KOMPARASI PRODUKTIVITAS USAHATANI JAGUNG MANIS TALENTA DAN JAMBORI DI DESA NGEBRUK KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG

(1)

KOMPARASI PRODUKTIVITAS USAHATANI JAGUNG MANIS TALENTA DAN JAMBORI DI DESA NGEBRUK KECAMATAN PONCOKUSUMO

KABUPATEN MALANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Strata Satu (S-1) Pada Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian dan Peternakan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

MAHAR SRI HERMAWAN 201010210311002

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN–PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

Judul : Komparasi Produktivitas Usahatani Jagung Manis Talenta dan Jambori di Desa Ngebruk Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang

Nama : Mahar Sri Hermawan

NIM : 201010210311002

Jurusan : Agribisnis

Fakultas : Pertanian-Peternakan

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Strata 1 (S1) Pada Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian-Peternakan

Universitas Muhammadiyah Malang

Menyetujui Dosen Pembimbing,

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,


(3)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Komparasi Produktivitas Usahatani Jagung Manis Talenta dan Jambori di Desa Ngebruk Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang

Nama : Mahar Sri Hermawan

NIM : 201010210311002

Jurusan : Agribisnis

Fakultas : Pertanian-Peternakan

Skripsi ini telah diterima sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian – Peternakan

Universitas Muhammadiyah Malang

Mengesahkan,

Dekan, Ketua Jurusan,

(Dr. Ir. Damat, MP) (Ir. Dyah Erni W., MM)


(4)

HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI

Judul : Komparasi Produktivitas Usahatani Jagung Manis Talenta dan Jambori di Desa Ngebruk Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang

Nama : Mahar Sri Hermawan

NIM : 201010210311002

Jurusan : Agribisnis

Fakultas : Pertanian-Peternakan

Telah Dipertahankan dan Dinyatakan Lulus Oleh Dewan Penguji Pada Tanggal 08 Oktober 2014

Dewan Penguji :

Penguji I Penguji II

(Prof. Dr. Ir. Jabal Tarik I, M.Si) (Ir. Harpowo, MP)

Penguji III Penguji IV


(5)

HALAMAN REVISI

Judul : Komparasi Produktivitas Usahatani Jagung Manis Talenta dan Jambori di Desa Ngebruk Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang

Nama : Mahar Sri Hermawan

NIM : 201010210311002

Jurusan : Agribisnis

Fakultas : Pertanian-Peternakan

Telah Direvisi dan Disetujui Oleh Dewan Penguji Pada Tanggal 06 April 2015

Menyetujui Dewan Penguji :

Penguji I Penguji II

(Prof. Dr. Ir. Jabal Tarik I, M.Si) (Ir. Harpowo, MP)

Penguji III Penguji IV


(6)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Mahar Sri Hermawan

NIM : 201010210311002

Jurusan : Agribisnis

Fakultas : Pertanian-Peternakan

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “KOMPARASI PRODUKTIVITAS USAHATANI JAGUNG MANIS TALENTA DAN

JAMBORI DI DESA NGEBRUK KECAMATAN PONCOKUSUMO

KABUPATEN MALANG” adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang diacu dalam naskah ini dan telah dituliskan sumbernya.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik.

Malang, 06 April 2015 Yang membuat pernyataan,

Mahar Sri Hermawan 201010210311002 Materai


(7)

6.000,-RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Magelang, Jawa tengah pada tanggal 16 Februari 1992, putra kedua dari pasangan Bapak Maryono dan Ibu Suratinah. Penulis mengawali pendidikan formal di Sekolah Dasar Negeri Kebonwaris II Pandaan dan dinyatakan lulus pada tahun 2004, kemudian melanjutkan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 01 Pandaan dan lulus pada tahun 2007. Melanjutkan di Sekolah Menengah Atas Yayasan Pandaan dan lulus pada tahun 2010. Selanjutnya penulis melanjutan pendidikan akademik Strata Satu (S-1) di Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang. Selama masa perkuliahan, penulis aktif dalam organisasi intra kampus seperti Himpunan Mahasiswa Jurusan Agribisnis dan berbagai kegiatan di Laboratorium Agribisnis seperti menjadi Tim Lapang praktikum lapang Ekoper-Sosper di Desa Tosari, Kecamatan Nongkojajar Kabupaten Pasuruan, Kewirausahaan, Manajemen Agribisnis serta menjadi asisten praktikum Komunikasi Pertanian.


