“OPTIMASI GEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) MENGGUNAKAN GELLING AGENT CARBOMER”

SKRIPSI
IKA AYU RAHMAH ANUGRAWATI

“OPTIMASI GEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK
ETANOL UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.)
MENGGUNAKAN GELLING AGENT
CARBOMER”

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016

Lembar Pengesahan

OPTIMASI GEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL
UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.)
MENGGUNAKAN GELLING AGENT CARBOMER

SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada

Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang
2016

Oleh :

IKA AYU RAHMAH ANUGRAWATI
NIM : 201210410311110

Disetujui Oleh :

Pembimbing I

Pembimbing II

Dian Ermawati, S.Farm, M.Farm, Apt
NIP. 11209070481

Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes, Apt
NIP. 11407040448


ii

Lembar Pengujian

OPTIMASI GEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL
UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.)
MENGGUNAKAN GELLING AGENT CARBOMER

SKRIPSI

Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji
pada Tanggal 29 Juli 2016

Oleh :
IKA AYU RAHMAH ANUGRAWATI
NIM : 201210410311110

Disetujui Oleh :


Penguji I

Penguji II

Dian Ermawati, S.Farm.,M.Farm., Apt

Dra Uswatun Chasanah.,M.Kes, Apt

Penguji III

Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt

Penguji IV

Engrid Juni Astuti, S.Farm., M.Farm., Apt.

iii

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

hidayah serta karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Optimasi Gel Antioksidan Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu
(Ipomoea Batatas L.) Menggunakan Gelling Agent Carbomer”.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih sedalamdalamnya kepada :
1. Dian Ermawati, M. Farm., Apt selaku dosen pembimbing I yang
penuh kesabaran dan selalu berkenan membimbing serta mengarahkan
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt selaku dosen pembimbing II
yang penuh kesabaran dalam mengarahkan dan membimbing serta
selalu memberikan motivasi.
3. Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt sebagai penguji yang selalu berkenan
memberikan bimbingan dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Engrid Juni Astuti, M. Farm., Apt selaku penguji yang memberikan
saran, masukan, dan kritik yang membangun terhadap skripsi yang
telah saya kerjakan.
5. Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
6. Sovia Aprina Basuki, S.Farm., M.Si., Apt selaku kepala laboratorium.
7. Arina Swastika, S. Farm., Apt sebagai Dosen Wali yang telah
memberikan bimbingan dan nasehat selama mengikuti pendidikan di

Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
8. Seluruh

staf

pengajar

Program

Studi

Farmasi

Universitas

Muhammadiyah Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu
pengetahuan hingga saya dapat menyelesaikan pendidikan sarjana.
9. Para

laboran


Laboratorium

Teknologi

Sediaan

Farmasi

dan

Laboratorium Kimia Terpadu II yang telah banyak membantu saya.

iv

10. Kedua orang tua saya Abi Rudy Mardiyanto dan Umi Latifah yang
selalu memberikan semangat, doa, dukungan, serta nasehat sehingga
saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Adik kandung saya Moh. Syafi’i Yahya yang selalu memberi
semangat dan motivasi selama proses pembuatan skripsi

12. Kekasih tersayang saya Dwi Hartono Ramadhan yang selalu memberi
semangat, doa, dukungan serta motivasi selama proses pembuatan
skripsi
13. Teman-teman seperjuangan saya dalam mengerjakan skripsi Yuni
Suryani dan Dhiyaa Anis yang senantiasa saling membantu, bertukar
pendapat, dan memberikan semangat dalam proses penelitian ini.
14. Teman-teman angkatan 2012 khususnya kelas Farmasi C yang
senantiasa memberikan motivasi dan semangat.
15. Sahabat-sahabatku Risma, Zahroh, Tia, Elida, Dita, Ayu, Bella, Anis
dan Diana yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan doa
dalam pengerjaan skripsi ini
16. Teman-teman kos BS05 Isti, Sitti, Mbak Yanda, Mbak Dika, dan yang
tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuan,
dukungan,

semangat,

dan

doa


yang

telah

diberikan

dalam

penyelesaian skripsi ini.
17. Berbagai pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu,
terimakasih atas bantuan dan motivasi yang diberikan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan skripsi ini dan semoga
bermanfaat bagi pembaca.
Malang, 25 July 2016

Ika Ayu Rahmah Anugrawati


v

RINGKASAN
OPTIMASI GEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL UBI
JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) MENGGUNAKAN
GELLING AGENT CARBOMER
Gaya hidup kembali ke alam (back to nature) menjadi cukup popular saat
ini sehingga masyarakat kembali memanfaatkan berbagai bahan alam,
penggunaan bahan-bahan alami diharapkan dapat lebih tepat sasaran dalam
mengatasi masalah kesehatan kulit. Tujuannya untuk melindungi kulit akibat
dampak negatif lingkungan seperti polusi dan radiasi sinar ultraviolet (UV) dari
matahari. Faktor lingkungan tersebut menghasilkan radikal bebas yang dapat
mempercepat proses penuaan, menyebabkan kulit menjadi kusam, keriput, bintik
hitam bahkan kanker kulit.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk membuat sediaan
kosmetik yang dapat mencegah radikal bebas tersebut. Sediaan kosmetik yang
akan dibuat yaitu sediaan gel dengan gelling agent carbomer yang mengandung
antioksidan alami. Antioksidan alami yang digunakan peneliti yaitu ubi jalar ungu
(Ipomoea Batatas L.). Ubi jalar ungu merupakan tanaman yang banyak
mengandung antosianin yang berfungsi sebagai antioksidan. Pada penelitian ini

