Kebutuhan Udara Bahan Bakar ... 41

4.4 Perhitungan Gas Asap ... 41

4.5 Volume Gas Asap ... 42

4.6 Perhitungan Efisiensi Boiler ... 42

4.6.1 Perhitungan Efisiensi Boiler Saat Baru ... 43

4.6.2 Analisa Berdasarkan Data 1 ... 44

4.6.3 Analisa Berdasarkan Data 2 ... 46

4.6.4 Analisa Berdasarkan Data 3 ... 47

4.6.5 Analisa Berdasarkan Data 4 ... 49

4.6.6 Analisa Berdasarkan Data 5 ... 50


(12)

4.6.8 Analisa Berdasarkan Data 7 ... 53

4.6.9 Analisa Berdasarkan Data 8 ... 55

4.6.10 Analisa Berdasarkan Data 9 ... 56

4.6.11 Analisa Berdasarkan Data 10 ... 58

4.6.12 Analisa Berdasarkan Data 11 ... 59

4.6.13 Analisa Berdasarkan Data 12 ... 61

4.6.14 Analisa Berdasarkan Data 13 ... 62

4.6.15 Analisa Berdasarkan Data 14 ... 64

4.6.16 Analisa Berdasarkan Data 15 ... 65

4.6.17 Analisa Berdasarkan Data 16 ... 67

4.6.18 Analisa Berdasarkan Data 17 ... 68

4.6.19 Analisa Berdasarkan Data 18 ... 70

4.6.20 Analisa Berdasarkan Data 19 ... 71

4.6.21 Analisa Berdasarkan Data 20 ... 73

4.6.22 Analisa Berdasarkan Data 21 ... 74

4.6.23 Analisa Berdasarkan Data 22 ... 76

4.6.24 Analisa Berdasarkan Data 23 ... 77

4.6.25 Analisa Berdasarkan Data 24 ... 79

4.6.26 Analisa Berdasarkan Data 25 ... 80

4.6.27 Analisa Berdasarkan Data 26 ... 82

4.6.28 Analisa Berdasarkan Data 27 ... 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 96

5.1 Kesimpulan ... 96

5.2 Saran ... 97

DAFTAR PUSTAKA ... 98


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data hasil percobaan Bom Kalorimeter ... 35

Tabel 4.1 Komposisi dari unsur-unsur kimia bahan bakar ... 38

Tabel 4.2 Hasil analisa nilai kalor bahan bakar fiber 50 % + cangkang sawit 20 % + kulit kayu 30 % ... 41

Tabel 4.3 Hubungan tekanan superheater dengan steam flow ... 85

Tabel 4.4 Hubungan enthalpy uap dengan efisiensi boiler ... 87

Tabel 4.5 Hubungan tekanan superheater dengan efisiensi boiler ... 89

Tabel 4.6 Hubungan temperature feed water dengan efisiensi boiler ... 91


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Ketel uap pipa api... 7

Gambar 2.2 Ketel uap pipa air ... 8

Gambar 2.3 Bagian-bagian boiler ... 9

Gambar 2.4 Ruang bakar ... 10

Gambar 2.5 Steam drum ... 10

Gambar 2.6 Air heater ... 11

Gambar 2.7 Dust collector ... 11

Gambar 2.8 Feed water tank ... 12

Gambar 2.9 Daerator tank ... 12

Gambar 2.10 Boiler feed pump ... 13

Gambar 2.11 Secondary air fan... 13

Gambar 2.12 Induced draft fan ... 13

Gambar 2.13 Primary air fan ... 14

Gambar 2.14 Cerobong asap ... 14

Gambar 2.15 Ash convenyor dan penampungan ash ... 15

Gambar 2.16 Savety valve ... 15

Gambar 2.17 Gelas penduga ... 16

Gambar 2.18 Blow down valve ... 16

Gambar 2.19 Manometer ... 17

Gambar 2.20 Kran pemasukan air... 17

Gambar 2.21 Panel utama ... 18


(15)

Gambar 2.23 Cangkang yang telah dihaluskan ... 20

Gambar 2.24 Kulit kayu yang telah dihaluskan ... 20

Gambar 2.25 Bagan alir siklus rankine sederhana ... 21

Gambar 2.26 Diagram T-s siklus Rankine sederhana ... 21

Gambar 2.27 Diagram alir siklus Rankine dengan satu tingkat ekstraksi ... 22

Gambar 2.28 DiagramT-s siklus Rankine dengan satu tingkat ekstraksi ... 22

Gambar 2.29 Diagram T-s ... 26

Gambar 3.1 Orificemeter ... 30

Gambar 3.2 Steam flow meter ... 31

Gambar 3.3 Termometer ... 31

Gambar 3.4 Manometer ... 32

Gambar 3.5 Bom Kalorimeter ... 32

Gambar 3.6 Blender ... 33

Gambar 3.7 Timbangan Digital ... 33

Gambar 3.8 Alur pengerjaan skripsi ... 36

Gambar 4.1.Grafik hubungan tekanan superheater dengan jumlah uap yang dihasilkan ... 86

Gambar 4.2.Grafik hubungan antara enthalpy uap dengan efisiensi boiler ... 88

Gambar 4.3. Grafik hubungan antara tekanan superheater dengan efisiensi boiler ... 90

Gambar 4.4. Grafik hubungan antara temperature feed water dengan efisiensi boiler ... 92


(16)

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL ARTI SATUAN

η Efisensi (%)

T Temperatur (oC)

HHV High heating value (kj/kg)

LHV Low heating value (kj/kg)

h Entalpi (kJ/kg)

Wf Konsumsi bahan bakar (kg/jam)

Ws Kapasitas produksi uap (kg/jam)

Vg Volume gas asap (m3/kgBB)

P Tekanan (bar)

α Faktor kelebihan udara (%)

Gt Berat gas asap teoritis (kg/kgBB)

Gs Berat gas asap sebenarnya (kg/kgBB)

Ut Kebutuhan udara teoritis (kg/kgBB)

Us Kebutuhan udara sebenarnya (kg/kgBB)

h1 Enthalpy feed water (kJ/kg)

h3 Enthalpy uap (kJ/kg)


(17)

ABSTRAK

Beberapa faktor yang mempengaruhi efisiensi boiler adalah tekanan superheater, temperature feed water, temperature uap, jumlah uap yang dihasilkan, jumlah konsumsi bahan bakar, dan nilai kalor pembakaran bahan bakar. Penggunaan perangkat lunak chemicallogic steamtab companion untuk menghitung nilai enthalpy. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan hubungan variasi tekanan superheater dengan efisiensi boiler, hubungan variasi temperature feed water dengan efisiensi boiler, hubungan variasi jumlah uap yang dihasilkan dengan efisiensi boiler, menganalisa nilai kalor bahan bakar fiber 50% + cangkang sawit 20% + kulit kayu 30%, dan menganalisa efisiensi boiler. Dari hasil analisa yang telah dilakukan maka hubungan variasi tekanan superheater dengan efisiensi boiler relatif turun, semakin tinggi tekanan superheater maka efisiensi boiler semakin rendah. Hubungan variasi temperature feed water dengan efisiensi boiler tidak konstan naik melainkan tidak teratur atau naik turun. Hubungan variasi jumlah uap yang dihasilkan dengan efisiensi boiler relatif naik. Nilai kalor pembakaran tinggi (HHV) adalah 18673,5558 kJ/kg, nilai pembakaran rendah (LHV) adalah 17166,73986 kJ/kg. Nilai efisiensi boiler tertinggi yang dihasilkan sebesar 65,96 % dan nilai efisiensi boiler terendah yang dihasilkan adalah sebesar 55,45 %.


(18)

ABSTRACT

Some of the factors that affect the efficiency of the boiler is a superheater pressure, water feed temperature, steam temperature, the amount of steam produced, the amount of fuel consumption and calorific value fuel combustion. Steamtab chemicallogic use companion software to calculate the value of enthalpy. The aim of this study is to get relations variations in pressure superheater with boiler efficiency, the relationship of variation of temperature feed water to the boiler efficiency, the relationship varying the amount of steam produced by the boiler efficiency, analyzing the calorific value of the fuel fiber 50% + palm shells 20% + bark 30 %, and analyze the efficiency of the boiler. From the analysis that has been done then the relationship with the variation of pressure superheater boiler efficiency is relatively lower, the higher pressure boiler superheater then the lower the efficiency. Temperature variations relationship with the efficiency of the boiler feed water is not constant but irregular or ride up and down. Relationship varying the amount of steam produced by the boiler efficiency relative rise. Burning high calorific value (HHV) is 18673.5558 kJ / kg, a low combustion value (LHV) is 17166.73986 kJ / kg. The highest value boiler efficiency produced by 65.96% and the lowest value resulting boiler efficiency is equal to 55.45%.


(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Era globalisasi semakin membuat masyarakat dunia tertantang, karena pesatnya perkembangan dunia yang mengakibatkan antar negara bersaing. Hal ini berdampak pada pemenuhan kebutuhan akan energi atau bahan bakar juga akan semakin bertambah, yang mana dunia industri merupakan salah satu pengkonsumsi energi atau bahan bakar yang cukup besar. Faktor tersebut banyak berpengaruh terhadap kecenderungan ekonomis, sehingga harga bahan bakar semakin meningkat. Semakin meningkatnya harga bahan bakar semakin menipis pula ketersediaan bahan bakar. Hal itu membuat penurunan kualitas efisiensi peralatan industri khususnya boiler.

Boiler mempunyai peranan yang sangat penting dalam kelangsungan kinerja dari sebuah pabrik penghasil pulp (bubuk kertas yang di padatkan) dengan kata lain bisa dikatakan sebagai jantung dari pabrik penghasil pulp. Fungsi dari boiler adalah menghasilkan uap yang digunakan untuk kebutuhan proses pabrik, dan membangkitkan listrik untuk kebutuhan pabrik maupun perumahan karyawan di sekitar pabrik.

Peralatan pabrik yang berupa sistem boiler merupakan aset yang sangat penting bagi perusahaan. Boiler disini mempunyai peranan penting dalam proses produksi uap, dimana uap ini nantinya akan digunakan untuk memutar turbin uap sebagai penghasil energi listrik untuk kebutuhan pabrik dan uap keluaran turbin digunakan untuk proses pemasakan (digester), di MILL SITE uap menjadi kebutuhan utama.

Apabila terjadi gangguan pada sistem boiler tersebut maka kelancaran dan kontinuitas produksi uap akan terganggu sehingga produksi pulp yang dihasilkan juga akan mengalami gangguan. Untuk mengetahui kinerja Multi Fuel Boiler


(20)

yang ada di MILL SITE maka penulis akan menganalisa dan menghitung efisiensi Multi Fuel Boiler di perusahaan tersebut.

Disamping itu juga sering kali efisiensi kualitas kerja boiler tersebut diabaikan padahal peningkatan efisiensi kualitas kerja boiler itu sendiri akan memberikan nilai ekonomis sendiri bagi perusahaan. Oleh karena itu peningkatan efisiensi boiler ini sangat penting guna mendapatkan output yang baik.

Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk membahas dan ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang hal-hal yang berkaitan dengan Multi Fuel Boiler di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.

