Hubungan Kondisi Cemas Dengan Nilai Ujian Skill Mahasiswa Wanita Fakultas Kedokteran Angkatan 2011
i
KARYA TULIS AKHIR
HUBUNGAN KONDISI CEMAS DENGAN NILAI UJIAN SKILL YANG DICAPAI MAHASISWA WANITA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG ANGKATAN 2011
Oleh :
NURISKA YUNICHA MIKY 201110330311101
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014
(2)
ii
HASIL PENELITIAN
HUBUNGAN KONDISI CEMAS DENGAN NILAI UJIAN SKILL YANG DICAPAI MAHASISWA WANITA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG ANGKATAN 2011
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh :
Nuriska Yunicha Miky 201110330311101
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
(3)
iii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang Tanggal : 6 November 2014
Pembimbing I
dr. Iwan Sis Indrawanto, Sp,KJ
Pembimbing II
dr. Nanang Mardiraharjo, Sp. THT-KL
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
(4)
iv
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Nuriska Yunicha Miky ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanggal : 6 November 2014
Tim Penguji
dr. Iwan Sis Indrawanto, Sp,KJ
dr. Nanang Mardiraharjo, Sp. THT-KL
dr. Yudityarini Priyanto, Sp,S
, Ketua
, Anggota
(5)
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’allaikum Wr.Wb
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena atas berkah dan rahmatNya, saya telah behasil menyelesaikan karya tulis akhir yang berjudul, “Hubungan Kondisi Cemas dengan Nilai Ujian Skill yang dicapai Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011”.
Penulisan penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran pada Fakultas Kedokteran UMM. Saya menyadari, tanpa bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak tidaklah mudah. Maka dari itu, saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muahammadiyah Malang.
2. dr. Moch. Ma’roef, Sp.OG selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
3. dr. Rahayu, Sp.S selaku Pembantu Dekan 2 Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
4. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan 3 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku Pembimbing I atas bimbingan, pelajaran, dukungan, saran dan bantuan yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.
(6)
vi
5. dr. Nanang Mardiraharjo, Sp.THT-KL selaku pembimbing II atas
kesabaran dan ketelitiannya dalam membimbing dan memberi saran dalam penyususnan karya tulis akhir ini.
6. dr. Yudityarini Priyanto, Sp.S selaku penguji atas ketelitiannya dalam memberi saran dan masukan dalam penyusunan karya tulis akhir ini. 7. Orang tua tercinta Bpk Deki Triantoyo dan Ibu Sumiati yang selalu
memberikan semangat, dukungan moral maupun materil, serta doa-Nya selama saya menuntut ilmu.
8. Adik tersayang Cahya Dwiki Rezya terima kasih atas bantuan doa dan semangatnya.
9. Sahabat-sahabat Ayu, Faris, Ariantie dan Devy terima kasih atas semua bantuannya, semoga semua bisa sukses dan menjadi dokter yang berguna dan bermanfaat bagi diri sendiri, kedua orangtua, keluarga, dan masyarakat.
10.Staf TU, Pak Yono, Bu Endang, Mas Didit, Mbak Citra, Bu Nuke terima
kasih atas bantuan dan kemudahan dalam urusan administrasi dan tugas akhir ini.
11.Staf Laboratorium Klinik FK-UMM, Mbak Dila dan Mbak Emy terima kasih atas bantuan dan kemudahannya dalam urusan data untuk tugas akhir ini.
12.Teman-teman Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
angkatan 2011 yang menjadi teman seperjuangan selama menempuh pendidikan ini.
(7)
vii
13.Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini juga mendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu.
Akhir kata saya berharap semoga penelitian ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.
Malang, 20 November 2014
Penulis
(8)
viii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………... LEMBAR PENGESAHAN ... LEMBAR PENGUJIAN ... KATA PENGANTAR ... ABSTRAK ... ABSTRACT ... DAFTAR ISI ……….. DAFTAR SINGKATAN ... DAFTAR TABEL ………... DAFTAR GAMBAR ………. BAB 1 PENDAHULUAN ………...…...
1.1. Latar Belakang ………... 1.2. Rumusan Masalah ………... 1.3. Tujuan Penelitian ………
1.3.1. Tujuan umum ………..
1.3.2. Tujuan khusus ……….
1.4. Manfaat Penelitian ………..
1.4.1. Manfaat akademis ………...
1.4.2. Manfaat masyarakat ………
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ………..………. 2.1 Kecemasan ...………..……...…..