sediaan gel dibuat pada 3 kadar ekstrak etanol ubi jalar ungu yang berbeda yakni
formula I (1%), formula II (2%), formula III (3%).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan formula yang baik
pada sediaan gel antioksidan ekstrak etanol ubi jalar ungu (Ipomoea Batatas L.)
dengan perbedaan ekstrak pada kadar (1%, 2%, dan 3%) yang dapat memberikan
karakteristik fisik, aseptabilitas, serta daya antioksidan yang optimal.
Berdasarkan hasil penelitian optimasi gel antioksidan ekstrak etanol ubi
jalar ungu (Ipomoea batatas L.) menggunakan gelling agent carbomer yang
memenuhi karakteristik fisik, aseptabilitas, serta stabilitas adalah formula III
(3%).
Tahap awal yang dilakukan adalah melakukan uji antioksidan ekstrak
menggunakan metode DPPH. Hasil yang didapatkan yaitu 340,76 ppm < 500 ppm
yang menunjukkan ekstrak etanol ubi jalar ungu masuk ke dalam kategori
antioksidan lemah.
Selanjutnya dilakukan uji karakteristik fisik sediaan yang meliputi
organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar. Hasil organoleptis yang didapatkan
sediaan gel antioksidan ekstrak etanol ubi jalar ungu menghasilkan warna ungu
sampai ungu pekat dengan tekstur halus dan jernih, serta memiliki aroma bunga
khas ubi jalar. Pada uji pH sediaan gel antara formula menunjukkan perbedaan
yang signifikan. Hasil uji pH menunjukkan nilai yang berbeda yaitu formula I

(5,93±0,03), formula II (6,03±0,01), dan formula III (5,18±0,02). Dan untuk hasil
daya sebar, formula III (0,131±0,01 g/cm) memiliki daya sebar yang paling besar
dibandingkan dengan formula I (0,084±0,01 g/cm) dan formula II (0,116±0,01
g/cm), ketiga formula memiliki perbedaan yang bermakna. Ini berdasarkan hasil
analisis statistik One-Way Anova dimana harga p (0,016) < α (0,05) yang
mengindikasikan kadar ekstrak mempengaruhi daya sebar sediaan. Selanjutnya

vi

pada uji viskositas sediaan didapatkan hasil bahwa F3 lebih viskos dari pada F1
dan F2. Semakin tinggi kadar ekstrak semakin viskos sediaan gel yang didapat.
Dari hasil uji aseptabilitas dapat diambil kesimpulan bahwa F3 sediaan gel
antioksidan ekstrak etanol ubi jalar ungu memiliki persentase lebih besar
dibandingkan dengan F2 dan F3. Hasil ini dilihat dari kriteria kelembutan,
kemudahan dioleskan , serta kemudahan dicuci.
Pada uji antioksidan sediaan gel formula I (5377,99 ppm), formula II
(2100,59 ppm), formula III (1208,06 ppm) didapatkan hasil
lebih dari 500
ppm. Hasil ini menunjukkan bahwa sediaan tidak memiliki daya antioksidan yang
aktif.
Berdasarkan karakteristik fisik, aseptabilitas, stabilitas, serta daya
antioksidan dapat diketahui bahwa F3 memberikan hasil yang optimal dengan
kadar ekstrak etanol ubi jalar ungu 3%.

vii

ABSTRAK
OPTIMASI GEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL UBI
JALAR UNGU (Ipomoea Batatas L.) MENGGUNAKAN
GELLING AGENT CARBOMER
Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) merupakan salah satu tanaman yang
mengandung senyawa antioksidan alami. Senyawa antioksidan yang terkandung
yaitu antosianin. Antosianin dapat mencegah penyakit kanker, jantung, tekanan
darah tinggi, katarak dan dapat menghaluskan kulit.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan
sediaan gel menggunakan gelling agent carbomer pada berbagai kadar ekstrak
etanol ubi jalar ungu FI (1%), F2 (2%), dan F3 (3%) serta untuk mengetahui pada
kadar ekstrak berapakah sediaan gel antioksidan yang menghasilkan karakteristik
fisik, aseptabilitas, dan daya antioksidan yang optimal.
Pada penelitian ini dibuat sediaan gel dengan menggunakan ekstrak ubi
jalar ungu sebagai bahan aktif dan carbomer sebagai gelling agent. Evaluasi
sediaan dilakukan dengan uji organoleptis, viskositas, daya sebar, pH, dan
stabilitas pada berbagai suhu dengan metode freeze-thaw. Uji aktivitas antioksidan
dilakukan dengan metode DPPH.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel F3 memiliki karakteristik fisik
serta aseptabilitas yang lebih baik dibandingkan gel F1 dan F2. Gel antioksidan
ekstrak etanol ubi jalar ungu mengalami peningkatan aktivitas antioksidan seiring
dengan kenaikan kadar ekstrak etanol ubi jalar ungu dalam sediaan.
Kata Kunci : Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu, Gel, Carbomer, Aktivitas
Antioksidan, DPPH.