1.2.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang diambil untuk dipelajari dalam tugas akhir ini adalah :

1) Menganalisa efisiensi water tube boiler dan membandingkan efisiensi saat baru dengan keadaan sekarang di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.

2) Mendapatkan hubungan variasi tekanan superheater, suhu air umpan, jumlah uap yang dihasilkan dengan efisiensi boiler.

1.3.Batasan Masalah

Dalam penyusunan laporan ini, penulis membatasi masalah-masalah yang akan dibahas. Adapun batasan masalah yang akan dibahas dalam laporan ini adalah:

1) Menghitung efisiensi water tube boiler dari data yang ada di lapangan. 2) Berdasarkan dari konsumsi bahan bakar yang digunakan maka persentase

perbandingan bahan bakar tidak berubah, sehingga nilai kalor pembakaran rendah (LHV) tidak berubah.

3) Metode analisa water tube boiler yang digunakan metode secara langsung. 4) Nilai kalor bahan bakar diuji dengan menggunakan bom kalorimeter. 5) Mencari nilai enthalpy menggunakan software chemicallogic steamtab


(21)

1.4.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1) Bagi penulis sendiri menambah wawasan dan pengetahuan tentang water tube boiler.

2) Sebagai bahan perbandingan bagi mahasiswa lain yang akan membahas hal yang sama.

3) Membandingkan antara teori yang diperoleh dari bangku perkuliahan dengan yang ada di lapangan.

1.5.Metodologi Penulisan

Metodologi penulisan yang digunakan pada penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1) Metode studi lapangan, yaitu dengan melakukan pengambilan data terhadap objek yang diteliti secara langsung kelapangan.

2) Konsultasi dengan pembimbing lapangan dan dosen pembimbing di perkuliahan.

3) Studi literatur yaitu mempelajari buku-buku referensi dalam melengkapi teori-teori yang berhubungan dengan water tube boiler.

4) Browsing internet, berupa studi artikel-artikel, gambar-gambar dan buku elektronik (e-book) serta data-data lain yang berhubungan.

1.6.Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan pada tugas akhir ini adalah : BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan pendahuluan tentang studi kasus dan pemecahan masalah yang berisi antara lain : Latar belakang, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penulisan dan sistematika penulisan.


(22)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi dasar teori dari topik yang dikaji dan digunakan sebagai landasan dalam memecahkan masalah dan menganalisis permasalahan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi metode perancangan serta langkah yang dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan, beserta variabel-variabel yang akan diukur.

BAB IV ANALISIS DATA

Pada bab ini akan diuraikan tentang proses perhitungan dari data-data yang sudah didapatkan, perhitungan dilakukan berdasarkan landasan teori dimana rumus-rumus tersebut akan digunakan untuk mendapatkan data-data hasil yang diinginkan proses perhitungan dan pembahasan akan disajikan secara teratur dan terangkai dengan baik.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari analisa yang dilakukan terhadap permasalahan dan saran hasil penelitian untuk generasi berikutnya


(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Boiler

Menurut Djokosetyardjo (2003), boiler atau ketel uap adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air dididihkan sampai menjadi steam, volumnya akan meningkat sekitar 1.600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik. Secara proses konversi energi, boiler memiliki fungsi untuk mengkonversi energi kimia yang tersimpan di dalam bahan bakar menjadi energi panas yang tertransfer ke fluida kerja.

Boiler yang digunakan di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk ada 2 yaitu Multi Fuel Boiler dan Recovery Boiler. Multi Fuel Boiler ini menggunakan bahan bakar fiber, cangkang sawit dan kulit kayu sedangkan Recovery Boiler menggunakan bahan bakar limbah hasil pengolahan pulp. Boiler yang akan saya teliti adalah Multi Fuel Boiler.

Sistem boiler terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui system pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.


(24)

Air yang disuplai ke boiler untuk dirubah menjadi steam disebut air umpan. Dua sumber air umpan adalah:

1. Kondensat atau steam yang mengembun yang kembali ke proses.

2. Air make up (air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan dari luar ruang boiler ke plant proses.

2.2.Prinsip Kerja Boiler

Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dipindahkan ke air sampai terbentuk uap. Uap pada tekanan tertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air dididihkan sampai menjadi steam, volumenya akan meningkat sekitar 1.600 kali.

Sistem boiler terdiri dari : sistem air umpan, sistem uap dan sistem bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai valve disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan uap diatur menggunakan valve dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.

Air yang disuplai ke boiler untuk dirubah menjadi uap disebut air umpan. Dua sumber air umpan adalah: kondensat atau steam yang mengembun yang kembali dari proses dan make uap water (air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan dari luar ruang boiler dan plant proses. Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan economizer untuk memanaskan awal air umpan menggunakan limbah panas pada gas buang. Bahan baku yang digunakan untuk membuat steam adalah air bersih. Air


(25)

yang telah diproses di alirkan menggunakan pompa ke deaerator tank hingga pada level yang sudah ditentukan. Pemanasan dalam deaerator adalah dengan menggunakan uap sisa yang berasal dari hasil pemutaran turbin. Dalam hal ini terdapat beberapa tahap sirkulasi steam untuk pemanasan awal deaerator

2.3. Klasifikasi Boiler

Berbagai bentuk boiler telah berkembang mengikuti kemajuan teknologi dan evaluasi dari produk-produk boiler sebelumnya yang dipengaruhi oleh gas buang boiler yang mempengaruhi lingkungan dan produk uap seperti apa yang akan dihasilkan.

Berdasarkan fluida yang mengalir didalamnya : a) Ketel uap pipa api

Tipe ketel uap api memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan tekanan uap yang rendah.

Cara kerja : proses pengapian terjadi didalam pipa, kemudian panas yang dihasilkan dihantarkan langsung kedalam boiler yang berisi air. Besar dan konstruksi ketel uap mempengaruhi kapasitas dan tekanan yang dihasilkan ketel uap tersebut.

Gambar 2.1 Ketel uap pipa api


(26)

b) Ketel uap pipa air

Tipe ketel uap air memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang tinggi.

Cara kerja : proses pengapian terjadi diluar pipa, kemudian panas yang dihasilkan memanaskan pipa yang berisi air dan sebelumnya air tersebut dikondisikan terlebih dahulu melalui economizer, kemudian uap yang dihasilkan terlebih dahulu dikumpulkan di dalam sebuah drum uap. Sampai tekanan dan temperatur sesuai, melalui tahap secondary superheater dan primary superheater baru uap dilepaskan ke pipa utama distribusi. Didalam pipa air, air yang mengalir harus dikondisikan terhadap mineral atau kandungan lainnya yang larut.

Gambar 2.2 Ketel uap pipa air

(Sumbe

2.4.Komponen Boiler

Komponen sistem boiler terdiri dari komponen utama dan komponen bantu yang masing-masing memiliki fungsi untuk menyokong prinsip kerja ketel uap.


(27)

Gambar 2.3 Bagian-bagian boiler

(Sumber :

Komponen utama ketel uap terdiri dari: a. Pembakar

Pembakar (burner) adalah alat yang digunakan untuk mencampur bahan bakar dan udara. Caranya adalah dengan menyemprotkan kedalam ruang dapur melalui mulut-mulut pembakar atau brander, sedangkan udara dimasukkan lewat sekeliling mulut pembakar tersebut. Ada beberapa macam sistem brender tergantung pada sistem pengabutannya, yaitu sistem pengabut uap/udara dan sistem pengabut tekan. Pada sistem pengabut uap/udara caranya adalah uap/udara dipancarkan melalui mulut pembakar (brender) dan akibat dari pancaran ini minyak akan terisap.

b. Pipa Evaporator

Pipa evaporator merupakan pipa – pipa yang berfungsi sebagai pipa penguapan yaitu merubah air menjadi uap, pipa evaporator terletak disepanjang dinding ketel mengelilingi alat pembakar (Furnace).

c. Ruang bakar

Ruang bakar (furnace) adalah dapur penerima panas bahan bakar untuk pembakaran, yang terdapat fire gate dibagian bawah sebagai alas bahan


(28)

bakar dan yang sekelilingnya adalah pipa-pipa air ketel yang menempel pada dinding ruang pembakaran yang menerima panas dari bahan bakar secara radiasi, konveksi, konduksi.

Gambar 2.4 Ruang Bakar Sumber : PT. Toba Pulp Lestari,Tbk d. Drum

Drum merupakan tempat menampung air dari economizer sekaligus sebagai pemisah uap dan air. Pada konstruksi sebuah boiler terdapat 2 buah drum yakni drum uap dan drum lumpur. Drum uap berfungsi untuk menampung uap hasil dari sirkulasi. Drum lumpur merupakan drum yang posisinya di bawah drum uap dan berfungsi sebagai pengumpul air panas yang akan didistribusikan ke dalam wall tube.

Gambar 2.5 Steam Drum Sumber : PT. Toba Pulp Lestari,Tbk e. Pemanas lanjut

Pemanas lanjut (superheater) adalah bagian-bagian ketel yang berfungsi sebagai pemanas uap, dari saturated steam menjadi super heated steam.


(29)

f. Pemanas udara

Pemanas udara (air heater) adalah alat pemanas udara penghembus bahan bakar. Flue gas yang masih memiliki panas yang tinggi dapat digunakan untuk memanaskan udara pembakaran didalam air heater.

Gambar 2.6 Air Heater Sumber : PT. Toba Pulp Lestari,Tbk g. Dust collector

Dust collector adalah alat pengumpul abu atau penangkap abu pada sepanjang aliran gas pembakaran bahan bakar sampai kepada gas buang.

Gambar 2.7 Dust Collector Sumber : PT. Toba Pulp Lestari,Tbk h. Soot blower

Soot blower adalah alat yang berfungsi sebagai pembersih jelaga atau abu yang menempel pada pipa-pipa.

Sedangkan untuk komponen bantu dalam sistem ketel uap antara lain: 1) Air pengisi ketel (boiler feed water)

Air pengisi ketel didapatkan dari 2 sumber yaitu: air condensate, didapatkan dari hasil pengembunan uap bekas yang telah digunakan sebagai pemanas pada evaporator, juice heater dan vacuum pan. Air condensate ini ditampung


(30)

dan kemudian dialirkan ke station boiler sebagai air umpan pengisi ketel dengan persyaratan Ph: 8,5, Iron (ppm) : 0,002, Oxygen (ppm) : 0,02.

Gambar 2.8 Feed Water Tank Sumber : PT. Toba Pulp Lestari,Tbk 2) Dearator

Merupakan pemanas air sebelum dipompa kedalam ketel sebagai air pengisian. Media pemanas adalah exhaust steam pada tekanan ± 1 kg/cm2 dengan suhu ± 150°C, sehingga didapatkan air pengisian ketel yang bersuhu antara 100°C-105°C. Fungsi utamanya adalah menghilangkan oksigen (O2) dan untuk menghindari terjadinya karat pada dinding ketel.