2.1.1 Definisi ………...………...….
2.1.2 Klasifikasi ..………..
2.1.3 Epidemiologi ……….……...
2.1.4 Etiologi ..………... ...
2.1.5 Gejala ………...
2.1.6 Tingkat Kecemasan………..
2.1.7 Faktor yang mempengaruhi kecemasan ………..
2.2 Kecemasan menghadapi ujian skill...………...
2.3 Prestasi Belajar ...………... ii iii iv v viii ix x xii xiii xiv 1 1 3 4 4 4 4 4 5 6 6 6 6 9 10 14 16 18 19 21
(9)
ix
2.3.1 Definisi prestasi belajar ...………... 2.3.2 Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ... BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN …...
3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ………...……… 3.2 Hipotesis Penelitian ………. BAB 4 METODE PENELITIAN …...……….……… 4.1 Jenis Penelitian ……….……….. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ………. 4.3 Populasi dan Sampel ………...
4.3.1 Populasi ………..
4.3.2 Sampel ………
4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel ………..
4.3.4 Karakteristik Sampel Penelitian ……….
4.3.4.1 Kriteria Inklusi ………..
4.3.4.2 Kriteria Eksklusi ……….………...
4.3.5 Variabel Penelitian ………..
4.3.5.1 Variabel Bebas ………...
4.3.5.2 Variabel Tergantung ………..
4.3.5.3Variabel Perancu ...
4.3.5.4 Definisi Operasional Variabel ………
4.4 Instrumen Penelitian ………..……
4.5 Prosedur Penelitian ………...…………...
4.6 Analisis Data ……….…. BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ...
5.1 Deskripsi Karakteristik Responden ...
5.2 Analisis data ...………...
BAB 6 PEMBAHASAN ... BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 7.1 Kesimpulan ………. 7.2 Saran ……….……….. DAFTAR PUSTAKA ……… LAMPIRAN ………...
21 23 30 30 32 33 33 33 33 33 33 33 34 34 34 35 35 35 35 35 36 37 38 39 39 42 44 48 48 48 50 55
(10)
x
DAFTAR SINGKATAN Singkatan
ACTH : Adenocorticotropin Releasing Hormon
CRF : Corticotropin Releasing Factor
CRH : Corticotropin Releasing Hormon
DSM : Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder
GABA : Gamma Aminobutyric Acid
KTA : Karya Tulis Akhir
NE : Norepinefrin
OCD : Obsessive Compulsive Disorder
PTSD : Post Traumatic Stress Disorder
RAS : Reticular Activiting System
TAQ : Test Anxiety Questionnairre
UAB : Ujian Akhir Blok
UAS : Ujian Akhir Semester
(11)
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Respon Fisiologis Terhadap Kecemasan ……… 15
Tabel 2.2 Respon Perilaku, Kognitif, dan Afektif 16
Tabel 5.1 Tingkat kecemasan 39
Tabel 5.2 Gejala Kecemasan 40
Tabel 5.3 Pencapaian nilai 41
(12)
xii
DAFTAR GAMBAR
Tabel Halaman
(13)
xiii
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A., & Supriyono, W., 2004, Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ahmed A.M., 2008, Role of clinical skills centers in maintaining and
promoting clinical teaching. Journal of Public Health, 3. Sudanese:
Univesity of Bahr Elghazal.
Akinsola E.F. & Nwajei A.D, 2013,Test anxiety, depression and academic performance assessment and management using relaxation and cognitive restructuring techniques. Journal
psychology, vol 4, 18-24.
Anxiety And Depression Association of America, 2010, viewed 2 April
2014 <http://www.adaa.org/living-with-anxiety/women/facts> Asmadi, 2008, Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika Asril, 2011, Faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi prestasi
belajar siswa SMA Hang Tuah 1 Jakarta, Tesis, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Curtis C.A, 2009,The relationship between anxiety, working memory and academic performance among secondary school pupils with social, emotional, and behavioural difficulties: a test of processing efficiency theory. Thesis for the degree of Doctorate in Educational
Psychology. Inggris: University of Southampton.
(14)
xiv
Dewi, N.M. 2010. Peran Stres Terhadap Kesehatan Jaringan Periodonsium. Jakarta: EGC.
Djamarah S B. & Zain A, 2010, Strategi Belaja Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah, 2008, Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djiwandono, S. T. E. W., 2002, Psikologi Pendidikan. Jakarta: Gramedia.
