Kurva Peluang Usia Menarche Model Regresi Logistik Ordinal

SMP Triguna, sebagian besar orang tua responden mempunyai pendapatan perbulan kurang dari Rp. 1 juta dengan persentase hampir mendekati 50.

4.2 Kurva Peluang Usia Menarche

Kurva peluang usia perempuan mendapatkan menarche di dapat dengan menggunakan fasilitas curve estimation yang tersedia pada SPSS. Curve Estimation adalah suatu prosedur sederhana untuk mendapatkan dugaan model regresi yang sesuai. Terdapat 11 macam model, yaitu : linier, logaritma, invers, kuadratik, kubik, power, compound, kurva-S, logistik, pertumbuhan dan eksponensial. Curve Estimation biasanya di pakai untuk menunjukkan hubungan Non-linier antara peubah bebas dan peubah tak bebas. 1.000000 0.900000 0.800000 0.700000 0.600000 0.500000 0.400000 0.300000 0.200000 0.100000 0.000000 200 190 180 170 160 150 140 130 120 110 100 90 80 usia_menarche Logistic Observed prob_cum Berdasarkan data survei ini, kurva peluang usia menarche adalah sebagai berikut : Gambar 2 Kurva peluang usia menarche Sedangkan untuk model fungsinya adalah : ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + = x y 908 . 4 . 663783 01 . 1 1 1 4.1 Keterangan x = usia responden mendapatkan menarche y = peluang kumulatif mendapatkan menarche Dari gambar 2 dapat di lihat bahwa kurva peluang usia menarche berbentuk seperti kurva S. Dari kurva tersebut dapat di simpulkan bahwa peluang mendapatkan menarche untuk usia 100 bulan sekitar 8 tahun adalah nol. Pada usia 110 bulan peluang mendapatkan menarche mulai meningkat yaitu 0.10. Pada usia 130 bulan peluangnya adalah 0.30. Pada usia 160 bulan peluangnya adalah 0.90. Mulai usia 180 bulan peluang usia menarche adalah 1.00.