(8)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan dan dedikasikan kepada keluarga penulis Bapak Maryono, Ibu Suratinah, Mbak Tina, Mas Usman, Faizhan (Keponakan), serta wanita yang telah mendampingi, mengkritik, membimbing penulis selama ini, Nia Dwi Widiawati yang saya sayangi. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dalam masa penyusunan skripsi baik melalui kutipan ataupun acuan dengan menuliskan sumbernya.

MOTTO : “Beriman, Displin, Bersabar, Jujur, dan Amanah adalah jalan menuju Keberhasilan.”

“Sayangilah orang-orang yang ada di dekat dalam hidup, ayah, ibu, kakak, keponakan, kekasih, istri, anak, sahabat-sahabat, cepat atau lambat mereka semua akan menghilang oleh ajal yang telah pasti datangnya. Penulis selalu mendoakan, mengenang, membahagiakan dengan sepengetahuan ataupun tanpa sepengetahuan mereka.”


(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Komparasi Produktivitas Usahatani Jagung Manis Talenta dan Jambori di Desa Ngebruk Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang”ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini tidak sedikit kendala yang dialami, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak, dan berkah dari Allah SWT Kendal-kendala tersebut dapat diatasi. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada bapak Dr. Ir. Anas Ta’in, selaku dosen pembimbing I dan Ibu Ir. Rahayu Relawati, MM selaku dosen pembimbing II yang dengan sabar, teliti, tulus, serta ikhlas meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran telah memberikan bimbingan, motivasi, arahan, serta saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi ini.

Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada :

1. Bapak Maryono dan Ibu Suratinah selaku Orang Tua kandung penulis serta Mas Usman, Mbak Tina dan Faizhan (keponakan) serta Nia Dwi Widiawati (nya) yang telah banyak memberikan bantuan moril, finansial, semangat, dukungan, dan selalu mendoakan keberhasilan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Muhadjir Effendi, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Dr. Ir. Damat, MP, selaku Dekan Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.


(10)

4. Ibu Ir. Dyah Erni Widyastuti, MM, selaku Ketua Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang, serta Dosen Pembimbing dan Penguji skripsi yang telah memberikan kritikan, masukan, dukungan, semangat, saran, serta bantuan lainnya untuk segera menyelsaikan skripsi ini.

5. Bapak Suyadiyanto selaku responden kunci di Desa Ngebruk Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang yang telah banyak membantu penulis selama penelitian di lokasi tersebut.

6. Mbak Eli, Sdr. Bayu Indra selaku Staff Jurusan Agribisnis yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Sahabat-sahabat saya geng wedoes (indra, krisna, yuda) serata rekan-rekan Mahasiswa Jurusan Agribisnis Angkatan 2010 yang telah menemani, memberikan kritik dan saran kepada penulis, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi ini.

8. Dan semua teman-teman yang dekat dan jauh yang telah banyak mengkritik dan mendoakan sukses selalu.


(11)

DAFTAR ISI

...Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN DEWAN PENGUJI... iv

HALAMAN REVISI ... v

SURAT PERNYATAAN ... vi

RIWAYAT HIDUP ... vii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

ABSTRAKSI ... xvii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Batasan Istilah ... 7

BAB II. LANDASAN PENELITIAN 2.1. Penelitian Terdahulu ... 8

2.2. Tinjauan Pustaka ... 14

2.2.1. Faktor Produksi ... 14

2.2.2. Produktivitas ……… 17

2.2.3. Efisiensi Usahatani ……….. 19

2.2.4. Adopsi Inovasi ……… 19

2.3. Kerangka Pemikiran ... 22


(12)

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian ... 25

3.2. Metode Pengambilan Sampel ... 25

3.3. Jenis dan Sumber Data ... 25

3.4. Metode Pengumpulan Data ... 26

3.5. Metode Analisis Data... 26

3.5.1. Analisis Nilai Produksi ... 26

3.5.2. Komparasi Produktivitas Usahatani ... 27

3.5.3. Analisis Efisiensi Usahatani ... 30

3.5.4. Analisis Tingkat Adopsi Inovasi ... 31

BAB IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Topografi Daerah ... 32

