117
6.2.7. Penentuan Tebal Lapisan Batas Hidrodinamik dan Termal
cm 65912
0. m
6591 0.00
5 .
5 10
1.672 5
0.420.0 5
4.640.0 0.5
υ x
u x
4.64 2
1 x
Re x
4,64 δ
= =
− =
∞ =
=
⎟ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎝ ⎛
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
3 1
Pr 976
.
−
= δ
δ
t 3
1
711 .
6708 .
976 .
−
=
t
δ
= 0.72075 cm Tebal lapisan batas hidrodinamik massa dan termal pada distribusi suhu dan
kecepatan sepanjang lapisan permukaan gabah disajikan dalam Tabel 6-28. Bentuk kurva tebal lapisan batas ini diperlihatkan seperti pada Gambar 6-37, tebal
lapisan batas merupakan ketinggian lapisan yang terbentuk pada permukaan mulai jarak dari tepi-depan sampai pada titik dimana beda suhu dan kecepatan antara
dinding dan udara sama dengan fluida aliran bebasnya atau mencapai nilai 99 dari aliran bebasnya. Dari Gambar 6-37 terlihat bahwa tebal lapisan batas termal lebih
tinggi dibandingkan dengan tebal lapisan batas massa, hal ini sesuai dengan pernyataan Pohlhausen dalam Kreith, F. 1973 dimana untuk lapisan batas laminar
untuk bilangan Prandtl 1 tebal lapisan massa lebih rendah dari lapisan termal dan untuk bilangan Prandtl 1 tebal lapisan massanya lebih tinggi dari lapisan termal.
Tabel 6-28. Tebal lapisan batas massa, termal dan udara yang masuk pada lapisan batas sepanjang permukaan gabah
Panjang Lap. Batas, x cm
Tebal Lapisan Massa,
δ cm Tebal Lapisan
Termal, δ
t
cm
0 0 5 0.65912 0.72075
10 0.93213 1.01929 15 1.14163 1.24838
20 1.31824 1.44150 25 1.47383 1.61165
30 1.61450 1.76547 35 1.74386 1.90693
40 1.86427 2.03859 45 1.97735 2.16225
50 2.08431 2.27921
118 Gambar 6-37. Tebal lapisan massa dan termal yang terbentuk
sepanjang lapisan permukaan gabah 50 cm 6.2.8. Penentukan Massa Udara Masuk Lapisan Batas
Massa udara sebagai media pengering yang masuk dalam lapisan batas
sepanjang permukaan lapisan gabah mulai dari tepi-depan sampai pada titik kecepatan dalam lapisan batas mencapai 99 kecepatan aliran bebasnya, sesuai
dengan tebal lapisan batas yang terbentuk dimana dengan bertambahnya jarak dari tepi-depan tebal lapisan batas juga akan meningkat, sehingga dengan demikian
jumlah aliran massa yang masuk dalam lapisan batas juga akan meningkat dengan bertambahnya jarak sepanjang lapisan permukaan gabah.
Pada panjang permukaan lapisan batas 50 cm dan lebar 40 cm arah z, laju aliran massa dihitung berdasarkan persamaan yang telah dijabarkan pada bagian
terdahulu, persamaan 3-31, yaitu untuk jarak 5cm :
δ ρ
δ δ
ρ η
ρ ρ
δ η
δ ∞
∞ ∞
= ⎟
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎜ ⎝
⎛ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ −
= Π
= =
∫ ∫
∫
u L
dy y
y u
L d
u L
dy L
u m
v x
8 5
2 1
2 3
3
= 581.13860.40.42 δ = 0.119553 δ
Jumlah aliran massa yang masuk lapisan batas, selengkapnya disajikan dalam Tabel 6-29 dan bentuk kurvanya sepanjang lapisan permukaan gabah
diperlihatkan seperti pada Gambar 6-38.