viii

ABSTRACT
OPTIMIZATION OF ETHANOL EXTRACT GEL
ANTIOXIDANT OF SWEET POTATOES PURPLE (IPOMOEA
BATATAS L.) BY USING GELLING AGENT CARBOMER
Sweet Potatoes Purple (Ipomoea Batatas L) is a plant that contains of
natural antioxidant compound. The antioxidant compound which is contained in it
is anthocyanins. Anthocyanin to prevent cancer, heart, high blood pressure,
cataract and can sublimate of.
The purpose of this study is to determine the antioxidant activity of gel
preparation by using a gelling agent Carbomer at various levels of ethanol extract
of sweet potatoes FI (1%), F2 (2%), and F3 (3%) and to investigate the levels
extract of how much gel preparation of antioxidants that produce physical
characteristic, acceptability and optimum antioxidant power.
In this study, gel preparation uses extract sweet potatoes as active
ingredients and carbomer as gelling agent. The evaluation preparation is done by
organoleptic test, viscosity, dispersive power, pH, and stability at various
temperatures with freeze-thaw method. The test of antioxidant activity is done by
DPPH method.
The results showed that the gel F3 has the physical characteristics and
acceptability which better than gel F1 and F2. Antioxidants gel of sweet potatoes
purple ethanol extract increased the antioxidant activity due to higher levels of
ethanol extract of sweet potatoes purple.
Keywords: Sweet Potatoes Purple, Ethanol Extract, Gel, Carbomer, Antioxidant
activity, DPPH.

ix

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
HALAMAN PENGUJIAN .................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv
RINGKASAN ...................................................................................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 4
1.4 Hipotesis ................................................................................................ 4
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 5
2.1 Tinjauan tentang Ubi Jalar Ungu ........................................................... 5
2.1.1 Klasifikasi .................................................................................... 5
2.1.2 Morfologi ..................................................................................... 6
2.1.3 Kandungan Kimia ........................................................................ 6
2.1.3.1 Antosianin.......................................................................... 6
2.1.4 Penetapan

............................................................................ 7

2.2 Tinjauan tentang Ekstrak ....................................................................... 8
2.2.1 Metode Ekstraksi dengan Menggunakan Pelarut ........................ 8
2.2.2.1 Cara Dingin ....................................................................... 8
2.2.2.2 Cara Panas ......................................................................... 8

x

2.3 Tinjauan tentang Radikal Bebas ............................................................ 9
2.4 Tinjauan tentang Antioksidan ................................................................ 9
2.4.1 Klasifikasi Antioksidan ............................................................. 10
2.4.2 Mekanisme Antioksidan ............................................................ 10
2.5 Tinjauan tentang Metode DPPH .......................................................... 11
2.6 Tinjauan tentang Kulit ......................................................................... 12
2.7 Tinjauan tentang Kosmetik .................................................................. 13
2.7.1 Penggolongan Kosmetika .......................................................... 13
2.7.2 Mekanisme Absorpsi Kosmetika ............................................... 14
2.8 Tinjauan tentang Gel............................................................................ 14
2.9 Tinjauan tentang Spektro UV-VIS ...................................................... 15
2.10 Tinjauan tentang Gelling Agent ......................................................... 16
2.10.1 Carbomer ................................................................................. 17
2.11 Tinjauan tentang Komponen Lain Penyusun Gel .............................. 18
2.11.1 Metil Paraben ........................................................................... 18
2.11.2 Trietanolamin (TEA) ............................................................... 18
2.11.3 Gliserin .................................................................................... 19
2.11.4 Aquadest .................................................................................. 19
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................. 20
BAB IV METODE PENELITIAN ..................................................................... 22
4.1 Rancangan Penelitian........................................................................... 22
4.2 Variabel Penelitian............................................................................... 22
4.2.1 Variabel Bebas ........................................................................... 22
4.2.2 Variabel Tergantung .................................................................. 22
4.3 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 22
4.3.1 Tempat ....................................................................................... 22
4.3.2 Waktu ........................................................................................ 22
4.4 Bahan ................................................................................................... 23
4.5 Alat ..................................................................................................... 23
4.6 Definisi Operasional ............................................................................ 23
4.7 Metode Kerja ....................................................................................... 23
xi

4.7.1 Pembuatan Ekstrak Ubi Jalar Ungu ........................................... 23
4.7.2 Pembuatan Gel Ekstrak Ubi Jalar Ungu .................................... 24
4.7.3 Skema Kerja .............................................................................. 25
4.8 Pembuatan Gel Ekstrak Ubi Jalar Ungu .............................................. 26
4.8.1 Komposisi Formulasi Gel .......................................................... 26
4.8.2 Cara Pembuatan Gel Antioksidan.............................................. 26
4.9 Evaluasi Sediaan .................................................................................. 27
4.9.1 Evaluasi Fisik Sediaan ............................................................... 27
4.9.2 Evaluasi Aseptabilitas Sediaan .................................................. 28
4.9.3 Evaluasi Uji Stabilitas Gel ......................................................... 29
4.9.3.1 Uji Freeze Thaw .............................................................. 29
4.10 Evaluasi Uji Antioksidan dengan Metode DPPH .............................. 29
4.10.1 Pembuatan Larutan DPPH ....................................................... 29
4.10.2 Pembuatan Larutan Kontrol..................................................... 30
4.10.3 Pembuatan Larutan Uji Ekstrak ............................................... 30
4.10.4 Pembuatan Larutan Kontrol Positif ......................................... 31
4.10.5 Perlakuan Gel untuk Uji Aktivitas Antioksidan ...................... 32
4.10.6 Proses Inkubasi ........................................................................ 33
4.10.7 Pengukuran Daya Antioksidan ................................................ 33
4.11 Perhitungan