4.2. Keadaan Penduduk ... 33

4.2.1 Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 34

4.2.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan ... 35

4.2.3 Keadaan Penduduk Berdasarkan Agama ... 36

4.3. Keadaan Pertanian ... 37

4.4. Keadaan Prasarana Umum ... 37

4.4.1. Keadaan Prasarana Perhubungan ... 38

4.4.2. Keadaan Prasarana Pendidikan ... 39

4.4.3. Keadaan Prasarana Ibadah ... 39

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Sosial Ekonomi Responden... 41

5.1.1. Usia Responden... 41


(13)

A. Biaya Variabel ... 45

B. Biaya Tetap ... 47

C. Nilai Produksi ... 48

5.3. Uji Perbedaan Rata-rata Produktivitas Usahatani... 49

5.4. Analisis Efisiensi Usahatani ... 50

5.5. Tingkat Serapan Adopsi Teknologi Petani Dalam Usahatani Jagung Manis ... 51

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan... 56


(14)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.2.4.1 Perbandingan Pengambilan Keputusan Opsional, Kolektif,

dan Otoritas ... 21

Tabel 2.2.4.2 Karakteristik Sosial Ekonomi Pada Berbagai Tingkat Kategori Adopter ... 22

Tabel 4.1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan ... 33

Tabel 4.2 Distribusi Penduduk berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin ... 34

Tabel 4.2.1 Distribusi Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir .. 35

Tabel 4.2.2 Distribusi Penduduk berdasarkan Jenis Pekerjaan... 36

Tabel 4.2.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama ... 37

Tabel 4.3 Distribusi Keadaan Pertanian Desa Ngebruk ... 37

Tabel 4.4.1 Distribusi Keadaan Prasarana Perhubungan Desa Ngebruk ... 38

Tabel 4.4.2 Distribusi Keadaan Prasarana Pendidikan Desa Ngebruk ... 39

Tabel 4.4.3 Distribusi Keadaan Prasarana Ibadah Desa Ngebruk... 40

Tabel 5.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 41

Tabel 5.1.2 Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir 42 Tabel 5.1.3 Distribusi Responden berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga ... 43

Tabel 5.2.1 Rata-rata Biaya Sarana Produksi dalam Usahatani Jagung Manis Talenta dan Jambori di Desa Ngebruk Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang ………... 45

Tabel 5.2.2 Rata-rata Biaya Tenaga Kerja dalam Usahatani Jagung Manis Talenta dan Jambori di Desa Ngebruk Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang ... . 46

Tabel 5.2.3 Rata-rata Biaya Tetap Usahatani Jagung Manis ... 47 Tabel 5.2.4 Rata-rata Produksi, Nilai Produksi, Biaya Produksi,


(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Total Physical Production ... 18

Gambar 2.Average Physical Productivity ... 18

Gambar 3. Kategori Adopter Dikaitkan dengan Waktu Adopsi ... 22


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Lampiran 2. Tabulasi Data

Lampiran 3. Hasil Output Uji Komparasi Lampiran 4. Perhitugan R/C Ratio


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Adiningsih, Sri. 1999. Ekonomi Mikro (Edisi Pertama). Yogyakarta : BPFE -Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Agustyari, Ni Ketut., Antara, I Made., Anggreni, I Gusti Ayu A.L. 2013. Perbandingan Pendapatan Usahatani Jagung Manis dan Padi di Subak Delod Sema Padanggalak Desa Kesiman Petilan Kecamatan Denpasar Timur. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana.Vol 2 No. 4 – 10, 2013.

Bakhrie, Syamsul. 2007. Petunjuk Teknis Budidaya Jagung Dengan Konsep Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Sulawesi Tengah : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). No. 02 /Juknis/SB/P4MI/2007.

Bilas, A. Richard. 2001. Teori Ekonomi Mikro Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga. Boediono., Koster, Wayan. 2004. Teori Dan Aplikasi : Statistika Dan Probabilitas.

Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Departemen Pertanian. 1984. Pedoman Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian (kumpulan Buku I, II, dan III). Jakarta : Departemen Pertanian. Ibrahim, Jabal Tarik., Sudiyono, Armand., dan Harpowo. 2003. Komunikasi dan

Penyuluhan Pertanian. Malang : Bayumedia Publishing & UMM Press Universitas Muhammadiyah Malang.

Idrus. 2009. Komparasi Pendapatan Usahatani Jagung Hibrida Bisi 16 dan Bisi 2 di Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Agroteksos vol. 1 No 1 – 2.

Halcrow, G. Harold., (Sudiyono, Armand). 1992. Ekonomi Pertanian. Malang : UMM Press Universitas Muhammadiyah Malang.

Hawkins, H.S., Van Den Bon A.W. 1999. Penyuluhan Pertanian. Yogyakarta : Kanisius (anggota IKAPI).

Hendarto, Totok. 1993. Komunikasi Pertanian Edisi Pertama. Jakarta : PT Karya Grafika.

Ricket, Cliff., Rawlins, Omri. 2001. Introduction To Agribusiness. United States : Delmar – Thomson Learning.


(18)

Siagian, Dergibson., Sugiarto. 2002. Metode Statistika Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Soekartawi. 1988. Prinsip Dasar : Komunikasi Pertanian. Jakarta : UI Press Universitas Indonesia.

Sudarman, Ari. 1992. Teori Ekonomi Mikro (Buku 1). Yogyakarta : BPFE – Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika (Edisi Keenam). Bandung : CV Tarsito. Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta.

Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi : Teori Pengantar (Edisi Ketiga). Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Sumodiningrat, Gunawan. 1995. Pengantar Ekonometrika. Yogyakarta : BPFE-Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Supranto, Johannes. 2008. Statistik : Teori dan Aplikasi Edisi Ketujuh (Jilid 1). Jakarta: Erlangga.

Supranto, Johannes. 2009. Statistik : Teori dan Aplikasi Edisi Ketujuh (Jilid 2). Jakarta : Erlangga.

Prawirokusumo, Soeharto. 1990. Ilmu Usahatani (Edisi 1). Yogyakarta : BPFE-Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Rosyidi, Suherman. 2011. Pengantar Teori Ekonomi (Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro & Makro). Jakarta : PT Rajagrafindo Persada Ta’in, Anas. 2005. Buku Ajar Ilmu Usahatani. Malang : Jurusan Agribisnis

Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.

Tohir, Kaslan A. 1983. Seuntai Pengetahuan Tentang Usahatani Indonesia (Edisi Pertama). Jakarta : PT Bina Aksara.

Vink, Gerrard J. 1984. Dasar Dasar Usahatani Di Indonesia. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.


(19)

(20)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output sehingga nilai barang tersebut bertambah. Input terdiri dari barang atau jasa yang digunakan dalam proses produksi, sedangkan output adalah barang atau jasa yang dihasilkan dari suatu proses produksi (Adiningsih, 1999).

Produktivitas berarti besarnya hasil produksi yang dapat dihasilkan oleh setiap satuan input. Semua faktor-faktor produksi adalah input, sedangkan hasil produksi adalah output (Rosyidi, 2011).

Efisiensi adalah upaya untuk mencapai tujuan dengan menggunakan sumberdaya seminimal mungkin atau penggunaan sumberdaya yang optimal untuk mencapai tujuan yang maksimal. Efisiensi usahatani ada dua macam, yaitu efisiensi teknis dan efisiensi ekonomis (Tain, 2005).

Kegiatan usahatani haruslah dikelola secara efisien dan menghasilkan produktivitas tinggi. Dalam melakukan usahatani secara komersial, ada beberapa prinsip ekonomis yang harus diperhatikan, antara lain :

a) Prinsip Keunggulan Komparatif, prinsip ini menjelaskan pengaruh perbedaan lokasi terhadap produksi dan keuntungan usahatani. Untuk memperoleh profit yang tinggi maka komoditi harus cocok dengan daerahnya. Profit usahatani


(21)

