Pengertian Potensi LANDASAN TEORI

9 Konsep pembinaan olahraga olahraga usia dini sedini mungkin yang dipaparkan oleh KONI 2000:66 adalah kalau kita ingin mencapai prestasi yang tinggi, maka perlu diterapkan konsep pembinaan olahraga sedini mungkin. Potensi-potensi yang menjadi acuan dalam penjaringan atlet sejak usia dini kemampuan fisik, motorik dan psikologis yaitu : 1. Organ atau petumbuhan tubuh 2. Kemampuan aerobik, jantung dan paru-paru 3. Fleksibilitas dan kemampuan otot 4. Minat dan bakat 5. Indera dan saraf 6. Intelegensi

2.1 Pengertian Potensi

Potensi diri adalah kemampuan yang terpendam pada diri setiap orang, setiap orang memilikinya Siahaan, 2005:4. Potensi diri adalah kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang baik fisik maupun mental yang dimiliki seseorang dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik, sedangkan diri adalah seperangkat proses atau ciri-ciri proses fisik, prilaku dan psikologis yang dimiliki. Habsari, 2004:2 Berdasarkan beberapa pendapat para ahli mengenai penertian potensi maka dapat disimpulkan bahwa potensi adalah Pengertian potensi diri adalah kemampuan yang dimiliki setiap pribadi individu yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan dalam berprestasi. 10 Potensi diri dibedakan menjadi dua bentuk yaitu potensi fisik dan potensi mental atau psikis. Potensi fisik yang dimaksud adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan apabila dilatih dengan baik. Kemampuan yang terlatih ini akan menjadi suatu kecakapan, keahlian, dan ketrampilan dalam bidang tertentu. Sedangkan potensi psikis adalah bentuk kekuatan diri secara kejiwaan yang dimiliki seseorang dan memungkinkan untuk ditingkatkan dan dikembangkan apabila dipelajari dan dilatih dengan baik. Potensi psikis berhubungan dengan IQ Intelegensi Quotient, EQ Emotional Quotient, AQ Addversity quotient dan SQ Spiritual Quotient. Kekhasan potensi diri yang dimiliki oleh seseorang berpengaruh besar pada pembentukan pemahaman diri dan konsep diri. Ini juga terkait erat dengan prestasi yang hendak diraih didalam hidupnya kelak. Kekurangan dan kelebihan yang dimiliki dalam konstek potensi diri adalah jika terolah dengan baik akan memperkembangkan baik secara fisik maaupun mental. Aspek diri yang dimiliki seseorang yang patut untuk diperkembangkan antara lain: 1 Diri fisik meliputi tubuh dan anggotanya besrta prosesnya. 2 Proses diri merupakan alur atau arus pikiran,emosi dan tingkah laku yang konstan. 3 Diri sosial adalah bentuk pikiran dan perilaku yang diadopsi saat merespon orang lain dan masyarakat sebagai satu kesatuan yang utuh. 4 Konsep diri adalah gambaran mental atau keseluruhan pandangan seseorang tentang dirinya. Habsari, 2004:2. 11 Secara umum potensi diri yang ada pada setiap manusia dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu : 1 Potensi Fisik Psychomotoric Merupakan potensi fisik manusia yang dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk berbagai kepentingan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup. Misalnya mata untuk melihat, kaki untuk berjalan, telinga untuk mendengar dan lain-lain. 2 Potensi Mental Intelektual Intellectual Quotient Merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia terutama otak sebelah kiri. Fungsi potensi tersebut adalah untuk merencanakan sesuatu, menghitung dan menganalisis. 3 Potensi Sosial Emosional Emotional Quotient Merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia terutama otak sebelah kanan. Fungsinya antara lain untuk mengendalikan amarah, bertanggungjawab, motivasi dan kesadaran diri. 4 Potensi Mental Spiritual Spiritual Quotient Merupakan potensi kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri manusia yang berhubungan dengan jiwa sadar atau kearifan di luar ego. Secara umum Spiritual Quotient merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan keimanan dan akhlak mulia. 5 Potensi Daya Juang Adversity Quotient Merupakan potensi kecerdasan manusia yang bertumpu pada bagian dalam diri manusia yang berhubungan dengan keuletan, ketangguhan dan daya 12 juang tinggi. Melalui potensi ini, seseorang mampu mengubah rintangan dan tantangan menjadi peluang.

2.2 Pembinaan olahraga