............................................................................... 33

4.12 Analisis Data ...................................................................................... 33
BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................... 35
5.1 Hasil Pemeriksaan Organoleptis .......................................................... 35
5.2 Hasil Uji Karakteristik Fisika Kimia Sediaan ..................................... 36
5.2.1 Hasil Pengukuran pH Sediaan ................................................... 36
5.2.2 Hasil Pengukuran Daya Sebar Sediaan ..................................... 37
5.2.3 Hasil Pengukuran Viskositas Sediaan ....................................... 39
5.3 Hasil Evaluasi Stabilitas Sediaan ........................................................ 40
5.4 Hasil Pengamatan Aseptabilitas Sediaan ............................................. 40
5.5 Hasil Pengukuran Antioksidan ............................................................ 42
5.6 Analisis Data........................................................................................ 43
xii

5.6.1 Hasil Pengukuran pH Sediaan ................................................... 43
5.6.2 Hasil Pengukuran Daya Sebar ................................................... 43
5.6.3 Hasil Pengukuran Viskositas ..................................................... 43
5.6.4 Hasil Pengukuran Aktivitas Antioksidan .................................. 44
BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................... 45
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 50

xiii

DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Fungsi Carbomer ................................................................................ 17
Tabel IV.1 Formula Gel ...................................................................................... 26
Tabel V.1 Hasil Pengamatan Organoleptis Sediaan ........................................... 36
Tabel V.2 Hasil Pengukuran pH Sediaan ............................................................ 36
Tabel V.3 Hasil Pengukuran Daya Sebar Sediaan .............................................. 37
Tabel V.4 Hasil Pengukuran Viskositas Sediaan ................................................ 39
Tabel V.5 Perbandingan Parameter Aseptabilitas Sediaan ................................. 40
Tabel V.6 Hasil

Vitamin C ......................................................................... 42

Tabel V.7 Hasil

Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu ........................................ 42

Tabel V.8 Hasil

Sediaan Gel Antioksidan ................................................. 42

xiv

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.)................................................ 5
Gambar 2.2 Struktur Kimia Antosianin ................................................................ 7
Gambar 2.3 Struktur Molekul DPPH .................................................................. 11
Gambar 2.4 Struktur Kulit .................................................................................. 12
Gambar 2.5 Struktur Kimia Carbomer ................................................................ 17
Gambar 2.6 Struktur Kimia Metil Paraben ......................................................... 18
Gambar 2.7 Struktur Kimia Trietanolamin ......................................................... 18
Gambar 2.8 Struktur Kimia Gliserin ................................................................... 19
Gambar 3 Kerangka Konseptual ......................................................................... 21
Gambar 4.1 Skema Kerja Penelitian ................................................................... 25
Gambar 4.2 Skema Cara Pembuatan Gel ............................................................ 26
Gambar 4.3 Skema Cara Pembuatan Larutan DPPH .......................................... 29
Gambar 4.4 Skema Cara Pembuatan Larutan Kontrol ........................................ 30
Gambar 4.5 Skema Cara Pembuatan Larutan Uji Ekstrak .................................. 31
Gambar 4.6 Skema Cara Pembuatan Larutan Kontrol Positif ............................ 32
Gambar 5.1 Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu ........................................................ 35
Gambar 5.2 Sediaan Gel Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu ................................... 36
Gambar 5.3 Histogram Nilai pH Sediaan ........................................................... 37
Gambar 5.4 Histogram Daya Sebar Sediaan ....................................................... 38
Gambar 5.5 Histogram Viskositas Sediaan......................................................... 39
Gambar 5.6 Histogram Nilai Kelembutan Sediaan ............................................. 41
Gambar 5.7 Histogram Nilai Kemudahan Diratakan .......................................... 41
Gambar 5.8 Histogram Nilai Kemudahan Dicuci ............................................... 41
Gambar 5.9 Histogram Nilai

Sediaan ........................................................ 43

xv

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................... 54
2. Surat Pernyataan.............................................................................................. 55
3. Lampiran Perhitungan ..................................................................................... 56
4. Data Pengukuran Daya Sebar Sediaan ............................................................ 60
5. Surat Pernyataan Persetujuan .......................................................................... 64
6. Prosedur Uji Aseptabilitas .............................................................................. 65
7. Hasil Pengamatan Aseptabilitas ...................................................................... 66
8. Hasil Perhitungan Nilai Antioksidan (

) ................................................... 68

9. Hasil Pengukuran Statistik Uji pH .................................................................. 71
10. Hasil Pengukuran Statistik Daya Sebar ........................................................ 72
11. Hasil Pengukuran Statistik Viskositas .......................................................... 73
12. Hasil Pengukuran Statistik Daya Antioksidan .............................................. 74
13. Hasil Pengamatan Uji Stabilitas .................................................................... 75
14. Alat dan Bahan .............................................................................................. 78
15. Spesifikasi Bahan .......................................................................................... 79

xvi

DAFTAR SINGKATAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.