2

b) Prinsip Kenaikan Hasil yang Semakin Berkurang (Principle of Diminishing Return), prinsip ini menggambarkan bahwa dalam penambahan satu unit input, akan menyebabkan kenaikan hasil yang bertambah, namun pada suatu titik tertentu kenaikan hasil akan semakin berkurang, bahkan penambahan input secara terus menerus dapat menurunkan total produksi.

c) Prinsip Biaya yang Diluangkan (Opportunity Cost), prinsip ini menjelaskan bahwa untuk memilih suatu usaha dengan modal terbatas, pelaku usaha mempertimbangkan alternatif terbaik yang akan diambil dengan ketentuan untuk setiap tambahan sumberdaya harus dapat memberikan pendapatan yang sebesar-besarnya.

d) Prinsip Kombinasi Cabang Usaha (Principle of Combining Enterprises), apabila petani mengusahakan lebih dari satu cabang usaha harus dengan pertimbangan jika salah cabang usaha mengalami kegagalan, bisa ditutup dengan cabang usaha lain sehingga tidak merugikan petani.

e) Prinsip Subtitusi, menjelaskan bahwa dalam melakukan usahatani petani harus dapat memilih metode yang paling ekonomis diukur dari segi apapun, baik tenaga, waktu dan uang.

f) Prinsip analisa biaya, prinsip ini penting karena tiap petani menguasai biaya produksi, namun tidak pada harga komoditas yang dihasilkan.

Gambaran umum keadaan usahatani di Indonesia menurut Kaslan A. Tohir (1983), secara garis besar pertanian yang ada di Indonesia biasanya dikaitkan dengan aspek sosiologis. Secara berurutan, pertanian di Indonesia adalah

1. Berladang, baik di daerah hutan maupun di padang rumput. 2. Pertanian pekarangan.


(22)

3

3. Berupa sawah.

4. Berupa tegalan (pertanian di atas tanah kering).

Dengan adanya kenyataan tersebut, negara yang sedang berkembang melakukan pembangunan nasional. Pembangunan oleh negara yang sedang berkembang harus berintikan pada: (1) pembangunan kembali, (2) menumbuhkan dan mengembangkan Negara, Bangsa, dan Tanah Airnya. Umumnya, negara yang sedang berkembang atau bekas jajahan mengalami banyak permasalahan, antara lain : (1) terpecah belahnya bangsa dalam kehidupan sosial (kesukuan), politik, dan ekonomi (2) hilangnya harga diri (3) nilai-nilai tradisi yang tidak mudah ditinggalkan (4) kebodohan dan buta huruf (5) taraf hidup rendah, baik kuantitatif maupun kualitatif (6) produktivitas rendah (7) jumlah dan laju penduduk yang tinggi (8) jumlah pengangguran yang tinggi (9) struktur ekonomi berat sebelah (10) sebagian besar penduduk masih tinggal di pedesaan dan sumber kehidupan masyarakat menjadi petani gurem.

Pembangunan di bidang pertanian tidak terlepas dari komunikasi dan adopsi inovasi mengenai gagasan-gagasan baru. Penyuluhan pertanian merupakan metode pembangunan pertanian, yang bertujuan untuk memperbaiki perilaku petani melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, sikap dan motivasinya. Dalam penyuluhan pertanian, harus ada strategi untuk berkomunikasi menyampaikan materi agar petani bersedia mengadopsi materi yang disuluhkan. Pesan-pesan yang berupa materi, khususnya inovasi harus mempunyai


(23)

4

menggunakan) hal tersebut. Dalam proses adopsi ini terdapat petani yang cepat mengadopsi dan ada yang lambat mengadopsi. Inovasi merupakan segala sesuatu menyangkut ide, cara-cara, ataupun obyek yang dianggap ‘baru’ bagi seseorang. Suatu inovasi mudah atau sulit diterima petani sasaran sangat dipengaruhi karakteristik inovasi itu sendiri (Ibrahim, 2003).