Gambar 2.9 Dearator Tank Sumber : PT. Toba Pulp Lestari,Tbk 3) Boiler feed water pump

Berfungsi untuk melayani kebutuhan air pengisi ketel yang dijadikan uap, sampai dengan kapasitas ketel yang maksimum, sehingga ketel uap akan dapat bekerja dengan aman. Kapasitas pompa harus lebih tinggi dari kapasitas ketel, minimum 1,25 kali, tekanan pompa juga harus lebih tinggi dari tekanan kerja ketel, agar dapat mensupply air ke dalam ketel.


(31)

Gambar 2.10 Boiler Feed Pump Sumber : PT. Toba Pulp Lestari,Tbk 4) Secondary Fan

Merupakan alat bantu ketel yang berfungsi sebagai penyuplai udara untuk menyempurnakan proses pembakaran.

Gambar 2.11 Secondary Air Fan Sumber : PT. Toba Pulp Lestari,Tbk 5) Induced Draft Fan (I.D.F)

Induced Draft Fan berfungsi sebagai penghisap gas asap hasil pembakaran bahan bakar.

Gambar 2.12 Induced Draft Fan Sumber : PT. Toba Pulp Lestari,Tbk


(32)

6) Force Draft Fan (F.D.F)

Dalam ruang pembakaran pertama, udara pembakaran ditiupkan oleh blower penghebus udara (forced draft fan) melalui kisi-kisi bagian bawah dapur (fire grates/under roaster).

Gambar 2.13 Primary Air Fan Sumber : PT. Toba Pulp Lestari,Tbk 7) Cerobong asap (Chimney)

Berfungsi untuk membuang udara sisa pembakaran. Diameter cerobong berkisar berukuran 10 m dan tinggi cerobong 80 m, ini berbeda setiap industri.

Gambar 2.14 Cerobong Asap Sumber : PT. Toba Pulp Lestari,Tbk 8) Ash Conveyor

Merupakan alat pembawa atau pengangkut abu dari sisa-sisa pembakaran bahan bakar, baik yang dari rangka bakar (fire grate) ataupun juga dari alat-alat pengumpul abu (dust collector), untuk dibuang dan diteruskan ke kolam penampungan dan ini biasanya digunakan sebagai kompos diperkebunan.


(33)

Gambar 2.15 Ash Convenyor dan Penampungan Ash Sumber : PT. Toba Pulp Lestari,Tbk

Alat Pengaman Ketel Uap

1. Katup Pengaman (Safety Valve)

Alat ini bekerja membuang uap pada tekanan yang telah ditentukan sesuai dengan penyetelan klep pada alat ini. Penyetelan hanya dilakukan bersama hanya dengan petugas BPNKK (Badan Pembina Normal Keselamatan Kerja) setelah adanya pemeriksaan berkala atau revisi besar.

Gambar 2.16 Savety Valve Sumber : PT. Toba Pulp Lestari,Tbk

2. Gelas Penduga (Sight Glass)

Gelas penduga adalah alat untuk melihat tinggi air didalam drum atas, untuk memudahakan pengontrolan air dalam ketel waktu operasi.


(34)

Agar tidak terjadi penyumbatan-penyumbatan pada kran-kran uap dan air pada alat ini, maka perlu diadakan spui air secara priodik pada semua kran minimal setiap 3 (tiga) jam. Gelas penduga ini dilengkapi dengan alat pengontrol air otomatis, bel akan berbunyi dan lampu merah akan menyala pada waktu kekurangan air. Pada waktu kekurangan air, bell akan berbunyi dan lampu kuning akan hidup.

Gambar 2.17 Gelas Penduga Sumber : PT. Toba Pulp Lestari,Tbk 3. Keran Blow Down

Keran blow down (blow down valve) berfungsi untuk membuang kotoran berupa lumpur atau endapan yang tidak terlarut (total dissolved solid) dari dalam ketel.

Gambar 2.18 Blow Down Valve Sumber : PT. Toba Pulp Lestari,Tbk 4. Pengukur Tekanan (Manometer)

Manometer adalah alat pengukur tekanan uap di dalam ketel yang dipasang satu buah untuk tekanan uap di panasi lanjut dan satu buah lagi


(35)

untuk tekan uap basah. Untuk menguji kebenaran penunjuk alat ini, pada setiap manometer di pasang kran cabang tiga yang digunakan untuk memasang manometer panera (manometer tera).

Gambar 2.19 Manometer Sumber : PT. Toba Pulp Lestari,Tbk 5. Kran Uap Induk

Kran uap induk berfungsi sebagai alat untuk membuka dan menutup aliran uap keluar ketel yang terpasang pada pipa induk. Alat ini dibuat dari bahan tahan panas dan tekanan tinggi.

6. Kran Pemasukan Air

Kran pemasukan air terdiri 2 (dua) buah kran yaitu satu buah kran ulir dan satu buah lagi kran arah (non return valve). Kedua alat ini terbuat dari bahan yang tahan panas dan tekanan tinggi.

Gambar 2.20 Kran pemasukan air Sumber : PT. Toba Pulp Lestari,Tbk 7. Panel Utama (Main Panel)

Panel Utama (Main Panel) berfungsi sebagai pengontrol atau alat pengaman semua alat-alat pada boiler.


(36)

Gambar 2.21 Panel Utama Sumber : PT. Toba Pulp Lestari,Tbk

2.5.Bahan Bakar

Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar. Pada bagian ini, yang akan dibahas lebih lanjut adalah sistem bahan bakar. Bahan bakar (fuel) adalah segala bahan yang dapat dibakar (Ir.Syamsir A : 146). Bahan bakar dibakar untuk menghasilkan panas (kalor).

Bahan bakar hanya dapat terbakar bila sudah cukup panas. Proses pembakaran merupakan proses kimia antara bahan bakar, udara dan panas. Proses pembakaran yang terjadi di dalam ruang bakar ketel (boiler) bertujuan untuk merubah air menjadi uap.

Pengetahuan mengenai sifat bahan bakar membantu dalam memilih bahan bakar yang benar untuk keperluan yang benar dan untuk penggunaan bahan bakar yang efisien. Uji laboratorium biasanya digunakan untuk mengkaji sifat dan kualitas bahan bakar. Jadi untuk melakukan pembakaran diperlukan dua unsur, yaitu :

a. Bahan bakar b. Oksigen

Berbagai jenis bahan bakar (seperti bahan bakar cair, padat, dan gas) yang tersedia tergantung pada berbagai faktor seperti biaya, ketersediaan, penyimpanan, handling, dan lain-lain.

1) Bahan bakar padat

Bahan bakar padat yang terdapat dibumi kita ini berasal dari zat-zat organik. Bahan bakar padat mengandung unsur-unsur antara lain : Zat arang atau Karbon (C), zat lemas atau Nitrogen (N), Hidrogen (H), Belerang (S), zat


(37)

asam atau Oksigen (O) Abu dan Air yang kesemuanya itu terikat dalam satu persenyawaan kimia.

2) Bahan bakar cair

Bahan bakar cair berasal dari minyak bumi. Minyak bumi didapat dari dalam tanah dengan jalan mengebornya pada ladang-ladang minyak, dan memompanya sampai ke atas permukaan bumi, untuk selanjutnya diolah lebih lanjut menjadi berbagai jenis minyak bakar.

3) Bahan bakar gas

Didalam tanah banyak terkandung : Gas Bumi (Petrol Gas) atau sering disebut pula dengan gas alam, yang timbul pada saat proses pembentukan minyak bumi, gas tambang, dan gas rawa CH4 (Methane). Seperti halnya dengan minyak bumi, gas alam tersebut diperoleh dengan jalan pengeboran dari dalam tanah, baik di daratan maupun pada lepas pantai terhadap lokasi-lokasi yang diduga terdapat kandungan gas alam.

Bahan bakar yang digunakan untuk Multi Fuel Boiler ini adalah limbah dari Proses Persiapan Kayu (Wood Preparation) yaitu kulit kayu. Namun kulit kayu tersebut tidak mencukupi untuk proses produksi uap di boiler, sehingga perusahaan membeli cangkang sawit dari Pabrik Kelapa Sawit. Dan juga, karena dipengaruhi oleh nilai ekonomis, yaitu harga cangkang sawit yang cukup mahal, maka perusahaan mencampur bahan bakar tersebut dengan fiber sawit yang juga di beli dari Pabrik Kelapa Sawit. Sehingga Multi Fuel Boiler ini menggunakan 3 macam bahan bakar, yaitu: fiber, cangkang sawit dan kulit kayu.

Gambar 2.22 Fiber yang telah dihaluskan Sumber : PT. Toba Pulp Lestari,Tbk


(38)

Gambar 2.23 Cangkang yang telah dihaluskan Sumber : PT. Toba Pulp Lestari,Tbk

Gambar 2.24 Kulit kayu yang telah dihaluskan Sumber : PT. Toba Pulp Lestari,Tbk 2.6.Siklus Rankine

Siklus Rankine adalah siklus teoritis yang mendasari siklus kerja dari suatu pembangkit daya uap. Siklus Rankine berbeda dengan siklus-siklus udara ditinjau dari fluida kerjanya yang mengalami perubahan fase selama siklus pada saat evaporasi dan kondensasi, oleh karena itu fluida kerja untuk siklus Rankine harus merupakan uap. Siklus Rankine ideal tidak melibatkan beberapa masalah irreversibilitas internal. Irreversibilitas internal dihasilkan dari gesekan fluida, throttling, dan pencampuran, yang paling penting adalah irreversibilitas dalam turbin dan pompa dan kerugian-kerugian tekanan dalam penukar-penukar panas, pipa-pipa, bengkokan-bengkokan, dan katup-katup. Temperatur air sedikit meningkat selama proses kompresi isentropik karena ada penurunan kecil dari volume jenis air, air masuk boiler sebagai cairan kompresi pada kondisi 2 dan meninggalkan boiler sebagai uap kering pada kondisi 3. Boiler pada dasarnya penukar kalor yang besar dimana sumber


(39)

panas dari pembakaran gas, reaktor nuklir atau sumber yang lain ditransfer secara esensial ke air pada tekanan konstan. Uap superheater pada kondisi ke 3 masuk ke turbin yang mana uap diexpansikan secara isentropik dan menghasilkan kerja oleh putaran poros yang dihubungkan pada generator lisrik. Temperatur dan tekanan uap jatuh selama proses ini mencapai titik 4, dimana uap masuk ke kondensor dan pada kondisi ini uap biasanya merupakan campuran cairan-uap jenuh dengan kualitas tinggi.

Uap dikondensasikan pada tekanan konstan di dalam kondensor yang merupakan alat penukar kalor mengeluarkan panas ke medium pendingin.

Gambar 2.25 Bagan alir siklus Rankine sederhana Sumber : Cengel

Gambar 2.26 Diagram T-s siklus Rankine sederhana Sumber : Cengel


(40)

Salah satu modifikasi dari siklus Rankine dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2.27 Diagram alir siklus Rankine dengan satu tingkat ekstraksi Uap panas lanjut dari ketel memasuki turbin, setelah melalui beberapa tingkatan sudu turbin, sebagian uap diekstraksikan ke deaerator, sedangkan sisanya masuk ke kondensor dan dikondensasikan didalam kondensor. Selanjutnya air dari kondensor dipompakan ke deaerator juga. Di dalam deaerator, uap yang berasal dari turbin yang berupa uap basah bercampur dengan air yang berasal dari kondensor. Kemudian dari deaerator dipompakan kembali ke ketel, dari ketel ini air yang sudah menjadi uap kering dialirkan kembali lewat turbin.