AH
ANOVA
BHA
BHT
BI
BK
cm
cPs
Cy
Dp
DPPH
F1
F2
F3
FRAP
g
H
HAT
HSD
kg
L
LBI
LU
µg
m
mg
ml
mm
Mv
nm
ORAC
p.a
Pg
pH
Pn
Ppm
Pt
REM

: Atom Hydrogen
: Analysis of Variance
: Butylated Hidroxy Anisol
: Butylated Hidroxy Toluen
: Baku Induk
: Baku Kerja
: Centimeter
: Centipoise
: Cyanidin
: Delphinidin
: 2,2-difenil-1-1pikrilhidrazil
: Formula 1
: Formula 2
: Formula 3
: Ferric Reducing Antioxidant Power
: Gram
: Hydrogen
: Hydrogen Peroksida
: Hydrogen Atom Transfer
: Honestly Significant Difference
: Inhibitor Concentration 50
: kilogram
: Liter
: Larutan Baku Induk
: Larutan Uji
: mikrogram
: meter
: mili gram
: mili liter
: mili meter
: Malvidin
: nano meter
: Oxygen Radical Absorban Capacity
: pro analisis
: Pelargonidin
: Potential of Hydrogen
: Peonidin
: Part Per Milion
: Petunidin
: Radiasi Elektro Magnetik

xvii

41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.

Rpm
SD
THBQ
TEA
TEAC
TRAP
UV
UV-Vis

: Revolutions Per Minute
: Standart Deviasi
: Tert-Butylated Hidroxy Quinone
: Trietanolamin
: Trolox Equivalent Antioxidant Capacity
: Total Radical - Trapping Antioxidant Parameter
: Ultraviolet
: Ultraviolet Visible

xviii

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, 2001. Sistem Integumen. Surabaya : Reski Pratama
Allen, L. V., 2002, The Art Science and Technology of Pharmaceutical
Compounding, 308-310, American Pharmaceutical Association,
Washington DC.
Anonim, 2014. Keputusan Menteri Pertanian No. 190/kpts/SR.120/2/2014
Ansel H.C., 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi edisi IV. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.
Ansel, H., C., Allen, L., V., A., dan Popovich, N., G., 1999. Pharmaceutical
Dosage Forms and Drug Delivery System, Lippincott Williams and
Wilkins, Philadelphia.
Banker and Anderson, Lieberman H.A. et al., 1989. Pharmaceutical Dosage
Forms, New York: Marcel Dekker, Inc.
Buck, 1991. Antioxidant. Dalam: Jim Smith (eds). Food additive user’s
handbook. London: Blackie & Sons Ltd.
Chanda S., dan R. Dave., 2009. In Vitro Models For Antioxidant Activity
Evaluation And Some Medical Plants Possessing Antioxidant
Properties: An Overview. African Journal of Microbiology Research,
Vol. 3(13), p.981-996.
Das, S., Haldar, P. K. and Pramanik, G., 2011, Formulation and Evaluation of
Herbal Gel Containing Clerodendron infortunatum Leaves Extract,
International Journal of PharmTech Research, 3(1), 140-143.
Departemen Kesehatan RI., 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, hal. 458.
Departemen Kesehatan RI., 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak
Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
hal. 3-12
Departemen Kesehatan RI., 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia
Nomor
1176/MENKES/PER/VIII/2010
tentang
NOTIFIKASI KOSMETIKA. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Draelos, Z. D. And L. A. Thaman. 2006. Cosmetic Formulation of Skin Care
Product. New York: Taylor & Francis Group. P. 377.
Furuta, S., Suda, I., Nishiba, Y. dan Yamakawa, O. (1998). High tertbutylperoxyl radical scavenging activities of sweet potato cultivars
with purple flesh. Food Science and Technology International of Tokyo
4: 33-35.