Dobson C., 2012,Effects of academic anxiety on the performance of students with and without learning disablities and how students can
cope with anxiety at school. America: Northern Michigan
University.
Elvira, S.D.,2013, Buku Ajar Psikiatri. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universita Indonesia.
Farooqi Y.N., Ghanl R., & Spelberger C.D., 2012, Gender differences in test anxiety and academic performance of medical students.
Internasional Journal of Psychology and behavioral Sciences, 2,
38-43.
Gunarsa, S., 2009, Psikologi Praktis: Anak Remaja, dan Keluarga. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Hudaniah & Dayakisni, T., 2003, Psikologi Sosial, Ed Revisi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Kaplan dan Saddock, 2010,Gangguan Anxietas dalam Buku Ajar Psikiatri Klinis. Edisi 2. Jakarta : EGC. hal: 230-267
(15)
xv
Latipah, 2010, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta. hal: 17-32
Maramis W.F., 2009, Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi 2. Surabaya: Airlangga University Press. hal: 309
Nair, D., Karla G., Shah N. B., 2012,Isolated Sleep Paralyses And
Generalized Anxiety Disorder : A Case Report And
Review. Journal of Psychiatry Vol.14 No.1. India : University of
Health Sciences Sector 18, Kamothe, New Mumbai.
Nevid J.S., Rathus S.A., Green B., 2005, Gangguan-Gangguan Anxietas dalam Psikologi Abnormal. Jilid 1 Edisi ke 5. Jakarta : Erlangga. Hal: 163-195.
Purwanto, 2004, Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rana R.A., & Mahmood N., 2010,The relationship between test anxiety
and academic achievement.Bulletin of Education and Research,
Vol 32, 63-74.
Rochman &Kholil L., 2010, Kesehatan Mental. Purwokerto : STAIN Press.
Safaria T. & Saputra N.E., 2009, Manajemen Emosi: Sebuah panduan cerdas bagaimana mengelola positif dalam hidup anda. Edisi 1. Jakarta: Bumi Aksara.
Schultz, D. & Schultz, E.S., 2005, Theoriest of personality. 8 Ed. Wodsworth.
(16)
xvi
Simunovic V. & Grkovic I.Z., 2012, Introduction and preparation of an objective structured clinical examination in family medicine for
undergraduate student at the University of Split. Acta Medica
Academica, 41, 68-74.
Slameto, 2010, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Stuart G.W. & Laraia, 2005, Principles and practice of psychiatric Nursing. Edition 8. Missouri : Mosby, Years Book.
Stuart G.W., 2006, Buku saku keperawatan jiwa edisi revisi. Edisi 5. Jakarta : EGC. hal: 144-150
Sugihartono, et al, 2007, Psikologi Pendidikan. Edisi 1. Yogjakarta: UNY Press.hal: 74-81
Sugiyono, 2009,Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. hal: 56-69.
Suryabrata, S., 2006, Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Test Anxiety Questionnairre (TAQ) Nist and Diehl. 1990. pdf.
Uno, H. B., 2007, Teori motivasi dan pengukuran: Analisis dibidang pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Untari, I., 2014, Hubungan antara kecemasan dengan prestasi ujian OSCA 1 pada mahasiswa Akper PKU Muhammadiyah Surakarta.
Jurnal Kebidanan Vol VI. Surakarta: STIKES PKU
(17)
xvii
Widyandana & Rahmawaty E., 2008, Persepsi mahasiswa terhadap instruksi keterampilan medik di skills laboratory fakultas kedokteran universitas gadjah mada. Jurnal pendidikan kedokteran dan profesi kesehatan indonesia vol 3. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Yates W.R., 2014, Anxiety Disorders, viewed19 februari 2014
<http://emedicine.medscape.com/article/286227-overview#a0101> Yuwono K.A., Widyandana, Hadianto T., 2008, Hubungan Tingkat
Kesiapan Mahasiswa Kedokteran untuk Memasuki Rotasi Klinik dengan Nilai Ujian Keterampilan Medik dan Indeks Prestasi Kumulatif. Jurnal pendidikan kedokteran dan profesi kesehatan indonesia vol 4. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
(18)
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kecemasan merupakan salah satu emosi yang paling dasar manusia. Kecemasan adalah reaksi normal terhadap situasi tertentu
.