4.3 Model Regresi Logistik Ordinal

Pendugaan model penuh dengan menggunakan enam belas peubah penjelas menghasilkan nilai statistik G sebesar 548.243 dengan nilai-p = 0.000. pada penggunaan taraf nyata 5 di simpulkan bahwa model tersebut signifikan, hal ini mengindikasikan bahwa semua peubah bebas secara bersama berpengaruh terhadap peubah respon. Tabel 3 Dugaan parameter dengan model penuh tiap kategori menarche Peubah Penjelas B B i Wald Nilai-p Intersep Model Cepat -0.230 0.077 0.781 Intersep Model Ideal 3.123 13.968 0.000 Ukuran lahir : Gemuk Panjang 0.522 4.620 0.032 Ukuran lahir : Kurus Panjang 0.619 6.066 0.014 Ukuran lahir : Gemuk Pendek -0.125 0.088 0.766 Peubah Penjelas B B i Wald Nilai-p IMT sebelum mens : 19.7 kgm 2 0.695 1.361 0.243 IMT sebelum mens : 19.7 kgm 2 -21.2 kgm 2 0.680 1.228 0.268 IMT sebelum mens :21.3 kgm 2 – 24.8 kgm 2 0.670 1.203 0.273 Pendidikan Ayah : SD -0.561 0.109 0.741 Pendidikan Ayah : SMP 0.037 0.001 0.982 Pendidikan Ayah : SMA 1.883 1.246 0.264 Pendidikan Ibu : SD -0.598 1.922 0.166 Pendidikan Ibu : SMP -1.122 10.338 0.001 Pendidikan Ibu : SMA -0.560 4.273 0.039 Menarche ibu Cepat 4.626 210.876 0.000 Menarche ibu Ideal 2.376 115.057 0.000 Pendapatan orang tua 1 juta 0.994 0.315 0.575 Pendapatan orang tua 1 - 2 juta 0.387 0.051 0.822 Pendapatan orang tua 3 – 5 juta -1.503 0.744 0.388 Pendapatan orang tua 5 – 10 juta 0.502 1.394 0.238 Fasilitas TV -0.434 1.465 0.226 Fasilitas TV, Komputer -0.578 2.910 0.088 Minum minuman bersoda 0-1 kali -0.965 14.885 0.000 Minum minuman bersoda 2-4 kali -0.698 8.324 0.004 Olah raga 0-1 kali 0.959 14.526 0.000 Olah raga 2-4 kali 0.492 4.788 0.029 Makan Daging 0-1 kali 0.418 1.454 0.228 Makan Daging 2-4 kali -0.016 0.002 0.964 Sosial Ekonomi kurang mampu -3.069 135.123 0.000 Sosial Ekonomi mampu -1.397 37.523 0.000 Statistik uji G 548.243 Nilai-p 0.000 Nilai uji Wald pada tabel 3 menunjukkan adanya peubah penjelas yang tidak mempengaruhi peubah respon dalam model pada taraf 5. Peubah ukuran lahir gemuk pendek, IMT sebelum menarche 19.7 kgm 2 , IMT sebelum menarche 19.7 kgm 2 -21.2 kgm 2 , IMT sebelum menarche 21.3 kgm 2 – 24.8 kgm 2 , Ayah berpendidikan SD, Ayah berpendidikan SMP, Ayah berpendidikan SMA, Ibu berpendidikan SD, pendapatan kedua orang tua 1 juta sebulan, pendapatan kedua orang tua 1-2 juta sebulan, pendapatan kedua orang tua 3-5 juta sebulan, pendapatan kedua orang tua 5-10 juta sebulan, fasilitas hiburan TV, fasilitas hiburan TV dan komputer, fasilitas hiburan TV, Komputer dan TV kabel, konsumsi daging sapi dan daging kambing 0-1 kali dalam seminggu serta konsumsi daging sapi dan daging kambing 2-4 kali dalam seminggu di nyatakan tidak signifikan pada taraf 5 karena memiliki nilai p 0.05 yang berarti bahwa peubah tersebut kurang dapat menerangkan peubah respon Y, oleh karena itu peubah tersebut di reduksi dari model. Pereduksian di lakukan dengan tetap memperhatikan kebaikan model yang direduksi terhadap model penuh. Selanjutnya di bentuk model reduksi tanpa peubah bebas yang tidak signifikan tersebut. Dari model reduksi pada tabel 4 di peroleh nilai statistik-G sebesar 521.659 dan nilai-p=0.000 yang berarti bahwa model reduksi signifikan pada taraf 5. Tabel 4 Dugaan parameter dengan model reduksi Peubah Penjelas B i Wald Nilai-p Intersep Model Cepat -1.225 7.570 0.006 Intersep Model Ideal 2.048 21.296 0.000 Ukuran lahir : Gemuk Panjang 0.547 5.281 0.022 Ukuran lahir : Kurus Panjang 0.678 7.558 0.006 Ukuran lahir : Gemuk Pendek -0.046 0.013 0.911 Pendidikan Ibu : SD -0.484 2.494 0.114 Pendidikan Ibu : SMP -1.168 22.336 0.000 Pendidikan Ibu : SMA -0.738 10.664 0.001 Menarche ibu Cepat 4.505 210.729 0.000 Menarche ibu Ideal 2.306 117.052 0.000 Peubah Penjelas B B i Wald Nilai-p Minum minuman bersoda 0-1 kali -0.776 12.998 0.000 Minum minuman bersoda 2-4 kali -0.718 10.484 0.001 Olah raga 0-1 kali 1.008 18.251 0.000 Olah raga 2-4 kali 0.516 5.803 0.016 Sosial Ekonomi kurang mampu -3.105 154.867 0.000 Sosial Ekonomi mampu -1.503 45.490 0.000 Statistik uji G 521.659 Nilai-p 0.000 Interpretasi Model Peubah-peubah penjelas yang signifikan pada taraf 