50

51

Gheldof, N., Wang, X.H., & Engeseth, N.J., 2002. Identification and
Quantification of Antioxidant Components of Honey from Various
Floral Sources, Departement of Food Science and Human Nutrition, Vol.
50, p.5870-5877.
Gordon M.H., 1990. The Mechanism of Antioxidant Action Invitro. Dalam:
Hudson B.J.F. (eds). Food Antioxidant. Applied Science Publisher,
London.
Gottawa, I., B., I., Sugiarto, S., Nurhadi, M., Widiyastuti, Y., Wahyono, S. and
Prapti, I., J., 1999, 5, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, Jilid lima,
Departemen Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Jakarta.
Hanani, E. Mun’im, A. Sekarini, R. 2005. Identifikasi Senyawa Antioksidan
dalam Spons Calispongia sp dari Kepulauan Seribu. Majalah Ilmu
Kefarmasian Vol II, No. 3 127-133.
Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia. Terjemahan Padmawinata K, Soediro I.
ITB, Bandung.
Harmita. 2006. Buku Ajar Analisis Fisikokimia. Depok: Departemen Farmasi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia,
15-22.
Harmita, 2006. Buku Ajar analisis Fisikokimia. Depok: Farmsi FMIPA UI,
hal.205-211.
Harry, Ralph G. 1973. Harry’s Cosmeticology. Edisi Keenam. New York.
Chemical Publishing Co., Inc. Hal: 103 – 109.
James, W.D., Berger, T.G., & Elston, D.M. 2006. Andrews’ diseases of the skin:
Clinical dermatology (10th ed.). Philadelphia: Elsevier Saunders.
Juanda, D., dan B. Cahyono. 2000. Ubi jalar. Budidaya dan analisis usaha tani.
Kanisius. 82 hal.
Julyasih K.S.M., Wirawan I.G.P., Harijani W.S., dan Widajati W., 2009.
Aktivitas Antioksidan Beberapa Jenis Rumput Laut (Seaweeds)
Komersil di Bali. Surabaya: Seminar Nasional ‘Akselerasi Pengembangan
Teknologi Pertanian Dalam Mendukung Revitalisasi Pertanian’.
Lachman L., Lieberman H. A., Kanig J. L. 1994. Teori dan Prakter Farmasi
Industri. Edisi III. Universitas Indonesia: Jakarta
Lautan, J., (1997). Radikal Bebas pada Eritrosit dan Leukosit, Cermin Dua
Kedokteran, (116), hal: 49-52.
Levy, S. B., Paye, M., Barel, A. O. and Naibah, H. I., 2006, Handbook of
Cosmetics Science and Technology, Second Edition, 299, Taylor and
Francis Group, New York.

52

Mario, M. 2001. Inovasi Masker. Tersedia di http://www. Kosmetikaonline.net.
Molyneux, P. 2004. The use of the stable free radical diphenylpicrylhydrazyl
(DPPH) for estimating antioxidant activity. Songklanakarin J. Sci
Technol, 2004, 26 (2): 211-219.
Nollet, L.M.L. 1996. Handbook of Food Analysis: Physical Characterization
and Nutrient Analysis. Marcell Dekker Inc, New York.
Pratt, D. E. 1992. Natural Antioxidant from Plant Material. Dalam: Huang, M.
T., Ho, C. T. dan Lee, C. Y. (eds). Effect on Health II : Antioxidant and
Cancer Prevention. American Chem. Soc., Washington, DC.
Peraturan KBPOM. (2011). Persyaratan Cemaran Mikroba pada Kosmetika.
Jakarta: BPOM RI. Nomor HK.03.1.23.07.11.6662.
Rieger, M. 2000. Harry’s Cosmeticology 8th Ed. New York (US) : Chemical
Publishing Co Inc.
Reifa. 2005. Ubi Jalar Sehatkan Mata dan Jantung, serta Mencegah Kanker.
Majalah Kartini Nomor: 2134 Hal.148.
Rowe R.C et al, 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th ED.,
American Pharmacists Association, Washington DC.
Rukmana, R. 1997. Ubi Jalar Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius:
Yogyakarta.
Shahidi, F. 1997. Natural Antioxidans Chemistry, Health Effects, and
Applications. AOAC Press: Champaign, Illinois. 80 hal.
Shandiutami N.M.D., Rahayu, L., Oktaviani, T., Sari, L.Y., 2014. Uji Aktivitas
Antioksidan Rebusan Daun Sambang Getih (Hemigraphis bicolor Boerl.)
dan Sambang Solok (Aerva sanguinolenta (L) Blume) Secara in Vitro.
Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Pancasila
Suda, I., Oki, T., Masuda, M., Kobayashi, M., Nishiba, Y. dan Furuta, S. (2003).
Review: Physiological functionality of purple-fleshed seet potatoes
containing anthocyanins and their utilization in foods. Japan
Agricultural Research Quarterly 37: 167-173.
Tiwari, P., Kumar, B., Kaur, M., Kaur G. & Kaur H., 2011, Phytochemical
Screening And Extraction: A Review, International Pharmaceutica
Sciencia, 1 (1), 98-106.
Vieira, Rafael Pinto, et al. 2009. Physical and physicochemical stability
evaluation of cosmetic formulations containing soybean extract
fermented by Bifidobacterium animalis. Brazilian Journal of
Pharmaceutical Sciences vol. 45, n. 3, jul./sep.
Wasitaatmadja, S.M. 1997. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: UI Press,
3-6.