Semua orang pernah mengalami kecemasan dalam berbagai tingkatan. Respon kecemasan dapat bervariasi sesuai tingkat keparahan mereka, dari kecemasan ringan sampai panik (Curtis, 2009).Kecemasan adalah suatu sinyal yang menyadarkan dan memperhatikan adanya bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman (Kaplan & Saddock, 2010).
Kecemasan dapat menyebabkan seseorang tidak mampu mengerjakan tugas-tugas yang dihadapi. Kecemasan cenderung menimbulkan kebingungan dan distorsi persepsi, tidak hanya persepsi waktu dan ruang tetapi juga orang dan arti peristiwa. Distorsi ini dapat mengganggu proses pembelajaran dengan menurunkan konsentrasi, mengurangi daya ingat, dan mengganggu kemampuan menghubungkan satu hal dengan hal lain yaitu sebagai asosiasi (Kaplan & Saddock, 2010).
Terdapat tiga komponen kecemasan yaitu kognitif, afektif, dan perilaku. Komponen kognitif melibatkan konsentrasi buruk, hambatan berfikir yang terjadi selama aktivitas yang mungkin dapat mengganggu kinerja akibat kecemasan (misalnya masalah dalam mengingat suatu hal, kesulitan dalam membaca dan memahami pertanyaan). Komponen afektif mencakup rasa gelisah, tegang, dan
(19)
2
waspada. Komponen perilaku termasuk fokus belajar yang buruk, menghindari dan menunda pekerjaan(Akinsola & Nwajei, 2013).
Banyak siswa mengalami kecemasan ketika menghadapi tugas-tugas akademik yang sulit. Kecemasan sosial juga dapat mempengaruhi kinerja akademik siswa. Jika siswa memiliki kecemasan sosial siswa akan merasa tidak nyaman berada dikelas dan dapat menyebabkan kecemasan akademik (Dobson, 2012).
Tes dan ujian pada semua tahap pendidikan , terutama di tingkat pendidikan tinggi dianggap sebagai alat yang penting dan kuat untuk pengambilan keputusan dalam masyarakat kompetitif dalam menentukan prestasi , keterampilan dan kemampuan (Dobson, 2012).
Telah ditemukan bahwa siswa secara konsisten menganggap ujian sebagai sumber kecemasan dan situasi yang dilanda ketidakpastian dalam menunjukkan prestasi siswa yang sebenarnya. Perasaan cemas selama menghadapi ujian dapat menghambat kinerja, sehingga kecemasan yang lebih tinggi menyebabkan penurunan prestasi belajar siswa( Rana & Mahmood, 2010).
Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk menentukan hubungan antara kecemasan dan prestasi . Dalam sebuah studi, Rana & Mahmood (2010) meneliti hubungan antara kecemasan dan prestasi akademik, dan menemukan hubungan negatif antara kecemasan dan prestasi. Hasilnya juga menemukan bahwa faktor kognitif ( hambatan berfikir ) memberikan kontribusi lebih pada kecemasan daripada faktor afektif ( emosional ) . Farooqi , Ghanl , & Spielberger (2012) dalam penelitian perbedaan gender dalam tes kecemasan dan prestasi akademis, menemukan bahwa mahasiswa kedokteran wanita memiliki tingkat kecemasan
(20)
3
yang lebih tinggi daripada mahasiswa kedokteran pria. Penelitian ini juga menyatakan hubungan negatif antara kecemasan dan tes prestasi akademik.
Keterampilan klinis adalah salah satu prosedur yang digunakan dalam pendidikan kesehatan yang dilakukan dalam situasi yang meniru situasi klinis untuk belajar keterampilan teknis dan kompetensi yang dibutuhkan dalam bidang kesehatan sebelum kontak langsung dengan pasien (Widyandana & Rahmawaty, 2008).
Ujian Skill merupakan bagian dari sistem penilaian. Tujuan ujian skill yaitu menilai kompetensi dan ketrampilan klinis mahasiswa secara objektif dan terstruktur. Ujian skill terdiri dari serangkaian simulasi pasien yang melibatkan anamnesis, pemeriksaan fisik, konseling atau manajemen pasien. Hal ini biasanya diamati dan dinilai langsung oleh penguji. Ujian skill ini terdiri dari beberapa stase, masing-masing sekitar 5-10 menit panjangnya (Simunovic & Grkovic, 2012).