Salah satu contoh inovasi terbaru adalah di bidang pertanian jenis jagung manis jenis baru. Jagung manis merupakan komoditi pertanian yang banyak digunakan sebagai objek penelitian pertanian. Potensi pasar yang luas dan minat terhadap konsumsi jagung yang terus meningkat inilah yang menjadi daya tarik para peneliti, untuk melakukan penelitian usahatani jagung manis. Di Indonesia, terdapat empat macam pemanfaatan jagung, yaitu (a) sebagai bahan pangan (b) sebagai bahan baku pakan ternak (c) sebagai bahan baku industri olahan, dan (d) sebagai bahan tanaman atau benih. Saat ini, di daerah tertentu di Indonesia, jagung paling banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan karena jagung merupakan sumber karbohidrat. Hal ini menunjukkan pentingnya jagung dalam rangka diversifikasi pangan untuk mengurangi ketergantungan bahan makanan pokok, yaitu beras. Selain sebagai bahan pangan, jagung juga dimanfaatkan sebagai bahan baku industri seperti minyak makanan, tepung maizena, tepung pati, dan minuman. Salah satu produk olahan jagung yang sangat populer di Indonesia adalah bahan pemanis/gula jagung Tropicana Slim, bahkan produk ini telah mendunia.

Berdasarkan hal tersebut, usahatani jagung dapat memberikan pendapatan yang cukup tinggi sehingga dapat memberikan insentif untuk menggerakkan usahatani jagung menjadi usahatani yang maju. Namun demikian, petani masih


(24)

5

menemui berbagai kendala sehingga perlu mendapat perhatian dan bantuan berbagai pihak, baik dalam aspek permodalan, teknologi pasca panen, serta aspek pemasaran yang berkaitan dengan fluktuasi harga jual petani.

Untuk itulah, dalam membantu petani jagung melalui inovasi baru dalam melakukan usahatani jagung perlu dilakukan penelitian “komparasi produktivitas usahatani jagung manis Talenta dan Jambori” sebagai upaya penelaahan dan analisis sehingga usahatani jagung manis ini maju dan berkembang. Untuk itu, penelitian dilakukan di Desa Ngebruk Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Dari paparan latar belakang sebagaimana diatas, maka diajukan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Berapakah nilai produksi usahatani jagung manis Talenta dan Jambori?

2. Apakah terdapat perbedaan produktivitas usahatani jagung manis Talenta dan Jambori?

3. Apakah usahatani jagung manis Talenta dan Jambori efisien?

4. Seberapa besar tingkat adopsi teknologi terhadap inovasi jagung manis Talenta dan Jambori?


(25)

6

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum adalah mempelajari dan menganalisis komparasi produksi usahatani jagung manis. Secara khusus penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui nilai produksi usahatani jagung manis Talenta dan Jambori. 2. Untuk mengetahui perbedaan produktivitas usahatani jagung manis Talenta

dan Jambori.

3. Untuk mengetahui efisiensi usahatani jagung manis Talenta dan Jambori. 4. Untuk mengetahui tingkat serapan adopsi teknologi terhadap inovasi jagung

manis Talenta dan Jambori. 1.3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini merupakan karya tulis ilmiah yang dipublikasikan dan dapat berguna sebagai masukan dan kajian umum ataupun khusus. Secara spesifik penelitian ini di harapkan bermanfaat dan berguna :

1. Bagi Peneliti, sebagai media dalam melatih kemampuan analisis dan aplikatif dari ilmu yang telah dipelajari selama menempuh studi kesarjanaan di Fakultas Pertanian-Peternakan.

2. Bagi Petani, sebagai sarana informasi dan masukan bagi petani Desa Ngebruk dalam melakukan usahatani jagung manis yang efisien dan produktif.

3. Bagi Pemerintah Pusat dan Daerah, diharapkan mampu menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan kebijakan pertanian untuk mengembangkan potensi daerah setempat.


(26)

7

4. Bagi Pembaca, diharapkan penelitian ini mampu menambah pengetahuan dan informasi mengenai usahatani yang efisien dan produktivitas jagung di daerah Kabupaten Malang, maupun Provinsi Jawa Timur.

5. Bermanfaat sebagai studi literatur bagi penelitian selanjutnya.

1.4 Batasan Istilah

1. Nilai produksi merupakan penerimaan kotor yang diperhitungkan dari keseluruhan hasil produksi, biasanya diukur dengan nilai uang.

2. Produktivitas atau produksi rata-rata adalah output rata-rata per unit input yang digunakan pada suatu proses produksi.