53

Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Kanesius:
Yogyakarta.
Windono, T., Soediman, S., Yudawati, U., Ermawati, E., Srielita, Erowati, T. I.
Uji Perendaman Radikal Bebas terhadap 1,1-Diphenyl2Picrylhydrazyl (DPPH) dari ekstrak Kulit Buah dan Biji Anggur
(Vitis vinifera L.) Probolinggo Biru dan Bali. Artocarpus. 2001, 1, 34-43
Yuhernita dan Juniarti. Analisis Senyawa Metabolit Sekunder Dari Ekstrak
Metanol Daun Surian Yang Berpotensi sebagai Antioksidan. Makara,
Sains. 2011; 15 (1): 48-52).
Zats J.L., and Kushla G.P., 1996. Gel: In H.A. Liebermann, M.M. Rieger dan
G.S. Banker. Pharmaceutical Dosage Form : Disperse Systems edisi 2nd.
New York: Marcel Dekker, Vol. 2,p. 507.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gaya hidup kembali ke alam (back to nature) menjadi cukup popular saat ini
sehingga masyarakat kembali memanfaatkan berbagai bahan alam, termasuk
kosmetik dengan bahan dasar tumbuhan. Saat ini pemilihan bahan-bahan alami
untuk kosmetika didasarkan pada bukti penelitian, sehingga penggunaan bahanbahan alami diharapkan dapat lebih tepat sasaran dalam mengatasi masalah
kesehatan kulit (Wasitaatmadja, 1997).
Berbagai upaya menjaga kesehatan kulit dengan menggunakan produk
kosmetika telah dilakukan khususnya oleh kaum wanita terutama pada bagian
wajah. Tujuannya untuk melindungi kulit akibat dampak negatif lingkungan
seperti polusi dan radiasi sinar ultraviolet (UV) dari matahari. Faktor lingkungan
tersebut menghasilkan radikal bebas yang dapat mempercepat proses penuaan,
menyebabkan kulit menjadi kusam, keriput, bintik hitam bahkan kanker kulit. Hal
tersebut dapat terjadi karena lipid bereaksi dengan radikal bebas sehingga berubah
menjadi lipid peroksida (Winarsih, 2005), maka penggunaan suatu produk
kosmetika perawatan kulit yang mengandung senyawa seperti antioksidan sangat
dibutuhkan untuk mengurangi insidensi kerusakan kulit akibat radikal bebas
(Levy, 2006).
Sediaan topikal selain mengandung bahan berkhasiat juga bahan tambahan
(pembawa) yang berfungsi sebagai pelunak kulit, pembalut pelindung, maupun
pembalut penyumbat (Lachman, dkk., 1994). Salah satu bahan pembawa yang
biasa digunakan dalam sediaan topikal adalah gel yang dibuat dari partikel
anorganik maupun molekul organik (DepKes RI., 1995).
Saat ini telah dikembangkan pemanfaatan bahan-bahan alam sebagai sumber
antioksidan dalam sediaan kosmetika (Mario,2001). Kosmetika adalah bahan atau
sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia
(epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar), atau gigi, dan
membran

mukosa

mulut,

terutama
1

untuk

membersihkan,

2

mewangikan, mengubah penampilan, dan/atau memperbaiki bau badan atau
melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik (BPOM RI, 2011).
Pemanfaatan efek antioksidan pada sediaan yang ditujukan pada kulit wajah,
lebih baik bila diformulasikan dalam bentuk sediaan kosmetika topikal
dibandingkan oral (Draelos and Thaman, 2006). Salah satu bentuk sediaan
kosmetika topikal adalah dalam bentuk gel. Gel merupakan suatu sediaan
semipadat yang jernih, tembus cahaya dan mengandung zat aktif, merupakan
dispersi koloid mempunyai kekuatan yang disebabkan oleh jaringan yang saling
berikatan pada fase terdispersi (Ansel, 1989). Keuntungan sediaan gel
dibandingkan sediaan topikal yang lain adalah mudah merata jika dioleskan pada
kulit tanpa penekanan, memberi sensasi dingin, tidak menimbulkan bekas dikulit,
dan mudah digunakan.
Berbagai sediaan perawatan kulit yang mengandung antioksidan sebagai
produk kosmetika dengan mekanisme memperlambat atau mencegah proses
oksidasi telah cukup banyak berkembang, namun pemanfaatan menggunakan
sumber dari bahan alam atau tanaman masih belum maksimal. Salah satu bahan
alam yang bisa dimanfaatkan adalah tanaman ubi jalar ungu berpotensi sebagai
sumber antosianin yang dapat berfungsi sebagai antioksidan, antimutagenik, dan
antikarsinogenik (Gottawa et al., 1999).
Ubi jalar banyak mengandung pro vitamin A, vitamin B dan vitamin C.
Selain itu juga terdapat banyak kandungan karbohidrat dan lemak serta sedikit
protein, yang sangat berguna untuk penghasil energi dan kesehatan tubuh.
Kelebihan dari ubi jalar yang berwarna yaitu mengandung antioksidan yang kuat
untuk menetralisir keganasan radikal bebas penyebab penuaan dini dan pencetus
aneka penyakit degeneratif seperti kanker dan jantung (Reifa, 2005).
Sekelompok antosianin yang tersimpan dalam ubi jalar mampu menghalangi
laju perusakan sel radikal bebas akibat nikotin, polusi udara dan bahan kimia
lainnya. Antosianin adalah kelompok pigmen yang menyebabkan warna kemerahmerahan, letaknya di dalam cairan sel yang bersifat larut dalam air (Nollet, 1996).
Komponen antosianin ubi jalar ungu adalah turunan mono atau diasetil 3-(2glukosil)glukosil-5-glukosil peonidin dan sianidin (Suda dkk., 2003).

