16
dinyatakan secara lisan atau tulis yang dilihat dari struktur lahirnya dari segi bentuk bersifat kohesif dan saling terkait, serta dari struktur batinnya dari segi
makna bersifat koheren dan terpadu. Bila pengkajian wacana dikembalikan dan dicari intinya, menjadi jelas
bahwa hakikat wacana ialah satu bahasan yang lebih luas dari pada kalimat, mengandung amanat lengkap dan utuh. Hal yang lebih relevan lagi ialah bahwa
wacana umumnya memiliki aspek-aspek pengaruh wacana yang bersifat kontekstual.
2.2.2 Jenis Wacana
Pengklasifikasian wacana dapat didasarkan menurut beberapa segi pandangan yaitu wacana dilihat dari bahasa pengungkapannya, media yang
digunakan, jenis pemakaiannya, cara dan tujuan pemaparannya. 1.
Berdasarkan bahasa yang dipakai untuk mengungkapkan, wacana diklasifikasikan menjadi:
a. wacana bahasa Jawa, yaitu wacana yang diungkapkan dengan bahasa Jawa.
b. wacana bahasa Indonesia, yaitu wacana yang diungkapkan dengan bahasa
Indonesia. c.
wacana bahasa Inggris, yaitu wacana yang diungkapkan dengan bahasa Inggris.
d. wacana yang diungkapkan dengan bahasa lainnya.
2. Berdasarkan media yang diungkapkan maka wacana dapat dibedakan menjadi:
17
a. wacana tulis, yaitu wacana yang disampaikan dengan bahasa tulis atau
media tulis. b.
wacana lisan, yaitu wacana yang disampaikan dengan bahasa lisan atau media lisan.
3. Berdasarkan jenis pemakaiannya wacana dapat dibedakan atas:
a. wacana monolog monologue discourse yaitu wacana yang disampaikan
seorang diri tanpa melibatkan secara langsung kepada orang lain untuk berbicara dan pembicaraannya dilakukan sendiri. Wacana monolog sifatnya
searah dan tidak interaktif. b.
wacana dialog dialogue discourse yaitu wacana atau percakapan yang dilakukan dua orang atau lebih secara langsung. Wacana dialog bersifat dwi
arah dan masing-masing perilaku secara aktif ikut berperan dalam komunikasi tersebut sehingga disebut komunikasi interaktif.
4. Berdasarkan cara dan tujuan pemaparannya pada umumnya wacana
diklasifikasikan menjadi lima macam, yaitu: a.
wacana narasi yaitu wacana yang mementingkan urutan waktu yang dituturkan oleh persona pertama atau ketiga dalam waktu tertentu. Wacana
narasi ini berorientasi pada pelaku dan seluruh bagiannya diikat secara kronologis.
b. wacana deskripsi yaitu wacana yang bertujuan melukiskan atau
menggambarkan atau memberikan sesuatu sesuai apa adanya. c.
wacana eksposisi yaitu wacana yang tidak mementingkan urutan waktu atau penutur pembeberan. Wacana ini berorientasi pada pokok pembicaraan dan
bagian-bagiannya diikat secara logis.
18
d. wacana argumentasi yaitu wacana yang berisi ide atau gagasan yang
dilengkapi dengan data-data sebagai bukti yang bertujuan meyakinkan pembaca akan kebenaran ide atau gagasan.
e. wacana persuasi yaitu wacana atau tuturan yang isinya bersifat ajakan atau
nasihat, biasanya ringkas dan menarik serta bertujuan untuk mempengaruhi secara kuat kepada pembaca atau pendengar agar melakukan nasihat atau
ajakan tersebut Sumarlam, 2003: 15 – 20. 5.
Berdasarkan pemaparannya, merupakan tinjauan isi, cara penyusunan, dan sifatnya, yang meliputi:
a. wacana naratif yaitu rangkaian tuturan yang menceritakan hal atau kejadian
peristiwa melalui penonjolan pelaku. b.
wacana deskriptif yaitu rangkaian tuturan yang memaparkan sesuatu atau melukiskan, baik berdasarkan pengalaman maupun pengetahuan penuturnya.
c. wacana prosedural yaitu rangkaian tuturan yang melukiskan sesuatu secara
berurutan dan secara kronologis. d.
wacana ekspositori yaitu tuturan yang bersifat menjelaskan sesuatu, berisi pendapat atau simpulan dari sebuah pandangan.
e. wacana hortatori yaitu tuturan yang berisi ajakan atau nasihat.
f. wacana dramatik yaitu menyangkut beberapa orang penutur dan sedikit
bagian naratif. g.
wacana epistolari yaitu dipergunakan dalam surat-surat, dengan sistem dan bentuk tertentu.
19
h. wacana seremonial yaitu wacana yang berhubungan dengan upacara adat
yang berlaku di masyarakat bahasa, berupa nasihat atau pidato pada upacara perkawinan, kematian, syukuran, dan sebagainya Fatimah Djajasudarma
1994: 8 – 13. Jika dilihat berdasarkan cara dan tujuannya, wacana cerbung Baskara
Muncar termasuk dalam wacana narasi. Wacana narasi atau wacana penceritaan, disebut juga wacana penuturan yaitu wacana yang mementingkan urutan waktu,
dituturkan oleh persona pertama atau ketiga dalam waktu tertentu Sumarlam 2003:17. Kejadian dalam wacana narasi dapat berupa faktual benar-benar
terjadi, dapat pula bersifat fiktif. Peristiwa yang dikisahkan dalam wacana narasi berupa serangkaian tindakan atau peristiwa atau oerbuatan yang memiliki
hubngan terikat oleh kesatuan ruang dan waktu.
2.2.3 Unsur Wacana