U ∞ = 0.42 mdtk
119 Tabel 6-29. Jumlah aliran massa udara yang masuk lapisan batas
sepanjang permukaan gabah 50 cm
Panjang Lap. Batas, x cm
Tebal Lap-Batas δ m
Massa Udara Masuk Lap-Batas, m kgdtk
0 0 5 0.006507 0.000778
10 0.009202 0.001100 15 0.011271 0.001347
20 0.013014 0.001556 25 0.014550 0.001740
30 0.015939 0.001906 35 0.017216 0.002058
40 0.018405 0.002200 45 0.019521 0.002334
50 0.020577 0.002460
Gambar 6-38. Kurva laju aliran massa udara sepanjang lapisan permukaan gabah 50 cm
Laju aliran massa udara yang masuk dalam lapisan batas berbanding lurus
dengan ketebalan lapisan batas yang terbentuk. Dengan demikian bila diinginkan tebal lapisan batas terentu dengan cara mengontrol kecepatan aliran bebas dan
panjang lapisan permukaan, maka jumlah udara yang diperlukan untuk lapisan batas tersebut dapat ditentukan.
6.2.9. Koefisien Perpindahan Panas dan Massa Sepanjang Permukaan Gabah
Nilai koefisien perpindahan panas dihitung berdasarkan suhu film :
C 8
. 33
2 6
. 37
30 T
o f
= +
=
U
∞
= 0.42 mdtk
120 Sifat-sifat udara pada suhu film :
Geankoplis,1983
Sifat Fisik Udara Satuan
Nilai
Massa jenis Kgm
3
1.1460 Panas jenis
kJkg K 1.005
Konduktivitas panas Wm
o
K 0.02670
Viskositas dinamik kgm dtk
1.888 x 10
-5
Viskositas kinematik m
2
dtk 1.647 x 10
-5
Bilangan Prandtl -
0.711
Koefisien perpindahan panas lokal :
3 1
4 3
o 2
1 3
1 x
x x
1 x
υ u
Pr k
0.332 h
− ∞
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎣ ⎡
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
− ⎟⎟
⎠ ⎞
⎜⎜ ⎝
⎛ =
atau
3 1
4 3
o 2
1 3
1 x
x
x x
1 Re
Pr 0.332
k x
h Nu
−
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎣ ⎡
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
− =
=
untuk pemanasan pada keseluruhan panjang permukaan gabah, x
o
= 0
2 66.9197
0.5 10
1.647. 0.42
0.711 0.332
Nu
2 1
5 3
1 x
= ⎟⎟
⎠ ⎞
⎜⎜ ⎝
⎛ =
−
C Wm
3.5735 0.5
0.02670 66.91972
h
o 2
x
= =
Koefisien perpindahan panas rata-rata untuk seluruh panjang permukaan gabah :
C Wm
7.147 3.5735
2 h
2 dx
dx h
h
o 2
L x
L L
x
= =
= =
=
∫ ∫
3 2
3 2
Pr Pr
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
= ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ =
Sc Cp
h h
atau Sc
Cp h
h
x D
D x
A A
ρ ρ
D
v
= 0.78891 x 10
-5
m
2
dtk rata-rata selama proses pengeringan Bilangan Smichdt, Sc = 1.647 x 10
-5
0.78891 x 10
-5
= 2.087691
121
dtk m
h
A
D
001513 .
711 .
087691 .
2 1005
1460 .
1 5735
. 3
3 2
= ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ =
Tabel 6-30. Koefisien perpindahan panas dan massa gabah sepanjang permukaan lapisan batas
Panjang Lapis- Batas m
Koefisien Pindah Panas
Wm
2
K Koefisien Pindah
Massa mdtk
0 0 0 0.05 35.7351 0.01513
0.10 17.8676 0.00757 0.15 11.9117 0.00504
0.20 8.9338 0.00378 0.25 7.1470 0.00303
0.30 5.9559 0.00252 0.35 5.1050 0.00216
0.40 4.4669 0.00189 0.45 3.9706 0.00168
0.50 3.5735 0.00151 Tabel 6-30 memperlihatkan nilai koefisien perpindahan panas dan massa
gabah sepanjang permukaan lapisan batas, hubungan antara koefisien perpindahan panas dan massa terhadap panjang lapisan batas terlihat seperti pada Gambar 6-39.
Gambar 6-39. Hubungan antara koefisien pindah panas dan massa dengan panjang lapisan permukaan gabah
122
6.2.10. Koefisien Gesek dan Gaya Geser Sepanjang Permukaan Gabah