5 karena memiliki nilai p 0.05 di simpulkan sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi usia menarche. Faktor-faktor tersebut adalah ukuran kelahiran gemuk panjang, ukuran kelahiran kurus panjang, pendidikan ibu tamat SMP, pendidikan ibu tamat SMA, usia menarche ibu cepat, usia menarche ibu ideal, kebiasaan minum minuman bersoda 0-1 kali, kebiasaan minum minuman bersoda 2-4 kali, kebiasaan berolah raga 0-1 kali, kebiasaan berolah raga 2-4 kali, status sosial ekonomi kurang mampu dan status sosial ekonomi mampusedang. Kategori peubah penjelas memberikan peluang yang berbeda terhadap peluang mendapatkan menarche. Besarnya peluang dapat diketahui dengan menginterpretasikan nilai rasio odds. Pada tabel 5 di dapatkan koefisien peubah ukuran lahir gemuk panjang, ukuran lahir kurus panjang, menarche ibu cepat, menarche ibu ideal, olah raga 0-1 kali dan olah raga 2-4 kali mempunyai koefisien positif yang berarti rasio oddsnya bernilai lebih besar dari satu. Sedangkan peubah pendidikan ibu tamat SMP, pendidikan ibu tamat SMA, minuman bersoda 0-1 kali, kebiasaan minum minuman bersoda 2-4 kali, status sosial ekonomi kurang mampu dan status sosial ekonomi mampusedang mempunyai koefisien negatif dengan rasio odds bernilai lebih kecil dari satu. Tabel 5 Nilai rasio odds dugaan parameter dengan model reduksi Peubah Penjelas Tanda Koef. Odds Ratio Batas Bawah Batas Atas Ukuran lahir : Gemuk panjang + 1.728 1.084 2.756 Ukuran lahir : Kurus panjang + 1.969 1.215 3.193 Pendidikan ibu SMP - 0.310 0.192 0.504 Pendidikan ibu SMA - 0.478 0.306 0.744 Menarche ibu cepat + 90.468 49.205 166.168 Menarche ibu ideal + 10.034 6.612 15.241 Minum minuman bersoda 0-1 kali - 0.460 0.302 0.701 Minum minuman bersoda 2-4 kali - 0.487 0.316 0.753 Olah raga 0-1 kali + 2.740 1.726 4.353 Olah raga 2-4 kali + 1.675 1.100 2.549 Sosek kurang mampu - 0.045 0.027 0.073 Sosek mampu - 0.222 0.143 0.344 Responden yang terlahir dengan ukuran gemuk panjang lebih cepat mengalami menarche 1.728 kali di banding dengan responden yang terlahir kurus pendek. Responden yang terlahir dengan ukuran kurus panjang memiliki 1.969 kali lebih cepat mengalami menarche di banding dengan responden yang terlahir kurus pendek. Responden yang memiliki ibu dengan tingkat pendidikan SMP lebih lambat mengalami menarche 0.310 kali di banding dengan responden yang memiliki ibu dengan tingkat pendidikan Sarjana. Responden yang memiliki ibu dengan tingkat pendidikan SMA lebih lambat mengalami menarche 0.478 kali di banding dengan responden yang memiliki ibu dengan tingkat pendidikan Sarjana. Responden yang memiliki ibu dengan kategori menarche cepat lebih cepat mengalami menarche 90.468 kali di banding dengan responden yang yang memiliki ibu dengan kategori menarche lambat. Responden yang memiliki ibu dengan kategori menarche ideal lebih cepat 10.034 kali mengalami menarche di banding dengan responden yang memiliki ibu dengan kategori menarche lambat. Responden yang mempunyai kebiasaan jarang minum minuman bersoda 0- 1 kali dalam seminggu lebih lambat 0.460 kali mengalami menarche di banding responden yang sering minum minuman bersoda 4 kali dalam seminggu. Responden yang mempunyai kebiasaan minum minuman bersoda 2-4 kali dalam seminggu lebih lambat 0.487 kali mengalami menarche di banding responden yang sering minum minuman bersoda 4 kali dalam seminggu. Responden yang mempunyai kebiasaan jarang berolahraga 0-1 kali seminggu lebih cepat 2.740 kali mengalami menarche di banding responden yang berolahraga 4 kali seminggu. Responden yang mempunyai kebiasaan jarang berolahraga 0-1 kali seminggu memiliki resiko 1.675 kali lebih tinggi mengalami menarche cepat dari pada responden yang berolahraga 4 kali seminggu. Responden dengan status sosial ekonomi kurang mampu memiliki resiko 0.045 kali lebih rendah mengalami menarche cepat dari pada responden dengan status ekonomi sangat mampu. Responden dengan status sosial ekonomi sedangmampu memiliki resiko 0.222 kali lebih rendah mengalami menarche cepat dari pada responden dengan status ekonomi sangat mampu.

4.4 Analisis Metode CHAID usia Menarche