Pengertian Pariwisata LANDASAN TEORI

13

B. Pengertian Pariwisata

Istilah pariwisata menurut W.J.S. Poewodarmint berarti perpelancongan, sementara dalam Ensiklopedia Nasioanal Indonesia jilid 12 pariwisata berarti kegiatan perjalanan seseorang atau serombongan orang dari tempat tinggal asalnya ke suatu tempat di kota lain atau di negara lain dalam jangka waktu tertentu Karyono, 1997 : 15. Menurut Suwantoro 1997 pariwisata adalah kebutuhan manusia di seluruh dunia, sehinggga dengan meningkatnya kesejahteraan dan kemakmuran suatu bangsa dalam bidang ekonomi, maka muncul sifat manusia untuk melakukan perjalanan untuk sementara meninggalkan rutinitas di tempat tinggal mereka untuk mencari keseimbangan, keserasian dan kebahagiaan hidupnya. Proses kepergian ini menjadikan terjadinya interaksi, saling berhubungan, perasaan-perasaan, persepsi-persepsi, motivasi, tekanan-tekanan, kepuasan, kenikmatan dan lainya di antara sesama pribadi atau kelompok. Istilah-istilah yang berhubungan dengan kepariwisataan sesuai dengan Undang-undang No.9 tahun 1990 tentang kepariwisataan antara lain : 1 Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut dilakukan secara suka rela, serta bersifat sementara waktu untuk menikmati obyek atau daya tarik wisata. 2 Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. 14 3 Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata. 4 Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata serta usaha lain yang terkait dengan bidang tersebut. 5 Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan obyek dan daya tarik wisata. 6 Obyek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata. 7 Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang di bangun atau disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata. Dari uraian diatas dapat kita ambil beberapa unsur yang terkandung dalam kepariwisataan, antara lain : a. Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu. b. Perjalanan itu dilakukan dari tempat satu ke tempat lainnya. c. Perjalannan itu walau apapun bentuknya, harus selalu dikaitkan dengan pertamsyaan atau rekreasi. d. Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya dan semata-mata sebagai konsumen di tempat tersebut. 15

C. Bentuk dan Jenis Pariwisata