3

Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Prasanth pada tahun 2010 ubi jalar
ungu (Ipomoea batatas L) memiliki. Hal ini membuktikan bahwa ubi jalar ungu
memiliki aktivitas antiokidan yang sangat besar. Karena bila nilai

kurang

dari 50μg/ml maka efek antioksidan semakin kuat (Yuhernita, 2011).
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, maka penelitian ini dilakukan untuk
membuat formulasi sediaan gel antioksidan ubi jalar (Ipomoea Batatas L)
menggunakan carbomer dengan konsentrasi 1% sebagai basis gel. Carbomer
sebagai basis, menunjukkan kestabilan basis dalam penyimpanan 3 bulan dengan
suhu yang berbeda-beda dan tidak toksik ketika diaplikasikan untuk kulit (Das et
al., 2011). Carbomer dipilih karena efektifitas membentuk viskositas yang tinggi

(Allen, 2002) dan tidak mengalami perubahan yang berarti pada saat
penyimpanan (Lieberman et al., 1989) sehingga dapat menjaga kestabilan sediaan
gel yang mengandung bahan alam ini.
Parameter uji sediaan meliputi uji mutu fisik, uji aseptabilitas, uji stabilitas
dan uji efektifitas. Uji mutu fisik sediaan meliputi, pemeriksaan organoleptis, uji
pH, viskositas, daya sebar, homogenitas. Uji aseptabilitas dilakukan dengan uji
kesukaan (Hedonic test). Uji efektifitas yaitu dengan pengujian antioksidan secara
in vitro dengan metode DPPH menggunakan spektrofotometer UV-VIS yang
diamati pada panjang gelombang 517.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang timbul dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh variasi kadar ekstrak ubi jalar ungu (Ipomoea
Batatas L.) (1%, 2%, dan 3%) terhadap aktivitas antioksidan sebagai
sediaan gel antioksidan?
2. Bagaimana pengaruh karakter fisik dan kimia pada sediaan gel antioksidan
ekstrak ubi jalar ungu (Ipomoea Batatas L.)? (evaluasi penetapan pH,
viskositas, daya sebar, dan aseptabilitas)
3. Pada kadar berapakah ekstrak ubi jalar ungu (Ipomoea Batatas L.) mampu
memberikan aktivitas antioksidan yang optimal?

4

1.3 Tujuan Penelitian
a. Mengetahui pengaruh variasi kadar ekstrak ubi jalar ungu (Ipomoea
batatas L) (1%, 2%, dan 3%) terhadap aktivitas antioksidan sebagai
sediaan gel antioksidan.
b. Mendapatkan data karakteristik formulasi gel antioksidan ekstrak ubi jalar
ungu (Ipomoea Batatas L.) meliputi nilai pH, viskositas, daya sebar,
aseptabilitas, dan stabilitas.
c. Mendapatkan formulasi gel antioksidan ekstrak ubi jalar ungu (Ipomoea
batatas L) yang mampu memberikan aktivitas antioksidan yang optimal.
1.4 Hipotesis
Dengan meningkatnya kadar ekstrak ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) yang
digunakan akan dapat meningkatkan efektivitas antioksidan pada sediaan gel
antioksidan ekstrak ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L).
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai aktivitas
antioksidan sediaan gel yang terkandung dalam ekstrak ubi jalar (Ipomoea batatas
L) ungu. Serta dapat digunakam sebagai dasar untuk mengembangkan formula
sediaan ekstrak ubi jalar ungu (Ipomoea Batatas L.) sebagai gel antioksidan.

Dokumen yang terkait

OPTIMASI KRIM MENGANDUNG EKSTRAK ETANOL UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN

10 45 23

Optimasi formula sediaan gel gigi yang mengandung ekstrak daun jambu biji (psidium guajaya L) dengan Na CMC sebagai gelling agent

4 16 71

Pemanfaatan Ekstrak Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas (L.) Poir) sebagai Zat Warna pada Sediaan Lipstik

5 52 72

AKTIVITAS PENGHAMBATAN ENZIM α-GLUKOSIDASE OLEH EKSTRAK ETANOL UMBI UBI JALAR UNGU Aktivitas Penghambatan Enzim α-Glukosidase oleh Ekstrak Etanol Umbi Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.).

0 2 14

AKTIVITAS PENGHAMBATAN ENZIM α-GLUKOSIDASE OLEH EKSTRAK ETANOL UMBI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) Aktivitas Penghambatan Enzim α-Glukosidase oleh Ekstrak Etanol Umbi Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.).

0 2 13

AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL UMBI UBI JALAR UNGU DAN UMBI UBI JALAR ORANYE (IPOMOEA BATATAS L.) TERHADAP SEL Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etanol Umbi Ubi Jalar Ungu dan Umbi Ubi Jalar Oranye (Ipomoea batatas L.)terhadap Sel Kanker Payudara MCF-7.

1 12 16

AKTIVITAS PENGHAMBATAN ENZIM ALFA GLUKOSIDASE OLEH EKSTRAK ETANOL DAUN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatasL) Aktivitas Penghambatan Enzim Alfa Glukosidase Oleh Ekstrak Etanol Daun Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.).

3 14 12

Pengaruh Konsentrasi HPMC sebagai Gelling Agent terhadap Sifat Fisik dan Stabilitas Gel Ekstrak Etanol Daun Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)

0 0 8

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI CARBOPOL SEBAGAI GELLING AGENT TERHADAP SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA GEL EKSTRAK DAUN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas (L.) Lam.) - UNS Institutional Repository

0 0 16

FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK UBI JALAR UNGU (Ipomoea Batatas L) PADA SEDIAAN LIPSTIK

0 0 17