pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik Darsono, 2000:24.
Aliran behavioristik mengemukakan bahwa pembelajaran adalah usaha guru berbentuk tingkah lakuyang diinginkan dengan menyediakan lingkungan atau
stimulus. Sedangkan aliran kognitif mendefinisikan pembelajaran adalah cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir agar dapat mengenal
dan memahami apa yang sedang dipelajari Darsono, 2000:24. Humanistik mendeskripsikan pembelajaran adalah memberikan kebebasan
kepada si belajar untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya Sugandi, 2004:9.
2.4.1. Ciri-ciri Pembelajaran
Sesuai dengan ciri-ciri belajar, berdasarkan pendapat Darsono 2000:25, maka ciri-ciri pembelajaran dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis. 2. Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam
belajar. 3. Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik perhatian
dan menantang siswa. 4. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan
menarik. 5. Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan
menyenangkan bagi siswa. 6. Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik secara
fisik maupun psikologis. 7. Pembelajaran menekankan keaktifan siswa.
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja. Oleh karena itu pembelajaran pasti mempunyai tujuan. Tujuan
pembelajaran adalah membantu para siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan pengalaman itu tingkah laku siswa bertambah, baik kuantitas
maupun kualitas. Tingkah laku yang dimaksud meliputi pengetahuan, ketrampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan
perilaku siswa.
2.4.2. Prinsip Pembelajaran
Dalam tujuanya dibagi menjadi tiga: 1. Prinsip pengaturan kegiatan kognitif
Pembelajaran hendaknya memperhatikan bagaimana mengatur kegiatan kognitif yang efisien. Caranya mengatur kegiatan kognitif yang efisien
menggunakan sistematika alur pemikiran dan sistematika proses pembelajaran itu sendiri.
2. Prinsip pengaturan kegiatan afektif Pembelajaran afektif perlu memperhatikan dan menerapkam tiga
pengaturan kegiatan afektif, yaitu faktor kondisi coditioning, tindakan modifikasi bahavior modification, human model. Faktor conditioning yaitu
perilaku guru yang berpengaruh terhadap rasa senang atau rasa benci siswa terhadap guru. Faktor behavior modification yaitu pemberian
penguatan seketika. Faktor human model yaitu contoh berupa orang yang dikagumi dan dipercaya oleh siswa.
3. Prinsip pengaturan kegiatan psikomotorik
Pembelajaran psikomotorik mementingkan faktor latihan penguasaan prosedur gerak-gerak dan prosedur koordinasi anggota badan. Untuk itu
diperlukan pembelajaran fase kognitif Sugandi, 2004:11.
2.4.3. Strategi Pembelajaran