3. Efisiensi adalah upaya untuk mencapai tujuan dengan menggunakan input seminimal mungkin.

4. Adopsi inovasi adalah proses yang terjadi sejak pertama kali ketika seseorang mendengar hal baru sampai orang tersebut mengadopsi (menerima, menerapkan, menggunakan) inovasi/gagasan baru tersebut.

1.5 Batasan Penelitian

1. Lahan yang digunakan untuk usahatani jagung manis tersebut tidak beraturan atau campuran, sehingga untuk membedakannya harus mencari informasi kepada petani pemilik lahan.


(27)

8

2. Petani umumnya melakukan pergiliran tanam pada lahannya, untuk itu responden diambil dari yang pernah melakukan budidaya jagung dan yang sedang budidaya jagung manis.

3. Teknik budidaya jagung manis sama sehingga untuk mencari data harus secara mendalam dan mendetail dan memakan banyka waktu.


(1)

3. Berupa sawah.

4. Berupa tegalan (pertanian di atas tanah kering).

Dengan adanya kenyataan tersebut, negara yang sedang berkembang melakukan pembangunan nasional. Pembangunan oleh negara yang sedang berkembang harus berintikan pada: (1) pembangunan kembali, (2) menumbuhkan dan mengembangkan Negara, Bangsa, dan Tanah Airnya. Umumnya, negara yang sedang berkembang atau bekas jajahan mengalami banyak permasalahan, antara lain : (1) terpecah belahnya bangsa dalam kehidupan sosial (kesukuan), politik, dan ekonomi (2) hilangnya harga diri (3) nilai-nilai tradisi yang tidak mudah ditinggalkan (4) kebodohan dan buta huruf (5) taraf hidup rendah, baik kuantitatif maupun kualitatif (6) produktivitas rendah (7) jumlah dan laju penduduk yang tinggi (8) jumlah pengangguran yang tinggi (9) struktur ekonomi berat sebelah (10) sebagian besar penduduk masih tinggal di pedesaan dan sumber kehidupan masyarakat menjadi petani gurem.

Pembangunan di bidang pertanian tidak terlepas dari komunikasi dan adopsi inovasi mengenai gagasan-gagasan baru. Penyuluhan pertanian merupakan metode pembangunan pertanian, yang bertujuan untuk memperbaiki perilaku petani melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, sikap dan motivasinya. Dalam penyuluhan pertanian, harus ada strategi untuk berkomunikasi menyampaikan materi agar petani bersedia mengadopsi materi yang disuluhkan. Pesan-pesan yang berupa materi, khususnya inovasi harus mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu agar mudah diadopsi petani sasaran. Adopsi sendiri merupakan proses yang terjadi sejak pertama kali seseorang mendengar hal baru sampai orang tersebut mengadopsi (menerima, menerapkan,


(2)

menggunakan) hal tersebut. Dalam proses adopsi ini terdapat petani yang cepat mengadopsi dan ada yang lambat mengadopsi. Inovasi merupakan segala sesuatu menyangkut ide, cara-cara, ataupun obyek yang dianggap ‘baru’ bagi seseorang. Suatu inovasi mudah atau sulit diterima petani sasaran sangat dipengaruhi karakteristik inovasi itu sendiri (Ibrahim, 2003).

Salah satu contoh inovasi terbaru adalah di bidang pertanian jenis jagung manis jenis baru. Jagung manis merupakan komoditi pertanian yang banyak digunakan sebagai objek penelitian pertanian. Potensi pasar yang luas dan minat terhadap konsumsi jagung yang terus meningkat inilah yang menjadi daya tarik para peneliti, untuk melakukan penelitian usahatani jagung manis. Di Indonesia, terdapat empat macam pemanfaatan jagung, yaitu (a) sebagai bahan pangan (b) sebagai bahan baku pakan ternak (c) sebagai bahan baku industri olahan, dan (d) sebagai bahan tanaman atau benih. Saat ini, di daerah tertentu di Indonesia, jagung paling banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan karena jagung merupakan sumber karbohidrat. Hal ini menunjukkan pentingnya jagung dalam rangka diversifikasi pangan untuk mengurangi ketergantungan bahan makanan pokok, yaitu beras. Selain sebagai bahan pangan, jagung juga dimanfaatkan sebagai bahan baku industri seperti minyak makanan, tepung maizena, tepung pati, dan minuman. Salah satu produk olahan jagung yang sangat populer di Indonesia adalah bahan pemanis/gula jagung Tropicana Slim, bahkan produk ini telah mendunia.