Tujuan uap diekstraksikan ke deaerator adalah untuk membuang gas-gas yang tidak terkondensasi sehingga pemanasan pada ketel dapat berlangsung efektif, mencegah korosi pada ketel, dan meningkatkan efisiensi siklus. Untuk mempermudah penganalisaan siklus termodinamika ini, proses-proses tersebut di atas disederhanakan dalam bentuk diagram berikut :


(41)

2.7.Metode Pengkajian Efisiensi Boiler

Metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pada skripsi ini adalah metode langsung. Secara umum skripsi ini akan membahas analisa nilai kalor bahan bakar dan perhitungan efisiensi boiler.

Efisiensi adalah suatu tingkatan kemampuan kerja dari suatu alat. Sedangkan efisiensi pada boiler atau ketel uap yang didapatkan dari perbandingan antara energi yang dipindahkan atau diserap oleh fluida kerja didalam ketel dengan masukan energi kimia dari bahan bakar.

Terdapat dua metode pengkajian efisiensi boiler : 1) Metode Langsung

Energi yang didapat dari fluida kerja (air dan steam) dibandingkan dengan energi yang terkandung dalam bahan bakar boiler. Metodologi ini dikenal juga sebagai, metode input-output’ karena kenyataan bahwa metode ini hanya memerlukan keluaran/output (steam) dan panas masuk/input (bahan bakar) untuk evaluasi efisiensi. (Ir. Syamsir A. Muin, Pesawat-pesawat konversi 1 (Ketel Uap) 1988:223).

Keterangan: = kapasitas produksi uap ( kg uap/jam ) = konsumsi bahan bakar ( kg/jam ) = entalpi uap ( kJ/kg )

= entalpi air umpan/pengisi ketel ( kJ/kg ) = nilai kalor pembakaran rendah (kJ/kg) Keuntungan metode langsung

a) Pekerja pabrik dapat dengan cepat mengevaluasi efisiensi boiler b) Memerlukan sedikit parameter untuk perhitungan

c) Memerlukan sedikit instrumen untuk pemantauan


(42)

Kerugian metode langsung

a) Tidak memberikan petunjuk kepada operator tentang penyebab dari efisiensi sistem yang lebih rendah

b) Tidak menghitung berbagai kehilangan yang berpengaruh pada berbagai tingkat efisiensi

2) Metode Tidak Langsung

Efisiensi merupakan perbedaan antar kehilangan dan energi masuk. Metodologi Standar acuan untuk Uji Boiler di tempat dengan menggunakan metode tidak langsung adalah British Standard, BS 845:1987 dan USA Standard ASME PTC-4-1 Power Test Code Steam Generating Units.

Metode tidak langsung juga dikenal dengan metode kehilangan panas. Efisiensi dapat dihitung dengan mengurangkan bagian kehilangan panas dari 100 sebagai berikut:

Efisiensi boiler (n) = 100 - (i + ii + iii + iv + v + vi + vii)

Dimana kehilangan yang terjadi dalam boiler adalah kehilangan panas yang diakibatkan oleh:

i. Gas cerobong yang kering

ii. Penguapan air yang terbentuk karena H2 dalam bahan bakar iii. Penguapan kadar air dalam bahan bakar

iv. Adanya kadar air dalam udara pembakaran

v. Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu terbang/ fly ash vi. Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu bawah/ bottom ash vii. Radiasi dan kehilangan lain yang tidak terhitung

Kehilangan yang diakibatkan oleh kadar air dalam bahan bakar dan yang disebabkan oleh pembakaran hidrogen tergantung pada bahan bakar, dan tidak dapat dikendalikan oleh perancangan.


(43)

Data yang diperlukan untuk perhitungan efisiensi boiler dengan menggunakan metode tidak langsung adalah:

a) Analisis ultimate bahan bakar (H₂, O₂, S, C, kadar air, kadar abu) b) Persentase oksigen atau CO₂ dalam gas buang

c) Suhu gas buang dalam °C (Tf)

d) Suhu awal dalam °C (Ta) dan kelembaban udara dalam kg/kg udara kering e) LHV bahan bakar dalam kkal/kg

f) Persentase bahan yang dapat terbakar dalam abu (untuk bahan bakar padat) g) LHV abu dalam kkal/kg (untuk bahan bakar padat)

Keuntungan metode tidak langsung

Dapat diketahui neraca bahan dan energi yang lengkap untuk setiap aliran, yang dapat memudahkan dalam mengidentifikasi opsi-opsi untuk meningkatkan efisiensi boiler.

Kerugian metode tidak langsung a) Perlu waktu lama

b) Memerlukan fasilitas laboratorium untuk analisis.

Untuk penyusunan skripsi ini penulis menganalisa dengan metode langsung, dimana penulis mengambil data secara langsung dilapangan meliputi :

Steam pressure superheater (bar) Temperatur feed tank (°C) • Temperatur daerator (°C) • Temperatur out let steam (°C) Steam flow (ton uap/jam)

2.8.Proses Pembentukan Uap

Sebagai fliuda kerja di ketel uap, umumnya digunakan air (H₂O) karena bersifat ekonomis, mudah di peroleh, tersedia dalam jumlah yang banyak, serta mempuyai kandungan entalpi yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan fluida kerja yang lain.


(44)

Penguapan adalah proses terjadinya perubahan fasa dari cairan menjadi uap. Apabila panas diberikan pada air, maka suhu air akan naik. Naiknya suhu air akan meningkatkan kecepatan gerak molekul air. Jika panas terus bertambah secara perlahan-lahan, maka kecepatan gerak air akan semakin meningkat pula, hingga sampai pada suatu titik dimana molekul-molekul air akan mampu melepaskan diri dari lingkungannya (100°C) pada tekanan 1[kg/cm²], maka air secara berangsur-angsur akan berubah fasa menjadi uap dan hal inilah yang disebut sebagai penguapan. Proses perubahan fasa air menjadi uap dapat digambarkan pada diagram T-S seperti gambar dibawah:

Gambar 2.29 Diagram T-S Keterangan:

1-2 : Pipa-pipa evaporator pipa penguap 2-3 : Pipa-pipa superheater

1-3 : Proses pemanasan air dan uap pada ketel uap

2.9.Nilai Kalor (Heating Value)

Nilai kalor merupakan energi kalor yang dilepaskan bahan bakar pada waktu terjadinya oksidasi unsur-unsur kimia yang ada pada bahan bakar tersebut. Bahan bakar adalah zat kimia yang apabila direaksikan dengan oksigen (O₂) akan menghasilkan sejumlah kalor. Bahan bakar dapat berwujud gas, cair, maupun padat. Selain itu, bahan bakar merupakan suatu senyawa yang tersusun atas beberapa unsur seperti karbon (C), hidrogen (H), belerang (S), dan nitrogen (N). Kualitas bahan bakar ditentukan oleh kemampuan bahan bakar untuk menghasilkan energi.


(45)

Kemampuan bahan bakar untuk menghasilkan energi ini sangat ditentukan oleh nilai bahan bakar yang didefinisikan sebagai jumlah energi yang dihasilkan pada proses pembakaran per satuan massa atau persatuan volume bahan bakar. Nilai pembakaran ditentukan oleh komposisi kandungan unsur di dalam bahan bakar.

Dikenal dua jenis pembakaran, Culp. Archie W, “Prinsip-prinsip Konversi Energi”, Penerjemah Darwin Sitompul Erlangga, 1996:46 yaitu: 1. Nilai Kalor Pembakaran Tinggi

Nilai kalor pembakaran tinggi atau juga dikenal dengan istilah High Heating Value (HHV) adalah nilai pembakaran dimana panas pengembunan air dari proses pembakaran ikut diperhitungkan sebagai panas dari proses pembakaran.

Dirumuskan dengan:

HHV = 33950C + 144200 (H2 - O2/8) + 9400S kj/kg 2. Nilai Kalor Pembakaran Rendah

Nilai kalor pembakaran rendah atau juga dikenal dengan istilah Low Heating Value (LHV) adalah nilai pembakaran dimana panas pengembunan uap air dari hasil pembakaran tidak ikut dihitung sebagai panas dari proses pembakaran.

Dirumuskan dengan:

LHV = HHV - 2400 (M + 9H2) kj/kg 2.10. Kebutuhan Udara Pembakaran

Kebutuhan udara pembakaran didefinisikan sebagai kebutuhan oksigen yang diperlukan untuk pembakaran 1 kg bahan bakar secara sempurna yang meliputi :

a. Kebutuhan udara teoritis (Ut) :

Ut = 11,5 C + 34,5 (H-O/8) + 4,32 S kg/kgBB

b. Kebutuhan udara pembakaran sebenarnya/aktual (Us) : Us = Ut (1+α) kg/kgBB


(46)

2.11. Gas Asap

Reaksi pembakaran akan menghasilkan gas baru, udara lebih dari sejumlah energi. Senyawa-senyawa yang merupakan hasil dari reaksi pembakaran disebut gas asap.

a. Berat gas asap teoritis (Gt) Gt = Ut + (1-A) kg/kgBB

Dimana A = kandungan abu dalam bahan bakar (ash) Gas asap yang terjadi terdiri dari:

 Hasil reaksi atas pembakaran unsur-unsur bahan bakar dengan O₂ dari udara seperti CO₂, H₂ O, SO₂

 Unsur N₂ dari udara yang tidak ikut bereaksi  Sisa kelebihan udara

Dari reaksi pembakaran sebelumnya diketahui: 1 kg C menghasilkan 3,66 kg CO₂

1 kg S menghasilkan 1,996 kg SO₂ 1 kg H menghasilkan 8,9836 kg H₂ O

Maka untuk menghitung berat gas asap pembakran perlu dihitung dulu masing-masing komponen gas asap tersebut (Ir. Syamsir A. Muin, Pesawat-pesawat konversi 1 (Ketel Uap) 1988:196):

Berat CO₂ = 3,66 C kg/kg Berat SO₂ = 2 S kg/kg Berat H₂O = 9 H2 kg/kg Berat N₂ = 77% Us kg/kg Berat O₂ = 23% 20% Ut

Dari perhitungan di atas maka akan didapatkan jumlah gas asap: Berat gas asap (Gs) = W CO₂ + W SO₂ + W H₂ O + W N₂ + W O₂ Atau

b. Berat gas asap sebenarnya (Gs) Gs = Us + (1-A) kg/kgBB

Untuk menetukan komposisi dari gas asap didapatkan: Kadar gas = (W gas tersebut / W total gas) x 100%


(47)

2.12. Volume Gas Asap

Jumlah oksigen adalah 21% jumlah udara pembakaran. Jadi:V(O₂) = 21% (Va) act ; belum termaksud oksigen yang dikandung dalam bahan bakar. Oksigen yang terdapat dalam bahan bakar tergantung persentasenya.