Ujian skill di Fakultas Kedokteran UMM memiliki potensi menimbulkan kecemasan bagi mahasiswa. Dengan kecemasan yang dapat mengganggu konsentrasi dan kemampuan dalam berpikir mahasiswa untuk mengerjakan soal-soal di setiap stase ujian skill sehingga berpengaruh pada prestasi.
1.2Rumusan Masalah
Adakah hubungan antara kondisi cemas dengan nilai ujian skill yang dicapai mahasiswa wanita FK-UMM angkatan 2011?
(21)
4
1.3Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara kondisi cemas dengan nilai ujian skill yang dicapai mahasiswa wanita FK-UMM angkatan 2011.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui tingkat kecemasan mahasiswa wanita FK-UMM
angkatan 2011 sebelum ujian skill
2. Mengetahui nilai rata-rata ujian skill mahasiswa wanita 1.4Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan diatas, maka manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1.4.1 Akademis
1. Dapat mengetahui kondisi cemas saat menghadapi ujian skill dengan prestasi yang didapat mahasiswa wanita FK UMM angkatan 2011. 2. Memberikan informasi kondisi cemas saat menghadapi ujian skill
dengan prestasi yang didapat mahasiswa FK UMM angkatan 2011 sehingga diharapkan pihak akademik bisa mengkondisikan agar situasi ujian tidak terlalu mencemaskan.
3. Mengetahui warning sign kecemasan, sehingga meminimalisasi faktor resiko cemas selama menghadapi ujian skill.
4. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.
(22)
5
1.4.2 Masyarakat
1. Sebagai tambahan informasi bagi masyarakat selingkup fakultas dan upaya mengurangi kecemasan sebelum menghadapi ujian skill sehingga memperlancar saat proses ujian skill.
(1)
xvii
Widyandana & Rahmawaty E., 2008, Persepsi mahasiswa terhadap instruksi keterampilan medik di skills laboratory fakultas kedokteran universitas gadjah mada. Jurnal pendidikan kedokteran dan profesi kesehatan indonesia vol 3. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Yates W.R., 2014, Anxiety Disorders, viewed19 februari 2014 <http://emedicine.medscape.com/article/286227-overview#a0101> Yuwono K.A., Widyandana, Hadianto T., 2008, Hubungan Tingkat
Kesiapan Mahasiswa Kedokteran untuk Memasuki Rotasi Klinik dengan Nilai Ujian Keterampilan Medik dan Indeks Prestasi Kumulatif. Jurnal pendidikan kedokteran dan profesi kesehatan indonesia vol 4. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
(2)
1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kecemasan merupakan salah satu emosi yang paling dasar manusia. Kecemasan adalah reaksi normal terhadap situasi tertentu
.
Semua orang pernah mengalami kecemasan dalam berbagai tingkatan. Respon kecemasan dapat bervariasi sesuai tingkat keparahan mereka, dari kecemasan ringan sampai panik (Curtis, 2009).Kecemasan adalah suatu sinyal yang menyadarkan dan memperhatikan adanya bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman (Kaplan & Saddock, 2010).
Kecemasan dapat menyebabkan seseorang tidak mampu mengerjakan tugas-tugas yang dihadapi. Kecemasan cenderung menimbulkan kebingungan dan distorsi persepsi, tidak hanya persepsi waktu dan ruang tetapi juga orang dan arti peristiwa. Distorsi ini dapat mengganggu proses pembelajaran dengan menurunkan konsentrasi, mengurangi daya ingat, dan mengganggu kemampuan menghubungkan satu hal dengan hal lain yaitu sebagai asosiasi (Kaplan & Saddock, 2010).
Terdapat tiga komponen kecemasan yaitu kognitif, afektif, dan perilaku. Komponen kognitif melibatkan konsentrasi buruk, hambatan berfikir yang terjadi selama aktivitas yang mungkin dapat mengganggu kinerja akibat kecemasan (misalnya masalah dalam mengingat suatu hal, kesulitan dalam membaca dan memahami pertanyaan). Komponen afektif mencakup rasa gelisah, tegang, dan
(3)
2
waspada. Komponen perilaku termasuk fokus belajar yang buruk, menghindari dan menunda pekerjaan(Akinsola & Nwajei, 2013).
Banyak siswa mengalami kecemasan ketika menghadapi tugas-tugas akademik yang sulit. Kecemasan sosial juga dapat mempengaruhi kinerja akademik siswa. Jika siswa memiliki kecemasan sosial siswa akan merasa tidak nyaman berada dikelas dan dapat menyebabkan kecemasan akademik (Dobson, 2012).