(3)

menemui berbagai kendala sehingga perlu mendapat perhatian dan bantuan berbagai pihak, baik dalam aspek permodalan, teknologi pasca panen, serta aspek pemasaran yang berkaitan dengan fluktuasi harga jual petani.

Untuk itulah, dalam membantu petani jagung melalui inovasi baru dalam melakukan usahatani jagung perlu dilakukan penelitian “komparasi produktivitas usahatani jagung manis Talenta dan Jambori” sebagai upaya penelaahan dan analisis sehingga usahatani jagung manis ini maju dan berkembang. Untuk itu, penelitian dilakukan di Desa Ngebruk Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Dari paparan latar belakang sebagaimana diatas, maka diajukan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Berapakah nilai produksi usahatani jagung manis Talenta dan Jambori?

2. Apakah terdapat perbedaan produktivitas usahatani jagung manis Talenta dan Jambori?

3. Apakah usahatani jagung manis Talenta dan Jambori efisien?

4. Seberapa besar tingkat adopsi teknologi terhadap inovasi jagung manis Talenta dan Jambori?


(4)

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum adalah mempelajari dan menganalisis komparasi produksi usahatani jagung manis. Secara khusus penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui nilai produksi usahatani jagung manis Talenta dan Jambori. 2. Untuk mengetahui perbedaan produktivitas usahatani jagung manis Talenta

dan Jambori.

3. Untuk mengetahui efisiensi usahatani jagung manis Talenta dan Jambori. 4. Untuk mengetahui tingkat serapan adopsi teknologi terhadap inovasi jagung

manis Talenta dan Jambori. 1.3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini merupakan karya tulis ilmiah yang dipublikasikan dan dapat berguna sebagai masukan dan kajian umum ataupun khusus. Secara spesifik penelitian ini di harapkan bermanfaat dan berguna :

1. Bagi Peneliti, sebagai media dalam melatih kemampuan analisis dan aplikatif dari ilmu yang telah dipelajari selama menempuh studi kesarjanaan di Fakultas Pertanian-Peternakan.

2. Bagi Petani, sebagai sarana informasi dan masukan bagi petani Desa Ngebruk dalam melakukan usahatani jagung manis yang efisien dan produktif.

3. Bagi Pemerintah Pusat dan Daerah, diharapkan mampu menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan kebijakan pertanian untuk mengembangkan


(5)

4. Bagi Pembaca, diharapkan penelitian ini mampu menambah pengetahuan dan informasi mengenai usahatani yang efisien dan produktivitas jagung di daerah Kabupaten Malang, maupun Provinsi Jawa Timur.

5. Bermanfaat sebagai studi literatur bagi penelitian selanjutnya.

1.4 Batasan Istilah

1. Nilai produksi merupakan penerimaan kotor yang diperhitungkan dari keseluruhan hasil produksi, biasanya diukur dengan nilai uang.

2. Produktivitas atau produksi rata-rata adalah output rata-rata per unit input yang digunakan pada suatu proses produksi.

3. Efisiensi adalah upaya untuk mencapai tujuan dengan menggunakan input seminimal mungkin.

4. Adopsi inovasi adalah proses yang terjadi sejak pertama kali ketika seseorang mendengar hal baru sampai orang tersebut mengadopsi (menerima, menerapkan, menggunakan) inovasi/gagasan baru tersebut.

1.5 Batasan Penelitian

1. Lahan yang digunakan untuk usahatani jagung manis tersebut tidak beraturan atau campuran, sehingga untuk membedakannya harus mencari informasi kepada petani pemilik lahan.


(6)

2. Petani umumnya melakukan pergiliran tanam pada lahannya, untuk itu responden diambil dari yang pernah melakukan budidaya jagung dan yang sedang budidaya jagung manis.

3. Teknik budidaya jagung manis sama sehingga untuk mencari data harus secara mendalam dan mendetail dan memakan banyka waktu.