Dengan demikian maka volume gas asap basah adalah :

Dimana :

Vg = Volume gas asap (m3/kgBB) C = Nilai carbon bahan bakar S = Nilai Sulfur bahan bakar H₂ = Nilai Hidrogen bahan bakar

2.13. Perhitungan Efisiensi Boiler

Daya guna (efisiensi) boiler adalah perbandingan antara konsumsi panas dengan suplai panas (Ir. Syamsir A. Muin, Pesawat-pesawat konversi 1 (Ketel Uap) 1988:223).

Keterangan: = kapasitas produksi uap ( kg uap/jam ) = konsumsi bahan bakar ( kg/jam ) = entalpi uap ( kJ/kg )

= entalpi air umpan/pengisi ketel ( kJ/kg ) = nilai kalor pembakaran rendah (kJ/kg)


(48)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1.Tempat Penelitian

Tempat penulis melakukan penelitian adalah di Sistem Pembangkit Tenaga Uap PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.

3.1.2.Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai 13 Juli – 12 Agustus 2015. 3.2. Alat dan Bahan

3.2.1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh data di Unit Pembangkit Tenaga Uap PT. Toba Pulp Lestari, Tbk yaitu sebagai berikut :

a) Orifice meter, digunakan untuk mengukur jumlah aliran air yang masuk ke komponen SPTU. Pembacaan data dilakukan di control room. Gambar 3.1 menunjukkan contoh gambar orificemeter.

Gambar 3.1 Orificemeter


(49)

b) Steam flow meter, digunakan untuk mengukur laju aliran steam yang masuk ke komponen SPTU. Pembacaan data dilakukan di control room. Gambar 3.2 menunjukkan contoh gambar steam flow meter.

Gambar 3.2 Steam Flow Meter

(Sumbe

c) Termometer, digunakan untuk mengukur suhu air dan uap pada SPTU. Hasil pengukuran kemudian akan disampaikan ke control room. Gambar 3.3 menunjukkan contoh gambar termometer.

Gambar 3.3 Termometer


(50)

d) Manometer, Digunakan untuk mengukur tekanan uap didalam ketel dan turbin. Pembacaan data dilakukan di control room. Gambar 3.4 menunjukkan contoh gambar dari manometer.

Gambar 3.4 Manometer

(Sumbe

e) Bom Kalorimeter, digunakan untuk menentukan nilai kalor tertinggi (high heating value) bahan bakar. Pembacaan high heating value (HHV) dilihat dari display monitor. Bom calorimeter yang digunakan merk “Parr 6200 Calorimeter”. Gambar 3.5 menunjukkan gambar bom calorimeter.


(51)

f) Blender, digunakan untuk menghaluskan sampel bahan bakar. Gambar 3.6 menunjukkan gambar blender.

Gambar 3.6 Blender

g) Timbangan Digital, digunakan untuk menimbang bahan bakar sampel. Gambar 3.7 menunjukkan gambar timbangan digital.


(52)

3.2.2. Bahan

Bahan yang digunakan adalah data yang diperoleh dari bagian Multi Fuel Boiler PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, serta data-data dari pustaka yang dibutuhkan untuk mendukung penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi dua, yaitu

a. Data primer, merupakan data yang diperoleh dari SPTU PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, seperti: spesifikasi boiler, dan data operasional harian boiler. b. Data sekunder, merupakan data yang bersumber dari pustaka-pustaka yang

mendukung penelitian, seperti tabel sifat.

3.3. Prosedur Penelitian

Dalam melakukan penelitian tugas akhir ini metode yang penulis gunakan adalah metode survey. Dimana didalam hal ini penulis langsung melakukan survey ke Unit Pembangkit Tenaga Uap PT. Toba Pulp Lestari, Tbk untuk mengumpulkan data-data dalam menganalisa efisiensi water tube boiler. Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah :

1. Studi Literatur

Studi literatur yang penulis lakukan adalah mencari data-data yang berkaitan dengan boiler mulai dari data design pada data sheet boiler di perpustakaan PT.Toba Pulp Lestari, Tbk.

Spesifikasi Ketel Uap

Adapun data Multi Fuel Boiler di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk adalah sebagai berikut:

1) Jenis Ketel Uap : Ketel Uap Pipa Air

2) Manufacturer : Autokumpu EcoEnergy Finland 3) Tahun Pembuatan : 1992

4) Kapasitas Produksi Uap : 200 T/hr 5) Tekanan Design : 84 bar 6) Temperatur Keluar Steam : 490 0C 7) Temperatur Air Masuk : 135 0C

8) Bahan bakar yang digunakan bahan bakar fiber, cangkang sawit, dan kulit kayu.


(53)

2. Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data dalam penelitian ini penulis melakukan survey ke SPTU PT. Toba Pulp Lestari, Tbk untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini. Dimana data-data-data-data yang penulis butuhkan adalah sebagai berikut :

• Spesifikasi Boiler

Steam pressure superheater (bar) Temperatur feed water (°C) Temperatur out let steam (°C) Steam flow (ton uap/jam)

• Konsumsi bahan bakar (ton/jam) • Analisis bahan bakar

Pengambilan data berdasarkan waktu kerja yang telah ditentukan, data terlampir.

Tabel 3.1 Data hasil percobaan Bom Kalorimeter Cangkang 20 % + Fiber 50% + Kulit Kayu 30%

High Heating Value (cal/gr)

Pengujian 1 4455,0270

Pengujian 2 4460,6249

Pengujian 3 4458,0560

Pengujian 4 4462,0673

Pengujian 5 4464,7358

3.4. Analisa Data

Setelah mendapatkan data-data yang dibutuhkan barulah kemudian melakukan analisa dari data yang didapat sesuai dengan studi literatur yang sudah dibuat sebelumnya. Dari data – data yang didapatkan kemudian dianalisa efisiensi.


(54)

3.5. Skema alur pengerjaan skripsi

Gambar 3.8 Alur pengerjaan skripsi Mulai

Survey

Analisa data

• Menghitung efisiensi water tube boiler • Membandingkan efisiensi boiler saat baru

dengan keadaan sekarang

• Menghitung variasi tekanan superheater dengan efisiensi boiler

• Variasi jumlah uap dengan efisiensi boiler

Hasil

Kesimpulan

Selesai Ya Tidak

Study Literatur

Pengambilan Data


(55)

BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Bahan Bakar Boiler

Jumlah bahan bakar boiler yang disediakan perbulan adalah sebagai berikut: a) Bahan bakar fiber adalah 12817,02 ton perbulan

b) Bahan bakar cangkang sawit adalah 5126,808 ton perbulan c) Bahan bakar kulit kayu adalah 7690,212 ton perbulan

Jadi jumlah bahan bakar total yang digunakan adalah 25634,04 ton perbulan. Jumlah bahan bakar boiler yang digunakan perhari adalah sebagai berikut: a) Bahan bakar fiber adalah 427,234 ton perhari

b) Bahan bakar cangkang sawit adalah 170,8936 ton perhari c) Bahan bakar kulit kayu adalah 256,3404 ton perhari

Jadi jumlah bahan bakar total yang digunakan sekitar 854,468 ton perhari. Mencari persentasi bahan bakar yang digunakan:

Untuk % Bahan bakar fiber sawit = 12817,02

25634,04� 100 % = 50 %

Untuk % Bahan bakar cangkang sawit = 5126,808

25634,04� 100 % = 20 %

Untuk % Bahan bakar kulit kayu = 7690,212

25634,04� 100 % = 30 %


(56)

Komposisi Bahan Bakar

Berikut data yang diperoleh dari PT. Toba Pulp Lestari, Tbk mengenai kandungan unsur-unsur yang terdapat pada fiber, cangkang sawit, dan kulit kayu adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Komposisi dari unsur-unsur kimia bahan bakar

Nama Unsur Fiber Cangkang Kulit Kayu Karbon (C) 49,50 % 51,60 % 43,60 % Hidrogen (H₂) 7,17 % 7,79 % 6,11 %

Nitrogen (N₂) 1,21 % 0,381 % 0,274 % Total Sulfur (S) 0,155 % 0,040 % 0,042 % Chloride content (Cl) 0,222 % 0,035 % 0,116 % Oksigen (O₂) 34,57 % 36,649 % 42,198 %

Ash 7,17 % 3,54 % 7,66 %

Jumlah 100 % 100 % 100 %

Sumber: PT. Toba Pulp Lestari, Tbk

Maka komposisi bahan bakar adalah sebagai berikut:

C = (10050 � 49,50 %) + (10020 � 51,60 %) +�3010� 43,60 %� = 48,15 % H₂= (10050 � 7,17 %) + (10020 � 7,79 %) +�10030 � 6,11 %� = 6,976 % N₂= (50

100� 0,274 %) + ( 20

100� 0,381 %) +� 30

100� 1,21%� = 0,7634 % S = (50

100� 0,155 %) + ( 20

100� 0,040 %) +� 30

100� 0,042 %� = 0,0981 % Cl = (50

100� 0,222 %) + ( 20

100� 0,035 %) +� 30

100� 0,116 %� = 0,1528 % O₂ = (50

100� 34,57 %) + ( 20

100� 36,649 %) +� 30

100� 42,198 %� = 37,2742 % Ash = (50

100� 7,17 %) + ( 20

100� 3,54 %) +� 30


(57)

4.2. Nilai Kalor Bahan Bakar

Analisa percobaan dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Nilai Kalor Pembakaran Rendah:

LHV = HHV - 2400 (M + 9H2) kj/kg Keterangan : = Nilai Kalor Tertinggi

M = Moisture (kandungan air dalam bahan bakar) = Hydrogen dalam bahan bakar

4.2.1. Analisa Nilai Kalor Bahan Bakar Fiber 50% + Cangkang Kelapa Sawit 20% + Kulit Kayu 30%

a) Analisa Pengujian 1

Diketahui: HHV = 4455,03 cal/gr HHV = 18652,30704 kJ/kg H2 = 6,976 %

M = 0 %

Nilai Kalor Pembakaran Rendah:

LHV = HHV - 2400 (M + 9H2) kj/kg

LHV = 18652,307 – 2400 (0 + 9 x 0,06976) kJ/kg LHV = 18652,307 – 2400 (0,62784) kJ/kg

LHV = (18652,307 – 1506,816) kJ/kg LHV = 17145,491 kJ/kg

b) Analisa Pengujian 2

Diketahui: HHV = 4460,6249 cal/gr HHV = 18675,74433 kJ/kg H2 = 6,976%

M = 0 % Nilai Kalor Pembakaran Rendah:

LHV = HHV - 2400 (M + 9H2) kj/kg

LHV = 18675,7443– 2400 (0+ 9 x 0,06976) kJ/kg LHV = 18675,7443 – 2400 (0,62784) kJ/kg


(58)

LHV = (18675,7443 –1506,816) kJ/kg LHV = 17168,9283 kJ/kg

c) Analisa Pengujian 3

Diketahui: HHV = 4458,0560 cal/gr HHV = 18664,9888 kJ/kg H2 = 6,976%

M = 0 %

Nilai Kalor Pembakaran Rendah:

LHV = HHV - 2400 (M + 9H2) kj/kg

LHV = 18664,9888 - 2400 (0 + 9 x 0,06976) kJ/kg LHV = 18664,9888 – 2400 (0,62784) kJ/kg

LHV = (18664,9888 – 1506,816) kJ/kg LHV = 17158,1728 kJ/kg

d) Analisa Pengujian 4

Diketahui: HHV = 4462,0673 cal/gr HHV = 18681,7834 kJ/kg H2 = 6,976 %

M = 0 %

Nilai Kalor Pembakaran Rendah:

LHV = HHV - 2400 (M + 9H2) kj/kg

LHV = 18681,7834 - 2400 (0 + 9 x 0,06976) kJ/kg LHV = 18681,7834 – 2400 (0,62784) kJ/kg

LHV = (18681,7834 – 1506,816) kJ/kg LHV = 17174,9674 kJ/kg

e) Analisa Pengujian 5

Diketahui: HHV = 4464,7358 cal/gr HHV = 18692,9558 kJ/kg H2 = 6,976 %


(59)

Nilai Kalor Pembakaran Rendah:

LHV = HHV - 2400 (M + 9H2) kj/kg

LHV = 18692,9558 - 2400 (0 + 9 x 0,06976) kJ/kg LHV = 18692,9558 – 2400 (0,62784) kJ/kg

LHV = (18692,9558 – 1506,816) kJ/kg LHV = 17186,1398 kJ/kg

Tabel 4.2 Hasil analisa nilai kalor bahan bakar Fiber 50 % + Cangkang Kelapa Sawit 20 % + Kulit Kayu 30%

Percobaan HHV (kJ/kg) LHV (kJ/kg)

1. 18652,3070 17145,4910

2. 18675,7443 17168,9283

3. 18664,9888 17158,1728

4. 18681,7834 17174,9674

5. 18692,9558 17186,1398

Rata-rata 18673,5558 17166,73986

4.3. Kebutuhan Udara Bahan Bakar a) Kebutuhan udara teoritis (Ut) :

Ut = 11,5 C + 34,5 (H - O/8) + 4,32 S kg/kgBB

Ut = 11,5 (0,4775) + 34,5 (0,06892 – 0,3755165 / 8) + 4,32 (0,000982) kg/kg BB

Ut = 5,49125 + 0,7583250938 + 0,00424224 kg/kgBB Ut = 6,253817334 kg/kgBB

b) Kebutuhan udara pembakaran sebenarnya/aktual (Us) : Us = Ut (1 + α) kg/kgBB

Us = 6,253817334 (1 + 0,20) kg/kgBB Us = 7,504580801 kg/kgBB

4.4. Perhitungan Gas Asap a) Berat gas asap teoritis (Gt)


(60)

Gt = 6,253817334 + (1- 0,06591) kg/kgBB Gt = 7,187907334 kg/kgBB

b) Berat gas asap sebenarnya (Gs) Gs = Us + (1-A) kg/kgBB

Gs = 7,504580801 + (1- 0,06591) kg/kgBB Gs = 8,438670801 kg/kgBB

4.5. Volume Gas Asap Vg =1,866C+0,7S

0,11 + 1,24 (9 H₂)m³/kgBB Vg =1,866(0,4775) + 0,7(0,0982)

0,11 + 1,24 (9 x 0,06892)

Vg = 8,792263636 + 0,7691472 Vg = 9,570785236 m³/kgBB

4.6. Perhitungan Efisiensi Boiler

Untuk menghitung efisiensi boiler berdassarkan perbandingan antara konsumsi panas dengan suplai panas digunakan persamaan sebagai berikut:

Keterangan: = kapasitas produksi uap ( kg uap/jam ) = konsumsi bahan bakar ( kg/jam ) = entalpi uap ( kJ/kg )

= entalpi air umpan/pengisi ketel ( kJ/kg ) = nilai kalor pembakaran rendah (kJ/kg)


(61)

4.6.1. Perhitungan Efisiensi Boiler Saat Baru Menghitung efisiensi boiler:

Rumus mencari efisiensi boiler:

Diketahui: = 200000 kg/jam = 84 bar

= 490 °C = 135 °C

= 40000 kg/jam = 17166,73986 kJ/kg

Untuk mencari enthalphy pada P = 84 bar, dan t = 490 °C, dicari dengan menggunakan software chemicallogic steamtab companion, maka diperoleh:

= 3369,63 kJ/kg

Untuk mencari enthalphy pada temperatur 135 °C, dicari dengan menggunakan software chemicallogic steamtab companion, maka diperoleh:


(62)

Maka efisiensi boiler saat baru: � =200000(3369,63−567,745)

40000 � 17166,73986 � = 560377000

586669594,4 � = 0,8161

� = 81,61 %

4.6.2. Analisa berdasarkan data 1 Menghitung efisiensi boiler: Rumus mencari efisiensi boiler:

Diketahui: = 130600 kg/jam = 61,43 bar = 469,79 °C = 135,89 °C

= 35873 kg/jam = 17166,73986 kJ/kg

Untuk mencari enthalphy pada P = 61,43 bar, dan t = 469,79 °C, dicari dengan menggunakan software chemicallogic steamtab companion, maka diperoleh:


(63)

Untuk mencari enthalphy pada temperatur 135,89 °C, dicari dengan menggunakan software chemicallogic steamtab companion, maka diperoleh:

= 571,553 kJ/kg

Maka efisiensi boiler berdasarkan data 1: � =130600(3348,96−571,553)

35873 � 17166,73986 � =362729354,2

615822459 � = 0,5890 � = 58,90 %


(64)

4.6.3. Analisa berdasarkan data 2 Menghitung efisiensi boiler: Rumus mencari efisiensi boiler:

Diketahui: = 127410 kg/jam = 61,81 bar = 468,10 °C = 135,82 °C

= 36129 kg/jam = 17166,73986 kJ/kg

Untuk mencari enthalphy pada P = 61,81 bar, dan t = 468,10 °C, dicari dengan menggunakan software chemicallogic steamtab companion, maka diperoleh:

= 3344,36 kJ/kg

Untuk mencari enthalphy pada temperatur 135,82 °C, dicari dengan menggunakan software chemicallogic steamtab companion, maka diperoleh:


(65)

Maka efisiensi boiler berdasarkan data 2: � =127410(3344,36−571,253)

36129 � 17166,73986 � =353321562,9

620217144,4 � = 0,5697

� = 56,97 %

4.6.4. Analisa berdasarkan data 3 Menghitung efisiensi boiler: Rumus mencari efisiensi boiler:

Diketahui: = 125110 kg/jam = 61,42 bar = 473,04 °C = 135,39 °C

= 36240 kg/jam = 17166,73986 kJ/kg

Untuk mencari enthalphy pada P = 61,39 bar, dan t = 473,04 °C, dicari dengan menggunakan software chemicallogic steamtab companion, maka diperoleh:


(66)

Untuk mencari enthalphy pada temperatur 135,39 °C, dicari dengan menggunakan software chemicallogic steamtab companion, maka diperoleh:

= 569,413 kJ/kg

Maka efisiensi boiler berdasarkan data 3: � =125110(3356,82 −569,413)

36240 � 17166,73986 � =348732489,8

622122652,5 � = 0,5605


(67)

4.6.5. Analisa berdasarkan data 4 Menghitung efisiensi boiler: Rumus mencari efisiensi boiler:

Diketahui: = 126230 kg/jam = 61,80 bar = 475,04 °C = 135,43 °C

= 36196 kg/jam = 17166,73986 kJ/kg

Untuk mencari enthalphy pada P = 61,80 bar, dan t = 475,04 °C, dicari dengan menggunakan software chemicallogic steamtab companion, maka diperoleh:

= 3361,15 kJ/kg

Untuk mencari enthalphy pada temperatur 135,43 °C, dicari dengan menggunakan software chemicallogic steamtab companion, maka diperoleh:


(68)

Maka efisiensi boiler berdasarkan data 4: � =126230(3361,15 −569,584)

36196 � 17166,73986 � =352379376,2

621367316 � = 0,5671 � = 56,71 %

4.6.6. Analisa berdasarkan data 5 Menghitung efisiensi boiler: Rumus mencari efisiensi boiler:

Diketahui: = 131070 kg/jam = 61,25 bar = 475,26 °C = 135,92 °C

= 35739 kg/jam = 17166,73986 kJ/kg

Untuk mencari enthalphy pada P = 61,25 bar, dan t = 475,26 °C, dicari dengan menggunakan software chemicallogic steamtab companion, maka diperoleh:


(69)

Untuk mencari enthalphy pada temperatur 135,92 °C, dicari dengan menggunakan software chemicallogic steamtab companion, maka diperoleh:

= 571,691 kJ/kg

Maka efisiensi boiler berdasarkan data 5: � =131070 (3362,39 −571,691 )

35739 � 17166,73986 � =365776917,9

613522115,9 � = 0,5962


(70)

4.6.7. Analisa berdasarkan data 6 Menghitung efisiensi boiler: Rumus mencari efisiensi boiler:

Diketahui: = 135200 kg/jam = 61,71 bar = 474,48 °C = 136,35 °C

= 34498 kg/jam = 17166,73986 kJ/kg

Untuk mencari enthalphy pada P = 61,71 bar, dan t = 474,48°C, dicari dengan menggunakan software chemicallogic steamtab companion, maka diperoleh:

= 3359,91 kJ/kg

Untuk mencari enthalphy pada temperatur 136,35 °C, dicari dengan menggunakan software chemicallogic steamtab companion, maka diperoleh:


(71)

Maka efisiensi boiler berdasarkan data 6: � =135200 (3359,91−573,522 )

34498 � 17166,73986 � =376719657,6

592218191,7 � = 0,6361

� = 63,61 %

4.6.8. Analisa berdasarkan data 7 Menghitung efisiensi boiler: Rumus mencari efisiensi boiler:

Diketahui: = 130360 kg/jam = 61,89 bar = 467,19 °C = 137,29 °C

= 35821 kg/jam = 17166,73986 kJ/kg

Untuk mencari enthalphy pada P = 61,89 bar, dan t = 467,19 °C, dicari dengan menggunakan software chemicallogic steamtab companion, maka diperoleh:


(72)

Untuk mencari enthalphy pada temperatur 137,29 °C, dicari dengan menggunakan software chemicallogic steamtab companion, maka diperoleh:

= 577,547 kJ/kg

Maka efisiensi boiler berdasarkan data 7: � =130360 (3342,05−577,547 )

35821 � 17166,73986 � =360380611,1

614929788,5 � = 0,5860


(73)

4.6.9. Analisa berdasarkan data 8 Menghitung efisiensi boiler: Rumus mencari efisiensi boiler:

Diketahui: = 128560 kg/jam = 61,69 bar = 473,91 °C = 137,15 °C

= 36453 kg/jam = 17166,73986 kJ/kg

Untuk mencari enthalphy pada P = 61,69 bar, dan t = 473,91 °C, dicari dengan menggunakan software chemicallogic steamtab companion, maka diperoleh:

= 3358,56 kJ/kg

Untuk mencari enthalphy pada temperatur 137,15 °C, dicari dengan menggunakan software chemicallogic steamtab companion, maka diperoleh:


(74)

Maka efisiensi boiler berdasarkan data 8: � =128560 (3358,56−576,947 )

36453 � 17166,73986 � =357604167,3

625779168,1 � = 0,5715

� = 57,15 %

4.6.10. Analisa berdasarkan data 9 Menghitung efisiensi boiler: Rumus mencari efisiensi boiler:

Diketahui: = 131140 kg/jam = 61,16 bar = 469,84 °C = 137,00 °C

= 35511 kg/jam = 17166,73986 kJ/kg

Untuk mencari enthalphy pada P = 61,16 bar, dan t = 469,84 °C, dicari dengan menggunakan software chemicallogic steamtab companion, maka diperoleh:


(75)

Untuk mencari enthalphy pada temperatur 137,00 °C, dicari dengan menggunakan software chemicallogic steamtab companion, maka diperoleh:

= 576,305 kJ/kg

Maka efisiensi boiler berdasarkan data 9: � =131140 (3349,43−576,305 )

35511 � 17166,73986 � =363667612,5

609608099,2 � = 0,5966


(76)

4.6.11. Analisa berdasarkan data 10 Menghitung efisiensi boiler: Rumus mencari efisiensi boiler:

Diketahui: = 129770 kg/jam = 61,80 bar = 472,99 °C = 136,60 °C

= 36182 kg/jam = 17166,73986 kJ/kg

Untuk mencari enthalphy pada P = 61,80 bar, dan t = 472,99 °C, dicari dengan menggunakan software chemicallogic steamtab companion, maka diperoleh:

= 3356,2 kJ/kg

Untuk mencari enthalphy pada temperatur 135,60 °C, dicari dengan menggunakan software chemicallogic steamtab companion, maka diperoleh:


(77)

Maka efisiensi boiler berdasarkan data 10: � =129770 (3356,2−574,592)

36182 � 17166,73986 � =360969270,2

621126981,6 � = 0,5812

� = 58,12 %

4.6.12. Analisa berdasarkan data 11 Menghitung efisiensi boiler: Rumus mencari efisiensi boiler:

Diketahui: = 131540 kg/jam = 61,31 bar = 467,62 °C = 135,65 °C

= 35237 kg/jam = 17166,73986 kJ/kg

Untuk mencari enthalphy pada P = 61,31 bar, dan t = 467,62 °C, dicari dengan menggunakan software chemicallogic steamtab companion, maka diperoleh:


(78)

Untuk mencari enthalphy pada temperatur 135,65 °C, dicari dengan menggunakan software chemicallogic steamtab companion, maka diperoleh:

= 570,526 kJ/kg

Maka efisiensi boiler berdasarkan data 11: � =131540 (3343,87−570,526)

35237 � 17166,73986 � =364805669,8

604904412,4 � = 0,6031


(1)

LAMPIRAN

Tag 282FI-107 282TI-111 282PI-128 282TI-124 282FI-109 MultiFuel Name

Flow

Water T. Water

Press

Steam T. Steam

Flow Steam

Flow B. Bkr Waktu Ton/Hr deg C Bar deg C Ton/Hr Ton/Hr 13/Juli/15 9:00 AM 142.08 134.60 62.02 474.84 132.10 36.286 10:00 AM 135.92 135.98 61.26 473.53 125.56 34.490 11:00 AM 142.61 136.14 60.38 472.11 132.52 36.401 12:00 AM 142.94 136.26 61.03 462.75 135.60 37.247 1:00 PM 142.59 136.25 61.25 467.43 132.21 36.316 2:00 PM 140.70 136.02 61.50 468.33 129.50 35.572 3:00 PM 136.09 135.98 62.00 469.19 127.69 35.075 4:00 PM 140.38 135.88 61.98 470.17 129.59 35.595 Rata-rata 140.41 135.89 61.43 469.79 130.60 35.873 14/Juli/15 9:00 AM 137.11 135.88 61.92 467.93 126.22 35.731 10:00 AM 137.05 136.07 61.93 469.64 126.79 35.828 11:00 AM 138.78 136.16 61.99 466.64 124.52 35.204 12:00 AM 140.60 136.19 61.58 470.24 129.70 36.626 1:00 PM 151.99 136.04 61.37 472.41 132.56 37.411 2:00 PM 138.10 135.44 61.82 469.68 127.95 36.145 3:00 PM 135.18 135.37 62.00 465.09 127.62 36.054 4:00 PM 131.46 135.39 61.89 463.18 123.90 36.035 Rata-rata 138.78 135.82 61.81 468.10 127.41 36.129 15/Juli/15 9:00 AM 134.27 135.32 61.84 468.69 122.89 35.756 10:00 AM 133.67 135.42 61.00 472.93 121.92 34.490 11:00 AM 137.79 135.42 60.98 469.46 125.73 36.535 12:00 AM 125.02 135.47 60.94 471.45 116.63 34.036 1:00 PM 136.01 135.48 60.77 473.21 127.69 36.076 2:00 PM 138.69 135.38 61.92 477.27 128.38 37.263 3:00 PM 135.70 135.37 61.96 475.60 128.31 37.245 4:00 PM 137.54 135.25 61.97 475.71 129.31 38.517 Rata-rata 134.84 135.39 61.42 473.04 125.11 36.240 16/Juli/15 9:00 AM 135.39 135.34 62.02 476.16 125.62 35.913 10:00 AM 132.05 135.39 62.01 473.54 121.04 33.881 11:00 AM 119.09 135.63 62.02 469.38 111.65 32.511 12:00 AM 136.01 135.64 61.85 477.86 126.28 31.555 1:00 PM 139.87 135.56 61.80 476.38 128.34 38.104 2:00 PM 144.38 135.39 61.87 476.09 133.79 39.596 3:00 PM 139.87 135.27 61.45 476.08 132.52 39.394 4:00 PM 140.27 135.25 61.41 474.84 130.59 38.612 Rata-rata 135.86 135.43 61.80 475.04 126.23 36.196 17/Juli/15 9:00 AM 141.16 135.18 61.61 474.96 131.27 36.271


(2)

10:00 AM 137.57 135.43 61.97 476.21 126.92 34.287 11:00 AM 137.78 135.54 61.71 475.38 129.54 35.214 12:00 AM 140.31 135.46 60.74 475.80 130.78 35.185 1:00 PM 141.55 135.33 60.81 475.85 130.31 36.156 2:00 PM 144.65 136.40 60.74 474.67 134.80 36.701 3:00 PM 150.02 136.98 61.17 474.70 142.08 37.753 4:00 PM 132.54 137.09 61.26 474.46 122.87 34.342 Rata-rata 140.69 135.92 61.25 475.26 131.07 35.739 18/Juli/15 9:00 AM 141.16 136.81 61.19 474.07 130.73 34.536 10:00 AM 143.20 133.46 61.93 475.99 136.27 35.483 11:00 AM 148.99 136.64 61.92 477.15 138.27 36.497 12:00 AM 145.67 136.80 62.08 475.74 137.90 30.749 1:00 PM 150.10 136.70 61.95 478.20 138.02 35.038 2:00 PM 146.35 136.52 60.97 474.44 133.98 35.733 3:00 PM 140.15 136.83 61.59 474.81 132.06 33.603 4:00 PM 144.07 137.09 62.04 465.47 134.40 34.345 Rata-rata 144.96 136.35 61.71 474.48 135.20 34.498 20/Juli/15 9:00 AM 139.78 137.19 62.02 470.45 129.02 35.889 10:00 AM 133.80 137.23 61.96 467.04 126.61 34.784 11:00 AM 146.86 137.26 61.84 467.40 135.94 37.470 12:00 AM 143.99 137.57 61.99 467.05 136.43 37.273 1:00 PM 142.08 137.49 61.29 465.86 131.89 35.554 2:00 PM 138.56 137.32 62.01 468.29 128.08 35.216 3:00 PM 135.09 137.24 62.00 472.98 126.57 34.712 4:00 PM 137.78 137.04 62.04 458.48 128.32 35.673 Rata-rata 139.74 137.29 61.89 467.19 130.36 35.821 21/Juli/15 9:00 AM 129.92 137.10 62.02 471.58 119.88 33.695 10:00 AM 133.27 137.21 61.95 474.09 123.05 34.826 11:00 AM 134.24 137.49 62.01 473.59 125.92 35.719 12:00 AM 139.65 137.44 61.91 473.39 132.36 37.788 1:00 PM 152.36 137.25 61.93 478.72 140.66 38.949 2:00 PM 142.15 136.91 60.97 475.26 129.49 37.459 3:00 PM 138.87 137.04 61.76 472.09 128.74 36.867 4:00 PM 140.57 136.75 61.00 472.60 128.39 36.322 Rata-rata 138.88 137.15 61.69 473.91 128.56 36.453 22/Juli/15 9:00 AM 136.49 136.73 60.57 469.10 126.48 34.729 10:00 AM 139.44 137.00 61.22 470.30 132.32 36.631 11:00 AM 144.44 137.20 61.96 473.58 137.04 32.934 12:00 AM 137.14 137.27 61.94 459.39 130.69 35.759 1:00 PM 136.93 137.12 61.09 468.40 128.77 35.758 2:00 PM 144.46 136.91 60.54 473.05 132.45 36.837 3:00 PM 147.69 136.87 60.99 473.52 135.76 37.839 4:00 PM 137.37 136.88 60.99 471.36 125.64 33.597


(3)

Rata-rata 140.50 137.00 61.16 469.84 131.14 35.511 23/Juli/15 9:00 AM 143.72 136.70 61.45 473.37 134.89 37.658 10:00 AM 137.94 137.00 61.92 472.93 130.17 35.987 11:00 AM 143.62 137.17 61.46 472.64 132.48 36.153 12:00 AM 140.85 137.39 61.85 472.38 132.65 36.951 1:00 PM 140.15 137.04 61.83 473.57 130.06 38.170 2:00 PM 142.12 135.84 61.96 474.42 131.51 36.484 3:00 PM 136.95 135.85 61.96 474.73 127.63 35.327 4:00 PM 129.48 135.82 61.95 469.84 118.77 32.728 Rata-rata 139.35 136.60 61.80 472.99 129.77 36.182 24/Juli/15 9:00 AM 134.49 135.65 62.08 470.60 126.08 33.310 10:00 AM 134.58 135.65 61.44 469.41 126.12 34.432 11:00 AM 146.35 135.80 61.22 472.34 136.02 36.652 12:00 AM 141.84 135.92 60.82 468.89 134.08 36.356 1:00 PM 149.38 135.68 60.79 463.87 137.57 36.205 2:00 PM 128.55 135.38 60.28 456.73 119.56 33.515 3:00 PM 143.87 135.59 61.81 467.88 135.30 35.669 4:00 PM 148.19 135.48 62.01 471.28 137.58 35.756 Rata-rata 140.91 135.65 61.31 467.62 131.54 35.237 25/Juli/15 9:00 AM 139.95 135.53 61.91 473.19 132.35 34.385 10:00 AM 131.03 135.78 62.00 472.19 120.30 32.340 11:00 AM 137.55 135.82 61.70 475.41 129.59 33.578 12:00 AM 148.94 135.76 61.16 478.56 139.86 33.476 1:00 PM 153.09 135.61 61.47 472.14 139.79 36.580 2:00 PM 157.65 135.17 60.79 467.39 144.82 37.616 3:00 PM 149.68 135.51 61.96 481.52 139.57 36.677 4:00 PM 137.57 135.54 62.00 479.41 128.97 34.380 Rata-rata 144.43 135.59 61.62 474.98 134.41 34.879 27/Juli/15 9:00 AM 142.97 135.51 61.95 480.64 132.99 34.620 10:00 AM 146.51 135.74 62.02 478.83 136.84 36.293 11:00 AM 142.82 135.68 62.00 478.24 134.72 35.294 12:00 AM 146.53 134.86 61.66 475.86 131.91 35.535 1:00 PM 139.51 137.31 61.98 474.00 129.23 31.603 2:00 PM 141.21 136.66 61.14 477.49 131.67 35.048 3:00 PM 146.34 136.26 60.94 469.95 137.61 35.642 4:00 PM 146.36 136.21 61.07 464.14 133.45 35.752 Rata-rata 144.03 136.03 61.59 474.89 133.55 34.973 28/Juli/15 9:00 AM 140.01 136.32 60.95 466.48 132.14 33.667 10:00 AM 141.37 136.30 60.54 470.94 129.61 32.327 11:00 AM 150.82 136.36 60.92 473.14 142.74 37.226 12:00 AM 150.77 136.37 61.28 473.83 140.39 36.330 1:00 PM 150.88 136.25 61.76 471.93 140.17 36.171 2:00 PM 148.41 136.27 61.33 469.25 138.68 34.208