Tes dan ujian pada semua tahap pendidikan , terutama di tingkat pendidikan tinggi dianggap sebagai alat yang penting dan kuat untuk pengambilan keputusan dalam masyarakat kompetitif dalam menentukan prestasi , keterampilan dan kemampuan (Dobson, 2012).
Telah ditemukan bahwa siswa secara konsisten menganggap ujian sebagai sumber kecemasan dan situasi yang dilanda ketidakpastian dalam menunjukkan prestasi siswa yang sebenarnya. Perasaan cemas selama menghadapi ujian dapat menghambat kinerja, sehingga kecemasan yang lebih tinggi menyebabkan penurunan prestasi belajar siswa( Rana & Mahmood, 2010).
Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk menentukan hubungan antara kecemasan dan prestasi . Dalam sebuah studi, Rana & Mahmood (2010) meneliti hubungan antara kecemasan dan prestasi akademik, dan menemukan hubungan negatif antara kecemasan dan prestasi. Hasilnya juga menemukan bahwa faktor kognitif ( hambatan berfikir ) memberikan kontribusi lebih pada kecemasan daripada faktor afektif ( emosional ) . Farooqi , Ghanl , & Spielberger (2012) dalam penelitian perbedaan gender dalam tes kecemasan dan prestasi akademis, menemukan bahwa mahasiswa kedokteran wanita memiliki tingkat kecemasan
(4)
yang lebih tinggi daripada mahasiswa kedokteran pria. Penelitian ini juga menyatakan hubungan negatif antara kecemasan dan tes prestasi akademik.
Keterampilan klinis adalah salah satu prosedur yang digunakan dalam pendidikan kesehatan yang dilakukan dalam situasi yang meniru situasi klinis untuk belajar keterampilan teknis dan kompetensi yang dibutuhkan dalam bidang kesehatan sebelum kontak langsung dengan pasien (Widyandana & Rahmawaty, 2008).
Ujian Skill merupakan bagian dari sistem penilaian. Tujuan ujian skill yaitu menilai kompetensi dan ketrampilan klinis mahasiswa secara objektif dan terstruktur. Ujian skill terdiri dari serangkaian simulasi pasien yang melibatkan
anamnesis, pemeriksaan fisik, konseling atau manajemen pasien. Hal ini biasanya diamati dan dinilai langsung oleh penguji. Ujian skill ini terdiri dari beberapa stase, masing-masing sekitar 5-10 menit panjangnya (Simunovic & Grkovic, 2012).
Ujian skill di Fakultas Kedokteran UMM memiliki potensi menimbulkan kecemasan bagi mahasiswa. Dengan kecemasan yang dapat mengganggu konsentrasi dan kemampuan dalam berpikir mahasiswa untuk mengerjakan soal-soal di setiap stase ujian skill sehingga berpengaruh pada prestasi.
1.2Rumusan Masalah
Adakah hubungan antara kondisi cemas dengan nilai ujian skill yang dicapai mahasiswa wanita FK-UMM angkatan 2011?
(5)
4
1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara kondisi cemas dengan nilai ujian skill yang dicapai mahasiswa wanita FK-UMM angkatan 2011.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui tingkat kecemasan mahasiswa wanita FK-UMM angkatan 2011 sebelum ujian skill
2. Mengetahui nilai rata-rata ujian skill mahasiswa wanita 1.4Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan diatas, maka manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1.4.1 Akademis
1. Dapat mengetahui kondisi cemas saat menghadapi ujian skill dengan prestasi yang didapat mahasiswa wanita FK UMM angkatan 2011. 2. Memberikan informasi kondisi cemas saat menghadapi ujian skill
dengan prestasi yang didapat mahasiswa FK UMM angkatan 2011 sehingga diharapkan pihak akademik bisa mengkondisikan agar situasi ujian tidak terlalu mencemaskan.
3. Mengetahui warning sign kecemasan, sehingga meminimalisasi faktor resiko cemas selama menghadapi ujian skill.
4. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.
(6)
1.4.2 Masyarakat
1. Sebagai tambahan informasi bagi masyarakat selingkup fakultas dan upaya mengurangi kecemasan sebelum menghadapi ujian skill sehingga memperlancar saat proses ujian skill.