(4)

3:00 PM 144.20 136.20 60.96 471.17 134.04 34.149 4:00 PM 135.78 136.25 60.98 464.18 126.03 30.355 Rata-rata 145.28 136.29 61.09 470.12 135.48 34.304 29/Juli/15 9:00 AM 138.21 136.21 61.00 469.52 128.36 36.397 10:00 AM 130.54 136.38 61.70 474.02 123.15 35.437 11:00 AM 135.89 136.49 62.03 476.40 125.63 35.795 12:00 AM 131.59 136.59 61.96 473.38 124.24 35.678 1:00 PM 140.86 136.45 61.97 478.45 129.42 36.828 2:00 PM 135.04 136.36 61.98 474.61 123.89 35.843 3:00 PM 134.74 136.28 61.70 475.28 125.54 36.795 4:00 PM 139.81 136.32 61.70 473.86 125.44 35.851 Rata-rata 135.84 136.38 61.76 474.44 125.71 36.078 30/Juli/15 9:00 AM 130.26 136.24 61.98 475.92 121.13 34.760 10:00 AM 136.53 136.41 61.98 475.10 126.22 35.820 11:00 AM 130.33 136.54 62.03 473.47 120.02 34.658 12:00 AM 139.01 136.45 61.90 473.60 129.24 36.463 1:00 PM 146.56 136.22 61.14 477.62 136.38 38.144 2:00 PM 139.95 136.39 61.98 478.78 130.63 37.869 3:00 PM 130.10 136.35 62.12 474.36 121.98 34.923 4:00 PM 136.88 136.32 62.08 472.18 127.82 36.977 Rata-rata 136.20 136.37 61.90 475.13 126.68 36.202 31/Juli/15 9:00 AM 139.84 136.33 61.88 473.32 129.45 34.261 10:00 AM 138.81 136.38 62.02 470.52 128.91 34.360 11:00 AM 142.51 136.45 61.92 468.11 132.24 35.441 12:00 AM 148.87 136.49 62.06 467.90 138.78 36.617 1:00 PM 146.84 136.39 61.93 467.82 136.41 36.398 2:00 PM 144.13 136.33 61.99 472.41 135.21 34.525 3:00 PM 145.03 136.32 61.80 470.30 135.41 35.768 4:00 PM 138.64 136.23 61.01 462.70 128.32 33.788 Rata-rata 143.08 136.37 61.83 469.13 133.09 35.145 01/Agustus/15 9:00 AM 152.56 136.15 61.51 476.62 140.43 37.131 10:00 AM 118.43 136.50 61.76 456.24 109.17 26.152 11:00 AM 143.42 136.27 61.14 465.21 134.44 33.106 12:00 AM 135.09 136.34 61.19 463.30 125.54 30.569 1:00 PM 137.40 136.41 62.01 469.57 127.31 30.739 2:00 PM 170.20 136.22 61.86 467.62 160.46 40.172 3:00 PM 158.83 136.10 61.94 471.13 148.10 37.720 4:00 PM 158.78 136.16 61.31 471.89 148.86 37.917 Rata-rata 146.84 136.27 61.59 467.70 136.79 34.188 03/Agustus/15 9:00 AM 140.92 134.78 60.42 468.43 134.21 32.315 10:00 AM 152.93 135.30 61.81 473.21 144.93 36.068 11:00 AM 156.02 135.31 61.88 472.67 145.33 36.068 12:00 AM 152.67 135.32 62.04 470.19 145.34 36.140


(5)

1:00 PM 154.51 135.31 61.40 470.41 142.53 36.115 2:00 PM 151.87 135.29 61.79 468.97 141.34 35.081 3:00 PM 154.63 135.14 61.07 470.68 142.32 35.039 4:00 PM 149.68 135.25 61.03 468.41 139.86 32.209 Rata-rata 151.65 135.21 61.43 470.37 141.98 34.879 04/Agustus/15 9:00 AM 142.61 135.34 61.16 470.73 133.39 37.723 10:00 AM 136.32 135.58 62.08 468.99 129.05 36.950 11:00 AM 144.94 135.42 61.86 468.55 133.23 37.957 12:00 AM 139.45 135.54 62.02 469.36 131.65 37.764 1:00 PM 139.33 135.54 61.96 470.04 128.41 35.810 2:00 PM 134.47 135.66 62.00 472.27 124.18 35.268 3:00 PM 137.36 135.46 61.32 475.97 125.33 35.030 4:00 PM 135.16 135.44 61.13 474.16 125.46 34.979 Rata-rata 138.71 135.50 61.69 471.26 128.84 36.435 05/Agustus/15 9:00 AM 135.71 135.52 61.97 473.70 124.84 39.585 10:00 AM 134.20 135.62 62.06 468.46 122.80 35.845 11:00 AM 136.75 135.72 61.92 464.03 121.56 34.508 12:00 AM 127.62 135.95 61.59 468.74 120.64 38.469 1:00 PM 135.84 135.69 62.25 467.87 127.23 35.846 2:00 PM 136.08 135.72 61.96 471.77 124.14 35.256 3:00 PM 134.20 135.47 61.54 474.43 123.72 35.314 4:00 PM 128.42 135.64 62.01 471.48 119.57 32.310 Rata-rata 133.60 135.67 61.91 470.06 123.06 35.892 06/Agustus/15 9:00 AM 137.27 135.63 62.03 474.68 126.91 35.591 10:00 AM 137.22 135.66 62.01 470.97 128.35 36.671 11:00 AM 124.97 136.08 62.03 462.27 113.36 32.807 12:00 AM 132.14 135.93 61.79 464.44 125.38 39.388 1:00 PM 127.13 135.93 61.97 463.48 119.70 34.524 2:00 PM 136.02 135.56 61.70 469.79 124.62 36.522 3:00 PM 139.73 135.52 61.86 469.69 125.77 36.864 4:00 PM 126.28 135.63 61.99 467.75 116.93 33.383 Rata-rata 132.59 135.74 61.92 467.89 122.63 35.719 07/Agustus/15 9:00 AM 138.71 135.45 61.98 470.10 128.33 37.350 10:00 AM 140.70 135.57 61.69 474.06 130.41 37.704 11:00 AM 137.72 135.93 62.10 468.54 123.38 36.741 12:00 AM 133.69 135.79 61.91 465.35 122.04 34.451 1:00 PM 128.68 135.64 61.66 469.42 120.10 33.300 2:00 PM 130.79 135.51 61.75 476.46 120.89 37.178 3:00 PM 130.51 135.57 61.78 477.46 123.28 35.283 4:00 PM 134.13 135.56 61.95 478.14 123.95 35.827 Rata-rata 134.37 135.63 61.85 472.44 124.05 35.979 08/Agustus/15 9:00 AM 134.99 135.45 62.03 473.84 127.35 35.512 10:00 AM 138.48 135.61 61.97 476.38 128.56 37.365


(6)

11:00 AM 142.64 135.67 61.67 470.98 132.67 36.274 12:00 AM 140.26 135.56 62.03 468.65 130.38 37.412 1:00 PM 139.33 135.36 62.03 469.49 128.17 36.454 2:00 PM 140.51 135.36 61.53 478.46 130.21 36.048 3:00 PM 134.57 135.51 61.96 474.80 127.64 35.148 4:00 PM 139.38 135.41 62.00 478.08 128.44 36.439 Rata-rata 138.77 135.49 61.90 473.84 129.18 36.332 10/Agustus/15 9:00 AM 126.52 121.81 61.18 467.61 121.93 33.841 10:00 AM 162.65 132.33 61.41 469.42 157.24 43.451 11:00 AM 132.14 131.02 63.17 471.23 114.64 31.665 12:00 AM 142.14 134.43 62.94 473.02 136.15 36.478 1:00 PM 142.81 135.78 63.01 473.75 135.85 35.783 2:00 PM 129.23 135.66 63.03 467.38 117.64 32.827 3:00 PM 134.57 135.51 61.96 474.80 127.64 37.827 4:00 PM 139.38 135.41 62.00 478.08 128.44 37.654 Rata-rata 138.68 132.74 62.34 471.91 129.94 36.191 11/Agustus/15 9:00 AM 134.99 135.45 62.03 473.84 127.35 29.512 10:00 AM 138.48 135.61 61.97 476.38 127.56 29.395 11:00 AM 134.86 135.63 62.02 477.53 128.69 32.268 12:00 AM 152.28 135.39 60.91 479.97 140.61 35.777 1:00 PM 161.77 135.13 60.81 479.59 156.24 39.451 2:00 PM 140.51 135.36 61.53 478.46 130.21 32.048 3:00 PM 162.97 135.32 61.96 472.16 152.49 38.741 4:00 PM 161.89 135.23 62.06 464.37 154.87 39.651 Rata-rata 148.47 135.39 61.66 475.29 139.75 34.605 12/Agustus/15 9:00 AM 134.99 135.45 62.03 473.84 127.35 32.814 10:00 AM 144.94 135.42 61.86 468.55 133.23 33.106 11:00 AM 139.45 135.54 62.02 469.36 131.65 31.139 12:00 AM 139.33 135.54 61.96 470.04 128.41 31.654 1:00 PM 139.33 135.36 62.03 469.49 128.17 34.154 2:00 PM 140.51 135.36 61.53 478.46 130.21 32.048 3:00 PM 161.77 135.13 60.81 479.59 156.24 38.651 4:00 PM 171.07 135.32 61.88 474.96 160.83 39.741 Rata-rata 146.43 135.39 61.76 473.04 137.01 34.163